Iskandar, 2012 Efektivitas Pendidikan Kewirausahaan Dalam Mengembangkan Intensi Kewirausahaan Mahasiswa
: Studi Tentang Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Intensi Kewirausahaan Mahasiswa Berdasarkan Pendekatan
”Entrepreneurial Intention-based Models” pada Mahasiswa Perguruan Tinggi di Wilayah
Cirebon Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
inilah yang menjadi pertimbangan penulis untuk menetapkan wilayah ini sebagai objek kajian dalam penelitian ini.
1.2. Identifikasi dan Perumusan Masalah
Penelitian ini ingin mengkaji masalah intensi kewirausahaan di kalangan mahasiswa. Fakta yang ada menunjukkan bahwa para mahasiswa Indonesia
cenderung tidak berminat untuk menjadi wirausahawan. Setelah lulus, mereka cenderung lebih tertarik untuk mencari pekerjaan pada institusi-institusi yang
sudah mapan, ketimbang merintis suatu usaha baru. Gejala ini sangat memprihatinkan, karena dengan terbatasnya kesempatan kerja yang ada, maka
pengangguran tenaga kerja terdidik semakin hari akan semakin besar. Hal ini, pada gilirannya, akan menjadi sumber bagi terjadinya masalah-masalah sosial,
ekonomi, dan bahkan politik yang serius. Dalam menganalisis gejala tersebut, pendekatan budaya melihat bahwa hal itu
terjadi karena mayoritas generasi muda Indonesia tidak dibesarkan dalam budaya wirausaha. Mereka lahir di lingkungan pekerja, petani, nelayan, dan pegawai
negeri sehingga tidak heran bila kemudian mereka memiliki pola pikir mindset pencari kerja dan bukan pencipta kerja.
Pendekatan psikologis melihat bahwa hal tersebut terjadi karena lemahnya mentalitas dan kepribadian kalangan generasi muda Indonesia seperti keinginan
untuk berprestasi, keberanian untuk mengambil resiko, keuletan, daya juang,
Iskandar, 2012 Efektivitas Pendidikan Kewirausahaan Dalam Mengembangkan Intensi Kewirausahaan Mahasiswa
: Studi Tentang Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Intensi Kewirausahaan Mahasiswa Berdasarkan Pendekatan
”Entrepreneurial Intention-based Models” pada Mahasiswa Perguruan Tinggi di Wilayah
Cirebon Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
kepercayaan pada kemampuan diri sendiri, kreativitas, inovasi, dan lain sebagainya.
Sementara itu pendekatan pendidikan melihat bahwa kondisi tersebut terjadi karena lemahnya pendidikan kewirausahaan pada sekolah dan perguruan tinggi di
Indonesia. Baik dilihat dari aspek kurikulum, pengajar, proses pembelajaran, sarana pembelajaran, sumber-sumber pembelajaran, maupun evaluasinya,
pelaksanaan pendidikan kewirausahaan pada sekolah dan perguruan tinggi di sini masih memiliki masalah-masalah yang cukup mendasar.
Penulis berpendapat bahwa pendekatan pendidikan merupakan pendekatan yang paling tepat untuk mendekati masalah ini karena melalui pendidikan yang
tepat mentalitas dan kepribadian wirausaha pendekatan psikologis bisa dibangun dan melalui pendidikan yang bermakna perubahan budaya pendekatan budaya
bisa terlaksana. Selain itu, penulis melihat relevansi pendekatan ini dalam menganalisis intensi kewirausahaan karena beberapa alasan yang diuraikan di
bawah ini. Menurut teori tentang perilaku, diakui bahwa perilaku seseorang sangat
ditentukan oleh intensi intention orang tersebut terhadap perilaku tersebut Ajzen, 1991. Sementara itu intensi untuk berperilaku akan tergantung kepada
sikap orang itu terhadap perilaku tersebut attitude toward the behavior. Dan sikap seseorang terhadap sesuatu akan sangat dipengaruhi oleh pengetahuannya
knowledge tentang hal tersebut Ajzen, 1991; Linan, 2004. Dalam konteks ini,
Iskandar, 2012 Efektivitas Pendidikan Kewirausahaan Dalam Mengembangkan Intensi Kewirausahaan Mahasiswa
: Studi Tentang Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Intensi Kewirausahaan Mahasiswa Berdasarkan Pendekatan
”Entrepreneurial Intention-based Models” pada Mahasiswa Perguruan Tinggi di Wilayah
Cirebon Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
maka pembelajaran kewirausahaan menjadi sesuatu yang penting dalam membentuk intensi kewirausahaan, mengingat pengetahuan dan sikap terbentuk
terutama oleh proses pendidikan yang mereka alami dan rasakan. Pola pikir yang dibangun oleh teori ini menjadi landasan utama paradigma penelitian yang hendak
penulis lakukan. Dalam upaya untuk mengukur pengaruh pendidikan kewirausahaan terhadap
intensi kewirausahaan para mahasiswa ini penulis menggunakan sebuah model yang dikemukakan oleh Linan 2004 yang kemudian dikenal sebagai
“Entrepreneurial Intention-based Models”. Model ini menyatakan bahwa faktor- faktor yang berpengaruh langsung terhadap intensi kewirausahaan adalah
pengetahuannya tentang kewirausahaan entrepreneurial knowledge, sikapnya terhadap kewirausahaan attitude toward entrepreneurship, persepsinya tentang
norma-norma sosial yang dirasakan perceived social norms, dan efikasi diri yaitu keyakinan akan kemampuan untuk mewujudkan harapan tersebut self
efficacy . Dalam perspektif model ini, pengetahuan, sikap, norma sosial yang
dirasakan, dan efikasi diri merupakan out put dari suatu proses pembelajaran kewirausahaan yang mereka alami. Efektivitas pembelajaran dipengaruhi oleh
kompetensi dosen yang mengajarnya, faktor psikologis para mahasiswanya, dan interaksi pembelajaran yang dirasakannya Makmun, 2001. Dengan demikian,
teridentifikasi ada 8 delapan variabel penelitian yang harus diobservasi dalam penelitian ini, yaitu komptensi dosen, faktor-faktor psikologis mahasiswa,
Iskandar, 2012 Efektivitas Pendidikan Kewirausahaan Dalam Mengembangkan Intensi Kewirausahaan Mahasiswa
: Studi Tentang Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Intensi Kewirausahaan Mahasiswa Berdasarkan Pendekatan
”Entrepreneurial Intention-based Models” pada Mahasiswa Perguruan Tinggi di Wilayah
Cirebon Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
pembelajaran yang dirasakan, pengetahuan kewirausahaan, sikap terhadap kewirausahaan, persepsi tentang norma sosial yang dirasakan, efikasi diri, dan
intensi kewirausahaan. Menurut hemat penulis, model ini sangat relevan untuk mengkaji pengaruh pendidikan kewirausahaan di Indonesia dan belum banyak
dilakukan oleh para peneliti di tanah air. Berdasarkan uraian di atas, maka masalah umum dalam penelitian ini adalah
“Sejauhmanakah efektivitas pembelajaran kewirausahaan yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi dalam mengembangkan intensi kewirausahaan pada
kalangan mahasiswa?” Berdasarkan masalah umum di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh kompetensi dosen, faktor-faktor psikologis mahasiswa, dan kondisi pembelajaran yang dirasakan terhadap
pengetahuan kewirausahaan mahasiswa? 2. Bagaimana pengaruh pengetahuan kewirausahaan terhadap sikap terhadap
kewirausahaan pada kalangan mahasiswa? 3. Bagaimana pengaruh pengetahuan kewirausahaan terhadap persepsi
tentang norma-norma sosial yang dirasakan perceived social norms, pada kalangan mahasiswa?
4. Bagaimana pengaruh pengetahuan kewirausahaan terhadap efikasi diri untuk berwirausaha pada kalangan mahasiswa?
Iskandar, 2012 Efektivitas Pendidikan Kewirausahaan Dalam Mengembangkan Intensi Kewirausahaan Mahasiswa
: Studi Tentang Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Intensi Kewirausahaan Mahasiswa Berdasarkan Pendekatan
”Entrepreneurial Intention-based Models” pada Mahasiswa Perguruan Tinggi di Wilayah
Cirebon Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
5. Bagaimana pengaruh pengetahuan kewirausahaan, sikap terhadap kewirausahaan, persepsi tentang norma-norma sosial yang dirasakan, dan
efikasi diri terhadap intensi kewirausahaan pada kalangan mahasiswa?
1.3. Tujuan Penelitian