Dakwah Bi al-Lisan DR. HC. KH. Abdullah Hasby

50

BAB IV ANALISIS DAN TEMUAN DATA

A. Dakwah Bi al-Lisan DR. HC. KH. Abdullah Hasby

Dakwah yang DR. HC. KH. Abdullah hasby lakukan dan menjadikan yayasan sebagai tempatorganisasi dakwahnya. Dimana organisasi merupakan kekuatan umat yang disusun dalam satu kesatuan, dan berbentuk persatuan mental spiritualdan fisik material dibawah satu komando pimpinan, sehingga akan dapat melaksanakan tugas dengan terarah dan tertib, jelas motivasinya, jelas arah targetnya, serta jelas tahap-tahap kegiatannya. 1 Dakwah pada hakikatnya merupakan upaya untuk mempengaruhi seseorang dalam bertindak dan berperilaku. Dengan dakwah diharapkan akan mampu mengubah kepribadian baik secara vindividu maupun kolektif. Oleh karena itu dakwah adalah agen perubahan baik dalam pengertian material maupun immaterial. 2 Dalam pengertian immaterial berarti dakwah sebagai aktivitas yang mampu melakukan perubahan perilaku dan pola pikir sehingga orientasi pemikiran manusia menuju kearah yang lebih positif. Dakwah dalam dimensi immaterial dikenal dengan sebagai dakwah Bi al-Lisan, yang lebih banyak 1 Tutty Alawiyah, Strategi Dakwah di Lingkungan Majelis Taklim Bandung: Mizan, 1997, h. 64. 2 M. Bahri Ghazali, Dakwah Komunikatif , Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1997, h. 45 memfokuskan pada penerangan informatif persuasif. 3 Termasuk dakwahnya beliau. Dakwah Bi al-Lisan beliau yaitu meliputi 1. Kuliyatul Mualimin Yaitu pengajian yang diselenggarakan untuk para kiayai, Asatidz, mualim, pimpinan pesantren, para pensiunan dan tokoh-tokoh lainnya. Dengan terselenggaranya kegiatan ini diharapakan mereka tetap eksis dan konsisten dalam menegakan amar ma’ruf nahi mungkar menjadi pewaris para nabi dan penerus perjuangan rasulullah SAW. Kegiatan ini juga boleh diikuti oleh masyarakat umum yang berminat untuk meningkatkan wawasan dan ilmu keislaman. Kegiatan pengajian ini dilaksanakan pada setiap hari kamis mulai jam 08.00-10.00 WIB. Adapun referensi kajian kitabnya meliputi : Tafsir Al- Qur’an, memadukan berbagai tafsir, Hadits-Hadits Nabi, Tarikh Tasyari, Adzkar An-Nawawi, Bahtsul Masail makalah miingguan yang dikeluarkan Al-Bashry metode pengajian dengan system bandungan dan mudzakarah. 2. Majelis Taklim Mar’atus Shalihah Sedangkan majlis taklim maratun shalihah atau pengajian bagi kaum ibu dan remaja putri diselenggarakan pada hari minggu pagi dimulai pada jam 08.00- 10.00 WIB. Artinya sama dengan jam pengajian Kuliyatul Mualimin yang meliputi materinya : fiqh muslimah, ibadah dan muamalah. Semua program ini tidak dipungut biaya dengan motto “tiada waktu terlambat untuk memperbaiki diri 3 Ibid dan tidak mengenal batas usia dalam menuntut ilmu” para jamaah yang hadir mayoritas disekitar Yayasan Al-Bashry walaupun terkadang ada juga yang datang dari luar lingkungan masyarakat sekitar Yayasan. Kalau dilihat historisnya majelis taklim ini yang telah ada sejak jaman kolonial Belanda dahulunya tidak memiliki nama, baru kemudian pada tahun 1978 diberi nama Majelis Taklim Al-Bashry sebagai bentuk pengabadian terhadap pendirinya yaitu Kiai Hasan Bisri. 3. Tabligh Akbar Disamping disamping kuliyatul mualimin dan Majlis taklim, dalam rangka dakwah bi al-lisan dilingkungan Al-Bashry juga di adakan ceramah-ceramah keagamaan dalam rangka peringatan hari besar islam berupa tabligh akbar dengan menghadirkan da’I –da’I dari luar Al-Bashry seperti KH. Zainudin MZ. DR. KH. M. Zuned Asshidiqi, DR. KH. Qosim Nurzeha, KH. Ahmad Muharror, KH. Idun Syarifudin, DR. KH Sholeh Iskandar, ataupun KH. DR. Abdullah Hasby sendiri yang menjadi penceramahnya.Selain menghadirkan da’I-da’I dalam PHBI itu mereka juga di hadirkan pada acara kenaikan kelas bahkan menghadirkan para seniman-seniman yang bernuansa Islami. 4. Khutbah Jum’at Dalam rangka mengisi khutbah jum’at di Mesjid Jami Al-Bashry beliau kadang bertindak sebagai khotib, karena di samping beliau pun ada khotib-khotib lainnya yang secarabergiliran mengisi sesuai jadwal yang telah dibuat. Di dalam menyampaikan isi khutbahnya beliau menggunakan bahasa daerah ataupun bahasa Indonesia yang terpenting para jamaah memahami betul apa yang disampaikan beliau. Adapun pesan-pesan nasihat yang terkandung dalam khutbahnya berupa ajakan untuk selalu meningkatkan ketaqwaan dan keimanaan kepada Allah dan Rasul-Nya, ajakan untuk tetap teguh dalam ke-Islaman sampai akhir hayat, memelihara aqidah serta bagaimana cara bermuamalah menurut pandangan Islam. Adapun sumber bacaan yang beliau jadikan rujukan yaitu Al- Qur’an dan Terjemahan Depag RI, Sunan Abi Dawud, Sabili,Republika, Tafsir Ibnu Katsir, As-Siyasatus Syariah Ibnu Taimiyyah, Shahih Bukhari Muslim, Tafsir Al-Muhith dan lain-lain. 5. Kuliyah Shubuh di Bulan Ramadhan Dalam rangka mengisi tambahan ilmu dan tambahan ibadah di bulan Suci Ramadhan Yayasan Al-Bashry mengadakan acara Kuliyah Shubuh selama 1 bulan penuh sehabis melaksanakan Shalat Shubuh berjamaah. Adapun kegiatan yang di adakan dalam acara ini yaitu dzikir dan do,a bersama yang kemudian di isi dengan ceramah keagamaan yang di lanjutkan dengan sesi tanya jawab jika diantara jamaah ada yang belum mengerti ataupun memiliki permasalahan yang memerlukan pemecahan masalahnya. Para pengisi ceramah selain menghadirkan da’i ataupun ustadz-ustadz dari luar Yayasan yang telah diberikan jadwalnya, beliau adalah penceramah yang selalu ditunggu-tunggu jamaahnya. Biasanya beliau mengisi di awal bulan Ramadhan, tengah bulan dan penutupannya.

B. Dakwah Bi al-Hal DR. HC. KH. Abdullah Hasby