Tabel : 4.4 Emisi mesin diesel Yanmar TF 5, 5 L-di dengan menggunakan bahan bakar solar dan campuran biodiesel
Bahan bakar
Putaran mesin
rpm Suhu gas
CO CO
2
O
2
Solar 100 1250
1500 1800
91,30 97,60
109,50 0,003
0,02 0,01
20,73 20,85
20,82
Biodiesel 20
1250 1500
1800 90,20
98,20 106,10
20,74 20,92
20,81
Biodiesel 30
1250 1500
1800 85,0
97,0 107,30
0,01 20,98
20,42 20,79
4.3 Pengujian lapangan
Pengujian lapangan dilakukan pada traktor yanmar YN 20 SX yang menggunakan diesel Yanmar TF 5,5 L-di. Bahwa bahan bakar campuran biodiesel
campuran biodiesel 30 tidak berbeda nyata dengan bahan bakar solar. Dengan demikian campuran biodiesel 30 layak digunakan dilapangan karena mempunyai
Adat Siagian : Studi Pengaruh Sifat Fisika Komposisi Campuran Biodiesel Sawit Dengan Solar Terhadap Unjuk Kerja Mesin, 2007. USU e-Repository © 2008
unjuk kerja hamper sama dengan solar baik dari segi kapasitas dan kebutuhan bahan bakar.
Tabel 4.5 Hasil pengujian traktor roda dua di lahan sawah dan lahan kering dengan menggunakan bahan bakar solar dan campuran biodiesel.
Jenis lahan
bahan bakar
Lebar kerja
cm Kedalaman
cm Kecepatan
kmjam Kapasitas
lapang jamha
Kebutuhan bahan
bakar jamha
Efisiensi kerja
lapang
Lahan sawah
Solar 100
Biodiesel 30
20,10
20,06 31,31
13,25 2,994
2,999 13,14
13,32 0,661
0,630 84,05
83,95
Lahan kering
Solar 100
Biodiesel 30
20,02
20,04 13,49
13,45 3,007
2,995 14,02
14,15 0,760
0,770 83,77
83,38
Adat Siagian : Studi Pengaruh Sifat Fisika Komposisi Campuran Biodiesel Sawit Dengan Solar Terhadap Unjuk Kerja Mesin, 2007. USU e-Repository © 2008
4.3 Pembahasan
Dari hasil pengujian diperoleh nilai viskositas 3,1-4,5 cSt pada suhu 40 C, pada
standar ASTM berada pada rentang 2,3-6,6 cSt pada suhu 40 C dan solar standar
ASTM 3,6 cSt. Semakin tinggi persentase campuran semakin besar nilai viskositasnya, maka viskositas standar bahan bakar mesin diesel dapat dilihat pada
Lampiran 1. Hasil pengujian densitas diperoleh nilai 819,12-861,48 kgm
3
pada suhu 40 C dan
densitas solar standar ASTM D1298 pada suhu 15 C adalah 820-870 kgm
3
. Semakin tinggi persentase campuran semakin tinggi nilai densitasnya. Densitas merupakan
sifat bahan bakar tetapi tidak dapat dikatakan sebagai kriteria kualitas utama yang menentukan bahan bakar untuk digunakan pada mesin Wartawan,A.L,1997,maka
nilai densitas yang diperoleh hasil pengujian memenuhi stadar bahan bakar yang sama dengan solar, dapat dilihat pada Lampiran 2.
Hasil pengujian titik nyala, diperoleh nilai 72-169 C, pada standar ASTM D 93
adalah nilai 100-130 C dan untuk solar nilai 98
C. Berdasarkan hasil yang diperoleh memperlihatkan bahwa nilai titik nyala yang memenuhi standar adalah pada
komposisi 50-70 yaitu pada nilai 90-100 C, dapat dilihat pada Lampiran 3.
Nilai kalor bahan bakar menentukan jumlah komsumsi bahan bakar yang dibutuhkan tiap satuan waktu. Makin tinggi nilai kalor bahan bakar menunjukkan
bahwa pemakaian bahan bakar semakin sedikit. Berdasarkan hasil pengujian yang
Adat Siagian : Studi Pengaruh Sifat Fisika Komposisi Campuran Biodiesel Sawit Dengan Solar Terhadap Unjuk Kerja Mesin, 2007. USU e-Repository © 2008
diperoleh nilai kalor pada komposisi 30 mempunyai nilai paling optimal yaitu 54,92 MJkg dapat dilihat pada Lampiran 4.
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh FX Lilik Tri Muliantara dan Koes Sulistiaji, 2003. Pada mesin diesel Yanmar TF 5,5 L-di, diperoleh hasil pengujian di
laboratorium daya maksimum dan efisiensi, pada campuran biodiesel 30 mempunyai nilai paling optimal mendekati nilai daya maksimum solar dapat dilihat
pada Tabel 4.2. Hasil pengujian torsi dan kebutuhan bahan bakar dapat dilihat pada Tabel 4.3,
memperlihatkan secara teknik, campuran biodiesel 30 layak digunakan karena pemakaian bahan bakar lebih sedikit.
Adat Siagian : Studi Pengaruh Sifat Fisika Komposisi Campuran Biodiesel Sawit Dengan Solar Terhadap Unjuk Kerja Mesin, 2007. USU e-Repository © 2008
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian dan pembahasan yang dilakukan maka dapat disimpulkan :
1. Viskositas, densitas dan komposisi campuran mempunyai hubungan yang linier, karena semakin tinggi komposisi campuran semakin tinggi nilai viskositas dan
densitasnya berarti, tidak terjadi perubahan reaksi kimia dan perubahan fisika. 2. Titik Nyala pada komposisi campuran 30-70 menunjukkan nilai yang
memenuhi standar untuk mesin diesel yaitu pada nilai suhu 90-100 C, nilai
kalor pada komposisi sehi 30 mempunyai nilai paling optimal, bila digunakan pada mesin lebih efisien karena bahan bakar yang digunakan lebih sedikit
3. Kinerja motor yang memakai minyak nabati biodiesel sawit sebagai bahan bakar cukup mendekati kinerja motor diesel, tetapi selanjutnya menunjukkan
bahwa ada beberapa permasalahan praktis yang harus dilakukan sebelum tenologi ini digunakan . Permasalahan ini muncul disebabkan oleh perbedaan
dasar sifat-sufat fisika-kimia antara minyak nabati dan bahan bakar diesel misalnya berviskositas lebih tinggi.
4. Agar kinerja pada system injeksi motor diesel baik, dapat saja dilakukan modifikasi sifat-sifat fisika-kimia biodiesel sawit sesuai dengan sifat-sifat
fisika-kimia bahan bakar diesel fosil caranya adalah dengan menggunakan
Adat Siagian : Studi Pengaruh Sifat Fisika Komposisi Campuran Biodiesel Sawit Dengan Solar Terhadap Unjuk Kerja Mesin, 2007. USU e-Repository © 2008