Diana Utami, 2014 PERBANDINGAN ANTARA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PROBLEM POSING TIPE PRE-SOLUTION DAN TIPE WITHIN-
SOLUTION DALAM PENINGKATANKEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA SMP Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
0,40
XY
r
0,70 Sedang
0,20
XY
r
0,40 Rendah
XY
r 0,20
Sangat rendah Tabel 3.3 menyajikan hasil perhitungan dan analisis validitas dari hasil uji
coba soal tes kemampuan koneksi matematis.
Tabel 3.3 HasilPerhitungan dan AnalisisValiditas Uji Coba Soal Tes Kemampuan Koneksi Matematis
No. Butir
XY
r Uji Signifikansi
XY
r Nilai
XY
r Interpretasi
. Sig
Kesimpulan
1a 0,60
Sedang 0,000
0,05 Valid
1b 0,51
Sedang 0,001
Valid 2
0,72 Tinggi
0,000 Valid
3 0,76
Tinggi 0,000
Valid 4
0,76 Tinggi
0,000 Valid
5 0,78
Tinggi 0,000
Valid 7
0,58 Sedang
0,000 Valid
8 0,67
Sedang 0,000
Valid
b. Analisis Relialibilitas
Reliabilitas alat evaluasi adalah suatu kondisi konsisten terhadap hasil yang diberikan oleh suatu alat ukur, walaupun dilakukan oleh orang, waktu dan
tempat yang berbeda Suherman Kusumah, 1990:167.Rumus yang digunakan untuk mencari koefisien reliabilitas adalahdengan rumus Alpha Cronbach, yang
dinyatakan sebagai berikut:
2 11
2
1 1
i t
s n
r n
s
. Suherman, 2003
dengan:
11
r = Reliabilitas instrumen. n = Banyak butir soal.
Diana Utami, 2014 PERBANDINGAN ANTARA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PROBLEM POSING TIPE PRE-SOLUTION DAN TIPE WITHIN-
SOLUTION DALAM PENINGKATANKEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA SMP Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
2 i
s
= Jumlah variansi skor tiap butir soal.
2 t
s
= Varians skor total. Kriteria interpretasi reliabilitas, disajikan pada Tabel 3.4 berikut ini.
Tabel 3.4 KriteriaInterpretasi Tingkat Reliabilitas Nilai
11
r Interpretasi
11
r 0,20
Derajat reliabilitas sangat rendah 0,20
11
r
0,40 Derajat reliabilitas rendah
0,40
11
r
0,70 Derajat reliabilitas sedang
0,70
11
r
0,90 Derajat reliabilitas tinggi
0,90
11
r
1,00 Derajat reliabilitas sangat tinggi
Hasil perhitungan nilai reliabilitas
11
r hasil uji coba soal tes kemampuan koneksi matematis yang diperoleh adalahsebesar 0,81, dengan interpretasi bahwa
soal tes kemampuan koneksi matematis tersebut secara keseluruhan memiliki derajat reliabilitas yang tinggi.
c. Analisis Daya Pembeda
Daya pembeda sebuah butir soal adalah kemampuan butir soal untuk membedakan antara testi siswa yang pandai atau berkemampuan tinggi dengan
siswa yang bodoh.Pengertian tersebut didasarkan pada asumsi Galton, bahwa suatu perangkat alat tes yang baik harus bisa membedakan antara siswa yang
pandai, rata-rata, dan yang bodoh, karena dalam suatu kelas biasanya terdiri dari ketiga kelompok tersebut.
Daya pembeda setiap butir soal tes dapat diketahui melalui langkah- langkah berikut.Langkah pertama yang dilakukan adalah mengurutkan perolehan
skor seluruh siswa, dari skor tertinggi ke skor terendah. Langkah kedua, diambil 27 siswa yang skornya tinggi, yang disebut kelompok atas, dan 27, siswa
yang skornya rendah, yang disebut kelompok bawah. Langkah ketiga, digunakan rumus berikut:
- Skor maksimum ideal butir soal
A B
A
JB JB
DP JS
. dengan:
Diana Utami, 2014 PERBANDINGAN ANTARA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PROBLEM POSING TIPE PRE-SOLUTION DAN TIPE WITHIN-
SOLUTION DALAM PENINGKATANKEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA SMP Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
A
JB = Jumlah skor dari siswa kelompok atas.
B
JB = Jumlah skor dari siswa kelompok bawah.
A
JS = Banyaknya siswa kelompok atas. Kriteria interpretasi daya pembeda yang digunakan, disajikan pada
Tabel3.5 berikut ini.
Tabel 3.5 KriteriaInterpretasi Daya Pembeda Nilai
DP
Interpretasi 0,70
DP
1,00 Sangat baik
0,40
DP
0,70 Baik
0,20
DP
0,40 Cukup
0,00
DP
0,20 Jelek
DP
0,00 Sangat jelek
Tabel 3.6 menyajikan hasil perhitungan dan analisis daya pembeda dari hasil uji coba soal tes kemampuan koneksi matematis.
Tabel 3.6 Hasil Analisis Daya Pembeda Uji Coba Soal Tes Kemampuan Koneksi Matematis
No. Butir Nilai
DP
Interpretasi 1a
0,53 Baik
1b 0,65
Baik 2
0,68 Baik
3 0,63
Baik 4
0,40 Cukup
5 0,83
Sangat baik 6
0,53 Baik
7 0,60
Baik
d. Analisis Indeks Kesukaran