Lampiran 2. Metode analisis uji mutu kimiawi kerusakan lemak.
a. Total Asam Tertitrasi TAT Apriyantono et al. 1989
Peralatan : 1. Peralatan titrasi
2. Waring blender atau mortar Pereaksi :
1. Larutan NaOH 0.1 M yang sudah distandarisasi dengan Kalium Hidrogen Ptalat sebelum digunakan KHP dikeringkan dahulu dalam oven 110
o
C selama 4 jam. Jika KHP tidak tersedia dapat digunakan COOH
2
. 2 H
2
O. 2. Indikator fenolftalein 0.1 dalam alkohol.
Prosedur : 1. Persiapan contoh
• Sayur dihancurkan dengan waring blender
2. Cara Kerja Timbang 10 g contoh, masukkan ke dalam labu ukur. Tambahkan
akuades hingga tanda tera, kocok-kocok hingga homogen. Saring contoh yang telah dihomogenkan dengan kertas saring, lalu pipet
sebanyak 25 ml dan tambahkan indikator fenolftalein. Titrasi dengan NaOH 0.1 M standar hingga terbentuk warna merah muda.
Catat jumlah NaOH standar yang digunakan. Untuk membuat blanko, tambahkan indikator fenolftalein ke dalam 25 ml
akuades, titrasi dengan NaOH 0.1 M standar hingga terbentuk warna merah muda. Catat jumlah NaOH 0.1 M standar yang digunakan.
Perhitungan : Nilai TAT ml NaOH 0.1N100 g = ml titrasi contoh – blanko x N0.1 x 100
Berat contoh
b. Bilangan Peroksida Apriyantono et al. 1989
Contoh ditimbang sebesar 5 gram dan dimasukkan ke dalam erlenmeyer 250 ml dan ditambahkan 30 ml larutan asam asetat dan khloroform dengan
perbandingan 3 : 2. Larutan dikocok sampai bahan terlarut semua, dan ditambahkan 0.5 ml larutan KI jenuh.
Larutan didiamkan selama 2 menit di ruang gelap sambil digoyang, kemudian ditambahkan 30 ml air destilata. Larutan dititrasi dengan 0.1 N
Na
2
S
2
O
3
sampai warna kuning hampir hilang kemudian ditambah 0.5 ml larutan
pati 1 persen dan dilanjutkan sampai warna biru mulai hilang. Dengan cara yang sama dibuat penetapan untuk blanko. Angka peroksida dinyatakan dalam
miliekuivalen dari peroksida dalam setiap 1000 gram contoh, perhitungannya sebagai berikut :
Angka peroksida = ml Na
2
S
2
O
3
x N thio x 1000 Berat contoh g
c. Bilangan Thiobarbituric Acid TBA Apriyantono et al. 1989