Yanuar Lutfi Rohman, 2015 EFEKTIFITAS METODE COOPERATIVE LEARNING TEKNIK RECIPROCAL TEACHING
DALAM PEMBELAJARAN SAKUBUN
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pembelajaran bahasa asing di Indonesia mulai berkembang dengan pesat. Salah satu bahasa asing yang paling diminati adalah bahasa Jepang. Bahasa Jepang
mulai dipelajari di sekolah-sekolah sebagai bidang studi pilihan. Hal ini memberikan dampak positif untuk perkembangan pembelajaran bahasa Jepang, dimana jumlah
siswa yang ingin melanjutkan studi di Jurusan Bahasa Jepang pun terus menerus bertambah dari tahun ke tahun, baik jurusan pendidikan maupun sastra.
Dari hasil survey yang dilakukan oleh Japan Foundation, jumlah pembelajar bahasa Jepang di Indonesia pada tahun 2003 hanya sebanyak 75.604 orang, tahun
2006 sebanyak 272.719, tahun 2009 sebanyak 716.353 orang, serta pada survey terakhir pada tahun 2012 mencapai angka 872.406 orang, dapat kita lihat bahwa
jumlah pembelajar bahasa Jepang di Indonesia dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Seiring dengan meningkatnya jumlah pembelajar,
jumlah instansi yang menyelenggarakan pembelajaran bahasa Jepang pun meningkat. Seperti yang dikutip dalam Danasasmita 2012: 57 pada tahun 2004 tercatat
sebanyak 432 instansi tingkat pendidikan menengah dan 78 universitas mengajarkan bahasa Jepang.
Dalam mempelajari bahasa Jepang, terdapat empat keterampilan dasar berbahasa yang harus dikuasai oleh pembelajar bahasa yaitu keterampilan menyimak
kiku ginou, berbicara hanasu ginou, membaca yomu ginou dan menulis kaku ginou. Keempat keterampilan ini saling berkaitan dan perlu dikembangkan secara
berkelanjutan. Kegiatan menulis dalam pembelajaran bahasa Jepang dikenal dengan istilah sakubun merupakan salah satu keterampilan yang kompleks karena
pembelajar dituntut untuk menuangkan ide dan gagasannya ke dalam kalimat bahasa
Yanuar Lutfi Rohman, 2015 EFEKTIFITAS METODE COOPERATIVE LEARNING TEKNIK RECIPROCAL TEACHING
DALAM PEMBELAJARAN SAKUBUN
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Jepang yang di dalam prosesnya menuntut pembelajar untuk memiliki kemampuan kosa kata, tata bahasa dan kanji yang cukup. Hal ini menjadi kesulitan tersendiri bagi
pembelajar bahasa Jepang di Indonesia. Mata kuliah sakubun pada jenjang perkuliahan, sering dianggap sebagai salah
satu mata kuliah yang sulit, karena sulit menyampaikan idegagasan yang dimiliki, kebingungan memilih kosakata, ungkapan maupun tata bahasa yang akan digunakan,
kesulitan dalam menuliskan kanji, dan lain-lain sehingga pengajar dituntut untuk menyampaikan materi perkuliahan sakubun ini dengan cara yang menarik untuk
memotivasi dan menambah minat pembelajar. Jika di dalam metode drilllatihan, pembelajar cenderung berperan secara pasif, yaitu hanya mendengarkan instruksi dari
pengajar dan melaksanakannya, maka dibutuhkan metode lain yang lebih melibatkan pembelajar secara aktif dalam proses pembelajaran sakubun yang dapat
meningkatkan minat pembelajar. Metode Cooperative Learning Teknik Reciprocal Teaching dapat dijadikan
salah satu metode alternatif. Metode yang dikembangkan oleh Brown Paliscar pada tahun 1984 ini merupakan suatu teknik pembelajaran yang digunakan untuk
meningkatkan pemahaman terhadap suatu topik, dalam kegiatan pembelajaran ini guru serta murid memegang peranan yang penting pada tahap dialog tentang suatu
topik teks. Teknik pembelajaran ini terdiri dari empat aktivitas yaitu memprediksi prediction, meringkas summarizing, membuat pertanyaan questioning, dan
menjelaskan clarifying. Empat aktivitas tersebut diharapkan dapat membantu siswa membangun pemahaman terhadap apa yang sedang dipelajarinya, misalnya:
1. Memprediksi prediction, siswa diharapkan dapat membuat perkiraan
mengenai topik dari paragraf selanjutnya di dalam teks yang sedang dipelajari. 2.
Meringkas summarizing, siswa diharapkan dapat memilih dan memilah hal- hal yang penting dan tidak penting dari teks yang dipelajarinya.
3. Membuat pertanyaan questioning, tahapan ini digunakan untuk memonitor
dan mengevaluasi sejauhmana pemahaman siswa terhadap bacaan.
Yanuar Lutfi Rohman, 2015 EFEKTIFITAS METODE COOPERATIVE LEARNING TEKNIK RECIPROCAL TEACHING
DALAM PEMBELAJARAN SAKUBUN
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
4. Menjelaskan clarifying, siswa diharapkan dapat menjelaskan hal-hal yang
masih kabur atau kurang jelas dari sebuah bacaan. Dalam teknik ini, guru bertugas memberikan perhatian pada keaktifan
masing-masing kelompok selama pelaksanaan kegiatan diskusi, memilah materi- materi yang akan dipelajari oleh siswa, memberikan petunjuk-petunjuk kepada siswa
dalam memecahkan masalah, memeriksa hasil prediksi yang disusun oleh siswa, dan membantu siswa dalam menyimpulkan hasil prediksi yang diperoleh.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis bermaksud melakukan penelitian yang berjudul
“Efektivitas Metode Cooperative Learning Teknik Reciprocal Teaching dalam Pembelajaran Sakubun Penelitian Eksperimen
terhadap Mahasiswa Tingkat III DPBJ FPBS UPI”.
1.2 Rumusan dan Batasan Masalah