Waktu Ritual Tempat Pelaksanaan

53

4.2 Pelaksanaan Tradisi 10 Sura Syekh Ahmad Al-Mutamakkin

Tradisi 10 Sura Syekh Ahmad Al-Mutamakkin di kabupaten Pati merupakan sebuah kegiatan budaya yang pelaksanaannya mengandung aturan, tata tertib dan norma yang berlaku dan dipatuhi bagi masyarakat pendukungnya. Adapun pelaksanaan tradisi 10 Sura Syekh Ahmad Al-Mutamakkin secara lengkap adalah sebagai berikut;

4.2.1 Waktu Ritual

Tradisi 10 Sura Syekh Ahmad Al-Mutamakkin kabupaten Pati ini dilaksanakan satu tahun sekali yang merupakan acara rutin pada setiap bulan Sura. Prosesi khaul 10 Sura Syekh Ahmad Al-Mutamakkin ini diawali mulai tanggal 6 Sura dan diakhiri pada tanggal 11 Sura. Menurut Muadz Thohir 51 th waktu tersebut dipilih sebagai pelaksanaan upacara ritual dikarenakan bulan Sura atau yang bertepatan dengan bulan Muharam bagi masyarakat Jawa merupakan bulan yang sakral dan dianggap bulan yang baik untuk mengadakan ritual atau tradisi tertentu. Bulan Muharam Sura=Jawa bagi masyarakat Islam adalah tahun baru Hijriyah dan biasa digunakan sebagai sarana mendekatkan diri dengan Sang Khalik, antara lain dengan mengadakan acara ritual keagamaan tertentu. Hal ini juga dilakukan oleh Masyarakat Kajen dan sekitarnya dengan melakukan ritual yang dilaksanakan turun temurun dari generasi ke generasi. Prosesi ritual ini dijuluki dengan nama Tradisi 10 Sura Syekh Ahmad Al-Mutamakkin. Tradisi 10 Sura Syekh Ahmad Al-Mutamakkin yang dilaksanakan oleh masyarakat Kajen dan sekitarnya merupakan sebuah bentuk tradisi yang menjadi 54 milik bersama masyarakat pendukungya. Tradisi ini rutin dilaksanakan oleh masyarakat pendukungnya satu tahun sekali dan keberadaanya masih dipelihara sampai dengan sekarang.

4.2.2 Tempat Pelaksanaan

Tradisi 10 Sura Syekh Ahmad Al-Mutamakkin merupakan sebuah bentuk tradisi yang hidup dan berkembang di desa Kajen kecamatan Margoyoso kabupaten Pati. Adapun tempat ritual tersebut berlangsung adalah di pesareyan atau makam Syekh Ahmad Al-Mutamakkin yang berada di tengah-tengah desa Kajen. Pada acara puncak yaitu pelaksanaan tradisi 10 Sura Syekh Ahmad Al- Mutamakkin, desa Kajen dipadati oleh para peziarah yang sengaja datang untuk melakukan tradisi tersebut. Kebanyakan para peziarah datang dari berbagai daerah di luar wilayah Pati, bahkan ada yang berasal dari luar Jawa. Keramaian pada tradisi 10 Sura Syekh Ahmad Al-Mutamakkin ini tampak dari jalan masuk desa Kajen sampai tempat pelaksanaan ziarah yang dipenuhi oleh para pedagang yang kebanyakan mrema atau sengaja datang untuk berdagang pada tradisi 10 Sura Syekh Ahmad Al-Mutamakkin. Hal ini seperti yang diutarakan oleh Sukimi 55 th dan Muniti 50 th warga kota Semarang yang sengaja mrema dengan berdagang mainan anak-anak. Menurutnya barang dagangannya sering habis, hanya berlangsung satu minggu, kadang-kadang malah harus kulakan atau belanja lagi dikarenakan kehabisan stok barang dagangannya yang laku terjual. Hal inilah 55 yang mendorong pasangan suami istri tersebut untuk menjadi penjual tetap pada setiap ada acara khaul Syekh Ahmad Al-Mutamakkin.

4.3 Rangkaian Tradisi 10 Sura Syekh Ahmad Al-Mutamakkin