26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan aplikasi pengukuran implementasi pengelolaan keuangan daerah. Melalui pendekatan ini dapat diketahui
secara obyektif tingkat efektivitas pelaksanaan pengelolaan keuangan daerah Pemerintah Kota Binjai yang dikelola oleh pemerintah daerah ditinjau dari kajian
akdemis mengenai pencapaian tujuan atau sasaran dan proses pengeleolaan serta pertanggung jawaban keuangan daerah.
Oleh karena itu, dalam rangka pendalaman terhadap implementasi kebijakan pengelolaan keuangan daerah dengan metode penelitian deskriptif kualitatif yaitu,
proses pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan objek penelitian secara jelas dan lebih mendetail konprehenshif serta untuk menarik generalisasi
yang menjelaskan variabel yang menyebabkan suatu gejala atau kenyataan sosial. Penelitian deskriptif kualitatif bertujuan untuk memperoleh informasi-
informasi keadaan saat ini dan kaitannya dengan variabel-variabel yang ada pada penelitian ini. Penelitian ini tidak menguji hipotesis melainkan hanya
mendeskripsikan informasi apa adanya sesuai dengan yang diteliti.
Syafrida Fitrie: Pengelolaan Keuangan daerah Perspektif Permendagri No. 13 Tahun 2006 Pada Pemerintah Kota Binjai, 2008. USU e-Repository © 2008
27
3.2 Definisi Konsep
Pengelolaan Keuangan
Daerah, yaitu semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dapat dinilai dengan uang
termasuk didalamnya segala bentuk kekayaan daerah, dalam kerangka Angaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD yang dilakukan secara tertib, efisien, efektif,
transparan dan bertanggungjawab dengan memperhatikan asas keadilan dan kepatuhan sehingga Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD merupakan
dasar pengelolaan keuangan daerah dalam tahun anggaran yang berorientasi bagi kepentingan masyarakat.
3.3 Operasionalisasi Variabel
Untuk memberikan kemudahan dalam memahami variabel yang akan diukur dalam penelitian ini, perlu dirumuskan pengertian dan istilah yang digunakan untuk
memperoleh batasan yang jelas dan memudahkan dalam menentukan indikatornya. Variabel dalam penelitian ini menggunakan satu variabel atau variabel tunggal, yaitu
pengelolaan keuangan daerah berdasarkan proses perencanaan, pelaksanaan implementasi dan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan daerah :
1. Perencanaan, yaitu suatu input yang digunakan berdasarkan aspirasi
masyarakat yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah dan DPRD, yang hasilnya kemudian dijabarkan dalam usulan kegiatan masing-masing satu
unit kerja dengan memperhatikan Standart Analisis Biaya SAB sehingga
Syafrida Fitrie: Pengelolaan Keuangan daerah Perspektif Permendagri No. 13 Tahun 2006 Pada Pemerintah Kota Binjai, 2008. USU e-Repository © 2008
28
setiap aktivitas kegiatan yang diusulkan mencerminkan dukungan terhadap pencapaian visi, misi tujuan dan sasaran serta hasil yang telah ditetapkan.
2. Pelaksanaan implementasi, yaitu input yang telah direncanakan sebelumnya
digunakan dalam APBD yang telah ditetapkan, kemudian dilaksanakan dan dicatat melalui sistem akuntansi untuk menghasilkan laporan pelaksanaan
APBD, baik berupa laporan yang sifatnya triwulan maupun tahunan bahkan bulanan kalau mungkin sebagai laporan pertanggungjawaban kepala daerah.
3. Pertanggungjawaban, yaitu perwujudan kewajiban seseorang untuk
mempertanggungjawabkan pengelolaan dan pengendalian sumber daya dan pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepadanya dalam rangka
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
3.4 Informan Penelitian