Persen Perpanjangan Ketebalan Film mm

Ali Priadi Harahap : Pelapisan Melon Menggunakan Film Edibel Dari Pati Ubi Kayu Dengan Penambahan Sorbitol Sebagai Zat Pemlastis, 2010. RINGKASAN ALI PRIADI HARAHAP ”Pelapisan Melon Menggunakan Film Edibel dari Pti Ubi Kayu Dengan Penambahan Sorbitol Sebagai Zat Pemlastis”, dibimbing oleh Ir. Sentosa Ginting, MP. selaku ketua komisi dan Mimi Nurminah, STP, M.Si. selaku anggota komisi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui teknik pembuatan film edibel dari pati ubi kayu dengan penambahan sorbitol sebagai zat pemlastis dan menentukan karakteristik film edibel terbaik yang dihasilkan untuk pelapisan melon. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap RAL, dengan dua 2 faktor. Faktor I : konsentrasi pati ubi kayu U yaitu U 1 = 4 wv, U 2 = 5 wv, U 3 = 6 wv dan U 4 = 7 wv. Faktor II : konsentrasi sorbitol S, S 1 = 5 wv, S 2 = 6 wv, S 3 = 7 wv dan S 4 = 8 wv. Dengan parameter analisa adalah persen perpanjangan, permeabilitas uap air dan ketebalan terhadap film edibel. Tekstur, total asam, kadar vitamin C, susut bobot dan organoleptik rasa dan tekstur terhadap melon yang telah dilapisi film edibel.

1. Persen Perpanjangan

Konsentrasi pati ubi kayu U memberi pengaruh yang berbeda sangat nyata P0,01 terhadap persen perpanjangan. Persen perpanjangan tertinggi terdapat pada perlakuan konsentrasi pati ubi kayu 5 wv U 2 yaitu sebesar 4,20 dan terendah terdapat pada perlakuan konsentrasi pati ubi kayu 4 wv U 1 yaitu sebesar 3,85 . Ali Priadi Harahap : Pelapisan Melon Menggunakan Film Edibel Dari Pati Ubi Kayu Dengan Penambahan Sorbitol Sebagai Zat Pemlastis, 2010. Konsentrasi sorbitol S memberi pengaruh yang berbeda sangat nyata P0,01 terhadap persen perpanjangan. Persen perpanjangan tertinggi terdapat pada perlakuan sorbitol 8 wv S 4 yaitu sebesar 4,26 dan terendah terdapat pada perlakuan konsentrasi sorbitol 5 wv S 1 yaitu sebesar 3,79 . Interaksi antara konsentrasi pati ubi kayu dan konsentrasi sorbitol memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata P0,01 terhadap persen perpanjangan film edibel yang dihasilkan. Persen perpanjangan tertinggi terdapat pada perlakuan interaksi antara konsentrasi pati ubi kayu 5 wv dan konsentrasi sorbitol 8 wv U 2 S 4 sebesar 4,35 dan terendah terdapat pada perlakuan interaksi antara konsentrasi pati ubi kayu 4 wv dan konsentrasi sorbitol 5 wv U 1 S 1 sebesar 3,29 .

2. Ketebalan Film mm

Konsentrasi pati ubi kayu U memberi pengaruh yang berbeda sangat nyata P0,01 terhadap ketebalan film. Ketebalan film tertinggi terdapat pada perlakuan konsentrasi pati ubi kayu 7 wv U 4 yaitu sebesar 0,282 mm dan terendah terdapat pada perlakuan konsentrasi pati ubi kayu 4 wv U 1 yaitu sebesar 0,266 mm. Konsentrasi sorbitol S memberi pengaruh yang berbeda sangat nyata P0,01 terhadap ketebalan film. Ketebalan film tertinggi terdapat pada perlakuan sorbitol 8 wv S 4 yaitu sebesar 0,288 mm dan terendah terdapat pada perlakuan konsentrasi sorbitol 5 wv S 1 yaitu sebesar 0,256 mm. Interaksi antara konsentrasi pati ubi kayu dan konsentrasi sorbitol memberikan pengaruh yang berbeda tidak nyata P0,05 terhadap ketebalan film edibel yang dihasilkan. Ali Priadi Harahap : Pelapisan Melon Menggunakan Film Edibel Dari Pati Ubi Kayu Dengan Penambahan Sorbitol Sebagai Zat Pemlastis, 2010.

3. Permeabilitas Uap Air gm.s.Pa