Sistem Informasi Akuntansi Kas Pada PT. Bank XXXX Di Medan.
TUGAS AKHIR
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI KAS PADA
PT. BANK XXXX DI MEDAN
Oleh :
CHRISTOFEL SIREGAR 122102217
PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2015
(2)
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MEDAN
NAMA : CHRISTOFEL SIREGAR
PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK
NIM : 122102217
PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI
JUDUL : SISTEM INFORMASI AKUNTANSI KAS
PADA PT. BANK XXXX DI MEDAN.
Tanggal : ... Juli 2015 Dosen Pembimbing Tugas Akhir
NIP.19680501 199502 2 001 Dra. Mutia Ismail, MM, Ak.
Tanggal : ... Juli 2015 Ketua Program Diploma III Akuntansi
NIP.19511114 198203 1 002 Drs. Rustam, M.Si, Ak, CA
Tanggal : ... Juli 2015 Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
NIP. 19560407 198002 1 001
(3)
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MEDAN
PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR
NAMA : CHRISTOFEL SIREGAR
NIM : 122102217
PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI
JUDUL TUGAS AKHIR : SISTEM INFORMASI AKUNTANSI KAS
PADA PT BANK XXXX DI MEDAN.
Medan, Juli 2015
NIM. 122102217
(4)
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini yang berjudul “Sistem Informasi Akuntansi Kas pada PT. Bank XXXX di Medan”. Tugas akhir ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Diploma III Akuntansi Universitas Sumatera Utara.
Dalam proses penulisan tugas akhir ini, penulis banyak menerima bantuan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, sudah selayaknya penulis menghanturkan rasa hormat dan ucapan terima kasih atas bantuan dan bimbingan yang tiada terkira nilainya, kepada semua pihak yang terlibat.
1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec.Ac,Ak selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Fahmi Natigor Nasution, SE, M.Acc, Ak, CA selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Drs. Rustam, M.Si, Ak, CA selaku Ketua Program Studi Diploma III Akuntansi.
4. Bapak Drs. Chairul Nazwar, M.Si, Ak selaku Seketaris Program Studi
Diploma III Akuntansi.
5. Ibu Dra. Mutia Ismail, MM, Ak, selaku Dosen Pembimbing yang telah
(5)
tugas akhir ini.
6. Kepada seluruh staf pegawai pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Sumatera Utara.
7. Pimpinan dan Seluruh Karyawan PT. Bank XXXX di Medan, yang telah banyak membantu penulis dalam memberikan izin dan menyediakan data yang diperlukan dalam penyusunan tugas akhir ini.
8. Ibu Eva Devi yang telah membimbing saya selama magang, dan banyak
memberi masukan dan bantuan dalam pengumpulan data untuk penyelesaian tugas akhir ini.
9. Teristimewa kepada kedua orangtua, kakak, dan adik saya yang telah memberikan dukungan, doa, kasih sayang, dan perhatian yang tidak henti-hentinya mengalir kepada penulis.
10.Kepada semua teman-teman D3 Akuntansi Khususnya grup D, yang telah
bersama-sama berjuang didalam menyelesaikan studi ini.
11.Teman-teman saya Andreas, Berto, Rahmat, dan Hammam yang telah
berjuang bersama selama magang. Terkhusus buat Berto yang selalu setia menemani dalam mengumpulkan data dan membantu saya selama proses penyelesaian tugas akhir ini.
12.Dan tidak lupa buat teman saya lek Mychael, Vera, Olak, Kak Frisa, dan Nessy yang selalu ada buat saya disaat senang maupun sedih. Yang selalu mengingatkan dan memberikan semangat kepada saya untuk menyelesaikan tugas akhir ini.
(6)
disebabkan keterbatasan pengetahuan yang penulis miliki. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran untuk penyempurnaan tugas akhir ini. Semoga tugas akhir ini dapat memberikan manfaat dan masukan bagi
pembaca sehingga dapat membantu penulisan tugas akhir lainnya.
Medan, Juni 2015 Penulis
(7)
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .………... i
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR GAMBAR ………... vii
DAFTAR LAMPIRAN ... viii
BAB I : PENDAHULUAN ………..………. 1
A. Latar Belakang Masalah ………... 1
B. Rumusan Masalah ………... 3
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ………... 3
1. ... Tujuan Penelitian ……….. 3
2. Manfaat Penelitian ………. 4
D. Rencana penulisan ... 5
1. Jadwal Survey/Observasi ………... 5
2. Rencana Isi ………... 6
BAB II : PT. BANK XXXX di MEDAN ……….……. 8
A. Sejarah Singkat ……….. 8
(8)
C. Uraian Tugas (Job Description) ………... 14
D. Jaringan Usaha ………..………... 19
E. Kinerja Usaha Terkini ……….. 20
F. Rencana Usaha ………... 21
BAB III : SISTEM INFORMASI AKUNTANSI KAS PADA PT. BANK XXXX DI MEDAN ………..………... 22
A. Pengertian, Tujuan dan Peranan Sistem Informasi Akuntansi ……….. 22
B. Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas ……….…... 26
C. Prosedur Penerimaan dan Pengeluaran Kas ... 28
D. Jenis-Jenis Penerimaan dan Pengeluaran Kas ……….. 33
E. Sistem Pengawasan Internal Kas ……….. 35
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN ..….……….……….... 37
A. Kesimpulan ………... 37
B. Saran ……….. 37
DAFTAR PUSTAKA ……….…...…... 39
(9)
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman Tabel I.1 Jadwal Survey/Observasi dan Penyusunan Tugas Akhir……….. 5
(10)
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Halaman
Gambar II.1 Struktur Organisasi PT. Bank XXXX di Medan ... 13
Gambar III.1 Prosedur Penerimaan Kas ... 30
(11)
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Judul Halaman Lampiran IV.1 Surat Riset……….. 40
(12)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan ekonomi dan kemajuan teknologi yang sangat pesat pada masa sekarang ini menuntut kemampuan pemimpin perusahaan dalam mengalokasikan sumberdaya perusahaannya secara efektif dan efisien. Untuk dapat mencapai hal tersebut, informasi yang tepat dan akurat memegang peranan sangat penting. Dari seluruh informasi yang dibutuhkan oleh pihak manajemen perusahaan, informasi akuntansi merupakan salah satu dasar penting dalam pengambilan keputusan alokasi sumberdaya perusahaan. Untuk mendapat informasi yang tepat dan akurat, maka diperlukan satu system informasi akuntansi yang dibuat menurut pola yang terpadu sesuai dengan kondisi dan kebutuhan perusahaan untuk melaksanakan kegiatan perusahaan.
Sistem informasi adalah suatu susunan yang terdiri dari orang, kegiatan, data, jaringan (network), dan teknologi yang terintegrasi dengan tujuan untuk mendukung dan mengembangkan kegiatan bisnis sehari-hari, sehingga kebutuhan para manajer bisnis akan informasi untuk pemecahan masalah dan pengambilan keputusan dapat terpenuhi.
Sistem informasi akuntansi sebagai system buatan manusia yang secara umum terdiri dari seperangkat komponen berbasis komputer
(13)
maupun manual, yang dibuat untuk mengumpulkan, menyimpan dan memanajemeni data, dan untuk menghasilkan informasi bagi para pemakainya. Jadi, dapat disimpulkan bahwa system informasi akuntansi adalah serangkaian prosedur di mana data keuangan dikumpulkan, diklasifikasikan, diproses, dianalisis, dan dikomunikasikan sehingga dapat mentransformasikan data keuangan menjadi informasi keuangan yang berguna bagi pemakainya.
Pada dasarnya tujuan perusahaan adalah untuk memperoleh laba yang semaksimal mungkin, karena dengan adanya laba yang diperoleh maka kelangsungan hidup perusahaan dapat dijamin serta dapat memperluas usahanya. Salah satu cara untuk mencapai tujuan tersebut adalah dengan melaksanakan kegiatan operasional perusahaan secara efektif dan efisien. Dalam melaksanakan kegiatan operasional tersebut, maka perusahaan selalu membutuhkan kas untuk digunakan dalam kegiatan operasi sehari-hari maupun untuk investasi dalam aset.
Sistem informasi akuntansi kas merupakan salah satu sub system informasi akuntansi yang menjelaskan bagaimana seharusnya prosedur dalam penerimaan dan pengeluaran kas. Kas sebagai alat pembayaran yang likuid harus dikelola dengan baik untuk menghindari penyelewengan dan penyimpangan. Penyelewengan dan penyimpangan kas dapat dihindari dengan adanya suatu system informasi akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas yang baik. Dengan adanya suatu system informasi yang
(14)
memuaskan, maka hal-hal yang merugikan perusahaan dapat dihindari dan diminimalisir.
Penulis melakukan penelitian pada PT. BANK XXXX di Medan yang beralamatkan di Jl. Pemuda No. 12 Medan.PT. BANK XXXXdi Medan merupakan perusahaan yang bergerak dibidang perbankan. Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik mengambil judul tugas akhir “Sistem Informasi Akuntansi Kas pada PT. BANK XXXX di Medan”.
B. Rumusan Masalah
Melihat akan banyaknya masalah yang timbul bila sebuah perusahaan tidak menggunakan sistem informasi akuntansi dengan baik maka penulis memutuskan akan mengangkat masalah dan membatasi permasalahan yang akan dibahas dalam tugas akhir yaitu :
1. Bagaimana Sistem Informasi Akuntansi Kas pada PT. Bank XXXX di Medan.
2. Apakah Sistem Informasi Akuntansi Kas pada PT. Bank XXXX di
Medan sudah berjalan dengan baik.
3. Apakah Sistem Informasi Kas tersebut telah dapat mencegah terjadinya penyelewengan kas.
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian
(15)
a. Untuk mengetahui bagaimana sistem informasi akuntansi kas pada PT. Bank XXXX di Medan.
b. Untuk mengetahui apakah sistem informasi akuntansi kas pada PT. Bank XXXX di Medan sudah berjalan dengan baik.
c. Untuk mengetahui apakah sistem informasi kas tersebut telah dapat mencegah terjadinya penyelewengan kas.
2. Manfaat Penelitian
Adapun yang diharapkan dapat menjadi manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Manfaat Teoritis :
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah dan memperluas pengetahuan tentang sistem informasi akuntansi kas pada PT. BANK XXXX di Medan.
2. Manfaat Praktis :
Adapun yang diharapkan dapat menjadi manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Bagi Penulis
Dapat memperdalam wawasan penulis mengenai penerapan system informasi akuntansi dan sebagai bahan untuk membandingkan teori yang didapatkan dibangku kuliah dengan masalah-masalah yang dihadapi perusahaan guna membantu perusahaan dalam mengolah data.
(16)
Sebagai bahan masukan atau pertimbangan bagi PT. BANK XXXX di Medan untuk melihat sejauhmana penerapan yang telah dilakukan dalam memaksimalkan penggunaan system informasi akuntansinya hingga pada waktu kedepan, sehingga perusahaan dapat berkembang sesuai dengan yang diharapkan. c. Bagi Penulis Lain
Sebagai informasi perbandingan di dalam observasi dan untuk memperluas wawasan dan pengetahuan bagi penulis lainnya dalam melakukan penelitian dimasa yang akan datang.
D. Rencana Penulisan
1. Jadwal Survey/Observasi
Penelitian ini dilaksanakan di PT. BANK XXXX di Medan Tabel 1.1
Jadwal Survey/Observasi dan Penyusunan Tugas Akhir
No Kegiatan
Mei 2015 Juni 2015
I II III IV I II III IV
1 Pengajuan Judul
2 Permohonan Izin Riset
3 Penunjukan Dosen Pembimbing
4 Pungumpulan Data
5 Penyusunan Tugas Akhir
(17)
7 Penyelesaian Tugas Akhir
8 Pengesahan Tugas Akhir
2. Rencana Isi
Penulis akan memberikan gambaran rencana isi tugas akhir
yang akan mempermudah penulis tugas akhir, maka penulis membaginya menjadi 4 (empat) bab, yakni :
BAB 1 : PENDAHULUAN
Pada bab I pendahuluan diuraikan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta rencana penulisan.
BAB II : PT. BANK XXXX di Medan
Pada bab II diuraikan tentang PT. Bank XXXX di Medan yang mencakup sejarah ringkas, struktur organisasi, uraian tugas (job description), jaringan usaha, kinerja usaha terkini, serta rencana usaha.
BAB III : SISTEM INFORMASI AKUNTANSI KAS PADA PT. BANK XXXX di MEDAN
Selanjutnya pada bab III diuraikan tentang sistem informasi akuntansi kas pada PT. Bank XXXX di Medan yang mencakup pengertian, tujuan, dan peranan sistem informasi akuntansi, sistem informasi akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas, prosedur penerimaan dan pengeluaran kas,
(18)
jenis-jenis penerimaan dan pengeluaran kas, sistem pengawasan internal kas pada PT. Bank XXXX di Medan BAB 1V : KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini akan di bahas tentang kesimpulan dan saran dari penulis.
(19)
BAB II
PT. BANK XXXX di Medan
A.Sejarah Singkat
Bank XXXX didirikan pada tanggal 5 Juli 1946 oleh RM Margono Djojohadikoesomo, Kantor pertama Bank XXXX yang kini menjadi Kantor Bank Indonesia, Terletak di Jalan Senopati 4 Yogyakarta, DI Yogyakarta.
Bank XXXX dipersiapkan menjadi bank sirkulasi atau bank sentral, dan mengedarkan alat pembayaran resmi pertama Oeang Republik Indonesia (ORI)
Peresmian Bank XXXX dilakukan oleh Wakil Presiden Mohammad Hatta pada tanggal 17 Agustus 1946 di gedung De Javasche Bank, Yogyakarta dengan susunan kepengurusan sebagai berikut :
Susunan Kepengurusan Bank XXXX Pertama Kali
Nama Jabatan
RM.Margono Djojohadikoesomo Presiden Direktur
TRB Sabaroedin Direktur I
MR. Suekasno Direktur II
(20)
Dengan ditetapkannya De Javasche Bank sebagai Bank Sentral, peran Bank XXXX beralih menjadi Bank Pembangunan dan kemudian hak untuk bertindak sebagai bank devisa.
Sejalan dengan penambahan modal pada tahun 1955, status Bank XXXX beralih menjadi bank umum dengan penetapan secara yuridis melalui Undang-Undang Darurat No.2 tahun 1955.Di tahun yang sama, Bank XXXX membuka cabang pertamanya di luar negeri, yaitu di Singapura.
Tahun 1960-an, Bank XXXX mencanangkan beberapa langkah kebijakan menggalang dana masyarakat melalui Bank Terapung (Floating Bank), Bank Terbang, Bank Keliling, Bank Bocah, Bank Wanita, dan Bank Buruh.
Setelah sempat mengalami penggabungan dengan beberapa bank umum lainnya dalam wadah Bank Tunggal, tahun 1968 fungsi dan nama perbankan dikembalikan seperti semula.Status Bank XXXX beralih menjadi bank komersial milik pemerintah.Nama resminya diubah menjadi “Bank XXXX 1946” Bank XXXX 1946 melakukan restrukturisasi operasional dengan menyusun “performance improvement plan” (PIP) agar lebih dinamis dalam menghadapi lingkungan yang senantiasa berubah.
Program ini mencakup berbagai macam aspek, termasuk pembenahan visi dan misi perusahaan, penyempurnaan rencana strategis, serta pengembangan teknologi dan SDM.
(21)
Sebagai dampak positif terhadap kebijaksanaan yang telah dilaksanakan oleh Bank XXXX terlihat posisi Bank XXXX selalu menjadi Leader dibandingkan bank – bank pesaingnya, karena posisi asset terus meningkat dan posisi keuntungan yang diperoleh lebih besar dari para bank pesaing.
Menandai tekad Bank XXXX 1946 untuk tampil dengan sikap dan citra baru, sesuai dengan cita-citanya yang ingin mendunia dan menjawab tantangan globalisasi, Bank mengganti lambang identitas perusahaan dengan logo “Bahtera Berlayar” serta memperkenalkan nama panggilan singkat “Bank XXXX”
Dikeluarkan UU no.7 th 1992 membuka peluang bagi bank-bank pemerintah untuk berubah menjadi perusahaan perseroan. Dengan perubahan status hukum ini nama Bank XXXX berganti menjadi “PT Bank XXXX”.Keputusan Bank XXXX untuk menjadi perusahaan publik diwujudkan melalui penawaran saham perdana kepada masyarakat melalui pasar modal.Bank XXXX merupakan bank pemerintah pertama di Indonesia yang mencatatkan sahamnya di BEJ dan BES.Nama Bank XXXX mendapat tambahan menjadi “PT Bank XXXX”, yang menandakan statusnya sebagai perusahaan publik/terbuka.
Bank XXXX memperoleh tambahan modal sebesar 61,2 triliun melalui program rekapitulasi perbankan yang dicanangkan pemerintah pasca krisis ekonomi. Pasca program rekapitalisasi, Bank XXXX melakukan program restrukturisasi operasional secara menyeluruh.
(22)
Bank XXXX mulai menerapkan praktik perbankan penuh kehati-hatian (prudent banking) dan tata kelola perusahaan yang baik (good
corporategovernance/GCG)
Bank XXXX terus melakukan pembenahan untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat dan memperbaiki kinerjanya.Perubahan ditandai dengan dibuatnya cetak biru restrukturisasi Bank XXXX yang dikenal dengan Peta Navigasi.Bank XXXX juga tampil dengan logo baru, sedangkan sebutan “Bank XXXX” disingkat menjadi “XXXX”. Bank XXXX berhasil menyelesaikan dua tahap restrukturisasi dan memasuki fase terakhir yaitu fase transformasi, yang akan dilakukan selama 15 tahun. Kerangka waktu ini sejalan dengan konsep BI mengenai Arsitek Perbankan Indonesia (API) di masa mendatang.
Visi PT. Bank XXXX
Menjadi bank yang unggul, terkemuka, dan terdepan dalam layanan dan kinerja
Misi PT. Bank XXXX
1. Memberikan layanan prima dan solusi yang bernilai tambah kepada seluruh nasabah, dan selaku mitra pilihan utama (the bank of choice). 2. Meningkatkan nilai investasi yang unggul bagi investor.
3. Menciptakan kondisi terbaik sebagai tempat kebanggaan untuk
(23)
4. Meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab terhadap lingkungan sosial.
5. Menjadi acuan pelaksanaan kepatuhan dan tata kelola perusahaan yang baik.
Motto PT. Bank XXXX
Melayani Negeri, Kebanggaan Bangsa B. Struktur Organisasi
Struktur organisasi yang baik hendaknya disusun sedemikian rupa oleh perusahaan sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai tugas, wewenang dan tanggung jawab dari setiap unit perusahaan. Hal ini dimaksudkan agar perusahaan dapat berjalan dengan efektif dan setiap unit berjalan sesuai wewenang dan tangggung jawabnya.
Dengan adanya struktur organisasi yang baik maka semua pekerjaan akan terorganisir dengan baik dan teratur serta menunjukan hubungan tugas dan wewenang antara pejabat administratif secara horizontal maupun vertikal.
PT. Bank XXXXdi Medan yang merupakan objek penulisan Tugas Akhir ini dipimpin oleh CEO Wilayah untuk lebih jelasnya berikut ini gambaran mengenai struktur organisasi di PT. Bank XXXX di Medan :
(24)
Gambar II. 1 Struktur Organisasi PT. Bank XXXX di Medan Sumber : PT. Bank XXXX di Medan
(25)
C. Uraian Tugas ( Job Description )
Adapun Job Description dari CEO dan Head PT. Bank XXXX di Medan adalah sebagai berikut :
1. CEO Region ( Pimpinan Wilayah )
Bertanggung jawab untuk mengembangkan visi dam misi kantor wilayah sejalan visi dan misi XXXX, Memimpin koordinasi bisnis yang mempunyai keterkaitan bisnis di kantor wilayah, menetapkan rencana pengembangan kepegawaian pada unit-unit kerja dibawahnya dalam rangka pencapaian target bisnis dan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait dalam rangka pencapaian target yang ditetapkan untuk memberikan keuntungan optimal bagi perusahaan dan memberikan pelayanan terbaik kepada nasabah.
Rincian Tugas Pokok :
a. Memimpin dan bertanggung jawab atas seluruh aktivitas
perusahaan.
b. Bertanggung jawab sepenuhnya terhadap pencapaian target bisnis seperti DPK, Kredit, Fee Based Income.
c. Memonitor dan memberikan keputusan terkait aktivitas pengadaan.
2. Head of Business Support Group
Memberikan dukungan kepada CEO Region dalam mengkoordinasikan, mengarahkan, mengendalikan dan menyelia
(26)
fungsi dan aktivitas Hukum, Anggaran, Logistik dan Properti, teknologi serta fungsi dan aktivitas umum kantor wilayah, untuk mendukung fungsi dan aktivitas penunjang di wilayah.
Rincian Tugas Pokok :
a. Membantu CEO Region dalam pelaksanaan visi dan misi kantor
wilayah.
b. Menyelia dan berpartisipasi aktif terhadap fungsi dan aktivitas hukum.
c. Menyelia dan berpartisipasi aktif terhadap fungsi dan aktivitas pengelolaan anggaran.
d. Menyelia dan berpartisipasi aktif terhadap fungsi dan aktivitas pengelolaan teknologi.
e. Menyelia dan berpartisipasi aktif terhadap fungsi dan aktivitas pengelolaan umum.
f. Mengelola penyusunan dan pencapaian business plan dan
anggaran.
g. Memonitor dan menindaklanjuti hasil pemeriksaan audit baik
internal maupun eksternal.
h. Membina dan mengembangkan kepegawaian dalam upaya
meningkatkan prestasi dan mutu kerja pegawai dalam unit : 1. MGR Budgeting, Logistic & Property
(27)
3. MGR Human Capital
4. MGR Technology
5. MGR ATM
3. Head of Business Consumer & Retail Banking
Memberikan dukungan kepada CEO Region dalam mengkoordinasikan dan mengendalikan :
• Pencapaian visi dan misi kantor wilayah sejalan dengan visi misi bni secara keseluruhan.
• Penyeliaan terhadap fungsi dan aktivitas bisnis segmen Consumer dan Ritel.
Rincian Tugas Pokok :
a. Membantu CEO Region dalam pelaksanaan visi dan misi kantor
wilayah.
b. Melaksanakan strategi bisnis konsumer dan ritel serta bertanggung jawab atas pencapaian kinerja bisnis konsumer dan ritel di wilayah. c. Menyelia seluruh aktivitas yang terkait fungsi :
1. CRM (Customer Relationship Manager) dalam pengelolaan
bisnis nasabah segmen Emerald di wilayah.
2. RSM (Regional Sales Manager) dalam aktivitas bisnis
konsumer dan ritel (dana, kredit dan fee based).
(28)
kredit dan EDC di wilayah.
d. Melaporkan dan mengevaluasi kinerja operasional unit di bawah supervisinya.
e. Bertanggung jawab untuk meninjau dan mamastikan unit-unit yang berada di bawah supervisinya dalam menindaklanjuti hasil temuan audit (internal dan eksternal) sesuai dengan rencana/saran perbaikan/penyempurnaan yang diberikan auditor.
4. Head of Network & Service
Memberikan dukungan kepada CEO Region dalam mengkoordinasikan dan mengendalikan :
• Pencapaian visi dan misi kantor wilayah sejalan dengan visi dan misi XXXX secara keseluruhan.
• Penyelia dan pembina terhap fungsi dan aktivitas pengelolaan
layanan dan operasional di jaringan kantor cabang, Sentralisasi Back Office serta pengelolaan ATM di wilayah kerjanya.
Rincian Tugas Pokok :
a. Membantu CEO Region dalam pelaksanaa visi dan misi kantor
wilayah.
b. Melaksanakan strategi pengelolaan jaringan dan layanan dan
operasional di jaringan kantor cabang, Sentralisasi Back Office serta pengelolaan ATM di wilayah kerjanya.
(29)
c. Menyusun dan menetapkan strategi yang tepat dalam pengembangan dan atau perubahan outlet termasuk jaringan electronik channel ATM dan produk turunannya.
d. Menyusun strategi untuk mencapai sasaran unit di bawah
supervisinya dan menunjang sasaran unit secara keseluruhan.
e. Melaporkan dan mengevaluasi kinerja operasional unit
supervisinya ke CEO Region.
f. Bertanggung jawab untuk meninjau dan mamastikan unit-unit yang berada di bawah supervisinya dalam menindaklanjuti hasil temuan audit (internal dan eksternal) sesuai dengan rencana/saran perbaikan/penyempurnaan yang diberikan auditor.
Head of Network & Service (HNS) dibagi 2 dimana setiap HNS membawahi 9 Kantor Cabang.
5. Head of Business Banking
Memberikan dukungan kepada CEO Region dalam mengkoordinasikan dan mengendalikan :
• Pencapaian visi dan misi kantor wilayah sejalan dengan visi dan misi XXXX secara keseluruhan.
• Penyeliaan terhadap fungsi dan aktivitas bisnis banking wilayah yang dikelola dan dilaksanakan oleh fungsi dan jabatan dibawahnya untuk optimalisasi pencapaian target bisnis segmen bisnis banking.
(30)
Rincian Tugas Pokok :
a. Membantu CEO Region dalam pelaksanaa visi dan misi kantor
wilayah.
b. Melaksanakan strategi bisnis banking serta bertanggung jawab atas pencapaian kinerja bisnis banking di wilayah.
c. Memimpin seluuh aktivitas unit kerja dalam rangka peningkatan kualitas bisnis banking di wilayah agar dapat memberikan kontribusi laba yang uptimal bagi perusahaan.
d. Melaporkan dan bertanggung jawab penuh atas segala aktivitas yang terkait bisnis banking kepada CEO Region.
e. Menyelia seluruh aktivitas yang terkait fungsi dan jabatan dalam sentra bisnis segmen bisnis banking untuk melaksanakan fungsi pemasaran dan peningkatan portopel bisnis komersial dan usaha kecil.
f. Bertanggung jawab untuk meninjau dan mamastikan unit-unit yang berada di bawah supervisinya dalam menindaklanjuti hasil temuan audit (internal dan eksternal) sesuai dengan rencana/saran perbaikan/penyempurnaan yang diberikan auditor.
D. Jaringan Usaha / Kegiatan
PT. Bank XXXX di Medan adalah perwakilan PT. Bank XXXX yang bergerak dalam industri perbankan membawahi beberapa cabang dan sentra kredit. Adapun jumlah cabang dan sentra kredit yang dibawahi PT. Bank XXXX di Medan berjumlah 18 Cabang Utama, dan 5 Sentra kredit,
(31)
salah satu cabang dan sentra kredit yang dibawahi oleh PT. Bank XXXX di Medan yang merupakan cabang Medan terletak di Jln.Pemuda No. 12 Medan. cabang – cabang yang lain terletak di Banda Aceh, Bireun, Lhoksumave, Meulaboh, Sigli, Langsa, Kuala Tanjung, Kabanjahe, USU, Pematang Siantar, Balige, Tebing Tinggi, Gunung Sitoli, Padang Sidempuan, Rantau Prapat, Tanjung Balai Asahan dan Sibolga.
Sedangkan sentra kredityang dibawahi oleh PT. Bank XXXX di Medan terletak di Polonia, P. Siantar, dan Medan.
E. Kinerja Usaha
Pada tahun 2014 PT. Bank XXX di Medan membukukan laba bersih dengan kenaikan sebesar 9,65% terhadap laba bersih yanun 2013. Pendapatan bunga bersih Bank XXXX di Medan Pada Tahun 2014 tumbuh 7,8% dari tahun 2013, dimana hal ini ditunjang oleh strategi XXXX yang berfokus pada perhimpunan dana murah atau CASA (
Current Account Saving Account) sehingga di tahun 2014 DPK XXXX
Wilayah Medan tumbuh sebesar 11,11% .
Dari total DPK tersebut komposisinya didominasi oleh Dana murah (CASA) sebesar 75%. Pertumbuhan DPK tersebut juga mendorong pertumbuhan transaksi lainnya sehingga Pendapatan Non Bunga PT. Bank XXXX di Medan di Tahun 2014 mengalami peningkatan sebesar 5,5%. Tahun 2014 DPK Bank XXXX di Medan tumbuh sebesar 11,14% sedangkan pinjaman tumbuh 12,84%.
(32)
F. Rencana Usaha
Rencana usaha kerja PT. Bank XXXX di Medan :
PT. Bank XXXX di Medantengah mengkaji rencana perubahan sasaran bisnis menyusul pertumbuhan kredit yang terus melambat hingga April 2015. Dalam perubahan rencana bisnis bank (RBB) Yang disampaikan XXXX pada awal tahun, pertumbuhan kredit XXXX ditargetkan di Kisaran 15% -17%. Namun, XXXX mengkaji untukmenurunkan target pertumbuhan tingkat ke 13% -14%. Per Maret 2015, pertumbuhan kredit XXXX mencapai 9,1% dengan outstanding Rp269,5 triliun. Di sisi lain, penurunan target pertumbuhan kredit juga akan memangkas target pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK). Sedangkan rencana pertumbuhan DPK dipatok 1% lebih tinggi dari pertumbuhan kredit. Dengan kata lain, target pertumbuhan DPK juga akan turun di kisaran 14% -15%.
Adapun rencana usaha PT. Bank XXXX di Medan adalah :
Mencapai target pertumbuhan kredit di kisaran 11% - 15% dan pertumbuhan DPK di kisaran 10% - 13% dengan asumsi pertumbuhan ekonomi nasional berada di kisaran 5% - 5,5 %.
(33)
BAB III
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI KAS PADA PT. BANK XXXX di MEDAN
A. Pengertian, Tujuan, dan Peranan Sistem Informasi Akuntansi
Pada umumnya setiap perusahaan sangat tergantung pada sistem informasi agar selalu dapat kompetitif. Informasi merupakan sumber daya yang arti pentingnya sama dengan pabrik dan peralatan. Produktivitas sebagai alat untuk menjaga daya saing, dapat ditingkatkan dengan bantuan informasi.Akuntansi sebagai suatu sistem informasi, mengidentifikasi, mengumpulkan, dan mengkomunikasikan informasi ekonomis mengenai suatu badan usaha kepada berbagai pihak.
Menurut Mulyadi (2001 : 2) Sistem adalah “sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lainnya yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.”
Pengertian sistem informasi menurut Hall (2001 : 8) yaitu “sebuah rangkaian prosedur formal dimana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi, dan didistribusikan kepada pemakai.”
Adapun kedudukan akuntansi dalam sistem informasi akuntansi adalah sebagai salah satu alat penyaji informasi. Bodnar dan Hopwood (2003 : 1) mengemukakan bahwa “Akuntansi sebagai suatu sistem yang mengidentifikasikan, mengumpulkan dan mengkomunikasikan informasi ekonomi mengenai suatu badan usaha kepada berbagai pihak”.
(34)
Dengan demikian, menurut Bornar dan Hopwood (2003 : 1) sistem informasi akuntansi adalah “kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan yang dirancang untuk mengubah data keuangan dan data lainnya menjadi informasi”.
Dari pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi merupakan bagian dari satu organisasi yang terdiri dari manusia dan peralatan yang dirancang untuk mengolah data menjadi informasi yang dikelola baik secara manual maupun komputerisasi yang ditujukan kepada pihak internal dan eksternal perusahaan.
Setiap organisasi harus menyesuaikan sistem informasinya dengan kebutuhan pemakainya. Oleh karena itu, tujuan sistem informasi akuntansi yang spesifik dapat berbeda dari satu perusahaan dengan perusahaan lain. Namun, terdapat tiga tujuan utama bagi semua sistem yaitu:
1. Untuk mendukung fungsi kepengurusan manajemen
2. Untuk mendukung pengambilan keputusan manajemen
3. Untuk mendukung kegiatan operasi perusahaan hari demi hari
Sistem informasi akuntansi juga dapat meningkatkan pengawasan akuntansi dan pengendalian internal, yang berguna untuk melindungi harta perusahaan serta menambah kepercayaan terhadap catatan akuntansi, dengan menciptakan sarana atau alat yang dapat membantu efisiensi serta mengurangi penyelewengan.
Suatu perusahaan memiliki beberapa tujuan yang harus dicapai oleh sistem informasi akuntansinya, yaitu sistem harus dapat :
(35)
1. Menyediakan informasi bagi pengelolaan kegiatan usaha baru 2. Memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada 3. Memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan internal
Saat ini, sistem informasi mempunyai peranan yang penting di dalam menyediakan informasi bagi manajemen, yaitu untuk fungsi-fungsi perencanaan dan alokasi-alokasi sumber daya. Dari sistem informasi akuntansi akan diperoleh laporan-laporan mengenai permasalahan-permasalahan yang terjadi di dalam organisasi. Hal tersebut menjadi suatu sarana yang berguna bagi manajemen untuk menentukan tindakan yang harus diambil dalam organisasi untuk mengatur dan mengarahkan kegiatan-kegiatan organisasi.
Sistem informasi akuntansi memiliki kegiatan-kegiatan berupa pengumpulan data, pemrosesan data, pengaturan data dan penyediaan data.Pengumpulan data mencakup beberapa langkah seperti penangkapan data transaksi, pencatatan data dan kelengkapan data transaksi, pencatatan data ke dalam formulir, validasi serta pengelompokan data untuk menjamin keakuratan data dan kelengkapan data tersebut.
Pemrosesan data memiliki langkah-langkah sebagai berikut :
1. Pengklasifikasian atau penentuan data terkumpul ke kategori yang telah ditetapkan terlebih dahulu
2. Penyalinan atau pengkopian data ke dokumen atau media yang lain 3. Penyortiran atau pengaturan item data sesuai dengan karakteristiknya 4. Penumpukan atau pengumpulan kelompok bersama atas transaksi-
(36)
transaksi yang sama
5. Penggabungan dua atau lebih tumpukan file-file data
6. Melakukan operasi logika berupa penambahan, pengurangan,
perkalian, dan perhitungan per divisi
7. Pengikhtisaran semua data kuantitatif secara keseluruhan
8. Membandingkan dan memeriksa item dari tumpukan yang terpisah
untuk menentukan, menghubungkan atau menerangkan bagaimana perbedaannya
Pengaturan data mencakup tiga langkah sebagai berikut :
1. Storing (penyimpanan), mencakup penempatan data dalam tempat
penyimpanan yang disebut file atau basis data baik secara manual maupun secara komputerisasi.
2. Updating (memperbaharui), mencakup pengaturan data tersimpan.
Untuk mempertimbangkan kejadian yang baru terjadi berupa kegiatan operasi dan pengambilan keputusan
3. Retrieving (pengambilan ulang), mencakup usaha mengambil kembali data yang tersimpan serta memprosesnya lebih lanjut untuk pelaporan kepada pengguna
Pengawasan dan pengamanan data bertujuan menjaga asset dan menjamin keakuratan data memakai teknik validasi data input. Penyediaan informasi berupa aktivitas pemrosesan informasi seperti interprestasi, pengkomunikasian dan penyampaian laporan.
(37)
B. Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas
Sistem Informasi Akuntansi terdiri atas catatan-catatan dan metode yang digunakan untuk mengidentifikasi, menganalisis dan mencatat transaksi organisasi serta untuk memperhitungkan asset dan kewajiban yang terkait.Oleh sebab itu, sistem informasi akuntansi khususnya kas, harus dirancang dengan baik sehingga dapat menghindari tindakan penyelewengan ataupun kecurangan.
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2002 : 2.05) Kas terdiri dari saldo kas (cash on hand) dan rekening giro. Setara kas (cash equivalent) adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek dan yang dengan cepat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi risiko perubahan nilai yang signifikan.
Penerimaan kas di perusahaan, umumnya berasal dari penjualan tunai dan pelunasan piutang. Penerimaan kas tunai tercakup dalam sistem penjualan tunai dimana bagian-bagian organisasi yang terlibat dalam penjualan tunaiadalah :
1. Bagian Penjualan 2. Bagian Kas 3. Bagian Gudang 4. Bagian Pengiriman 5. Bagian Akuntansi
Dokumen yang digunakan yaitu : 1. Faktur penjualan tunai
(38)
2. Pita register kas 3. Bukti setor bank
4. Rekapitulasi harga pokok penjualan
Transaksi pengeluaran kas biasanya dilakukan oleh perusahaan untuk membayar transaksi-transaksi seperti pembelian, pembayaran biaya-biaya operasional, pembayaran gaji karyawan, dll.Apabila pengeluaran ini tidak mendapat pengawasan yang baik, maka tindakan penyelewengan terhadap kas dapat saja terjadi.
Adapun bagian-bagian yang terkait dalam fungsi pengeluaran kas adalah : 1. Bagian yang memerlukan pengeluaran kas
2. Bagian kas 3. Bagian akuntansi
4. Bagian pemeriksa intern
Dokumen-dokumen yang digunakan dalam pengeluaran kas yaitu : 1. Bukti kas keluar
2. Cek
3. Permintaan cek
Pengeluaran-pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil dan tidak praktis dibayar dengan cek harus dibayar dengan uang tunai. Pembayaran dengan uang tunai dapat dilakukan jika dalam perusahaan dibentuk dana kas kecil . Agar dana ini dapat diawasi pengelolaannya, maka diperlukan bagian-bagian yang terkait dalam sistem dana kas kecil yaitu :
(39)
2. Bagian akuntansi
3. Bagian pemegang kas kecil
4. Bagian yang memerlukan pembayaran tunai 5. Bagian pemeriksa intern
Dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem dana kas kecil adalah : 1. Bukti kas keluar
2. Cek
3. Permintaan pengeluaran kas kecil 4. Bukti pengeluaran kas kecil
5. Permintaan pengisian kembali kas kecil C. Prosedur Penerimaan dan Pengeluaran Kas
1. Prosedur penerimaan kas
Prosedur penerimaan kas yang dilaksanakan PT. Bank XXXX di Medanyaitu :
1. Setoran tunai ke rekening oleh teller 2. Verifikasi nomor rekening nasabah 3. Verifikasi sumber dana nasabah 4. Teller melakukan pembukuan
5. Data terkirim ke database. Nama databasenya adalah CASH TRANSACTION REPORT.
6. Verifikasi oleh supervisor/penyelia sesuai kewenangan nominal transaksi. Contoh:
• Transaksi Rp.0 Sd Rp 25 jt.. divalidasi dan verifikasi oleh teller & supervisor
(40)
• Transaksi Rp. 25 jt Sd Rp 500 jt.. divalidasi dan verivikasi oleh teller & supervisor dan wakil pemimpin
• Transaksi Rp. 500 jt Sd Rp unlimited . divalidasi dan verivikasi oleh teller & supervisor dan wakil pemimpin dan pemimpin cabang • Mitigasi .mengurangi dan menghindari business risk
7. Validasi transaksi oleh teller
8. Setoran nasabah masuk ke kas Bank XXXX dalam hal ini simpanan pihak ketiga
Dokumen-dokumen pendukung yang digunakan pada prosedur akuntansi penerimaankas pada PT. Bank XXXX di Medan terdiri atas: 1. Bukti slip setoran
2. Daftar transaksi penerimaan dan pengeluaran kas 3. Database Cash Transaction Report
(41)
Prosedur Penerimaan Kas
Gambar III.1 Prosedur Penerimaan Kas Sumber : PT. Bank XXXX di Medan setoran tunai ke
rekening oleh teller
verifikasi nomor rekening nasabah
verifikasi sumber dana nasabah
teller membukukan
data Terkirim Ke Database
verifikasi oleh supervisor/penyelia
validasi transaksi oleh teller
setoran nasabah masuk ke kas
(42)
2. Prosedur Pengeluaran Kas
Prosedur pengeluaran kas pada PT. Bank XXXX di Medan meliputi serangkaian proses baik manual maupun terkomputerisasi mulai pencatatan, penggolongan, transaksi atau kejadian keuangan serta pelaporan keuangan dalam rangka pertanggungjawaban yang berkaitan dengan pengeluaran kas pada PT. Bank XXXX di Medan.
Adapun prosedur pengeluaran kas secara rinci yang dilaksanakan oleh PT. Bank XXXX di Medan meliputi:
1. Menerima kartu pemesanan pembelian barang 2. Melakukan pemesanan barang
3. Barang yang dipesan datang
4. Menyerahkan barang kepada unit yang memesan 5. Menerima kwitansi
6. Membuat voucher pembayaran yang akan ditandatangani atasan
yang berwenang
7. Dilakukan pembukuan ke data entry
Dokumen-dokumen pendukung yang digunakan pada prosedur akuntansi pengeluaran kas pada PT. Bank XXXX di Medan terdiri atas:
1. Kartu pemesanan pembelian barang 2. Kwitansi pembelian barang
3. Voucher bukti pembayaran yang ditandatangani atasan 4. Kartu kontrol sebagai bukti pencatatan pengeluaran
(43)
Prosedur Pengeluaran Kas
Gambar III.2 Prosedur Pengeluaran Kas Sumber : PT. Bank XXXX di Medan Menerima Kartu
Pemesanan Pembelian
Melakukan Pemesanan Barang
Barang Yang Dipesan Datang
Menyerahkan Barang Kepada Unit Yang
Memesan
Menerima kwitansi
Membuat Voucher Pembayaran
Memaraf/meminta tanda tangan pengesahan atasan
pembukuan ke data entry
Proses Pembayaran
(44)
D. Jenis-jenis penerimaan dan pengeluaran kas 1. Jenis-jenis penerimaan kas
Penerimaan kas pada PT. Bank XXXX bersumber dari simpanan nasabah dalam bentuk Giro, Deposito, dan Tabungan.
2. Jenis-jenis pengeluaran kas
Pengeluaran kas pada PT. Bank XXXX di Medan secara umum terdiri dari :
1. Beban penggunaan kertas / ATM 2. Beban Formulir Cetakan
3. Beban Listrik
4. Beban Benda-Benda Pos / Perangko 5. Beban Materai
6. Beban Pengangkutan / Pengepakan 7. Beban Pengadaan Air
8. Beban Tenaga Kerja Outsourching 9. Beban Rapat Kerja
10.Beban Pengamanan dan Penertiban
11.Beban Pengadaan Perabotan / Perlengkapan Kantor 12.Beban Perbaikan & Pemeliharaan Peralatan Kantor
13.Beban Perbaikan & Pemeliharaan Peralatan Bukan Kantor 14.Beban Perbaikan & Pemeliharaan Pengangkutan Kantor 15.Beban Perbaikan & Pemeliharaan Gedung/Bangunan Kantor 16.Beban Perbaikan & Pemeliharaan Gedung/Bangunan Bukan
(45)
Kantor
17.Beban Sewa Gedung/Bangunan Bukan Kantor 18.Beban Sewa Kendaraan Dinas
19.Beban Perjalanan Dinas Umum 20.Beban Perjalanan Dinas Pindah
21.Beban Iklan Media Cetak & Elektronik 22.Beban Pemasaran Dana Kredit & Jasa 23.Beban Souvenir / Merchandising
24.Beban Pengadaan Buku, Majalah / Buletin 25.Beban Honor Konsultan, Penilai & Aktuaris 26.Beban Komputer Supplies OTM. Pelayanan Bank 27.Beban Telekomunikasi Telepon & Fax
28.Beban Gaji Dasar 29.Beban Gaji Penyesuaian 30.Beban Lembur
31.Beban Cuti Tahunan 32.Beban Cuti Besar
33.Beban Iuran Bank Untuk Perumahan Pegawai 34.Beban Tunjangan Hari Raya
35.Beban Tunjangan Pajak
36.Beban Tunjangan Makan Harian Pegawai 37.Beban Pengadaan Pakaian Dinas
(46)
39.Beban Premi Asuransi Perabotan / Perlengkapan 40.Beban Premi Asuransi Alat Pengangkutan 41.Beban Pajak Kendaraan
42.Beban Pajak Tanah & Bangunan 43.Beban Operasional Lain-Lain
E. Sistem Pengawasan Internal Kas Pada PT. Bank XXXX di Medan 1. Sistem Pengawasan Internal Penerimaan Kas
Untuk mengawasi prosedur penerimaan kas di PT. Bank XXXX di Medan maka pihak manajemen menerapkan hal – hal berikut :
a. Nasabah diharuskan mengisi slip setoran rangka 2, slip lembar pertama untuk bagian pembukuan sebagai file dan slip lembar kedua untuk nasabah sebagai bukti setoran
b. Tanggung jawab dalam setiap penanganan kas dilakukan secara
tegas dan pasti.
c. setelah sore hari, semua transaksi akan di re-chek dan verikasi oleh supervisor untuk menghindari gagal transaksi oleh system dan penyimpangan oleh pegawai.
Data pendukung untuk verifikasi diperoleh dari database, yaitu : Cash Transaction Report. Dicetak Lalu Disesuaikan Dengan Transaksi Harian di teller.
2. Sistem Pengawasan Internal Pengeluaran Kas
Untuk mengawasi prosedur pengeluaran kas di PT. Bank XXXX di Medan maka pihak manajemen menerapkan hal-hal berikut :
(47)
mengontrol pengeluaran apakah sudah melebihi anggaran yang ditentukan.
b. Fungsi pengeluaran kas dan pembukuan dilakukan oleh orang yang berbeda.
c. Bagian Umum membuat laporan pengeluaran setiap bulannya. d. Setelah pembayaran dilakukan, semua dokumen pendukung diberi
tanda lunas dan diberi tanggal sesuai kapan transaksi tersebut terjadi.
(48)
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisa penulis mencoba memberikan kesimpulan yang berhubungan dengan Sistem Informasi Akuntansi Kas Pada PT. Bank XXXX di Medan maka penulis dapat menyimpulkan bahwa :
1. Secara keseluruhan sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas pada PT. Bank XXXX sudah cukup memadai dimana setiap transaksi baik itu penerimaan dan pengeluaran disertai dengan bukti pendukung. 2. Dalam prosedur penerimaan dan pengeluaran kas telah dilaksanakan
dengan baik, dimana dalam setiap transaksi perusahaan menggunakan bukti-bukti yang diotorisasi oleh pimpinan yang berwenang di perusahaan.
3. Setiap terjadinya transaksi penerimaan dan pengeluaran kas selalu ada pemverifikasian sehingga telah dapat mencegah terjadinya penyelewengan atas kas.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis mengemukakan saran kepada pihak manajemen pada PT. Bank XXXX di Medanyaitu :
1. Secara keseluruhan sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas pada PT. Bank XXXX di Medan sudah memadai, maka penulis
(49)
menyarankan untuk mempertahankan dan meningkatkan sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran tersebut karena sudah sesuai dengan prosedur yang ada diperusahaan.
2. Sistem pengawasan internal kas pada PT. Bank XXXX di Medan
sudah cukup memadai. Namun, perlu ditingkatkan lagi agar setiap fungsi dapat berjalan semaksimal mungkin.
(50)
DAFTAR PUSTAKA
Bodnar, George. H. dan William. S. Hopwood, 2003. Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Kedelapan, Buku Satu, PT. Index Kelompok Grammedia, Jakarta.
Hall, James, A, 2001. Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Pertama, Buku Satu, Terjemahan Amir Abadi Yusuf, Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Ikatan Akuntan Indonesia, 2002, Standar Akuntansi Keuangan, Penerbit Salemba
Empat, Jakarta.
Mulyadi, 2001, Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Ketiga, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Warfield, Kieso, Weygandt, 2002, Akuntansi Intermediate, Jilid 2, Edisi Kesepuluh, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Warren, Reeve, Fees, 2005, Pengantar Akuntansi, Buku Satu, Edisi 21, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
(51)
(52)
(1)
mengontrol pengeluaran apakah sudah melebihi anggaran yang ditentukan.
b. Fungsi pengeluaran kas dan pembukuan dilakukan oleh orang yang berbeda.
c. Bagian Umum membuat laporan pengeluaran setiap bulannya. d. Setelah pembayaran dilakukan, semua dokumen pendukung diberi
tanda lunas dan diberi tanggal sesuai kapan transaksi tersebut terjadi.
(2)
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisa penulis mencoba memberikan kesimpulan yang berhubungan dengan Sistem Informasi Akuntansi Kas Pada PT. Bank XXXX di Medan maka penulis dapat menyimpulkan bahwa :
1. Secara keseluruhan sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas pada PT. Bank XXXX sudah cukup memadai dimana setiap transaksi baik itu penerimaan dan pengeluaran disertai dengan bukti pendukung. 2. Dalam prosedur penerimaan dan pengeluaran kas telah dilaksanakan
dengan baik, dimana dalam setiap transaksi perusahaan menggunakan bukti-bukti yang diotorisasi oleh pimpinan yang berwenang di perusahaan.
3. Setiap terjadinya transaksi penerimaan dan pengeluaran kas selalu ada pemverifikasian sehingga telah dapat mencegah terjadinya penyelewengan atas kas.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis mengemukakan saran kepada pihak manajemen pada PT. Bank XXXX di Medanyaitu :
1. Secara keseluruhan sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas pada PT. Bank XXXX di Medan sudah memadai, maka penulis
(3)
menyarankan untuk mempertahankan dan meningkatkan sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran tersebut karena sudah sesuai dengan prosedur yang ada diperusahaan.
2. Sistem pengawasan internal kas pada PT. Bank XXXX di Medan sudah cukup memadai. Namun, perlu ditingkatkan lagi agar setiap fungsi dapat berjalan semaksimal mungkin.
(4)
DAFTAR PUSTAKA
Bodnar, George. H. dan William. S. Hopwood, 2003. Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Kedelapan, Buku Satu, PT. Index Kelompok Grammedia, Jakarta.
Hall, James, A, 2001. Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Pertama, Buku Satu, Terjemahan Amir Abadi Yusuf, Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Ikatan Akuntan Indonesia, 2002, Standar Akuntansi Keuangan, Penerbit Salemba
Empat, Jakarta.
Mulyadi, 2001, Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Ketiga, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Warfield, Kieso, Weygandt, 2002, Akuntansi Intermediate, Jilid 2, Edisi Kesepuluh, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Warren, Reeve, Fees, 2005, Pengantar Akuntansi, Buku Satu, Edisi 21, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
(5)
(6)