Kesimpulan MANAJEMEN PENGELOLAAN KELAS DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH ALTERNATIF QARYAH THAYYIBAH SALATIGA TAHUN AJARAN 2009/2010.

133

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan dan analisis pada bab-bab sebelumnya maka dapat disimpulakan usaha pelaksanaan manajemen kelas dalam meningkatkan prestasi belajar siswa di Qaryah Thayyibah yang akan dijelaskan pada beberapa pembahasan berikut: 1. Pelaksanaan Manajemen Pelaksana pendidikan di QT telah melakukan usaha manajerial akan tetapi dengan cara tersendiri yang berbeda dari pelaksanaan manajemen pada umumnya. Pelaksanaan Manajemen di QT lebih fleksibel dan disesuaikan dengan kebutuhan siswa akan pendidikan tersebut, karena QT benar-benar mempraktekkan usaha dalam mengembalikan hak siswa untuk belajar. Model pelaksanaan manajemen yang dilakukan di QT: a. Pengelolaan akan penanaman kesadaran bagi pelaksana atau pelaku pendidikan. b. Pengelolaan yang sepenuhnya dikembalikan kepada siswa sebagai aktor-aktor yang membutuhkan dan menjalankan proses pendidikan. c. Pelaksanaan manajemen tampak tidak teoritis dan tidak adanya aturan yang mengekang akan tetapi mampu mengantarkan siswa untuk mencapai tujuan pendidikan itu sendiri. 134 2. Pengelolaan Kelas Secara umum Pengelolaan kelas biasanya dijalankan dan dipegang sepenuhnya oleh guruwali kelas, lainhalnya yang terjadi di QT, karena pengelolaan pembelajaran di kelas sepenuhnya dipegang dan diatur oleh siswa, guru di QT hanya membimbing dan memberi masukan bagi siswa, dan nanti pada akhirnya kesepakatan siswa lah yang diberlakukan untuk pembelajaran. Untuk merangkum pengelolaan pembelajaran di kelas maka penulis membagi kedalam dua hal pokok. 1 pengelolaan pembelajaran yang menyangkut siswa itu sendiri. 2 pengelolaan pembelajaran yang menyangkut fisik kelas. Pertama pengelolaan pembelajaran yang menyangkut siswa, ada beberapa poin yang bisa menjadi catatan bagi penulis dari bab-bab sebelumnya: a. siswa diberi kepercayaan penuh untuk mengelola pendidikan mereka. b. siswa bebas memilih pelajaran yang mereka suka dan tidak diikat oleh ruang dan waktu. c. guru atau pembimbing tidak menciptakan jarak hubungan sosial dengan siswa, sosio yang diciptakan bagai mana semuanya, baik pendamping maupun siswa belajar bersama bagaikan satu keluarga, akrab, dan saling menghargai kemampuan masing-masing. d. di QT pendamping melakukan tugasnya untuk mendampingi dan memotifasi siswa, serta mengarahkan siswa untuk memenuhi standar 135 kompetensi, kemudian yang terpenting adalah memberi contoh yang baik terhadap siswa. e. Mengusahakan pembelajaran yang kontekstual sehingga belajar tidak hanya menjadi sampah teori. Kedua pengelolaan pembelajaran yang menyangkut fisik kelas, karena lingkungan fisik yang nyaman akan mendukung proses pembelajaran. a. Fisik kelas bagi pelaksana pendidikan di QT tidaklah sebatas ruangan yang dikelilingi oleh sekat-sekat tembok akan tetapi lebih kepada arti kelas dalam makna luas, dimana tempat berkumpul dan belajar. b. Pengelola QT mengembalikan kepada siswa untuk mengkondisikan lingkungan belajar yang nyaman, karena yang akan merasakan kenyamanan dalam belajar tersebut adalah siswa itu sendiri. c. Untuk mensiasati lingkungan belajar yang nyaman pelaksana pendidikan di QT yaitu para siswa itu sendiri melakukan pembelajaran dimana saja tampa dibatasi oleh satu ruang d. Menciptakan kondisi dimana siswa belajar dan mereka tahu untuk apa mereka mempelajari sesuatu hal. 3. Usaha Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Dengan model manajemen yang ada di QT dan pengelolaan pembelajaran yang berpihak kepada siswa sebagai individu yang berhak terhadap pendidikan tersebut maka dengan sendirinya secara bertahap akan meningkatkan prestasi belajar siswa. Dari manajemen kelas yang 136 dilakukan dan pengelolaan pembelajaran yang berpihak pada siswa baik yang menyangkut siswa maupun fisik kelas sedikit banyak telah berhasil menghasilkan kenyamanan belajar bagi siswa, menimbulkan kesadaran yang didasari kecintaan akan belajar, dan tingginya motivasi dan percaya diri siswa untuk belajar dan merealisasikan apa yang dipelajari. Prestasi bagi pelaksana pendidikan di QT bukan sekedar nilai yang berbentuk angka, akan tetapi lebih kepada pencapaian agar siswa cinta akan belajar, kemudian dari pembelajaran tersebut diharapkan bisa bermanfaat bagi siswa secara pribadi, lingkungan keluarga maupun lingkungan sosial.

B. Saran-saran

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN LKS UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN EKONOMI I DI SMU NEGERI I RAMBIPUJI JEMBER TAHUN AJARAN 2000/2001

0 4 73

PENGGUNAAN KONSELING SEBAYA DALAM MENINGKATKAN PENYESUAIAN SOSIAL DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS XII SMA NEGERI 9 BANDARLAMPUNG TAHUN AJARAN 2011/2012

1 19 79

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATAPELAJARAN IPS SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI I TERUSAN NUNYAI KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN AJARAN 2013/2014

1 17 73

PENGARUH PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN SURAT KABAR DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI DAN AKTIVITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 1 PAGELARAN TAHUN AJARAN 2012/2013

0 6 101

ANALISIS PENDAMPINGAN WARGA BELAJAR DI PKBM QARYAH THAYYIBAH DALAM PROSES PEMBELAJARAN

6 52 216

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI KPK DAN FPB MELALUI MODEL QUANTUM TEACHING PADA SISWA KELAS IV SD N SALATIGA 09 KECAMATAN SIDOREJO KOTA SALATIGA SEMESTER II TAHUN AJARAN 20162017

0 0 16

PENGARUH KREATIVITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI ILMU SOSIAL SMA N 3 SURAKARTA TAHUN AJARAN 20072008

1 0 71

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN OPEN-ENDED PADA SISWA KELAS VIIA SMP NEGERI 3 TEMANGGUNG TAHUN AJARAN 20122013

0 0 8

BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGRI 1 KASIHAN BANTUL YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20132014

0 0 8

SELF REGULATION LEARNING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIIA SMP TAMAN DEWASA IBU PAWIYATAN YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20132014

0 0 12