c b b h f f

8.9900 c 7.9748

b,c

7.3561

a,b

6.6563

a,b

5.7974 a 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12 24 36 48 Lama Penyimpanan jam Nilai Total Asam Tertitrasi ml NaOH 0.1N100 g Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama, tidak berpengaruh nyata pada taraf uji 5 Gambar 13 Pengaruh lama penyimpanan terhadap nilai TAT sop daun Torbangun Lama penyimpanan 48 jam, tidak berbeda secara nyata bila dibandingkan dengan lama penyimpanan 36 jam. Lama penyimpanan 36 jam juga tidak berbeda nyata dengan lama penyimpanan 24 jam dan 12 jam, serta lama penyimpanan 24 jam tidak berbeda nyata dengan lama penyimpanan 12 jam dan 0 jam. Berdasarkan uraian sebelumnya dapat dikatakan bahwa nilai TAT akan meningkat secara nyata seiring dengan semakin panjang lama penyimpanan. Bilangan Peroksida Bilangan peroksida adalah nilai yang menunjukkan terjadinya suatu reaksi oksidasi yang terjadi pada minyak atau lemak yang dipanaskan dan adanya kontak minyak atau lemak dengan udara disekitarnya. Bilangan peroksida adalah nilai terpenting untuk menentukan derajat kerusakan pada minyak atau lemak Ketaren 1986. Data bilangan peroksida sop daun Torbangun ditunjukkan oleh Gambar 14. Bilangan peroksida dapat digunakan sebagai petunjuk adanya kerusakan oksidatif pada minyak atau lemak, dan bilangan peroksida ini merupakan produk pertama dari reaksi otooksida. Oksidasi terutama terjadi pada ikatan rangkap yang reaktif dalam rantai asam lemak dan adanya kontak dengan oksigen pada permukaan minyak atau lemak. Oksigen terikat dengan molekul minyak kemudian terurai membentuk produk volatil yang memberikan aroma dan bau yang kuat Ketaren 1986. 0.996 h 1.026 h 1.122 h 1.147 h 1.592

g,h

1.792 g 2.827 f 2.988

e,f

3.011

e,f

3.444 e 3.470 e 5.281 d 7.867 c 8.624 b 9.259 a 0.000 1.000 2.000 3.000 4.000 5.000 6.000 7.000 8.000 9.000 10.000 48_STK 36_STK 24 _S TK 12 _S TK 48 _S TM 36 _S TM 24 _S TM 12 _S TM 0_STM 48_STA 36 _S TA 24 _S TA 12_STA 0_STK 0_ ST A Interaksi Bilangan Peroksida miliekivalenkg 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Lama Penyimpanan jam Bilangan Peroksida miliekivalenkg STK STA STM STK 1.0256 5.2809 7.8665 8.6236 9.2591 STA 0.9956 1.1218 1.1469 1.5915 1.7918 STM 2.8265 2.9876 3.0113 3.4435 3.4698 12 24 36 48 Gambar 14 Pengaruh sumber antioksidan dan lama penyimpanan terhadap nilai bilangan peroksida sop daun Torbangun Bilangan peroksida yang dapat dilihat pada grafik secara keseluruhan menunjukkan nilai yang terus meningkat karena adanya peningkatan jumlah hidroperoksida yang terbentuk dari oksidasi lemak seiring dengan bertambahnya lama penyimpanan. Proses oksidasi terjadi karena adanya kontak antara oksigen dengan minyak. Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama, tidak berpengaruh nyata pada taraf uji 5 Gambar 15 Pengaruh interaksi sumber antioksidan dan lama penyimpanan terhadap bilangan peroksida. Hasil uji ANOVA menunjukkan bahwa interaksi sumber antioksidan dengan lama penyimpanan berpengaruh nyata terhadap bilangan peroksida p=0.05. Hasil uji kenormalan data dan hasil uji ANOVA terhadap bilangan peroksida dapat dilihat pada Lampiran 8. Gambar 15 menunjukkan hasil uji lanjut Duncan pengaruh interaksi sumber antioksidan dengan lama penyimpanan terhadap bilangan peroksida. Berdasarkan data yang diperoleh, contoh STK memiliki titik awal, yang tidak berbeda nyata dengan STA. Namun, seiring dengan meningkatnya lama penyimpanan, maka bilangan peroksida contoh STK juga meningkat secara nyata terutama pada saat hari pertama penyimpanan. Bilangan peroksida pada STK saat lama penyimpanan ke-24 jam 7.6 kali lebih besar secara nyata dibandingkan dengan saat lama penyimpanan ke-0 jam. Hal tersebut diatas terjadi karena pada saat oksidasi dimulai, terjadi pembentukan peroksida dan hidroperoksida dengan pengikatan oksigen oleh ikatan rangkap pada asam lemak tidak jenuh. Kenaikan bilangan peroksida merupakan indikator dan peringatan bahwa minyak atau lemak telah mengalami kerusakan dan menuju kepada ketengikan. Selain itu, pada STK tidak ada penambahan antioksidan, sehingga diduga reaksi oksidasi lemak menjadi peroksida berlangsung secara cepat. Setelah hari pertama penyimpanan, peningkatan jumlah peroksida STK cenderung melambat. Namun, kenaikan bilangan peroksida tersebut masih berbeda secara nyata pada setiap lama penyimpanan. Diacu dalam Nawar 1996 hal-hal yang berpengaruh terhadap laju oksidasi lemak dalam makanan salah satunya adalah keberadaan oksigen. Diduga pada penyimpanan 24 jam pertama, konsentrasi oksigen di dalam contoh masih tersedia cukup banyak, sehingga reaksi oksidasi lemak membentuk hidroperoksida masih tinggi. Seiring dengan meningkatnya lama penyimpanan, pembentukan hidroperoksida tersebut akan menurun, karena jumlah lemak yang dapat didegradasikan juga menurun dan karena hidroperoksida yang dihasilkan juga akan terdegradasi lanjut menjadi malonaldehide. Hal tersebut dapat dilihat pada grafik bilangan peroksida STK yang terus melandai setelah lama penyimpanan ke-24 jam. Interaksi STK dengan lama penyimpanan ke-48 jam, ke-36 jam, ke-24 jam, dan ke-12 jam secara berurutan mempunyai bilangan peroksida yang tertinggi. Keempat contoh tersebut juga mempunyai bilangan peroksida yang berbeda nyata satu dengan yang lainnya. STK dengan lama penyimpanan ke-48 jam juga 9 kali lebih besar secara nyata dibandingkan dengan lama penyimpanan ke-0 jam. Seperti yang telah dinyatakan sebelumnya, nilai bilangan peroksida STA pada lama penyimpanan ke-0 jam, tidak berbeda nyata dengan nilai bilangan peroksida STK. Namun, pemberian antioksidan Vitamin A mampu menekan laju pertambahan hidroperoksida sehingga grafik yang terbentuk mulai dari lama penyimpanan ke-0 jam hingga ke-48 jam menunjukkan peningkatan bilangan peroksida yang lambat. Kenaikan bilangan peroksida STA pada saat lama penyimpanan ke-0 jam hingga ke-36 jam serta pada saat lama penyimpanan ke-36 jam dan ke-48 jam tidak berbeda nyata. Namun, kenaikan bilangan peroksida pada lama penyimpanan ke-48 jam hampir dua kali lebih tinggi secara nyata bila dibandingkan dengan lama penyimpanan ke-0 jam. Dapat dikatakan bahwa STA mengalami peningkatan bilangan peroksida, namun lebih lambat serta nilai bilangan peroksida STA lebih rendah dibandingkan dengan STM. Firestone 1993 diacu dalam Karunia 1996 menetapkan batas nilai bilangan peroksida untuk minyak goreng adalah 2 miliekivalenkg. Jika dilihat pada nilai bilangan peroksida STA pada lama penyimpanan ke-48 jam 1.7918 meqkg, maka dapat diketahui bahwa vitamin A mampu menekan laju pembentukkan hidroperoksida hingga di bawah ambang batas. Saat bilangan peroksida melewati ambang batas tersebut, maka telah terjadi proses oksidasi yang dikatalisa oleh enzim lipoksigenase yang akan meningkatkan nilai bilangan peroksida Karunia 1996. Selisih pertambahan hidroperoksida antara lama penyimpanan ke-0 jam hingga ke-48 jam pada STA adalah 0.7962 miliekivalenkg. Pada STM, nilai bilangan peroksida sejak lama penyimpanan ke-0 jam, yaitu 2.8265 miliekivalenkg, sudah lebih tinggi dibandingkan kedua contoh yang lain. Nilai bilangan peroksida pada STM lebih tinggi diduga karena di dalam MSK yang ditambahkan ke dalam sop Torbangun telah mengalami kerusakan. Oleh karena itu, saat MSK ditambahkan, bilangan peroksida STM menjadi lebih tinggi dibandingkan dengan contoh yang lain. Pertambahan bilangan peroksida STM cenderung lambat bila dibandingkan dengan STK, sama seperti STA. Hal tersebut menunjukkan bahwa antioksidan alami MSK dapat digunakan untuk menekan pembentukan hidroperoksida. Selisih pertambahan bilangan peroksida STM pada saat lama penyimpanan ke-0 jam hingga ke-48 jam adalah 0.6433 miliekivalenkg. Kenaikan bilangan peroksida STM pada saat lama penyimpanan ke-0 jam hingga ke-24 jam serta saat lama penyimpanan ke-12 jam hingga ke-48 jam tidak berbeda nyata, Nilai bilangan peroksida pada lama penyimpanan ke-36 jam dan ke-48 jam lebih besar secara nyata dibandingkan dengan pada saat lama penyimpanan ke-0 jam. Hal tersebut menunjukkan bahwa secara normal, selama masa penyimpanan 48 jam, STM mengalami kenaikan bilangan peroksida, walaupun kenaikan bilangan peroksida berlangsung secara perlahan tidak drastis. Berdasarkan uraian tersebut, dapat diketahui bahwa penambahan MSK yang kaya akan β -karoten serta a-tokoferol mampu menekan terbentuknya hidroperoksida akibat reaksi oksidasi lemak oleh oksigen. Berdasarkan uraian diatas, terbukti bahwa tablet vitamin A dan MSK sebagai sumber antioksidan dapat menekan laju oksidasi lemak menjadi hidroperoksida. Diantara kedua sumber antioksidan tersebut, Vitamin A lebih efektif menghambat reaksi oksidasi dibandingkan dengan MSK. Hal tersebut diduga akibat konsentrasi Vitamin A yang ditambahkan berdasarkan analisis HPLC memang lebih besar bila dibandingkan dengan MSK. Tiobarbituric Acid TBA TBA adalah suatu tes kimia yang dapat digunakan pada bermacam- macam bahan dan merupakan uji yang paling sering digunakan untuk mengukur ketengikan. Uji TBA merupakan uji yang spesifik untuk hasil oksidasi asam lemak tidak jenuh yang dapat digunakan pada produk makanan sehari-hari yang proporsi asam lemak tidak jenuhnya rendah. Kelebihan lain dari uji ini adalah pereaksi TBA dapat digunakan langsung untuk menguji lemak dalam suatu bahan tanpa mengekstraksi fraksi lemaknya Ketaren 1986. TBA mengukur warna merah muda yang dihasilkan oleh pereaksi TBA dengan malonaldehid. Warna merah muda ini diketahui merupakan bentuk kondensasi produk antara dua molekul TBA dengan satu molekul malonicdialdehid. Malonaldehid merupakan produk oksidasi lanjut yang berasal dari aldehid tidak jenuh yang merupakan hasil pemecahan hidroperoksida Ketaren 1986. Nilai TBA pada semua contoh cenderung meningkat, kecuali pada STM yang mengalami penurunan nilai TBA pada saat lama penyimpanan ke-36 jam. Nilai TBA contoh yang terus meningkat, menunjukkan adanya perubahan hidroperoksida menjadi malonaldehide yang terjadi seiring dengan bertambahnya waktu penyimpanan. Grafik contoh yang menurun, menunjukkan reaksi oksidasi pada aldehid jenuh dan adanya proses autooksidasi klasik pada aldehid tak jenuh lebih besar dibandingkan dengan reaksi perubahan hidroperoksida menjadi malonaldehide. Gambar 16 menunjukkan pengaruh sumber antioksidan dan lama penyimpanan terhadap nilai TBA sop daun Torbangun. 0.0000 0.1000 0.2000 0.3000 0.4000 0.5000 0.6000 0.7000 0.8000 0.9000 Lama Penyimpanan jam Tiobarbituric Acid mgKg Malonaldehide STK STA STM STK 0.2702 0.3312 0.3984 0.6458 0.8493 STA 0.2703 0.2962 0.2987 0.3609 0.4007 STM 0.3122 0.3225 0.4603 0.3380 0.3629 12 24 36 48 Gambar 16 Pengaruh sumber antioksidan dan lama penyimpanan terhadap nilai TBA sop daun Torbangun Berdasarkan hasil analisis ANOVA, diketahui bahwa interaksi antara sumber antioksidan dan waktu penyimpanan berpengaruh nyata terhadap nilai TBA p=0.05. Hasil uji kenormalan data dan hasil uji ragam terhadap nilai TBA dapat dilihat pada Lampiran 8. STK menunjukkan grafik laju pertambahan nilai TBA yang terus meningkat. Diawali dengan peningkatan nilai TBA yang lambat pada hari pertama penyimpanan. Pada saat lama penyimpanan ke-0 jam hingga ke-12 jam nilai TBA pada STK tidak berbeda nyata dengan nilai TBA pada STA dan STM. Peningkatan nilai TBA yang lambat pada rentang hari pertama penyimpanan, dapat dihubungkan dengan grafik bilangan peroksida Gambar 14 dimana pada rentang waktu yang sama, grafik bilangan peroksida meningkat tajam. Diduga selama rentang waktu tersebut terjadi puncak degradasi asam lemak menjadi hidroperoksida sehingga jumlah degradasi hidroperoksida menjadi malonaldehide masih sedikit.