Deni Widaningsih, 2014 Pengembangan social capital siswa melalui penerapan model cooperative learning tipe
numbered heads together dalam pembelajaran IPS Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
c. Melakukan evaluasi terhadap keberhasilan dan pencapaian tujuan
tindakan. d.
Penyusunan rencana tindakan berikutnya yang dirumuskan dalam sekenario pembelajaran dengan berdasarkan pada analisis data proses
dalam tindakan sebelumnya untuk memperbaiki proses pembelajaran yang telah dilakukan.
F. Instrumen Penelitian
Untuk memperoleh informasi yang objektif dalam pngumpulan data diperlukan adanya instrumen atau alat pengumpul data yang tepat. Dengan
penggunaan alat pengumpul data yang tepat, permasalahan yang sebelumnya dirumuskan akan dapat dipecahkan dengan baik. Instrumennya adalah diri
peneliti itu sendiri sebagai satu-satunya instrumen karena manusialah yang mengahadapi situasi yang berubah-ubah dan tidak menentu seperti halnya banyak
terjadi di kelas atau diruang manapun Wiraatmadja. 2010, hlm. 96. Adapun instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Pedoman Observasi
Pedoman Observasi merupakan alat penilai yang banyak digunakan oleh peneliti untuk mengetahui atau mengukur tingkah laku individual atau proses
terjadinya suatu kegiatan yang diamati. Pedoman observasi ini diperlukan agar peneliti dapat langsung mencatat hal-hal yang diamati secara langsung.
Penyusunan pedoman observasi dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut merumuskan tujuan observasi, membuat lay-out, menyusun pedoman
observasi, menyusun aspek-aspek yang akan diobservasi, melakukan uji coba pedoman observasi untuk melihat kelemahan-kelemahan pedoman observasi,
merevisi pedoman observasi berdasarkan hasil uji coba, melaksanakan observasi
Deni Widaningsih, 2014 Pengembangan social capital siswa melalui penerapan model cooperative learning tipe
numbered heads together dalam pembelajaran IPS Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
pada saat kegiatan berlangsung, mengolah dan menafsirkan hasil observasi Arifin, 2009, hlm. 232.
Lembar atau pedoman observasi dilakukan dalam upaya untuk mengamati hal-hal yang terjadi selama proses pembajaran untuk memperoleh informasi
proses pembelajaran IPS yang mengembangkan social capital siswa melalui penerapan metode cooperative learning tipe numbered heads together. Lembar
obsevasi digunakan untuk mencatat kinerja guru dan aktivitas siswa dalam pembelajaran di kelas VII-D SMP Negeri 45 Bandung.
2. Pedoman Wawancara
Pedoman Wawancara ialah alat penelitian yang digunakan untuk mengetahui pendapat yang di sampaikan oleh narasumber sehingga wawancara
digunakan untuk mengungkapkan data yang diungkapkan secara lisan oleh sumbernya. Tujuan dari wawancara ini adalah untuk memperoleh informasi yang
semaksimal mungkin dari responden. Pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara langsung oleh pewawancara pengumpul data kepada
responden dan jawaban-jawaban responden dicatat atau direkam dengan alat perekam tape recorder.
Menurut Hopkins dalam Wiriaatmadja 2006, hlm. 117 menyatakan bahwa wawancara adalah suatu cara untuk mengetahui situasi tertentu di dalam kelas
dilihat dari sudut pandang yang lain. Orang-orang yang diwawancarai dapat termasuk beberapa orang siswa, kepala sekolah, beberapa teman sejawat, pegawai
tata usaha sekolah, orang tua siswa, dll. Dalam pedoman wawancara ini yang menjadi subjek wawancara yaitu guru
dan siswa kelas VII-D SMP Negeri 45 Bandung. Lembar wawancara meliputi segala aspek dan kegiatan dalam pembelajaran IPS dengan mengembangkan
social capital siswa melalui penerapan metode cooperative learning tipe numbered heads together.
3. Catatan Lapangan