Tanaman Jagung Manis TINJAUAN PUSTAKA

10 2.1.4 Kebutuhan Unsur Hara Tanaman Jagung Manis Menurut Syukur dan Rifianto 2014, pemupukan pada jagung manis merupakan kegiatan yang sangat penting. Salah satu fungsi pupuk yang diberikan adalah untuk menyuplai unsur hara dan nutrisi tambahan yang kurang atau tidak tersedia dalam tanah. Unsur hara yang sangat dibutuhkan oleh tanaman jagung manis adalah nitrogen, fosfor, dan kalium. Kebutuhan unsur hara N berkisar 31,41 – 39,39 kg N ha, unsur hara P berkisar 6,03 – 12,54 kg Pha, dan unsur hara K berkisar 37,50 – 41,70 kg Kha Rachman, Djuniwati, dan Idris, 2008.

2.2 Pupuk Organik Cair

Pupuk organik cair POC adalah pupuk organik yang tersedia dalam bentuk cair, di dalamnya terkandung unsur hara berbentuk larutan sehingga sangat mudah diserap tanaman. Pupuk organik cair dapat digunakan dengan cara disiramkan ke tanaman ataupun disemprotkan pada daun atau batang tanaman. Sumber bahan baku pupuk organik cair tersedia dalam bentuk limbah, baik limbah rumah tangga, rumah makan, pasar pertanian, peternakan, maupun limbah organik jenis lain Nasaruddin dan Rosmawati, 2011. 2.2.1 Daun Lamtoro Lamtoro merupakan salah satu jenis polong-polongan serbaguna yang banyak ditanam dalam pola tanam campuran, memiliki ketinggian hingga 20 meter. Lamtoro memiliki banyak kegunaan terutama pada bagian daunnya. Daun lamtoro dapat dijadikan sebagai pupuk cair organik yang mengandung 3,84 N, 11 0,20 P, 2,06 K, 1,31 Ca, 0,33 Mg Palimbungan, Labatar, dan Hamzah, 2006. 2.2.2 Batang Pisang Pisang merupakan tanaman buah yang banyak tumbuh di lingkungan sekitar kita. Bagian-bagian dari tanaman pisang memiliki banyak sekali manfaat salah satunya pada bagian batangnya. Batang pisang dapat digunakan sebagai bahan alternatif dalam pembuatan pupuk organik cair. Batang pisang memiliki kandungan unsur P yang bermanfaat menambah nutrisi untuk pertumbuhan dan produksi tanaman Untung, 2012. Batang pisang harus difermentasikan terlebih dahulu untuk mendapatkan ekstrak batang pisang yang nantinya dapat digunakan sebagai pupuk organik cair bagi suatu tanaman. Menurut Suprihatin 2011, batang pisang mengandung beberapa unsur yang salah satunya adalah unsur P. Unsur P berfungsi membentuk energi, merangsang pertumbuhan dan perkembangan akar, khususnya akar benih dan tanaman muda. Fosfor juga berperan membantu asimilasi dan pernapasan, mempercepat pembungaan dan pembuahan, serta mempercepat pemasakan biji dan buah. 2.2.3 Sabut Kelapa Sabut kelapa merupakan bagian dari buah kelapa yang biasanya kurang dimanfaatkan dan dibuang begitu saja. Sabut kelapa dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik cair dengan cara difermentasikan kemudian diambil ekstraknya. Sabut kelapa mengandung unsur K yang berfungsi sebagai aktifator enzim dan berperan dalam proses fotosintesis Syukur dan Rifianto, 2014. 12 Thomas dkk. 2013 menyatakan bahwa sabut kelapa mengandung unsur K yang dapat meningkatkan parameter pertumbuhan. Peranan unsur K dalam pertumbuhan vegetatif tanaman adalah untuk memperbaiki transportasi asimilat, menghemat penggunaan air melalui pengaturan mebuka – menutupnya stomata dan meningkatkan ketahanan tanaman terhadap serangan hama dan penyakit Mahdiannoor, Istiqomah, dan Syafruddin, 2016.

III. BAHAN DAN METODE

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Kota Sepang Jaya, Kecamatan Labuhan Ratu, Bandar Lampung pada bulan April sampai dengan Juni 2015. Lokasi penelitian terletak pada koo rdinat antara 105° 15’ 23’’ dan 105° 15’ 82’’ BT dan antara 5° 21’ 86’’ dan 5° 22’ 28’’ LS.

3.2 Bahan dan Alat

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih jagung manis varietas Bonanza deskripsi Tabel 81, pupuk urea, pupuk SP36, pupuk KCl, pupuk organik cair ekstrak daun lamtoro, batang pisang, dan sabut kelapa. Sedangkan alat-alat yang digunakan pada penelitian ini adalah alat tulis, cangkul, timbangan digital, refraktometer, jangka sorong, ember, meteran, gembor, oven, gelas ukur, sprayer, gunting, plastik dan tali rafia.

3.3 Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok RAK dengan 6 perlakuan. Perlakuan yang diberikan adalah sebagai berikut: P0 = Tanpa pupuk P1 = Pemberian pupuk organik cair dengan konsentrasi 15 mll = 15.000 ppm