2.2 Proses Pembuatan Biodiesel dari Kelapa Sawit.
Pada prinsipnya, biodiesel minyak kelapa sawit dibuat dengan teknologi transesterifikasi yaitu proses mengeluarkan gliserin dari minyak dan mereaksikan
asam lemak bebas dengan alkohol misalnya methanol menjadi alkohol ester Fatty Acid Methil Ester FAME atau biodiesel.
Transesterifikasi dilakukan dengan mencampur minyak atau limbah pengolahan minyak CPO yang masih cukup mengandung minyak bahan baku biodiesel dengan
methanol dengan menggunakan katalisator KOH. Proses transesterifikasi berlangsung 0,5 – 1 jam pada suhu sekitar 400
C. Campuran kemudian didiamkan, sehingga terbentuk dua lapisan ; lapisan bawah adalah gliserin dan lapisan atas metil ester
biodiesel. Syamsu Herman, Khairat, 2004. Agar reaksi berlangsung sempurna, biodiesel hasil dari tahap pertama kemudian
direaksikan dengan metanol tahap kedua. Hal ini dimaksud untuk menurunkan kandungan gliserin total bebas dan terikat. Dalam biodiesel agar tidak terjadi
deposit apabila diaplikasikan pada motor Alamsyah, A. N, 2006.
Proses pembuatan Biodiesel dari CPO kelapa sawit dapat dilihat pada Gambar 2.1
Adat Siagian : Studi Pengaruh Sifat Fisika Komposisi Campuran Biodiesel Sawit Dengan Solar Terhadap Unjuk Kerja Mesin, 2007. USU e-Repository © 2008
Metanol
Katalis
CPO Reaktor
preparasi
Pencucian Pemurnian
Pemisahan Biodiesel
Gliserol Gambar 2.1. Proses Pembuatan Biodiesel dari CPO Kelapa Sawit
Pada Gambar 2.1 CPO sebelum dimasukkan ke dalam reactor ditambahkan katalis dan methanol, sedangkan hasil produk dari reactor tersebut adalah biodiesel yang
masih memerlukan proses pencucian dan pemurnian sehingga diperoleh biodiesel yang memenuhi syarat sebagai bahan bakar kendaraan pada sector transportasi.
Berdasarkan proses tersebut 1 ton bahan baku CPO dapat diperoleh 0,9 ton biodiesel.Sugiono Agus, 2004.
Biodiesel yang dapat digunakan langsung untuk kendaraan bermesin diesel harus memenuhi spesifikasi teknis tertentu seperti pada Tabel dibawah ini.
Adat Siagian : Studi Pengaruh Sifat Fisika Komposisi Campuran Biodiesel Sawit Dengan Solar Terhadap Unjuk Kerja Mesin, 2007. USU e-Repository © 2008
Tabel 2.1 Spesifikasi Biodiesel Suwarna Endang, 2002
Test Property Satuan
Biodiesel Metode
Pour Point C
15 ASTM D 97
Flash Point C
172 ASTM D 93
Viskositas cSt
4,6 ASTM D 445
Densitas grcm
3
0,87 ASTM D 1298
Dari segi lingkungan pemakaian biodiesel mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan pemakaian minyak solar, yaitu :
- Pengurangan emisi CO sebesar 50
- Biodiesel mengadung lebih sedikit hidrokarbon aromatik
- Tidak menghasilkan emisi sulfur SO
- Pengurangan emisi partikulat sebesar 60
- Pengapian yang lebih sempurna karena angka cetana yang tinggi.
- Menghasilkan emisi NO
x
lebih kecil disbanding dengan penggunaan diesel biasa disebabkan angka cetana yang tinggi Boedoyo, M. S, 2007
Adat Siagian : Studi Pengaruh Sifat Fisika Komposisi Campuran Biodiesel Sawit Dengan Solar Terhadap Unjuk Kerja Mesin, 2007. USU e-Repository © 2008
2.3 Penyimpanan dan Stabilitas