Sistem Saraf Tepi Susunan Sistem Saraf

Sist em Regulasi 139

4. Gerak Refleks

Sebelumnya telah diterangkan bahwa apabila kaki A nda menginjak benda tajam, maka A nda akan segera mengangkat kaki A nda. Peristiwa tersebut merupakan gerak refleks. Bagaimanakah mekanisme gerak refleks? Gambar 8.15 Mekanism e gerak refleks Gerak refleks merupakan respons neuron motoris, neuron sensoris, neuron intermediet efektor, dan organ-organ sensoris secara bersamaan. Respons tersebut berlangsung secara cepat. Perhatikan Gambar 8.15 Ketika lutut dipukul, reseptor akan mendeteksi adanya perubahan pada tendon. Kemudian, neuron sensoris akan meneruskan informasi tersebut ke sistem saraf pusat sumsum tulang belakang dan neuron intermediet interneuron. Dari sumsum tulang belakang, impuls akan diteruskan melalui neuron motoris ke efektor berupa satu sel otot quadriceps. Respons quadriceps akan membuat kaki t erangkat . Pada saat yang bersamaan, neuron motoris lainnya merespons impuls dari interneuron. A kibat nya, ot ot paha bawah ot ot fleksi akan t erhambat sehingga relaksasi dan tidak menahan gerak dari otot paha atas quadriceps. Resep t o r Neu ro n sensoris Ot ak Sum sum t u lan g b elakang Neu ro n m o t o ris Ot o t q uad ricep s efekt or Ot ot fleksor Neu ro n in t erm ed iet Sumber: Biology Concepts Connections, 2006 Gerak Refleks Tujuan M empelajari gerak refleks pada kaki A lat dan Bahan 1. Palu kejut 2. Kayu 3. A lat tulis Langkah Kerja 1. Suruhlah teman A nda untuk duduk di atas meja dan biarkan salah satu kakinya bebas menggantung. 2. Pukullah secara perlahan ligamentum patelanya di bawah tempurung lutut dengan palu kayu atau pemukul lainnya. Di manakah letak patelanya? 3. A matilah gerakan kaki teman A nda setelah lututnya dipukul. Pertanyaan 1. A pakah gerakan yang ditunjukkan merupakan gerak refleks? Mengapa demikian? 2. Buatlah jalur refleksnya jika gerakan yang A nda amati adalah gerak refleks. Aktivitas Biologi 8.1 Gang lion Sist em saraf t epi Sist em saraf pusat Mudah dan Akt if Belajar Biologi unt uk Kelas XI 140

5. Gangguan dan Penyakit pada Sistem Saraf Manusia

Sist em saraf pada manusia dapat pula mengalami gangguan dan penyakit. Salah satu penyakit yang paling sering diderita adalah sakit kepala. Penyakit ini disebabkan oleh beberapa faktor contohnya adalah stres. A pakah terdapat gangguan dan penyakit lain pada sistem saraf manusia? a. Penyakit Parkinson Parkinson disebabkan oleh berkurangnya neurotransmiter dopamin. Penyaki t i ni di t andai dengan t angan gemet ar, sul i t bergerak , dan kekakuan otot. Penyakit ini biasanya menyerang orang-orang yang berusia 40 tahun ke atas. b. Stroke Penyakit ini disebut juga penyakit kematian pada sel-sel otak. Stroke dapat disebabkan oleh terganggunya aliran darah. Tekanan darah tinggi merupakan faktor yang paling sering menyebabkan stroke. Stroke dapat menyebabkan reaksi motoris terganggu sehingga muncul kelumpuhan sebagian anggota tubuh. c. Epilepsi Epilepsi merupakan suatu penyakit akibat dilepaskannya letusan- letusan listrik impuls pada neuron-neuron di otak. Gejala penderita penyakit ini yaitu kejang-kejang, kehilangan kesadaran, dan gangguan mental. Penyakit ini dapat disebabkan oleh gangguan metabolisme atau adanya bekas luka pada otak sewaktu kelahiran, infeksi, dan tumor. d. Poliomielitis Poliomielitis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus pada neuron-neuron motoris sistem saraf pusat. Penderita penyakit ini memiliki gejala-gejala seperti sakit kepala, panas, sakit otot, dan kelumpuhan. 1. Jelaskan mekanisme penghantaran impuls. 2. Tuliskan bagian-bagian otak. 3. A pakah perbedaan sumsum lanjutan dan sumsum tulang belakang? 4. A pakah fungsi sistem saraf otonom? Kerjakanlah di dalam buku latihan. Tes Kompetensi Subbab A

B. Sistem Endokrin

Selain sistem saraf, tubuh manusia memiliki sistem lain yang berfungsi mengont rol dan mengat ur akt ivit as organ-organ t ubuh. Sist em lain tersebut adalah sistem endokrin. Cara kerja sistem endokrin berbeda dengan sistem saraf. Pada sistem saraf, informasi yang disampaikan berupa sinyal-sinyal listrik untuk membuat sel-sel merespons. A dapun pada sistem endokrin, informasi yang disampaikan berupa senyawa kimia. Sist em endokrin bekerja dengan cara menghasilkan hormon. H ormon adalah sinyal berupa senyawa kimia yang disekresikan ke dalam peredaran darah. Sist em Regulasi 141 H ormon dihasilkan oleh suatu kelenjar yang disebut kelenjar endokrin. A kan t et api, t erdapat suat u sel khusus yang menghasilkan hormon sekaligus menyampaikan impuls saraf. Sel khusus tersebut dinamakan sel neurosekretori. Perhatikan Gambar 8.16. Gambar 8.16 a Sel endokrin dan b sel n eu ro sekret o ri Gambar 8.17 Perbedaan ant ara a kelenjar endokrin dan b kelenjar eksokrin, t erlet ak pada jalur sekret yang d ikeluarkan. Selain kelenjar endokrin, t erdapat kelenjar lain yang berfungsi menyekresikan senyawa kimia. Kelenjar tersebut adalah kelenjar eksokrin Gambar 8.17. Kelenjar eksokrin menyekresikan senyawa kimia yang akan dikeluarkan melalui suatu saluran menuju rongga tubuh atau kulit. Contoh kelenjar eksokrin yaitu kelenjar keringat. Kata Kunci • Kelenjar endokrin • Sel neurosekret ori Sumber: Biology Concepts Connections, 2006 Sel endokrin Ho rm o n Pem b u lu h darah Sel t arg et Sel neurosekretori Pem b u lu h darah Sel t arg et Ho rm o n a b Kap iler Ho rm o n d ikeluarkan ke dalam aliran darah Sekret d ikeluarkan ke dalam saluran Kelenjar Endokrin Kelenjar Eksokrin Sumber: Hum an Body, 2002 a b Sistem endokrin memiliki beberapa fungsi bagi tubuh. Fungsi tersebut antara lain berperan dalam homeostatis, reproduksi, dan perkembangan. Untuk lebih jelasnya, perhatikan Tabel 8.2 berikut. Tabel 8.2 Fungsi Sistem Endokrin Fungsi Keterangan Homeostatis M erangsang atau menghambat proses kimia di dalam sel agar tubuh berada pada keadaan seimbang. Reproduksi M engawali dan mempertahankan produksi sel-sel kelamin, mengontrol pelepasan sel telur, menjaga kehamilan, produksi susu, dan berperan dalam kelahiran. Perkembangan M engawali dan mengatur perubahan fisik tubuh dan perkembangan seksual. Sumber: Hum an Body, 2002