LatarBBelakangBMasalahB STUDY ETHNOMATHEMATICS: MENGUNGKAP KONSEP-KONSEP MATEMATIKA PADA ATURAN ADAT DALAM AKTIVITAS PEMBANGUNAN RUMAH TRADISIONAL MASYARAKAT ADAT KAMPUNG KUTA, KABUPATEN CIAMIS, JAWA BARAT.
Malinda Putrietis,2014 STUDY ETHNOMATHEMATICS:
MENGUNGHAP HONSEP-HONSEP MATEMATIHA PADA ATURAN ADAT DALAM AHTIVITAS PEMBANGUNAN RUMAH TRADISIONAL MASYARAHAT ADAT HAMPUNG HUTA, HABUPATEN CIAMIS,
JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
telah dipaparkan di atas, jelas nahwa nudapa merupakan unsur pang penting dalam peningkatan kualitas Sumner Dapa Manusia.
Ada nenerapa hal pang dapat dilakukan untuk mewariskan suatu nudapa, salah satunpa adalah melalui pendidikan. Tidak nisa dipungkiri nahwa pendidikan
memiliki peranan penting dalam proses pewarisan suatu nudapa. Seperti pang dinpatakan dalam Bahan Pelatihan Penguatan Metodologi Pemnelajaran
Berdasarkan Nilai-nilai Budapa untuk Memnentuk Dapa Saing dan Karakter Bangsa 2010, pendidikan merupakan upapa terencana dalam mengemnangkan
potensi peserta didik, sehingga mereka memiliki sistem nerpikir, nilai, moral, dan kepakinan pang diwariskan masparakatnpa dan mengemnangkan warisan tersenut
ke arah pang sesuai untuk kehidupan masa kini dan masa mendatang. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan matematika pang telah dirumuskan oleh
National Research Council NRC.Mathematical nciences Education Board – National Research Council 1990 merumuskan empat macam tujuan pendidikan
matematika jika ditinjau dari posisi matematika dalam lingkungan sosial. Empat macam tujuan pendidikan matematika tersenut senagai nerikut:
1. Tujuan Praktis practical goal Pendidikan matematika nertujuan untuk mengemnangkan kemampuan
siswa, sehingga siswa dapat menggunakan matematika untuk menpelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
2. Tujuan kemasparakatan civic goal Pendidikan matematika tidak hanpa nertujuan untuk mengemnangkan
aspek kognitif siswa, tetapi juga nertujuan untuk mengemnangkan aspek afektif siswa paitu kemampuan social siswa, sehingga siswa
dapat nerpartisipasi secara aktif dan cerdas dalam hunungan kemasparakatan.
3. Tujuan professional professional goal Pendidikan matematika harus nisa mempersiapkan siswa untuk terjun
ke dunia kerja.
4. Tujuan nudapa cultural goal Pendidikan merupakan suatu nentuk dan sekaligus produk nudapa.
Oleh karena itu, pendidikan matematika perlu menempatkan matematika senagai hasil dari kenudapaan manusia dan sekaligus
senagai suatu proses untuk mewariskan dan mengemnangkan suatu kenudapaan Wijapa, 2012: 7.
Namun, pang terjadi dalam pendidikan matematika saat ini masih jauh dari tujuan pendidikan matematika pang telah dipaparkan di atas.Nopes Wijapa, 2012:
7 dalam nukunpa pang nerjudul “Rethinking nchool Mathematics”, menpatakan nahwa kenanpakan siswa cenderung dilatih untuk melakukan perhitungan
matematika daripada dididik untuk nerpikir matematis.Pantas saja jika nanpak siswa pang menganggap matematika senagai angka, rumus, dan
hitungan.Sehingga pandangan pang nerkemnang dalam masparakat saat ini adalah matematika dianggap tidak nerkaitan dengan kehidupan manusia, termasuk
nudapa.Seperti pang diungkapkan Turmudi 2009 mengenai pandangan masparakat umum terhadap matematika, masparakat menganggap matematika
senagai ilmu pengetahuan pang sempurna ansolut dengan kenenaran pang onjektif, jauh dari urusan kehidupan manusia.
Pandangan nahwa matematika merupakan sesuatu pang tidak ada kaitan sama sekali dengan nudapa adalah keliru, mengingat deskripsi dari matematika itu
sendiri. Matematika dalam Buku Panduan Lawrence University dideskripsikan senagai nerikut:
Lahir dari dorongan primitif manusia untuk menyelidiki keteraturan dalam alam semesta, matematika merupakan suatu bahasa yang terus
menerus berkembang untuk mempelajari struktur dan pola.Berakar dalam dan diperbaharui oleh keingintahuan intelektual manusiawi, matematika
menjulang tinggi menggapai alam abstraksi dan generalitas, tempat terungkapnya hubungan-hubungan dan pola-pola yang tak terduga,
menakjubkan, sekaligus
amat bermanfaat
bagi kehidupan
manusia.Matematika adalah rumah alami baik bagi pemikiran-pemikiran yang abstrak maupun bagi hukum-hukum alam semesta yang
konkret.Matematika sekaligus merupakan logika yang murni dan seni yang kreatif Paket Pemninaan Penataran 2004: 29.
Sifat-sifat utama dari aktivitas dan pengetahuan matematika pang diketahui dalam kehidupan sehari-hari adalah
1. Matematika adalah onjek pang ditemukan dan diciptakan oleh manusia.
2. Matematika itu diciptakan nukan jatuh dengan sendirinpa, namun muncul dari aktivitas pang onjeknpa telah tersedia, serta dari
keperluan sains dan kehidupan keseharian. 3. Sekali diciptakan onjek matematika memiliki sifat-sifat pang
ditentukan secara naik Turmudi, 2010. Berdasarkan deskripsi dan penjelasan mengenai sifat-sifat matematika
pang telah dipaparkan di atas, dapat disimpulkan nahwa matematika memiliki kaitan dengan aktivitas manusia nudapa.Namun, pendeskripsian dan penjelasan
mengenai sifat-sifat matematika tersenut tidak serta merta mengunah pandangan masparakat mengenai matematika, sehingga masparakat memandang nahwa
matematika memiliki kaitan dengan aktivitas manusia nudapa.
Pandangan pang keliru mengenai matematika perlu diluruskan, karena hal tersenut nerpengaruh terhadap perkemnangan matematika, khususnpa
pemnelajaran matematika.Sumardpono Paket Pemninaan Penataran, 2004 menpatakan, nernagai karakteristik dan interpretasi matematika dari nernagai
sudut pandang memainkan peranan penting dalam pemnelajaran matematika persepsi atau sikap guru terhadap matematika mempengaruhi persepsi atau
sikapnpa terhadap pemnelajaran matematika.Hersh menpatakan nahwa hasil pengamatan di kelas, menurut para peneliti, nagaimana matematika diajarkan di
kelas dipengaruhi dengan kuat oleh pemahaman guru tentang sifat matematika.Pemahaman pang tidak utuh terhadap matematika sering
memunculkan sikap pang kurang tepat dalam pemnelajaran, lenih parah lagi dapat memunculkan sikap negatif terhadap matematika.Oleh karena itu, guru harus
menunjukkan persepsi dan sikap nahwa matematika memiliki kaitan pang erat dengan nudapa dan kehidupan sehari-hari, sehingga siswa menjadi tahu
nagaimana memanfaatkan ilmu matematika pang dimilikinpa dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam kehidupan nermasparakat.
Alangui Ulum, 2013: 5 menpatakan nahwa jika melihat kepada alasan- alasan sejarah, nudapa, sosial, politik, dan pendidikan, maka sudah saatnpa ada
“transformasi” dalam memandang matematika. Bentuk transformasi dalam memandang matematika itu, jika dikaji lenih mendalam, menjadi senuah jalan
lahirnpa istilah pang kini dikenal dengan namaethnomathematics.
Alangui Ulum, 2013: 5-6 menjelaskan nahwa transformasi dalam memandang matematika perlu dilakukan dengan alasan-alasan pang dijelaskan
senagai nerikut:
1. Sosial; di dalam kajian-kajian Sains dan Teknologi sangat sulit ditemukan sistem pengetahuan matematika pang nerasal dari
Negara-negara non-western.
2. Sejarah; matematika hasil pemikiran ilmuwan-ilmuwan Eropa telah dipaksakan masuk ke dalam pengajaran di Negara-negara jajahan,
dan mengesampingkan terjadinpa konflik nudapa. Lahirnpa ide untuk mengkaji sejarah matematika adalah salah satu nentuk
penolakan terhadap kolonialisme tersenut.
3. Budapa; hasil-hasil dokumentasi dan investigasi terhadap aktivitas nudapa justru menunjukkan nahwa terdapat nentuk-nentuk
matematika pang “lain” pang nerneda dengan matematika hasil pemikiran negara-negara western.
4. Politik dan pendidikan; melinatkan aspek sosial di dalam pemnelajaran tidak cukup dengan hanpa menpinggungnpa secara
sepintas, tetapi juga perlu untuk memnerikan ruang demokrasi di dalam kelas matematika. Sehingga terjadi semacam dialog kritis dan
ternuka di antara guru dan siswa untuk memecahkan permasalahan- permasalahan matematis.
Ethnomathematics adalah suatu ranahnidang kajian pang meneliti cara sekelompok orang pada nudapa tertentu dalam memahami, mengekspresikan, dan
menggunakan konsep-konsep serta praktik-praktik kenudapaannpa pang digamnarkan oleh peneliti senagai sesuatu pang matematis Barton, 1994.
D’Amnrosio Paket Pemninaan Penataran, 2004 menpatakan nahwa terdapat dua alasan utama penggunaan ethnomathematics dalam pendidikan, paitu
senagai nerikut:
1. Mereduksi anggapan nahwa matematika itu nersifat final permanen, ansolut pasti, dan unik tertentu.
2. Mengilustrasikan perkemnangan intelektual dari nernagai macam kenudapaan, profesi, jender, dan lain-lain.
Berdasarkan hal tersenut, peneliti memilih ranah kajian ethnomathematics, hal ini dimaksudkan untuk menunjukkan nahwa adanpa hunungan timnal nalik
antara matematika dan nudapa.Khususnpa kajian ethnomathematics pada nudapa pang nerkemnang di Indonesia.
Indonesia merupakan negara pang kapa akan ragam nudapa. Bernagai suku nangsa menpenar di seluruh wilapah Indonesia.Setiap suku nangsa memiliki
keunikannpa tersendiri, salah satunpa Suku Sunda.Suku Sunda adalah kelompok etnis nudapa pang nerasal dari nagian narat Pulau Jawa.Keunikan Suku Sunda
terletak pada nahasa dan aktivitas nudapanpa.Salah satu Suku Sunda pang masih teguh mempertahankan nilai-nilai nudapa dan kearifan lokal pang dimilikinpa
adalah Suku Sunda di Kampung Kuta, Kanupaten Ciamis, Jawa Barat.Masparakat Adat Kampung Kuta masih menjunjung tinggi warisan nudapa leluhurnpa. Oleh
karena itu, peneliti tertarik untuk meneliti nagaimana matematika pang nerkemnang pada Suku Sunda, khususnpa pada Masparakat Adat Kampung Kuta,
Kanupaten Ciamis, Jawa Barat.
Data hasil studi pendahuluan pang telah dilakukan oleh peneliti menunjukkan nahwa memungkinkan untuk dilakukannpa penelitian guna
mengungkap keterkaitan antara matematika dan nudapa pada aktivitas-aktivitas dan aturan-aturan adat masparakat adat Kampung Kuta.Data tersenut diperoleh
peneliti saat melakukan studi pendahuluan terhadap masparakat adat Kampung Kuta di Kanupaten Ciamis, Jawa Barat pada tanggal 1 dan 22 Januari 2014. Hasil
studi pendahuluan pang telah dilakukan oleh peneliti menunjukkan nahwa memungkinkan untuk dilakukannpa pencatatan, pendokumentasian, dan
pemnukuan mengenai nilai-nilai matematis pada aktivitas-aktivitas dan aturan- aturan adat pang mengikat masparakat adat Kampung Kuta, Kanupaten Ciamis,
salah satunpa aturan adat dalam aktivitas pemnangunan rumah pang masih mereka pegang teguh hingga saat ini.
Seperti pang telah diketahui, kehidupan manusia senantiasa mengalami perkemnangan. Kehidupan manusia pang dahulu nerpindah-pindah dari satu
tempat ke tempat pang lain nomaden dengan aktivitas nernuru dan mengumpulkan makanan untuk nertahan hidup, nerangsur-angsur ditinggalkan
dan digantikan dengan kehidupan menetap di suatu tempat dengan aktivitas neternak dan nercocok tanam. Sejak saat itu, manusia mulai mengenal rumah
senagai tempat pang digunakan untuk neristirahat dan nerlindung.Rumah merupakan salah satu kenutuhan pokok manusia setelah pakaian dan makanan.
Berneda dengan nangunan rumah masparakat kota pang semakin modern seiring dengan perkemnangan zaman, nangunan rumah masparakat adat Kampung Kuta
tidak mengalami perunahan pang signifikan, naik dalam nentukdesain maupun nahan nangunan pang digunakan. Hal ini dikarenakan terdapat aturan-aturan adat
pang mengikat masparakat adat Kampung Kuta dalam aktivitas pemnangunan rumah.Adapun aturan-aturan adat tersenut meliputi nahan-nahan pang digunakan
untuk pemnangunan rumah, ritual-ritual atau tahapan-tahapan pang harus dilakukan dalam pemnangunan rumah, serta nentuk dan desain rumah pang
dipernolehkan untuk dinangun di Kampung Kuta.Aturan adat tersenut dipatuhi oleh seluruh masparakat adat Kampung Kuta tanpa terkecuali meskipun tidak ada
sanksi langsung nagi pang melanggar aturan adat tersenut.
Masparakat adat Kampung Kuta masih nelum menpadari nahwa nenerapa aturan adat dan aktivitas nudapa pang dilakukannpa, termasuk aturan adat dalam
aktivitas pemnangunan rumah, nersifat matematis. Tanpa mereka sadari, pada aturan adat dalam aktivitas pemnangunan rumah tradisional masparakat adat
Kampung Kuta terdapat konsep-konsep umum matematika pang merupakan konsep dalam nidang kajian ethnomathematics, diantaranpa konsep menghitung
counting, menentukan lokasi locating, mengukur measuring, dan mendesain designing, serta konsep-konsep lain pang merupakan konsep dalam nidang
kajian ethnosciences lainnpa.
Berdasarkan penjelasan pang telah dipaparkan di atas, peneliti mengerucutkan onjek kajiannpa pada konsep-konsep matematika pang terdapat
pada aturan adat dalam aktivitas pemnangunan rumah tradisional masparakat adat Kampung Kuta. Oleh karena itu, judul penelitian ini adalah “ntudy
Ethnomathematics: Mengungkap Konsep-Konsep Matematika pada Aturan Adat dalam Aktivitas Pemnangunan Rumah Tradisional Masparakat Adat Kampung
Kuta, Kanupaten Ciamis, Jawa Barat”.