Masyarakat nelayan KAJIAN PUSTAKA

dan belajar. Rumah yang sering dipakai untuk acara berkumpul atau sering dipakai keperluan-keperluan akan menganggu belajar anak. Akan berbeda jika suasana rumah tenang dan tentram, anak akan betah dirumah dan dapat belajar dengan baik. d. Keadaan ekonomi keluarga Keadaan ekonomi erat hubungannya dengan belajar anak. Anak yang sedang belajar selain harus terpenuhi kebutuhan pokoknya tetapi juga kebutuhan akan fasilitas-fasilitas yang mendukung belajar anak, seperti ruang belajar, meja, kursi, penerangan, buku-buku, dan lain sebagainya. Untuk mendukung belajar anak, diusahakan kebutuhan anak dapat tercukupi dengan baik. e. Pengertian orang tua Anak belajar perlu dorongan dan pengertian orang tua. Bila anak sedang belajar jangan diganggu dengan tugas-tugas di rumah. Terkadang anak mengalami patah semangat maka orang tua wajib memberikan semangat dan dorongan, serta membantu kesulitan anak. f. Latar belakang kebudayaan. Tingkat pendidikan atau kebiasaan di dalam keluarga mempengaruhi sikap anak dalam belajar. Perlu kepada anak ditanamkan kebiasaan- kebiasaan yang baik, agar mendorong semangat anak dalam belajar.

E. Masyarakat nelayan

Masyarakat menurut Mc Koachie dan Doyle dalam Mudiyastuti, 2004: 11 adalah sekelompok manusia yang bergantung satu sama lain dan yang telah memperkembangkan pola organisasi yang memungkinkan mereka hidup bersama dan dapat mempertahankan diri sebagai kelompok. Masyarkat terkecil adalah keluarga, masyarakat lebih besar adalah suku bangsa, dan masyarakat yang terbesar adalah umat manusia. Nelayan adalah orang yang mata pencahariannya melakukan penangkapan ikan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2004 Tentang Perikanan. Menurut Dinas Perikanan dan Kelautan 2000 nelayan adalah orang yang secara aktif melakukan pekerjaan dalam operasi penangkapan ikan. Orang yang melakukan pekerjaan, seperti membuat jaring, mengangkut alat- alat atau perlengkapan kedalam perahu kapal, mengangkut ikan dari perahu kapal, tidak dimasukkan sebagai nelayan. Istri, anak-anak dari orang tua nelayan yang tidak aktif dalam operasi penangkapan ikan dilaut tidak dimasukkan sebagai nelayan. Tetapi ahli mesin, ahli listrik dan juru masak yang bekerja diatas kapal penangkapan ikan di laut dimasukkan sebagai nelayan walaupun mereka tidak secara langsung melakukan penangkapan. Berdasarkan waktu yang digunakan untuk melakukan pekerjaan operasi penangkapan ikan di laut, nelayan diklasifikasikan ke dalam 1 nelayan penuh, 2 nelayan sambilan utama, 3 nelayan sambilan tambahan. Pengertian klasifikasi nelayan adalah sebagai berikut; nelayan penuh adalah nelayan yang seluruh waktu kerjanya digunakan untuk melakukan pekerjaan operasi penangkapan ikan di laut. Nelayan sambilan utama adalah nelayan yang sebagian besar waktunya digunakan untuk melakukan pekerjaan operasi penangkapan ikan di laut. Disamping penangkapan ikan di laut sebagai pekerjaan utamanya, nelayan ini dapat pula mempunyai pekerjaan lain. Nelayan sambilan tambahan adalah nelayan yang sebagian kecil waktunya digunakan untuk melakukan pekerjaan operasi penangkapan ikan di laut Dinas Perikanan dan Kelautan, 2000: 20. Profesi nelayan tetap menjadi pilihan terakhir masyarakat nelayan dikarenakan tidak adanya peluang kerja di daratan. Selain itu banyak yang menyatakan bahwa profesi nelayan diminati karena menarik dan relatif menguntungkan Dahuri, 2003. Hal itu dikarenakan masyarakat menganggap bahwa profesi nelayan adalah profesi terakhir yang diturunkan dari generasi atau kerap dinamakan dengan warisan dari orang tua Prasetyo, 2008: 12.

F. Kajian Penelitian Sebelumnya