Macam-Macam Dakwah Dakwah Dr. (HC). KH. Abdullah Hasby di Yayasan Pendidkan islam Al-Bashry Kecamatan Kalapanunggal Sukabumi

perbuatan yang menjadiakn pembelaan, dan melestarikan ajaran Allah dapat dikategorikan berjuangberjihad. 15. Al-Waid. Adalah suatu upaya menyampaikan tentang kebenaran Islam yang mencakup janjiancaman. Sehingga dengan upaya ini manusia menganut ajaran tersebut atau bahkan memperjuangkannya. 19

C. Macam-Macam Dakwah

Secara umum dakwah islam dikategorikan kedalam tiga macam, yaitu sebagai berikut: 1. Dakwah Bi Al-Lisan Dakwah bi al-lisan, yaitu dakwah yang di laksanakan melalui lisan,yang di lakukan antara lain dengan ceramah-ceramah,khutbah, diskusi, nasihat, dan lain-lain. Metode ceramah ini nampaknya sudah sering dilakukan oleh para juru dakwah, baik ceramah di majlis taklim, khutbah jumat di masjid-masjid atau pengajian-pengajian. Dari aspek jumlah barang kali dakwah melalui lisan Ceramah dan yang lainnya ini sudah cukup banyak di lakukan oleh juru dakwah di tengah-tengah masyarakat. Dalam perkembangan berikutnya dakwah Bi al-lisan dapat menggunakan teori komunikasi modern dengan mengembangkan melalui 19 Ibid h., 11-12. publikasi penyiaran broadcasing publication antara lain melalui radio penyiaran,dan lain-lain. 20 2. Dakwah Bi Al-Hal Da’wah bi al-hal adalah dakwah dengan perbuatan nyata dimana aktivitas dalwah di lakukan dengan melalui keteladanan dan tindakan amal nyata. Misalnya dengan tindakan amal karya nyata, yang dari karya nyata tersebut hasilnya bisa dirasakan secara konkrit oleh masyarakat sebagai objek dakwah. Dakwah bi al-hal dilakukan oleh Rasulullah, terbukti bahwa ketika pertama kali tiba di Madinah yang dilakukan Nabi adalah membangun masjid Quba, mempersatukan kaum Anshar dan Muhajirin. kedua hal ini adalah nyata yang di lakukan oleh Nabi yang bisa di katakana sebagai dakwah bi a- hal. 21 Da’wah bi al-hal saat ini bisa dilakukan dengan karya nyata sebagai solusi kebutuhan masyarakat banyak, misalnya membangun sekolah-sekolah Islam, perguruan-perguruan tinggi Islam, membangun pesantren, membangun rumah-rumah sakit, membangun poliklinik, dan kebutuhan-kebutuhan masyarakat kainnya. 22 Dakwah bi al-hal dikenal sebagai suatu strategi dakwah yang bersifat komplementer atau alternatif terhadap upaya dakwah bi al-lisan 20 Samsul Munir Amin, Rekontruksi Pemikiran Dakwah Islam, Jakarta: Amzah, 2008, h. 10. 21 Ibid 22 Ibid,. h. 10-11. dan dakwah bi al-qolam yang selama ini telah dilakukan oleh para da’imubaligh. 23 Jika dakwah bi al-lisan lebih mengutamakan perubahan sikap dan perilaku keagamaan yang bersifat perseorangan, sedangkan dakwah bi al- hal tampak lebih memberikan pada dimensi kemasyarakatan. Pengertian rakhmatanlillalamin lebih kuat daya motivasinya dalam dakwah bi al-hal, dibanding penekanan perbedaan antara minna dengan minhum. 24 Dalam buku lain disebutkan istilah dakwah bi lisan al-hal adalah : memanggil, menyeru ke jalan Tuhan untuk kebahagiaan dunia dan akhirat dengan menggunakan bahasa keadaan manusia yang di dakwahi mad,u atau memanggil, menyeru ke jalan Tuhan untuk kebahagiaan manusia dunia dan akhirat dengan perbuatan nyata yang sesuai dengan keadaan manusia. 25 3. Da’wah Bi Al-Qalam Dakwah bi al-qalam tidak terlepas dengan memahami makna tulisan. Dalam konteks ini tulisan memiliki dua fungsi. Pertama, sebagai alat komunikasi atau komunikasi ide yang produknya berupa ilmu pengetahuan . Kedua, sebagai alat komunikasi ekspresi yang produknya berupa karya seni jurnalistik. 26 Da’wah Bi al-Qalam, yaitu dakwah 23 Hadimulyo, “Dakwah Bi al-hal dan Transformasi Sosia”l, dalam Seminar Sehari: Dakwah Islam dan Transformasi Sosial T.tp.: Fakultas Dakwah IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 1991, h. 28-29. 24 Ibid 25 M. Munir, Metode Dakwah, Edisi Revisi, Cet. ke 2, ed. Jakarta: Kencana, 2006 h. 215. 26 Nurul Badruttaman, Dakwah Kolaboratif Tarmizi Taher, Jakarta: Grafindo, 2005, h. 175. melalui tulisan yang di lakukan dengan keahlian menulis di surat kabar, majalah, buku, internet. Jangkauan yang dapat dicapai oleh dakwah Bi al-Qalam ini lebih luas dari pada melalui media lisan, demikian pula metode yang digunakan tidak memerlukan waktu secara khusus untuk kegiatannya. Kapan saja dan dimana saja mad’u atau objek dakwah dapat menikmati sajian dakwah bi al-qalam ini. Dalam dakwah bi al-qalam ini diperlukan kepandaian khusus dalam hal menulis, yang kemudian disebar luaskan melalui media cetak printed publications. Bentuk tulisan dakwah bi al-qalam antara lain dapat berbentuk artikel keislaman, cerita religius, puisi keagamaan, publikasi khutbah, famplet, keislaman, buku-buku, dan lain-lain. 27 Sementara M. Mashur Amin, membagi dakwah Islam kedalam tiga macam bentuk dakwah, yaitu 1 Dakwah bi al-Lisan al-maqal, seperti selama ini dipahami, melalui pengajian, kelompok majlis taklim, dimana ajaran Islam disampaikan oleh para da’i secara langsung. Biasanya dakwah yang demikian dikaitkan dengan perayaan hari-hari besar Islam, seperti maulid Nabi Muhamad SAW. Nuzulu l Qur’an, Isra Mi’raj, kultum menjelang shalat Tarawih dan sebagainya. 2 Dakwah bi al-lisan al-hal, melalui proyek-proyek pengembangan masyarakat atau pengabdian kepada masyarakat. 3 Dakwah melalui social reconstruction, yang bersifat multidimensional. Contoh yang paling konkrit adalah dalam dakwah ini adalah dakwah 27 Amin, Rekontruksi Pemikiran Dakwah Islam, h. 12. Rasulullah SAW. Yang membangun kembali masyarakat Arab, dan masyarakat Jahiliyah syirik, diskriminatif, perbudakan, permusuhan dan kelaliman menjadi masyarakat yang Islami tauhid, egalitarian, merdeka, persaudaraan, dan adil. Dari masyarakat yang strukturnya menginjak-injak hak asasi manusia, menjadi masyarakat yang menghargai hak asasi manusia. 28

D. Tujuan Dakwah