Latar Belakang Identifikasi Masalah

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah keadaan meningkatnya tekanan darah sistol lebih besar atau sama dengan 140mmHg danatau diastol lebih besar atau sama dengan 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu 5 menit dalam keadaan cukup istirahattenang Lidya, 2009. Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular yang prevalensinya tinggi dan berkaitan dengan penyakit jantung, stroke, dan penyakit ginjal. Prevalensi hipertensi pada penderita dewasa di dunia pada tahun 2000 sebesar 26,4 dan diperkirakan akan mencapai 29,2 pada tahun 2025 Agoes et all, 2013. Berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tangga SKRT tahun 2004, prevalensi hipertensi di Indonesia sebesar 14 , dengan prevalensi laki-laki sebesar12,2 dan perempuan 15,5 DepKes, 2007. Pengobatan hipertensi diperlukan untuk mengontrol tekanan darah dengan menggunakan obat antihipertensi. Selain obat antihipertensi yang konvensional, banyak pasien menggunakan herbal atau kombinasi konvensional-herbal seperti teh hijau, bawang putih, belimbing, dan teh rooibos Gusmira, 2012. Rooibos Aspalathus linearis atau “semak merak” digunakan untuk membuat minuman teh herbal yang biasanya disebut sebagai teh merah Afrika Selatan, yang merupakan minuman popular di Afrika Selatan. Teh rooibos tidak hanya berkhasiat menyehatkan tetapi juga beraroma harum, lezat, menyegarkan, serta terkenal di Jepang, Jerman, Swiss, Inggris, dan Amerika Serikat Joubert, 2008. Teh rooibos banyak digunakan masyarakat karena manfaatnya bagi kesehatan antara lain untuk sakit kepala, insomnia, asma, eczema, alergi, hipertensi, dan yang 2 lainnya Joubert, 2008. Kelebihan teh rooibos juga bebas kafein dan kandungan tannin yang rendah Superfood Scientific Research, 2013.

1.2 Identifikasi Masalah

Apakah teh rooibos menurunkan tekanan darah normal pada laki-laki dewasa.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian