Agi Nugraha , 2013 Pembelajaran Matematika Melalui Metode Personalized System Of Instruction PSI Untuk
Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa SMP Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
Berdasarkan tabel 4.1 diperoleh bahwa standar deviasi kelompok kontrol adalah 6,60, rata-ratanya 17,36, dengan skor minimumnya 0,00 dan
maksimum 30,00 sedangkan untuk kelompok eksperimen standar deviasi mencapai 8,65, rata-ratanya 19,5, dengan skor minimumnya 0,00 dan
maksimumnya 42,00.
1. Uji Normalitas Data Pretes
Untuk menguji normalitas data pretes, digunakan uji statistik Shapiro- wilk
. Dikarenakan data yang digunakan lebih dari 30 buah maka untuk uji normalitas menggunakan uji Sahpiro-wilk. Uji normalitas dilakukan untuk
mengetahui apakah skor pretes yang diperoleh dari kelas eksperimen dan kelas kontrol berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak.
Hipotesis: Pasangan hipotesis nol dan hipotesis tandingannya adalah:
H : Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
H
1
: Sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal Dengan menggunakan taraf signifikansi 5 maka kriteria pengujiannya
adalah “Jika probabilitas Sig. ≥ 0,05 maka H diterima”. Hasil pengujian
statistik dapat dilihat dari Tabel 4.2
Tabel 4.2 Uji Normalitas Nilai Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Test of Normality
Shapiro-wilk Statistic
Df Sig.
Nilai_kontrol Nilai_eksperimen
0,965 0,895
42 42
0,221 0,003
Agi Nugraha , 2013 Pembelajaran Matematika Melalui Metode Personalized System Of Instruction PSI Untuk
Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa SMP Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
Kriteria Pengujian:
Berdasarkan hasil pengujian statistik diperoleh signifikansi uji Shapiro- wilk
untuk kelompok kontrol adalah 0,221 dan untuk kelompok eksperimen 0,003. Berdasarakan kriteria pengujian maka H
diterima untuk kelompok kontrol dan H
ditolak untuk kelompok eksperimen. Dari hasil pengujian Shapiro-wilk dapat disimpulkan bahwa data pretes
kelompok kontrol berdistribusi normal dan data pretes kelompok eksperimen tidak berdistribusi normal. Karena salah satu sampel tidak
berdistribusi normal, maka tidak dilakukan uji homogenitas varians. Sehingga pengujian yang dilakukan selanjutnya adalah uji kesamaan dua
rata-rata dengan menggunakan uji non-parametrik yaitu uji Mann-Whitney.
2. Uji Kesamaan Dua Rata-rata Skor Pretes
Uji kesamaan dua rata-rata dalam penelitian ini menggunakan uji non- parametrik Mann-Whitney. Hipotesis dalam pengujian kesamaan dua rata-
rata dirumuskan sebagai berikut: H
: Tidak terdapat perbedaan rata-rata kemampuan awal yang signifikan antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol.
H
1
: Terdapat perbedaan rata-rata kemampuan awal yang signifikan antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol
Agi Nugraha , 2013 Pembelajaran Matematika Melalui Metode Personalized System Of Instruction PSI Untuk
Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa SMP Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
Pasangan hipotesis tersebut bila dirumuskan dalam bentuk hipotesis statistik adalah sebagai berikut:
H :
µ
E
=
µ
K
H
1
:
µ
E
≠
µ
K
Keterangan :
µ
E
: rata-rata skor pretest kelas eksperimen
µ
K
: rata-rata skor pretest kelas kontrol
Dengan menggunakan taraf signifikansi 5 maka kriteria pengujiannya “Jika probabilitas Sig. ≥ 0,05 maka H
diterima”. Hasil pengujian statistik dapat dilihat dalam Tabel 4.3
Tabel 4.3 Uji Kesamaan Dua Rata-rata Mann Whitney
Nilai Mann-Whitney U
Wilcoxon W Asymp. Sig. 2-side test
1.169,000 2.072,000
0,148 Berdasarkan pengujian statistik diperoleh Sig. uji Mann-Whitney
sebesar 0,148 ≥ 0,05 artinya H diterima. Hal ini berarti, tidak terdapat
perbedaan rata-rata kemampuan awal yang signifikan antara kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen atau dengan kata lain kemampuan
awal kedua kelompok adalah sama.
Agi Nugraha , 2013 Pembelajaran Matematika Melalui Metode Personalized System Of Instruction PSI Untuk
Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa SMP Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
b. Analisis Data Postest
Penulis menggunakan program komputer software SPSS v20-32 bit for windows
untuk memudahkan penulis dalam menganalisis data postest.
Tabel 4.4 Deskripsi Statistik Skor Postest Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol
Kelompok Mean
SMI Std.
Deviasi Minimum Maksimum
Postest Kontrol
29,60 100 9,52
2,00 48,00
Eksperimen 35,90 100 9,58
20,00 55,00
Berdasarkan Tabel 4.4 diperoleh bahwa standar deviasi kelompok kontrol adalah 9,52, rata-ratanya 29,60, dengan skor minimumnya 2,00 dan
maksimum 48,00 sedangkan untuk kelompok eksperimen standar deviasi mencapai 9,58, rata-ratanya 35,90, dengan skor minimumnya 20,00 dan
maksimumnya 55,00. Selanjutnya akan diuji normalitas dari kedua kelas penelitian yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol.
1. Uji Normalitas Data Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Untuk menguji normalitas data postes, digunakan uji statistik Shapiro- wilk
. Dikarenakan data yang digunakan lebih dari 30 buah maka untuk uji normalitas menggunakan uji Sahpiro-wilk. Uji normalitas dilakukan untuk
mengetahui apakah skor postes yang diperoleh dari kelas eksperimen dan kelas kontrol berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak.
Pasangan hipotesis nol dan hipotesis tandingannya adalah: H
: Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal H
1
: Sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal
Agi Nugraha , 2013 Pembelajaran Matematika Melalui Metode Personalized System Of Instruction PSI Untuk
Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa SMP Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
Dengan menggunakan taraf signifikansi 5 maka kriteria pengujiannya adalah “Jika probabilitas Sig. ≥ 0,05 maka H
diterima”. Hasil pengujian statistik dapat dilihat dari tabel 4.5
Tabel 4.5 Uji Normalitas Nilai Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Test of Normality
Shapiro-wilk Statistic
Df Sig.
Nilai_kontrol Nilai_eksperimen
0,976 0,912
42 42
0,523 0,040
Kriteria Pengujian:
Berdasarkan hasil pengujian statistik diperoleh signifikansi uji Shapiro- wilk
untuk kelompok kontrol adalah 0,523 dan untuk kelompok eksperimen 0,040. Berdasarakan kriteria pengujian maka H
diterima untuk kelompok kontrol dan H
ditolak untuk kelompok eksperimen. Dari hasil pengujian Shapiro-wilk dapat disimpulkan bahwa data postes
kelompok kontrol berdistribusi normal dan data postes kelompok eksperimen tidak berdistribusi normal. Karena salah satu sampel tidak
berdistribusi normal, maka tidak dilakukan uji homogenitas varians. Sehingga pengujian yang dilakukan selanjutnya adalah uji kesamaan dua
rata-rata dengan menggunakan uji non-parametrik yaitu uji Mann-Whitney.
Agi Nugraha , 2013 Pembelajaran Matematika Melalui Metode Personalized System Of Instruction PSI Untuk
Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa SMP Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
2. Uji Kesamaan Dua Rata-rata Skor Postes Kelas Eksperimen dan