Rizki Panji Ramadana, 2013 PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN PAIKEM BAGI ANAK TUNARUNGU DI KELAS V
SEKOLAH DASAR DEWI SARTIKA KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
B. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini metode deskriptif dengan pendekatan  kualitatif.  Sudjana  1997:52  menjelaskan  bahwa  deskriptif
adalah  “Metode  penelitian  yang  digunakan  apabila  bertujuan  untuk mendeskripsikan  atau  menjelaskan  peristiwa  dan  kejadian  yang  ada  pada
masa  sekarang.”  Metode  ini  sejalan  dengan  tujuan  penelitian  yang  ingin dicapai,  yaitu  untuk  memperoleh  data  dan  informasi  yang  dapat
menggambarkan pembelajaran berbasis Pendekatan  yang  digunakan  dalam    penelitian  ini  bersifat  kualitatif.
Moleong  1997:  3  menjelaskan  penelitian  kualitatif  sebagai  sebagai berikut:
Sebagai  prosedur  penelitian  yang  menghasilkan  data  deskriptif berupa kata-kata tertulis  atau  lisan dari orang-orang dan perilaku  yang
dapat  diamati,  pengenalan  diarahkan  pada  latar  dan  individu  tersebut secara  holistik  utuh.  Jadi  dalam  hal  ini  tidak  boleh  mengisolasi
individu  atau  organisasi  ke  dalam  variabel  atau  hipotesis,  tetapi  perlu memandang sebagai bagian dari suatu keutuhan.
C. Definisi Operasional
Kegiatan pembelajaran dalam setting inklusif harus berpusat kepada anak  child  centered,  anak  harus  aktif  belajar  active  learning.  Maka
seyogyanyalah  kegiatan  pembelajaran  menjadi  fokus  utama  untuk  terus menerus  ditingkatkan  kualitasnya.  Untuk  itu  pendekatan  pembelajaran
PAIKEM  harus  dilaksanakan  di  dalam  setting  pendidikan  inklusif. PAIKEM merupakan singkatan dari Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif,
Efektif,  dan  Menyenangkan.  Dalam  PAIKEM  digunakan  prinsip-prinsip pembelajaran  berbasis  kompetensi.  Pembelajaran  berbasis  kompetensi
adalah  pembelajaran  yang  dilakukan  dengan  orientasi  pencapaian kompetensi  peserta  didik.  Rencana  pelaksanaan  pembelajaran  harus
mengedepankan  kebutuhan  anak,  terlebih  anak  tunarungu,  serta  berfokus pada siswa, makna,  aktivitas,  pengalaman dan kemandirian siswa. Dalam
pelaksanaan  pembelajaran,  seorang  guru  harus  menggunakan  berbagai
Rizki Panji Ramadana, 2013 PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN PAIKEM BAGI ANAK TUNARUNGU DI KELAS V
SEKOLAH DASAR DEWI SARTIKA KOTA BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
macam  strategi  pembelajaran,  menggunakan  berbagai  macam  media, bagaimana cara mengelola kelas yang baik, agar kreatifitas pada diri anak
muncul.  Di  sini  kreatifitas  dimaknai  sebagai  sebuah  kemampuan  untuk memberikan
gagasan-gagasan baru
dengan menemukan
banyak kemungkinan  jawaban  terhadap  suatu  masalah,  yang  menekankan  pada
segi kuantitas,
ketergantungan dan
keragaman jawaban
dan menerapkannya  dalam  pemecahan  masalah.  Interaksi  guru  dan  anak
tunarungu tentunya akan berbeda jika dibandingkan dengan interaksi guru dengan anak pada umumnya. Interaksi anak tunarungu dengan guru dapat
menjadi hambatan dalam proses belajarnya. Peran guru dalam pelaksanaan pembelajaran  sangat  penting,  guru  perlu  memberikan  dorongan  kepada
siswa  untuk  menggunakan  otoritas  atau  haknya  dalam  membangun gagasan. Tanggung jawab belajar, memang berada pada diri  siswa,  tetapi
guru  bertanggung  jawab  dalam  memberikan  situasi  yang  mendorong prakarsa, motivasi, perhatian, persepsi, retensi, dan transfer dalam belajar,
sebagai bentuk tanggung jawab siswa untuk belajar sepanjang hayat.
D. Instrumen Penelitian