Pengalaman Caregiver Dalam Merawat Pasien Pasca Stroke di Rumah pada Wilayah Kerja Puskesmas Benda Baru Kota Tangerang Selatan

PENGALAMAN CAREGIVER DALAM MERAWAT
PASIEN PASCA STROKE DI RUMAH PADA WILAYAH
KERJA PUSKESMAS BENDA BARU KOTA
TANGERANG SELATAN
SKRIPSI
Ditujukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep)

Oleh:

ERYTHRINA JULIANTI
109104000022

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1434 H/2013 M

LEMBAR PERNYATAAN


Saya yang bertanda tangan dibawah ini
Nama

: Erythrina Julianti

NIM

: 109104000022

Judul Skripsi

: Pengalaman Caregiver dalam Merawat Pasien Pasca
Stroke di Rumah pada Wilayah Kerja Puskesmas Benda
Baru Kota Tangerang Selatan

Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa semua pernyataan dalam skripsi ini:
1.

Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah
satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Fakultas Kedokteran dan Ilmu

Kesehatan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2.

Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

3.

Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau
merupakan jiplakan dari hasil karya orang lain, maka saya bersedia menerima
sanksi yang berlaku di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas
Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Jakarta,

September 2013


Erythrina Julianti

ii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
Skripsi dengan judul

PENGALAMAN CAREGIVER DALAM MERAWAT PASIEN
PASCA STROKE DI RUMAH PADA WILAYAH KERJA
PUSKESMAS BENDA BARU KOTA TANGERANG SELATAN
Telah disetujui dan diperiksa oleh pembimbing skripsi
Program Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

DISUSUN OLEH
ERYTHRINA JULIANTI
109104000022


Pembimbing I

Pembimbing II

Uswatun Khasanah, S.Kep, Ns, MNS
NIP: 197704012009122003

Maftuhah, M.Kep, Ph.D
NIP: 196808082006042001

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1434 H/2013 M
iii

LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi dengan judul


PENGALAMAN CAREGIVER DALAM MERAWAT PASIEN PASCA
STROKE DI RUMAH PADA WILAYAH KERJA PUSKESMAS BENDA
BARU KOTA TANGERANG SELATAN
Telah disusun dan dipertahankan dihadapan tim penguji oleh :
Senin, 23 September 2013
Erythrina Julianti
NIM: 109104000022

Pembimbing I

Pembimbing II

Uswatun Khasanah, S.Kep, Ns, MNS
NIP: 197704012009122003

Maftuhah, M.Kep, Ph.D
NIP: 196808082006042001

Penguji I


Penguji II

Uswatun Khasanah, S.Kep, Ns, MNS
NIP: 197704012009122003

Maftuhah, M.Kep, Ph.D
NIP: 196808082006042001

Penguji III

Ernawati, S.Kp., M.Kep., Sp.KMB
NIP: 197311062005012003
iv

LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi dengan judul

PENGALAMAN CAREGIVER DALAM MERAWAT PASIEN PASCA
STROKE DI RUMAH PADA WILAYAH KERJA PUSKESMAS BENDA
BARU KOTA TANGERANG SELATAN

Disusun Oleh:
ERYTHRINA JULIANTI
109104000022
Jakarta, September 2013
Mengetahui,
Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Ns. Waras Budi Utomo, S.Kep., MKM
NIP: 197905202009011012

Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Prof. Dr (Hc). dr. M.K. Tadjudin, Sp.And
v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama


: Erythrina Julianti

Tempat, Tanggal Lahir

: Jakarta, 23 Juli 1991

Status Pernikahan

: Belum menikah

Alamat

: Pamulang Permai 2 Blok E 60 no.9, RT 002 RW 012.
Benda Baru - Tangerang Selatan 15416

Telepon

: 021-74635037 / 0856-917-96-805


Email

: eryn_erythrina@yahoo.com

Riwayat Pendidikan
1. SD Negeri Serua X

[1997-2003]

2. SMP Negeri 2 Pamulang/SMP Negeri 9 Kota Tangerang Selatan [2003-2006]
3. SMA Negeri 1 Cisauk/ SMA Negeri 2 Kota Tangerang Selatan

[2006-2009]

Riwayat Organisasi
1. PRAMUKA

[2001-2003]

2. PASKIBRA SMPN 2 Pamulang


[2003-2005]

3. Sekretaris Umum OSIS SMPN 2 Pamulang

[2005-2006]

4. Bendahara ROHIS SMPN 2 Pamulang

[2005-2006]

5. Pecinta Alam SMAN 1 Cisauk (Ketua Divisi Rimba Gunung)

[2007-2009]

6. BEM Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

[2010-2012]

vi


Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan maka apabila telah selesai
(dari suatu urusan) kerjakanlah dengan sesungguh-sungguh (urusan) yang lain dan
hanya kepada Tuhanlah hendaknya kamu berharap
(Q.S. Al-Insyirah 7,9)

SKRIPSI INI PENULIS PERSEMBAHANKAN UNTUK...
IBUNDA TERCINTA IR. HJ. SITI JAMILAH M.MPD
Mama, Do’a mu menjadikanku bersemangat, kasih sayangmu yang membuat
diriku semakin kuat. Hingga aku selalu bersabar melalui berbagai rintangan dalam
mengejar cita-cita hingga kini cita-cita dan harapan tersebut telah ku gapai.

AYAHANDA TERCINTA IR.PAUL KHASANUDDIN (ALM)
Papa, akhirnya anakmu kini telah menyelesaikan pendidikan hingga jenjang sarjana,
semoga anakmu ini dapat menjadi anak yang berguna bagi bangsa, agama dan
keluarga.

KELUARGA BESAR H. KARMAN ABBAS SULAIMAN
SAHABATKU TERSAYANG..
Yang telah memberikanku support, semangat dikala aku lelah maupun jatuh, serta
membantu dalam penelitian serta kesulitan dalam penyusunan skripsi ini...
 Rosita Juhriati Aisyah
 Land- J (Fidinia, Novia, Nurul, Geisandra, NurQom, Tami, Nining)
 L-Family , E.L.F Wifeu~ dan semua teman yang telah memberi support.

vii

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Skripsi, September 2013
Erythrina Julianti, NIM: 109104000022
Pengalaman Caregiver Dalam Merawat Pasien Pasca Stroke di Rumah pada
Wilayah Kerja Puskesmas Benda Baru Kota Tangerang Selatan
xviii + 100 halaman + 7 lampiran
ABSTRAK
Caregiver utama yang sebagian besar adalah keluarga, sangat membutuhkan dukungan
emosional, informasi, pengetahuan dan keterampilan selama merawat pasien pasca
stroke. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengalaman caregiver dalam merawat
pasien pasca stroke di rumah dan bagaimana caregiver memaknai pengalaman tersebut.
Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi
deskriptif, untuk pengambilan data penelitian dilakukan dengan wawancara mendalam.
Informan dipilih dengan tehnik purposive sampling. Informan pada penelitian ini adalah
caregiver yang bertugas merawat pasien pasca stroke di rumah. Data dianalisis
menggunakan tehnik Burns & Grove. Penelitian ini mengidentifikasi 9 tema, yaitu (1)
caregiver yang berperan dalam merawat pasien di rumah, (2) perawatan yang sudah
dilakukan oleh caregiver untuk pasien di rumah, (3) Kebutuhan informasi perawatan (4)
Hambatan dalam perawatan (5) Sumber dana pengobatan (6) Pengalaman menarik yang
dialami caregiver (7) Perubahan yang terjadi pada caregiver (8) Kekohesifan hubungan
keluarga dan (9) Harapan caregiver untuk pasien. Hasil penelitian menunjukan bahwa
caregiver yang merawat pasien pasca stroke di rumah sebagian besar dilakukan oleh
pasangan dari pasien. Perawatan yang dilakukan di rumah oleh caregiver meliputi
bantuan pemenuhan kebutuhan sehari-hari, bantuan latihan aktivitas, pemenuhan
spiritual, mengatur program pengobatan, serta membantu dalam sosialisasi dengan
lingkungan. Dalam melakukan perawatan di rumah, caregiver mengalami beberapa
pengalaman baik pengalaman positif seperti bertambah dekatnya pasien dengan keluarga,
caregiver dapat mendekatkan diri kepada sang pencipta maupun pengalaman negatif
seperti terdapatnya perubahan emosional dan perilaku pada pasien yang membuat
perasaan caregiver menjadi sedih serta perubahan dalam keluarga. Pengalaman
perawatan tersebut menimbulkan perubahan pada caregiver berupa perubahan psikologis,
fisik, sosial dan spiritual pada caregiver keluarga dan berdampak pada kemampuan
caregiver dalam merawat pasien. Pelayanan kesehatan seharusnya memberikan informasi
yang lengkap terkait perawatan di rumah pasien pasca stroke dan melakukan home visit
untuk mengetahui sejauh mana peran caregiver dalam merawat pasien pasca stroke.
Selain itu perlu ditingkatkan bantuan dana dari pemerintah untuk menunjang pengobatan
maupun rehabilitasi pasien pasca stroke.
Kata kunci: pengalaman, caregiver, pasca stroke
Daftar bacaan 62 (2000-2013)
viii

FACULTY OF MEDICINE AND HEALTH SCIENCE
NURSING SCIENCE PROGRAM
STATE ISLAMIC UNIVERSITY OF JAKARTA
Undergraduate Thesis, September 2013
Erythrina Julianti, NIM: 109104000022
Caregiver Experience in Taking Care of Post Stroke Patient at Home in the Work
Area Puskesmas Benda Baru in South Tangerang City
xviii + 100 pages + 7 appendix
ABSTRACT

Primary caregivers who are mostly family, needs emotional support, information,
knowledge, and skills to address the challenges during taking care of stroke patients. This
study aims to determine the family caregiver experience in treating post-stroke patients
and how to interpret the experience of the family caregiver. The method which is used a
qualitative study with descriptive phenomenological approach, for data retrieval research
conducted by in-depth interviews. Informants were selected by purposive sampling
technique. Informants in this study are the caregiver in charge of caring for post-stroke
patients at home. Data were analyzed using the techniques of Burns & Grove. This study
identified 9 themes, are (1) the caregiver role in caring for patients at home, (2)
treatments that have been performed by the caregiver for the patient at home, (3) Needed
of the treatment information (4) Barriers in treatment (5) The source of funding for
treatment (6) interesting experience experienced caregiver (7) The changes that occur in
caregiver (8) cohesiveness and family relationships (9) The expectations of patient’s
caregiver. The results showed that caregivers who were taking care for post-stroke
patients at home are mostly done by a mate of patients. The treatment is done at home by
a caregiver support includes day-to-day needs, support training activities, spiritual
fulfillment, set up treatment programs, as well as assist in the socialization with the
environment. In doing home care, caregiver had some interesting experiences both
positive experiences such as the family get closer with patients, caregivers can get closer
to the almighty or negative experiences such as the presence of emotional and behavioral
changes in the patient's caregiver that makes sense to be sad as well as changes in the
family . The treatment experience raises the variety of changes in the form of changes in
caregiver psychological, physical, social and spiritual caregiver and family caregiver
impact to the ability of the family in caring for patients post-stroke at home. Health care
services should provide comprehensive information related to homecare patients with
post-stroke and home visit to determine how far the role of caregiver. In addition to
enhanced help of government funding to support the treatment and rehabilitation of post
stroke patients.
Keywords: experience, caregiver, post-stroke
Reading lists 62 (2000-2013)
ix

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan rahmat, taufiq dan hidayat-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan
proposal skripsi ini. Shalawat serta salam senantiasa terlimpahkan kepada junjungan
Nabi Muhammad SAW, pembawa syari’ah-Nya yang universal bagi semua manusia
dalam setiap waktu dan tempat sampai akhir zaman. Atas nikmat-Nya dan karuniaNya Yang Maha Besar sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Pengalaman Caregiver Dalam Merawat Pasien Pasca Stroke Di Rumah

Pada Wilayah Kerja Puskesmas Benda Baru Kota Tangerang Selatan”.
Dalam penyusunan skripsi ini, tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang
peneliti jumpai namun syukur Alhamdulillah berkat rahmat dan hidayah-Nya,
kesungguhan dan kerja keras disertai dukungan dan bantuan dari berbagai pihak baik
langsung maupun tidak langsung, segala kesulitan dapat diatasi dengan sebaikbaiknya yang pada akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan.
Oleh sebab itu, pada kesempatan kali ini peneliti ingin mengucapkan terima kasih
dan penghargaan yang sedalam-dalamnya kepada :
1.

Bapak Prof. Dr (Hc). dr. M.K. Tadjudin, Sp.And selaku Dekan Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.

2.

Bapak Waras Budi Utomo S.Kep, Ns, MKM selaku Ketua Program Studi
Ilmu Keperawatan dan Ibu Eni Nuraini Agustini, S.Kep, MSN selaku
sekretaris Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.

3.

Ibu Ns. Uswatun Khasanah, S.Kep, MNS dan Ibu Maftuhah M.Kep, Ph.D
selaku pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan fikiran
selama membimbing peneliti dan banyak sekali memberikan masukan dan
bimbingan pada peneliti.

x

4.

Segenap Bapak dan Ibu Dosen atau Staf Pengajar Program Studi Ilmu
Keperawatan yang telah memberikan ilmu pengetahuannya kepada peneliti
selama duduk pada bangku kuliah serta staff akademik Bapak Azib Rosyidi,
S.Psi dan Ibu Syamsiyah yang telah membantu urusan di kampus.

5.

Kepala serta segenap Staf Puskesmas Benda Baru yang memberikan
informasi serta data dalam studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti.

6.

Orang Tua peneliti yaitu Ir. Paul Khasanuddin (Alm.) dan Ir. Hj. Siti
Jamilah, M.MPd yang selalu memberikan kasih sayang tak terhingga kepada
anaknya, mendoakan serta memberikan dorongan dan masukan baik materiil
maupun non materiil.

7.

Keluarga besar peneliti yang selalu memberikan dukungan baik mateiil
maupun non materiil.

8.

Seluruh teman-teman angkatan 2009 yang selalu saya sayangi, memberikan
makna kebersamaan, motivasi, dan membantu saya dalam melaksanakan
tugas.
Penulis sangat menyadari bahwa pada penyusunan skripsi ini, masih

terdapat banyak kekurangan dan belum sempurna karena keterbatasan yang peneliti
miliki, karena sesungguhnya kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Peneliti
mengharapkan kritik dan saran yang membangun sehingga peneliti dapat
memperbaiki skripsi ini. Peneliti berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat
khususnya bagi peneliti dan umumnya bagi pembaca yang mempergunakannya
terutama untuk proses kemajuan pendidikan selanjutnya.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Ciputat,

September 2013

Erythrina Julianti
xi

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL ....................................................................................................i
LEMBAR PERNYATAAN .....................................................................................ii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN .......................................................iii
LEMBAR PENGESAHAN .....................................................................................iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ................................................................................vi
LEMBAR PERSEMBAHAN ..................................................................................vii
ABSTRAK ................................................................................................................viii
ABSTRACT ..............................................................................................................ix
KATA PENGANTAR ..............................................................................................xi
DAFTAR ISI .............................................................................................................xiii
DAFTAR TABEL ....................................................................................................xv
DAFTAR BAGAN ....................................................................................................xvi
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1
A. Latar Belakang ...............................................................................................1
B. Rumusan Masalah ..........................................................................................6
C. Pertanyaan Penelitian .....................................................................................7
D. Tujuan Penelitian ...........................................................................................7
1. Tujuan .....................................................................................................7
E. Manfaat Penelitian .........................................................................................7
1. Manfaat Bagi Akademis ...........................................................................7
xii

2. Manfaat Bagi Pelayanan Kesehatan .........................................................7
3. Manfaat Bagi Peneliti ...............................................................................8
4. Manfaat bagi Pasien dan Keluarga ...........................................................8
F. Ruang Lingkup Penelitian ..............................................................................8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................9
A. Pengalaman ....................................................................................................9
B. Caregiver .......................................................................................................9
1. Fungsi Caregiver ......................................................................................10
2. Beban pada Caregiver ..............................................................................10
C. Keluarga sebagai Caregiver ...........................................................................11
1. Definisi Keluarga .....................................................................................11
2. Fungsi Keluarga dalam Perawatan Kesehatan .........................................11
3. Peran Keluarga sebagai Pemberi Perawatan (caregiver) .........................12
D. Stroke .............................................................................................................15
1. Definisi Stroke .........................................................................................15
2. Manifestasi Klinis Stroke .........................................................................17
3. Komplikasi Stroke....................................................................................19
4. Penatalaksanaan Klien dengan Stroke .....................................................20
E. Perawatan di Rumah Klien Pasca Stroke .......................................................23
F. Kerangka Teori...............................................................................................31
BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI ISTILAH ..............................32
A. Kerangka Konsep ...........................................................................................32
xiii

B. Definisi Istilah ................................................................................................33
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN ............................................................34
A. Desain Penelitian ............................................................................................34
B. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian ........................................................36
C. Instrumen Penelitian.......................................................................................36
D. Informan Penelitian ........................................................................................37
E. Teknik Pengambilan Informan .......................................................................38
F. Tahapan Pengambilan Data ...........................................................................39
G. Teknik Analisis Data ......................................................................................40
H. Validasi Data ..................................................................................................41
I. Etika Penelitian ..............................................................................................43
BAB V HASIL PENELITIAN ..............................................................................44
A. Gambaran Umum Wilayah Penelitian............................................................44
B. Analisa Tematik Hasil Penelitian ...................................................................44
BAB VI PEMBAHASAN.......................................................................................71
A. Pembahasan Hasil Penelitian .........................................................................71
B. Keterbatasan Penelitian ..................................................................................94
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ..............................................................95
A. Kesimpulan ....................................................................................................95
B. Saran ...............................................................................................................97
1. Pelayanan Keperawatan Komunitas .........................................................97
xiv

2. Bagi penelitian selanjutnya ......................................................................97
3. Bagi Pemerintah .......................................................................................98
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

xv

DAFTAR TABEL
Nomor Tabel

Halaman

Tabel 2.1 Nursing Care Plan untuk Peran Keluarga sebagai pemberi perawatan
(caregiver) ..................................................................................... 13
Tabel 2.2 Penelitian Terkait .......................................................................... 27
Tabel 5.1 Karateristik Informan Utama ......................................................... 45
Tabel 5.2 Tabulasi Hasil Penelitian ............................................................... 71

xvi

DAFTAR BAGAN
Nomor Bagan

Halaman

Bagan 2.1 Kerangka Teori .................................................................................31
Bagan 3.1 Kerangka Konseptual ........................................................................32
Bagan 4.1 Teknik Analisis Data.........................................................................40
Bagan 5.1. Skema Tema 2...................................................................................53
Bagan 5.2. Skema Tema 3...................................................................................55
Bagan 5.3. Skema Tema 4...................................................................................57
Bagan 5.4. Skema Tema 5...................................................................................59
Bagan 5.5. Skema Tema 6...................................................................................61
Bagan 5.6. Skema Tema 7...................................................................................67
Bagan 5.7. Skema Tema 8...................................................................................68
Bagan 5.8. Skema Tema 9...................................................................................70

xvii

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Permohonan Izin Studi Pendahuluan di PKM Benda Baru
Lampiran 2 Pemberian Izin Studi Pendahuluan dari Dinas Kesehatan Tangerang
Selatan
Lampiran 3 Permohonan Izin Penelitian di Kelurahan Benda Baru
Lampiran 4 Pemberian Izin Penelitian dari Kelurahan Benda Baru
Lampiran 5 Lembar Perizinan Peneliti untuk melakukan wawancara
Lampiran 6 Lembar Persetujuan Informan
Lampiran 7 Pedoman Wawancara Informan Utama

xviii

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara dengan jumlah penderita stroke terbesar
di Asia, dan menempati urutan ketiga penyebab kematian setelah penyakit
jantung dan kanker (Yayasan Stroke Indonesia, 2009). Stroke merupakan
suatu keadaan di mana terdapat suatu gangguan aliran darah ke otak, baik
berupa penyumbatan maupun perdarahan. Penyakit stroke sering dianggap
sebagai penyakit yang menjangkit para orang tua, namun sekarang ini ada
kecenderungan juga bahwa penyakit stroke ini diderita oleh pasien di bawah
40 tahun (WHO, 2004). Hal ini dapat terjadi karena perubahan pola hidup
yang mencontoh masyarakat modern, seperti mengonsumsi fast food,
kurangnya

olahraga,

kebiasaan

merokok

dan

faktor-faktor

lainnya

(Mangoenprasodjo, 2005).
Setiap tujuh orang yang meninggal di Indonesia, satu diantaranya
karena stroke. Angka kejadian stroke meningkat dengan tajam di Indonesia.
Bahkan, menurut survey tahun 2004, stroke merupakan pembunuh nomor
satu di rumah sakit pemerintah di seluruh penjuru Indonesia (Yayasan Stroke
Indonesia, 2009). Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007 menunjukkan
bahwa di perkotaan, kematian akibat stroke pada kelompok usia 45-54 tahun
sebesar 15,9%, sedangkan di pedesaan sebesar 11,5% sedangkan di DKI
Jakarta sendiri memiliki prevalensi 12,5% dan menduduki peringkat ketiga di
Indonesia (Riskesdas, 2007). Prevalensi stroke di provinsi Banten adalah

1

2

7,3%, sedangkan menurut kabupaten/kota prevalensi stroke berkisar antara
2,3-8,9% (Riskesdas, 2007).
Tangerang Selatan yang dulunya sebagai kabupaten Tangerang
merupakan daerah jenis sub-urban dan merupakan daerah perluasan dari
Jakarta Selatan dan kota Tangerang, kasus penyakit seperti stroke sudah
mulai banyak berkembang, yaitu terlihat dari persentase penderita stroke di
kabupaten Tangerang sebesar 5,9% yang didiagnosis oleh tenaga kesehatan
dan 7,0% yang didiagnosis oleh tenaga kesehatan disertai dengan gejala
(Dinas kesehatan kota Tangerang, 2010). Pada usia > 60 tahun didapatkan
presentase sebesar 1,71% dan penyakit stroke ini menempati penyakit ke-13
yang sering dialami oleh masyarakat kota Tangerang dengan peringkat
pertama ditempati oleh Hipertensi yaitu dengan presentase sebesar 12,44%
dimana hypertensi merupakan salah satu faktor resiko terjadinya serangan
stroke (Dinas Kesehatan kota Tangerang, 2010).
Walaupun di Indonesia sudah dicanangkan beberapa program untuk
membantu rehabilitasi stroke seperti homecare dan kunjungan rumah untuk
pasien stroke di rumah, tingkat penyembuhan stroke masih rendah, sebanyak
15-30%. Sekitar 25% dari pasien stroke meninggal dalam tahun pertama
setelah serangan stroke dan 14-15% mengalami stroke kedua dalam tahun
yang sama setelah mengalami stroke pertama (Sustrani, et.al 2003). Berbagai
masalah

yang

mungkin

dialami

pasien

stroke

antara

lain:

kelumpuhan/kelemahan, gangguan keseimbangan, gangguan berbicara atau
berkomunikasi, gangguan menelan dan gangguan memori sehingga pasien

3

tersebut memerlukan bantuan dalam pemenuhan kebutuhan sehari-harinya
(Mulyatsih, 2008).
Keluarga memiliki fungsi untuk menjaga serta memelihara kesehatan
(health care function) bagi anggota keluarga yang menderita suatu penyakit.
Keluarga dapat menjalankan sebuah peran pendukung yang penting selama
periode pemulihan dan rehabilitasi klien. Jika dukungan ini tidak tersedia,
keberhasilan pemulihan dan rehabilitasi menurun secara signifikan. Penelitian
di bidang kesehatan keluarga secara jelas menunjukkan bahwa keluarga
berpengaruh besar pada kesehatan fisik anggota keluarganya (Campbell, 2000
dalam Friedman, 2003).
Dukungan dari keluarga dan pemberian perawatan jangka panjang
yang tepat membuat penderita stroke dapat memperoleh kembali kualitas
hidup mereka, sehingga ketergantungan pasien stroke terhadap orang lain
dapat diminimalkan serta proses penyembuhan pada pasien tersebut dapat
ditingkatkan. Perawatan pasca stroke di rumah yang dapat dilakukan oleh
keluarga meliputi seperti membantu aktivitas fisik, menangani kebersihan diri
(personal hygiene), membantu dalam pemberian nutrisi (makan dan minum),
kepatuhan pengobatan,

mengatasi

masalah

emosional

dan

kognitif,

pencegahan terjadinya cedera atau jatuh, dan membantu pasien memenuhi
kebutuhan spiritual nya (Sustrani, et. al 2003).
Hasil penelitian Agustina dkk (2009) tentang Kajian Kebutuhan
Perawatan di Rumah bagi Klien dengan Stroke dalam aspek fisik melaporkan
adanya bantuan dari pihak lain untuk pemenuhan kebutuhan dari mulai
pengaturan nutrisi, eliminasi, pergerakan tubuh, perawatan diri. Untuk aspek

4

emosional, adanya dukungan dari orang terdekat dalam hal ini keluarga yang
sangat berperan dalam proses pemulihan kondisi klien. Selain motivasi,
perawatan yang diberikan keluarga untuk klien juga dianggap sebagai
kebutuhan yang sangat penting (Agustina, et. al 2009). Penelitian lain
mengatakan bahwa 75% pasien stroke yang dilakukan penelitian (jumlah
sample adalah 40) bahwa mereka yang tinggal dengan keluarga memiliki
kemampuan merawat diri dan memiliki tingkat mobilisasi yang lebih maju/
lebih cepat dibandingkan dengan yang tidak dirawat oleh keluarga. Hal ini
terlihat karena besarnya dukungan dari keluarga yang membantu kesembuhan
serta emosional dari penderita itu sendiri (Mak, et. al 2006).
Dalam merawat pasien dengan keadaan pasca stroke, keluarga juga
memiliki hambatan dalam melakukan perawatan tersebut, serta banyak pula
efek yang ditimbulkan ketika dalam merawat pasien dengan pasca stroke.
Seperti dalam jurnal penelitian tentang stroke yang dilakukan menunjukkan
hasil penelitian bahwa perawatan di rumah pada pasien pasca stroke itu berat,
serta pada keluarga yang merawat (family caregiver) kebanyakan dari mereka
mengalami kelelahan serta stress dan sekitar 40% dari family caregiver
mengalami gejala somatik / mengalami gangguan kesehatan juga dikarenakan
stress itu sendiri dan daya tahan tubuh yang lemah ( Sit, et. al 2004).
Peneliti William E. Haley dari University of South Florida,
mengatakan, "Stres yang tinggi dapat menjadi kronis serta tak terkendali dan
merawat pasangan cacat dapat meningkatkan risiko stroke pengasuh keluarga
sebesar 23%” (www.caringnews.com, 2013). Untuk mengatasi hambatan
tersebut sebagian keluarga dapat mencari tahu sendiri tentang perawatan serta

5

mendatangi pusat perkumpulan penderita pasca stroke untuk berbagi
pengalaman dan menyelesaikan masalah yang terdapat dalam pelaksanaan
perawatan pada pasien pasca stroke (Mak, et.al 2006).
Untuk menjelaskan fenomena perawatan stroke oleh keluarga, peneliti
melakukan beberapa studi pendahuluan yaitu wawancara pada pasien pasca
stroke di wilayah Pamulang, yaitu dua keluarga yang terdapat penderita pasca
stroke dan anggota keluarga yang merawat pasien pasca stroke yang sudah
sembuh. Responden bernama ibu Z dan ibu M, dan penderita pasca stroke
berinisial Tn. E dan Tn. N. Mereka menyatakan bahwa dukungan dan peran
keluarga sangat penting untuk pemulihan stroke bahkan mempercepat
pemulihan penderita sehingga dapat memenuhi kebutuhan serta melakukan
aktivitas seperti sedia kala, dari pernyataan diatas bahwa peningkatan
kesehatan pada pasien pasca stroke dapat dicapai lebih cepat dengan bantuan
dan partisipasi dari keluarga. Keluarga Tn.E dan Ny.Z mempunyai hambatan
berupa keterbatasan ekonomi dalam melakukan perawatan dan anggota
keluarga yang merawat yaitu Ny.Z mengalami sedikit perubahan mental
selama merawat Tn.E, yaitu merasa sedikit depresi namun Ny.Z dapat
mengatasi nya dengan tetap optimis dan meminta bantuan dengan anggota
keluarga lain, serta sering berdoa dan lebih mendekatkan diri kepada Tuhan.
Kondisi Tn.E sekarang sudah mulai membaik, namun seringkali terlihat
murung dan sering menyendiri ketika waktu senggang, tetapi ketika keluarga
berkumpul,Tn.E sangat senang dan semangat melakukan aktivitas.
Sedangkan keluarga Ny.M dan Tn.N dengan keadaan ekonomi yang
cukup baik dan anggota keluarga yang merawat tidak mengalami perubahan

6

emosional maupun mental, karena sudah kuat dan menerima semua yang
terjadi, serta anak mereka seorang mahasiswi keperawatan, sehingga untuk
informasi dan cara perawatan sudah mulai terlaksana dengan baik, dan
keadaan dari Tn.N sendiri pun terlihat optimis walau semua aktivitas masih
dilakukan dengan bantuan minimal.

B. Rumusan Masalah
Perawatan pasien pasca stroke biasanya membutuhkan perawat
maupun fisioterapis yang

membantu dalam perawatan tersebut, namun

sebenarnya pelaksanaan dengan bantuan keluarga sangatlah penting proses
pemulihan pasien stroke. Keluarga sebagai caregiver utama, sangat
membutuhkan

dukungan

emosional,

informasi,

pengetahuan

dan

keterampilan untuk mengatasi ketidakpastian dan tantangan yang datang
selama merawat pasien stroke. Hasil penelitian Sit et. al (2004) menunjukkan
bahwa perawatan di rumah pada pasien pasca stroke itu berat, serta pada
keluarga yang merawat (family caregiver) kebanyakan dari mereka
mengalami kelelahan serta stress. Permasalahan yang telah diuraikan
sebelumnya, memacu penulis untuk mempelajari lebih lanjut tentang
pengalaman keluarga merawat pasien pasca stroke di rumah. Untuk
memahami bagaimana perasaan dan pengalaman keluarga merawat anggota
keluarga pasca stroke di rumah, maka rumusan masalah dalam studi ini
adalah “Bagaimana pengalaman caregiver keluarga dalam merawat pasien
pasca stroke di rumah pada wilayah kerja Puskesmas Benda Baru kota
Tangerang Selatan ?”.

7

C. Pertanyaan Penelitian
Bagaimana pengalaman keluarga selama dalam merawat pasien pasca stroke
di rumah?

D. Tujuan Penelitian
1.

Tujuan
Untuk mengetahui pengalaman caregiver keluarga dalam merawat
pasien pasca stroke di rumah pada wilayah kerja Puskesmas Benda Baru
kota Tangerang Selatan.

E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Bagi Akademis
Secara akademis penelitian ini berguna untuk menambah informasi
dan pengetahuan tentang pengalaman caregiver keluarga dalam dalam
merawat pasien pasca stroke di rumah sehingga membantu dalam proses
penyembuhan dan pemulihan pasien pasca stroke.
2. Manfaat Bagi Pelayanan Kesehatan
Memberikan kontribusi pada pelayanan kesehatan di komunitas
maupun di rumah sakit. Dapat meningkatkan informasi dan kunjungan
rumah (home visit) bagi keluarga pasien pasca stroke untuk melakukan
perawatan di rumah guna membantu proses pemulihan pada pasien pasca
stroke tersebut.

8

3. Manfaat bagi Peneliti
Hasil Penelitian ini akan memperlihatkan pengalaman caregiver
keluarga dalam merawat pasien pasca stroke di rumah. Peneliti juga akan
mendapatkan informasi baru dalam perawatan pasien stroke di rumah
serta dapat mengetahui pengalaman caregiver keluarga masing-masing
dalam merawat pasien pasca stroke di rumah sehingga dapat dijadikan
sebagai bahan penelitian lebih lanjut dalam pengembangan ilmu
keperawatan.
4. Manfaat bagi Pasien dan Keluarga
Untuk menambah pengetahuan dan bermanfaat bagi pasien dan
khususnya keluarga dalam melakukan perawatan di rumah secara baik
guna membantu proses pemulihan pasien pasca stroke tersebut dan juga
membantu keluarga dalam meningkatkan koping untuk menuju kualitas
hidup menjadi baik dan sejahtera.

F. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dilakukan oleh mahasiswa PSIK UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta untuk mengetahui Gambaran peran keluarga dalam
perawatan di rumah pasca stroke di daerah Tangerang Selatan dikarenakan
belum pernah dilakukan penelitian tentang hal tersebut di daerah ini dan
merupakan daerah perluasan baru yang merupakan sub-urban sehingga dapat
dilihat pelaksanaan perawatan di daerah yang peralihan antara desa dan kota
tersebut.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengalaman
Pengalaman adalah pengetahuan dan hasil observasi terhadap sesuatu
benda atau kejadian. Pengalaman tidak hanya memahami, tetapi merupakan
proses aktif dari penemuan dan perubahan dalam memahami situasi nyata
(Benner & Wrubel, 1982 dalam Tomey, 2006). Menurut Heidger dan
Gadamer (1970, dalam Tomey, 2006), pengalaman adalah hasil dari
perubahan yang terjadi pada situasi nyata yang dialami seseorang. Dari teori
tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa pengalaman adalah perubahan aktif
yang dialami seseorang pada situasi nyata dari hasil observasi terhadap
kejadian atau mengalami langsung.
Pengalaman terdiri dari immediacy of experience yang diartikan
sebagai pengalaman baru yang dialami seseorang terhadap suatu kejadian dan
subjective experience merupakan persepsi yang dibentuk dari hasil interaksi
yang lama dengan kejadian atau situasi kejadian (Emerson, 2009). Dalam hal
ini pengalaman caregiver keluarga merupakan pengalaman berdasarkan hasil
interaksi yang lama dengan situasi kejadian.

B. Caregiver
Caregiver adalah seseorang yang memberikan bantuan kepada
orang yang mengalami ketidakmampuan dan memerlukan bantuan karena
penyakit dan keterbatasannya (Sukmarini, 2009). Caregiver dibagi menjadi
caregiver informal dan caregiver formal. Caregiver informal adalah seorang

9

10

individu (anggota keluarga, teman, atau

tetangga) yang memberikan

perawatan secara keseluruhan, paruh waktu , tinggal bersama maupun
terpisah dengan orang yang dirawat, sedangkan caregiver formal adalah
caregiver yang merupakan bagian dari system pelayanan baik diberi
pembayaran maupun sukarelawan (Sukmarini, 2009).
1. Fungsi caregiver
Fungsi dari caregiver adalah merawat klien yang menderita
suatu penyakit termasuk juga menyediaan makanan, membawa klien ke
pelayanan kesehatan, dan memberikan dukungan emosional, kasih sayang
dan perhatian (Tantono et.al, 2006). Caregiver

juga membantu klien

dalam mengambil keputusan atau pada stadium akhir penyakitnya, justru
caregiver ini yang bertugas membuat keputusan untuk kliennya. Keluarga
caregiver merupakan penasihat yang sangat penting dan diperlukan oleh
klien (Tantono et.al, 2006)
2. Beban pada caregiver
Beban caregiver didefinisikan sebagai tekanan-tekanan mental
atau beban yang muncul pada orang yang merawat lansia, penyakit kronis,
anggota keluarga atau orang lain yang cacat. Beban caregiver dibagi atas
dua yaitu beban subjektif dan beban objektif. Beban subjektif caregiver
adalah respon psikologis yang dialami caregiver sebagai akibat perannya
dalam merawat klien dengan penyakit. Sedangkan beban objektif
caregiver yaitu masalah praktis yang dialami oleh caregiver, seperti
masalah keuangan, gangguan pada kesehatan fisik, masalah dalam
pekerjaan, dan aktivitas sosial (Sukmarini, 2009). Ada 3 faktor beban

11

caregiver yaitu efek dalam kehidupan pribadi dan sosial caregiver, beban
psikologis dan perasaan bersalah. Caregiver harus memberikan sejumlah
waktu

energi

dan

uang.

Tugas

ini

seringkali

dirasakan

tidak

menyenangkan, menyebabkan stress psikologis dan melelahkan secara
fisik. Beban psikologis yang dirasakan oleh caregiver antara lain rasa malu,
marah, tegang, tertekan, lelah, dan tidak pasti (Louw Anneke, 2009).

C. Keluarga sebagai Caregiver
1. Definisi keluarga
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang bergabung karena
hubungan darah, perkawinan atau adopsi yang hidup dalam satu rumah
tangga, berinteraksi satu sama lain dalam perannya untuk menciptakan dan
mempertahankan kebudayaannya (Suprajitno, 2004). Menurut Burgess
(1963 dalam Friedman, 2003), definisi keluarga diantaranya adalah:
1.

Keluarga terdiri dari orang-orang yang disatukan oleh ikatan
perkawinan, darah dan ikatan adopsi.

2.

Para anggota sebuah keluarga biasanya hidup bersama-sama dalam
satu rumah tangga.

3.

Anggota keluarga berinteraksi dan berkomunikasi satu sama lain
dalam peran-peran sosial keluarga seperti suami-istri, ayah dan ibu,
anak laki-laki dan anak perempuan serta saudara (Friedman, 2003).

2. Fungsi keluarga dalam perawatan kesehatan
Dalam memelihara kesehatan anggota keluarga, keluarga sebagai
individu (klien) tetap berperan dalam melakukan peran sebagai anggota

12

keluarga. Keluarga mempunyai tugas di bidang perawatan kesehatan yang
perlu dipahami dan dilakukan, meliputi:
a.

Mengenal masalah kesehatan keluarga.

b.

Memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga.

c.

Merawat keluarga yang mengalami gangguan kesehatan.

d.

Memodifikasi lingkungan untuk menjamin kesehatan keluarga.

e.

Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan di sekitarnya (Suprajitno,
2004).

3. Peran keluarga sebagai pemberi perawatan (Caregiver)
Bila salah satu anggota keluarga menderita gangguan kesehatan,
satu atau lebih anggota keluarga mengemban peran sebagai pemberi
asuhan/caregiver (Friedman, Bowden,

dan

Jones, 2010). Pemberi

perawatan/caregiver adalah seseorang yang secara langsung terlibat dalam
perawatan. Di dalam keluarga peran caregiver ini merupakan sebuah peran
informal. Peran caregiver adalah membantu memberikan perawatan pada
anggota keluarga yang mengalami gangguan kesehatan. Caregiver
berfungsi untuk menjaga keseimbangan /homeostasis atau stabilitas dari
keluarga (Friedman, Bowden, dan Jones, 2010). Menurut Wahit Mubarak
pemberi perawatan terbesar adalah seorang wanita, wanita lebih kepada
mengerjakan perawatan yang lebih sulit seperti buang air, mandi,
berpakaian, sedangkan laki-laki lebih kepada kebutuhan finansial,
perencanaan perawatan (Mubarak, 2006).

13

Tabel 2.1 Nursing Care Plan untuk Peran keluarga sebagai pemberi perawatan (Caregiver)
Diagnosa NANDA

NIC

NOC

Ketegangan peran

Caregiver Support (7040)

Caregiver Home Care Readiness (2202)

pemberi asuhan /

Activities:

Indicators:

Caregiver Role

1) Determine caregiver‟s level of knowledge

1) Willingness to assume caregiving role.

Strain

2) Determine caregiver‟s acceptance of role

2) Participation in desicions about home

3) Accept expressions or negative emotion

care.

Definisi :

4) Acknowledge difficulties of caregiving role

3) Knowledge about caregiving role.

Kesulitan dalam

5) Explore with the caregiver strength and weaknesses

4) Demonstration of positive regard for

melakukan peran

6) Acknowledge dependancy of patient on caregiver, as

sebagai caregiver.
Berhubungan
dengan:
Status kesehatan
penerima asuhan dan
pemberi asuhan,

appropriate
7) Make positive statements about caregiver‟s efforts
8) Encourage caregiver to asssume responbility, as
appropriate.

care recipient.
5) Knowledge of care recipient‟s disease
process
6) Knowledge of recommended treatment
regimen

9) Provide support for decisions made by caregiver

7) Knowledge of prescribed activity

10) Encourage the acceptance of interdependency among

8) Knowledge of follow up care

family members
11) Monitor family interaction problems related to care of

9) Knowledge of financial resources
10) Financial resources for caregiving

14

sumber daya, dan
sosioekonomi .

patient
12) Monitor for indicators of stress

11) Knowledge of when to contact health
professional.

13) Explore with caregiver how she/he is coping

12) Perceived social support for caregiving

14) Teach caregiver stress management techniques

13) Confidence in ability to manage care at

15) Encourage caregiver participation in support groups
16) Inform caregiver of health care and community resources
17) Discuss caregiver limits with patient
18) Support caregiver in setting limits and taking care of self.

home.
14) Willingness to involve care recipient in
planning care.
15) Evidence of plans for caregiver backup
16) Participation in discharge planning.
Measurement Scale
1: Not Adequate
2: Slightly Adequate
3: Moderately adequate
4: Substantially adequate
5: Totally adequate

15

D. Stroke
1.

Definisi Stroke
a. Pengertian
WHO mendefinisikan stroke sebagai sindroma klinis dengan
gejala gangguan fungsi otak secara fokal dan atau global yang
berlangsung 24 jam atau lebih yang dapat mengakibatkan kematian
atau kecacatan yang menetap tanpa ada penyebab lain selain gangguan
pembuluh darah otak ( WHO dalam Truelsen, et. al 2006). Stroke atau
serangan otak adalah kondisi abnormal dari pembuluh darah otak,
dikarenakan adanya perdarahan pada otak atau adanya pembentukan
embolus atau thrombus yang menghambat aliran darah dalam
pembuluh darah arteri (Smeltzer & Bare, 2002).
Kondisi ini menyebabkan terjadinya iskemia jaringan otak yang
seharusnya secara normal diperdarahi oleh pembuluh darah yang telah
rusak tersebut (Christenseen & Kockrow, 2005). Stroke mengacu
kepada setiap gangguan neurologi mendadak yang terjadi akibat
pembatasan atau terhentinya aliran darah melalui suplai arteri otak.
(Price & Wilson, 2006).
Jadi dapat disimpulkan bahwa stroke adalah gangguan aliran
suplai darah ke otak yang terjadi secara mendadak yang dapat
menimbulkan kecacatan menetap atau bahkan kematian.
b. Etiologi
Penyebab terjadinya serangan stroke seperti terlihat dari
pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa hal ini disebabkan oleh

16

dua jenis gangguan vaskuler, yaitu : iskemia (pasokan darah yang
kurang) atau hemoragik (bocornya darah dari pembuluh darah intra
cranial). Keadaan ini dapat terjadi bersamaan atau secara mandiri.
Pada keadaan hemoragik akan menyebabkan peningkatan volume otak
yang memicu terjadinya peningkatan tekanan intracranial, sehingga
membuat daerah otak tertentu menjadi iskemia. Begitu juga
sebaliknya, iskemia yang dikarenakan adanya thrombus atau embolus
dapat memicu terjadinya perdarahan.
Sebuah thrombus dimulai dengan adanya kerusakan lapisan
endothelial pada pembuluh darah dan aterosklerosis merupakan
penyebab utama (Anne Alexandrov dalam Williams, 2010). Penyebab
hampir 70 persen kasus stroke hemoragik terjadi pada klien hipertensi.
Kejadian stroke yang lainnya dapat disebabkan karena spasme arteri
serebral yang dipicu oleh adanya iritasi, sehingga aliran darah ke otak
menurun karena terjadi vasokonstriksi (Smeltzer & Bare, 2002).
c. Patofisiologi
Patofisiologi atau proses perjalanan penyakit stroke menurut
(Black dan Hawk, 2009), dilandasi oleh sifat otak yang sangat
sensitive terhadap kehilangan suplai darah, dimana otak tidak dapat
melakukan metabolisme anaerob dalam keadaan kurang oksigen dan
nutrisi. Kondisi hipoksia otak memicu terjadinya iskemia otak.
Iskemia pada jaringan bagian distal termasuk otak yang mendapatkan
suplai darah dari arteri terkait disebabkan oleh adanya oklusi
pembuluh darah otak. Dampak dari oklusi ini juga terjadi

17

menyebabkan edema disekitar jaringan. Iskemia inilah yang dapat
mengganggu metabolisme jaringan otak, karena minimnya suplai
oksigen dan nutrisi. Iskemia dalam waktu singkat memicu terjadinya
deficit neurologi atau TIA (Transient Iscemic Attact) dan jika aliran
darah ke otak ini tidak segera tergantikan maka jaringan otak akan
mengalami kerusakan yang irreversible atau infark dalam hitungan
menit. Kondisi iskemia yang mengganggu metabolisme otak, sel mati
dan terjadi perubahan yang permanent dalam 3- 10 menit (Black &
Hawk, 2009).
2.

Manifestasi klinik stroke
Manifestasi klinik klien yang terkena serangan stroke menurut
(Black & Hawk, 2009), bervariasi tergantung pada penyebabnya, luas
area neuron yang rusak, lokasi neuron yang terkena serangan, dan
kondisi pembuluh darah kolateral di serebral. Manifestasi dari stroke
iskemik termasuk hemiparesis sementara, kehilangan fungsi wicara dan
hilangnya hemisensori (Black & Hawk, 2009).
Stroke dapat dihubungkan dengan area kerusakan neuron otak
maupun defisit neurologi, menurut Smeltzer dan Bare (2002) manifestasi
klinis dari stroke meliputi:
a. Kehilangan Motorik. Stroke adalah penyakit motor neuron atas dan
mengakibatkan kehilangan kontrol volunter terhadap gerakan motorik.
Disfungsi motor yang paling umum adalah Hemiparesis (kelemahan)
dan hemiplegia (paralisis pada satu sisi tubuh) sering terjadi setelah
stroke, yang biasanya desebabkan karena stroke pada bagian anterior

18

atau bagian tengah arteri serebral, sehingga memicu terjadinya infark
bagian motorik dari kortek frontal.
b. Aphasia, klien mengalami defisit dalam kemampuan berkomunikasi,
termasuk berbicara, membaca, menulis dan memahami bahasa lisan.
Terjadi jika pusat bahasa primer yang terletak di hemisfer yang
terletak di hemisfer kiri serebelum tidak mendapatkan aliran darah
dari arteri serebral tengah karena mengalami stroke, ini terkait erat
dengan area wernick dan brocca.
c. Disatria, dimana klien mampu memahami percakapan tetapi sulit
untuk mengucapkannya, sehingga bicara sulit dimengerti. Hal ini
disebabkan oleh terjadinya paralisis otot yang bertanggung jawab
untuk menghasilkan bicara.
d. Apraksia yaitu ketidakmampuan untuk melakukan tindakan yang
dipelajari sebelumnya, seperti terlihat ketika klien mengambil sisir
dan berusaha untuk menyisir rambutnya.
e. Disfagia, dimana klien mengalami kesulitan dalam menelan karena
stroke pada arteri vertebrobasiler yang mepengaruhi saraf yang
mengatur proses menelan, yaitu N V (trigeminus), N VII (facialis), N
IX (glossofarengeus) dan N XII (hipoglosus).
f. Pada klien stroke juga mengalami perubahan dalam penglihatan
seperti diplopia.
g. Horner‟s syndrome, hal ini disebabkan oleh paralisis nervus simpatis
pada mata sehingga bola mata seperti tenggelam, ptosis pada kelopak

19

mata atas, kelopak mata bawah agak naik keatas, kontriksi pupil dan
berkurangnya air mata.
h. Unilateral neglected merupakan ketidak mampuan merespon stimulus
dari sisi kontralateral infark serebral, sehingga mereka sering
mengabaikan salah satu sisinya
i. Defisit sensori disebabkan oleh stroke pada bagian sensorik dari lobus
parietal yang disuplai oleh arteri serebral bagian anterior dan medial.
j. Perubahan perilaku, terjadi jika arteri yang terkena stroke bagian otak
yang mengatur perilaku dan emosi mempunyai porsi yang bervariasi,
yaitu bagian kortek serebral, area temporal, limbik, hipotalamus,
kelenjar pituitari yang mempengarui korteks motorik dan area bahasa.
k. Inkontinensia baik bowel ataupun kandung kemih merupakan salah
satu bentuk neurogenic blader atau ketidakmampuan kandung kemih,
yang kadang terjadi setelah stroke. Saraf mengirimkan pesan ke otak
tentang

pengisian

menginterpretasikan

kandung
secara

kemih
benar

tetapi
pesan

otak
tersebut

tidak

dapat

dan

tidak

mentransmisikan pesan ke kandung kemih untuk tidak mengeluarkan
urin. Ini yang menyebabkan terjadinya frekuensi urgensi dan
inkontinensia.
(Black & Hawk, 2009) dan (Smeltzer & Bare, 2002)
3.

Komplikasi Stroke
Komplikasi stroke meliputi Hipoksia Serebral, penurunan aliran
darah serebral, dan luasnya area cedera.

20

a. Hipoksia serebral diminimalkan dengan pemberian oksigenasi darah
adekuat ke otak.
b. Aliran darah serebral bergantung pada tekanan darah, curah ja