Latar Belakang PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN EARNINGS MANAGEMENT SEBAGAI Pengaruh Penerapan Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Earnings Management Sebagai Variabel Modera

pada defisiensi pembuatan keputusan dalam perusahaan dan tindakan perusahaan Marihot Nasution dan Doddy Setiawan, 2007. Dari uraian diatas maka peneliti ini mengambil judul : “PENGARUH PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN EARNINGS MANAGEMENT SEBAGAI VARIABEL MODERASI Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan Publik yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. 2. Tujuan Penelitian Sesuai dengan masalah yang telah dirumuskan, maka tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mendapatkan bukti empiris tentang pengaruh penerapan corporate governance terhadap kinerja keuangan perusahaan. 2. Untuk mendapatkan bukti empiris apakah pengaruh penerapan corporate governance terhadap kinerja keuangan perusahaan dimoderasi oleh earnings management. B. TINJAUAN PUSTAKA

1. Teori Keagenan Agency Theory

Perspektif hubungan keagenan merupakan dasar yang dapat digunakan untuk memahami corporate governance. Michael C. Jensen dan William H. Meckling 1976 menyatakan bahwa hubungan keagenan adalah sebuah kontrak antara manajer agent dengan investor principal. Konflik kepentingan antara pemilikan agen terjadi karena kemungkinan agen tidak selalu berbuat sesuai dengan kepentingan principal, sehingga memicu biaya keagenan agency cost.

2. Corporate Governance

Menurut Forum for Corporate Governance in Indonesia FCGI, 2004 corporate governance merupakan seperangkat peraturan yang menetapkan hubungan antara pemegang saham, pengurus pengelola perusahaan, pihak kreditur, pemerintah, karyawan serta para pemegang kepentingan internal dan eksternal lainnya yang berkaitan dengan hak-hak dan kewajiban mereka, atau dengan kata lain suatu sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan.

3. Komposisi Dewan Komisaris

Secara umum dewan komisaris ditugaskan dan diberi tanggung jawab atas pengawasan kualitas informasi yang terkandung dalam laporan keuangan. Hal ini penting mengingat adanya kepentingan dari manajemen untuk melakukan manajemen laba yang berdampak pada berkurangnya kepercayaan investor. Untuk mengatasinya dewan komisaris diperbolehkan untuk memiliki akses pada informasi perusahaan. Dewan komisaris tidak memiliki otoritas dalam perusahaan, maka dewan direksi bertanggung jawab untuk menyampaikan informasi terkait dengan perusahaan kepada dewan komisaris NCCG, 2001. Selain mensupervisi dan memberi nasihat pada dewan direksi sesuai dengan UU No. 1 tahun 1995, fungsi dewan komisaris yang lain sesuai dengan yang dinyatakan dalam National Code for Good Corporate Governance 2001 adalah memastikan bahwa perusahaan telah melakukan tanggung jawab sosial dan mempertimbangkan kepentingan berbagai stakeholder perusahaan sebaik memonitor efektifitas pelaksanaan good corporate governance Marihot Nasution dan Doddy Setiawan, 2007.

4. Ukuran Dewan Komisaris

Ukuran dewan komisaris merupakan jumlah anggota dewan komisaris perusahaan baik berasal dari internal perusahaan maupun eksternal perusahaan Muh. Arief Ujiyanto dan Bambang Agus Pramuka, 2007. Semakin banyaknya personil yang menjadi dewan komisaris dapat berakibat pada makin buruknya kinerja yang dimiliki perusahaan.

5. Komite Audit

Sesuai dengan Kep. 29PM2004, komite audit adalah komite yang dibentuk oleh dewan komisaris untuk melakukan tugas pengawasan pengelolaan perusahaan. Keberadaan komite audit sangat penting bagi pengelolaan perusahaan. Komite audit merupakan komponen baru dalam sistem pengendalian perusahaan. Selain itu komite audit dianggap sebagai penghubung antara pemegang saham dan dewan komisaris dengan pihak manajemen dalam menangani masalah pengendalian. Berdasarkan surat edaran BEJ, SE- 008BEJ12-2001, keanggotaan komite audit terdiri dari sekurang-kurangnya tiga orang termasuk ketua komite audit. Anggota komite ini yang berasal dari komisaris hanya sebanyak satu orang, anggota komite yang berasal dari komisaris tersebut merupakan komisaris independen perusahaan tercatat sekaligus menjadi ketua komite audit. Anggota lain yang bukan merupakan komisaris independen harus berasal dari pihak eksternal yang independen Marihot Nasution dan Doddy Setiawan, 2007.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Pengungkapan Corporate Social Responsibility Dan Good Corporate Governance Sebagai Variabel Pemoderasi

13 171 114

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan dengan Good Corporate Governance Sebagai Variabel Moderasi : Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI Tahun 2011-2013

0 78 98

Pengaruh Kinerja Keuangan dan Keputusan Investasi Terhadap Nilai Perusahaan dengan Corporate Governance sebagai Variabel Moderasi (Studi Empiris pada Perusahaan yang Dinilai Corporate Governance Perception Index Tahun 2008-2012)

4 70 108

KEBERADAAN CORPORATE GOVERNANCE SEBAGAI VARIABEL MODERASI PENGARUH FINANCIAL DISTRESS TERHADAP EARNINGS MANAGEMENT

0 1 26

PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA DALAM MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN PERBANKAN DI INDONESIA The Effect of Corporate Governance Mechanism Toward Earnings Management to Evaluate Financial Performances of Banking Ind

0 0 15

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN DEFERRED TAX EXPENSE TERHADAP EARNINGS MANAGEMENT PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI INDONESIA

0 0 12

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Pengungkapan Corporate Social Responsibility Dan Good Corporate Governance Sebagai Variabel Pemoderasi

0 0 10

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Pengungkapan Corporate Social Responsibility Dan Good Corporate Governance Sebagai Variabel Pemoderasi

0 0 13

PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN MANAJEMEN LABA

0 0 15

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP HUBUNGAN ANTARA KINERJA KEUANGAN DENGAN NILAI PERUSAHAAN

0 0 11