2 Mengurangi kesempatan berspekulasi atau untung-untungan dalam menjawab;
3 Memberi kesempatan peserta didik untuk mengutarakan maksudnya dengan caranya sendiri;
4 Dapat digunakan untuk mengetahui sejauh mana pendalaman siswa terhadap masalah yang diujikan.
Arikunto, 2006: 61
3.2.3.2 Metode penyusunan instrumen tes
3.2.3.2.1 Menentukan tujuan mengadakan tes Tujuan dilakukannya tes adalah untuk mengetahui kemampuan siswa
dalam mengerjakan soal terhadap materi tertentu. 5 Membatasi bahan yang akan diujikan
Dalam penelitian ini bahan yang akan diujikan adalah materi segiempat. 6 Menentukan tipe soal
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses berpikir siswa dalam menyelesaikan soal-soal materi pokok segiempat. Jadi soal yang tepat adalah esai
atau uraian. 7 Menentukan jumlah soal dan jumlah waktu yang disediakan untuk
mengerjakan instrumen tes Hal ini perlu dilakukan karena jangan sampai memberikan soal yang
terlalu banyak sedangkan waktu yang disediakan tidak memadai.
8 Membuat kisi-kisi instrumen tes Agar tes yang diujikan tidak melenceng dan memuat seluruh materi pokok
yang diujikan, maka perlu dibuat kisi-kisi instrumen tes terlebih dahulu. 9 Membuat butir tes
Setelah membuat kisi-kisi instrumen, langkah selanjutnya adalah membuat butir-butir tes yang akan diujikan dalam penelitian.
3.2.3.2.2 Uji coba instrumen penelitian Sebelum soal diberikandiujikan ke kelas subjek penelitian, soal-soal
tersebut terlebih dahulu diujicobakan di kelas lain dengan tujuan dapat diperoleh hasil penelitian yang baik. Dari hasil tes uji coba dipilih butir tes yang tergolong
baik untuk digunakan dalam penelitian. Adapun tujuan dari tes uji coba adalah untuk mengetahuimendapatkan keandalan intrumen tes.
3.2.3.2.3 Analisis Instrumen Uji Coba Untuk dapat memperoleh data yang sesuai dengan tujuan penelitian
diperlukan instrumen yang baik. Tujuan menganalisis butir soal adalah untuk memperbaiki butir soal yang telah diujicobakan, sebab ada kemungkinan hasil tes
siswa rendah akibat butir tesnya jelek, bukan karena siswanya yang tidak tahu. 3.2.3.2.4 Analisis Reliabilitas Tes
Reliabilitas marujuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen tes cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul data. Suatu
tes atau alat ukur dikatakan reliabel jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Adapun rumus yang digunakan untuk mencari reliabilitas adalah rumus
alpha
2 2
11
1 1
t i
n n
r
Arikunto, 2006: 109 Keterangan:
11
r : reliabilitas instrumen tes
n : banyaknya butir soal
2 i
: jumlah varians butir soal
2 t
: varians total 3.2.3.2.5 Analisis Validitas Tes
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen tes. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu
mengukur apa yang diinginkan Arikunto, 2006: 65. Rumus yang digunakan adalah rumus korelasi product moment yaitu:
2 2
2 2
. .
. Y
Y N
X X
N Y
X XY
N r
XY
Keterangan:
XY
r : koefisien korelasi tiap-tiap butir N
: banyaknya siswa
X
: jumlah skor item
Y
: jumlah skor total Perhitungan dilakukan dengan program Microsoft Excel untuk
memperoleh nilai
XY
r . Setelah diperoleh nilai
XY
r
,
selanjutnya dibandingkan
dengan hasil r product moment dengan taraf signifikan 5. Butir soal dikatakan valid jika
tabel hitung
r r
Arikunto, 2006: 72. 3.2.3.2.6 Analisis Daya Pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai berkemampuan tinggi dengan siswa yang kurang
pandai berkemampuan rendah. Untuk menghitung daya pembeda soal berbentuk uraian digunakan rumus:
1
2 2
2 1
i i
n n
x x
ML MH
t
Keterangan: MH : rata-rata kelompok atas
ML : rata-rata kelompok bawah
2 1
x : jumlah kuadrat deviasi individual dari kelompok atas
2 2
x : jumlah kuadrat deviasi individual dari kelompok bawah
ni : 27 x N jumlah testi
Hasil perhitungan dikonsultasikan dengan 2
,
b a
tabel
n n
dk t
dan 5
. Jika
tabel hitung
t t
, maka daya beda soal tersebut signifikan Arifin 1991: 141.
3.2.3.2.7 Analisis Tingkat Kesukaran Perhitungan tingkat kesukaran item adalah pengukuran seberapa besar
derajat kesukaran suatu item atau soal. Soal yang baik adalah soal yang tidak
telalu mudah dan tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya. Sebaliknya soal yang terlalu
sulit akan menyebabkan siswa menjadi putus asa. Untuk soal uraian, teknik perhitungannya adalah dengan menghitung
berapa persen peserta tes yang gagal menjawab benar atau ada di bawah batas lulus passing grades untuk tiap-tiap item. Untuk menginterpretasikan Tingkat
Kesukaran TK digunakan tolak ukur: 1 jika
≤ 27 soal termasuk kriteria mudah, 2 jika 28 ≤
≤ 72 soal termasuk kriteria sedang, 3 jika
≥ 72 soal termasuk kriteria sukar. Batas lulus ideal 6 untuk skala 0 – 10. rumus yang digunakan adalah
100
tes
peserta Jumlah
gagal dianggap
yang tes
peserta Jumlah
Kesukaran Tingkat
Oleh karena skor butir item tidak mutlak, maka ketentuan yang benar dan yang salah juga bersifat tidak mutlak. Ketidakmutlakan tersebut dapat ditentukan
oleh penguji tes sendiri Arifin 1991: 135.
3.3 Analisis Data
Dalam penelitian ini digunakan teknik analisis data deskriptif kualitatif dengan tahapan-tahapan sebagai berikut.
3.3.1 Reduksi Data
Reduksi data adalah suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang data yang tidak perlu, dan