Masyarakat Jawa Latar Belakang Budaya Jawa 1. Daerah kebudayaan Jawa

55

2. Masyarakat Jawa

Orang Jawa adalah penduduk asli bagian tengah dan timur pulau Jawa yang berbahasa Jawa Suseno, 2001:11. Orang Jawa dibedakan dari kelompok-kelompok etnis lain di Indonesia oleh latar belakang sejarah yang berbeda, oleh bahasa dan kebudayaan mereka Koentjaraningrat, 1960: 88. Masyarakat Jawa mengenal sistem kekerabatan berdasarkan prinsip keturunan bilateral. Sistem kekerabatan masyarakat Jawa menunjukan sistem klasifikasi menurut angkatan-angkatan Kodiran, 1994: 337. Menurut Ayatrohaedi 1989 sistem kekerabatan ini disebut dengan istilah bilateral descent, yaitu memperhitungkan keanggotaan kelompok kekerabatan melalui garis laki-laki maupun perempuan Ayatrohaedi, 1989b: 138. Menurut Pigeaud Orang Jawa memiliki suatu sejarah kesusastraan yang dapat dikembalikan ke abad ke-8. Kesusastraan tersebut telah berkembang melalui beberapa fase yang dapat di beda-bedakan berdasarkan beberapa ciri idiomatik yang khas dan beberapa lingkungan yang berbeda-beda dari tiap pujangganya Koentjaraningrat, 1984: 18. Orang Jawa, dalam pergaulan hidup maupun perhubungan sosial sehari- hari menggunakan bahasa Jawa. Penggunaan bahasa daerah ini, harus memperhatikan dan membeda-bedakan keadaan orang yang diajak bicara atau yang sedang dibicarakan, berdasarkan usia atau status sosialnya Kodiran, 1994: 329. 56 Masyaraka Jawa, masih membeda-bedakan antara golongan priyayi yang terdiri dari pegawai negeri dan kaum terpelajar dengan golongan kebanyakan yang disebut wong cilik, seperti petani-petani, tukang-tukang, dan pekerja kasar lainnya, di samping keluarga kraton dan keturunan bangsawan atau bendara-bendara. Masyarakat Jawa mengenal kriteria pembagian masyarakat berdasarkan kriteria pemeluk agama, yaitu golongan santri dan golongan penganut agama kejawen Kodiran, 1994: 345. Masyarakat Jawa dalam kehidupan sosial sehari-hari menyadari kedudukannya dalam jenjang-jenjang hierarkis, menyadari peran masing- masing dan menjalani kehidupanya sesuai status untuk menjaga keselarasan hidup dalam dunia.

3. Sejarah Jawa