Iskandar, 2012 Efektivitas Pendidikan Kewirausahaan Dalam Mengembangkan Intensi Kewirausahaan Mahasiswa
: Studi Tentang Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Intensi Kewirausahaan Mahasiswa Berdasarkan Pendekatan
”Entrepreneurial Intention-based Models” pada Mahasiswa Perguruan Tinggi di Wilayah
Cirebon Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
statistik X
2
maka kasus tersebut diidentifikasi sebagai kasus multivariate outliers. Dalam penelitian ini jumlah variabel ada 8 maka pada tingkat signifikansi 0,001
diperoleh X
2
- tabel sebesar 20,0902. Hasil uji asumsi statistik selengkapnya dapat
dilihat dalam Lampiran 5.
3.6.2. Analisis Faktor Konfirmatori
Dalam suatu studi yang memfokuskan pada penelaahan hubungan kausalitas, diperlukan terpenuhinya sebuah syarat bahwa secara empiris model
pengukuran semua variable yang diteliti memiliki validitas dan reliabilitas konstruk atau composite reliability yang memadai Heise, 1969:581. Sementara
itu, Hair et al 1998:581 mengingatkan bahwa: “all construct have some
measurement error, even with the best indicator variables”. Kedua pendapat di atas mengisyaratkan bahwa dalam penelitian yang
bersifat kuantitatif, semua model pengukuran variable atau konstruk perlu diuji kesesuaiannya dengan data. Dengan pengujian ini maka konstruksi teoritis setiap
variable yang ingin diteliti teruji secara empiris. Menurut para ahli, teknik analisis yang tepat untuk melaksanakan maksud tersebut adalah confirmatory factor
analysisCFA Kerlinger, 1990; Schumaker Lomax, 1996; Ferdinand, 2002.
Dalam analisis factor konfirmatori, bentuk umum model pengukuran measurement model variable penelitian yang hendak dikonfirmasikan dengan
data diformulasikan dalam persamaan sebagai berikut: a. Persamaan model pengukuran variable eksogen:
Iskandar, 2012 Efektivitas Pendidikan Kewirausahaan Dalam Mengembangkan Intensi Kewirausahaan Mahasiswa
: Studi Tentang Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Intensi Kewirausahaan Mahasiswa Berdasarkan Pendekatan
”Entrepreneurial Intention-based Models” pada Mahasiswa Perguruan Tinggi di Wilayah
Cirebon Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
X
i
=
y
+ d
i
b. Persamaan model pengukuran variable endogen:
Y
i
=
y
+ e
i
Joreskog Sorbom, 1996
Di mana:
= Variabel eksogen.
= Variabel endogen
.
x dan
y
= Taksiran parameter koefisien bobot faktor variabel eksogen dan endogen
X
i
= Indikator variable eksogen
Y
i
= Indikator variable endogen
d
i
dan
e
i
= Kesalahan pengukuran variable eksogen dan endogen
Pengujian model pengukuran dilakukan melalui aplikasi LISREL dengan menggunakan statistik uji t dan beberapa indeks goodness of fit-test. Uji t
digunakan untuk menguji secara individual koefisien bobot faktor yang diperoleh. LISREL menetapkan nilai kritis t pada taraf kesalahan α 0,05 uji dua arah
sebesar 1,96. Kemudian untuk melihat indikator mana yang paling dominan dalam membentuk konstruk variabel laten ditentukan oleh besar kecilnya
koefisien bobot faktor . Para ahli berbeda-beda dalam menetapkan koefisien
bobot faktor yang dianggap layak. Igbaria et.al. 1997 menyatakan bahwa koefisien bobot faktor yan
g layak adalah ≥ 0,50; Rigdon dan Ferguson 1991 menetapkan angka ≥ 0,70; sementara Ferdinand 2002 menetapkan angka ≥ 0,40.
Dalam penelitian ini koefisien bobot faktor yang dianggap layak ditetapkan dengan mengikuti pendapat Rigdon dan Ferguson 1991 yaitu 0,70.
Iskandar, 2012 Efektivitas Pendidikan Kewirausahaan Dalam Mengembangkan Intensi Kewirausahaan Mahasiswa
: Studi Tentang Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Intensi Kewirausahaan Mahasiswa Berdasarkan Pendekatan
”Entrepreneurial Intention-based Models” pada Mahasiswa Perguruan Tinggi di Wilayah
Cirebon Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
Sementara itu indeks goodness of fit-test dimaksudkan untuk menguji kesesuaian model secara keseluruhan overall model fit. Suatu model pengukuran
dinyatakan fit dengan data apabila secara individual semua koefisien bobot faktor yang diperoleh signifikan dan secara keseluruhan memenuhi kriteria goodness of
fit-test . Menurut para ahli tidak ada kriteria tunggal dalam statistik goodness of fit-
test Ferdinand,2002; Kusnendi, 2005; Wijanto, 2008. Biasanya para ahli
menggunakan beberapa uji statistic secara bersamaan, seperti Likehood-Ratio Chi- Square Statistic X
2
, Root Means Square Error of Approximation RMSEA, Goodness of-fit Index GFI, Adjusted GFI AGFI,
dan Comparative Fit Index CFI.
Adapun kriteria dan batas kesesuaian fit model pengukuran menurut beberapa ukuran atau indeks goodness of fit-test di atas dapat dilihat dalam tabel
3.13 di bawah ini: Tabel 3.13