Modul Guru Pemelajar Bahasa Indonesia SMP Kelompok Kompetensi Pedagogik I 39
Dalam rangka penggunaan hasil UN untuk pemetaan mutu program danatau satuan pendidikan, Pemerintah menganalisis
dan membuat peta daya serap UN dan menyampaikan hasilnya kepada pihak yang berkepentingan.
2 Ujian Mutu Tingkat Kompetensi a Ujian mutu Tingkat Kompetensi dilakukan oleh Pemerintah pada
seluruh satuan pendidikan yang bertujuan untuk pemetaan dan penjaminan mutu pendidikan disuatu satuan pendidikan.
b Ujian mutu Tingkat Kompetensi dilakukan sebelum peserta didik menyelesaikan pendidikan pada jenjang tertentu, sehingga
hasilnya dapat
dimanfaatkan untuk
perbaikan proses
pembelajaran.
c. Laporan Perkembangan Hasil Belajar Peserta Didik
Hasil belajar yang dicapai peserta didik hendaknya dilaporkan secara menyeluruh, baik sebagai data mentah berupa skor-skor
yang diperoleh peserta didik maupun sebagai data masak yang telah diolah dalam bentuk nilai-nilai peserta didik sesuai dengan
ketentuan yang berlaku di sekolah, misalnya nilai dalam standar huruf atau angka. Lebih lanjut dilakukan interpretasi terhadap nilai
yang diperoleh peserta didik, misalnya kedudukan peserta didik dibandingkan dengan kelompoknya atau posisi peserta didik
dibandingkan dengan kriteria yang telah ditentukan. Dengan demikian dapat diketahui tingkat keberhasilan peserta didik, baik
dilihat dari kelompoknya maupun dari tujuan yang harus dicapinya. Interpretasi ini berkaitan dengan perbandingan bersifat mutlak atau
relatif dan penilaian acuan norma atau patokan. Sedangkan data perkembangan belajar peserta didik dilaporkan dalam bentuk
catatan khusus sebagai pelengkap data hasil belajarnya. Catatan khusus ini berkenaan dengan aspek perilaku peserta didik seperti
kehadiran, disiplin, motivasi, dan kesulitan belajar. Pemanfaatan hasil belajar untuk memperbaiki dan meningkatkan
kualitas pembelajaran harus didukung oleh peserta didik, guru,
Modul Guru Pemelajar Bahasa Indonesia SMP Kelompok Kompetensi Pedagogik I 40
kepala sekolah, dan orang tua peserta didik. Dukungan ini akan diperoleh apabila mereka memperoleh informasi hasil belajar yang
lengkap dan akurat. Untuk itu diperlukan laporan perkembangan hasil belajar peserta didik untuk guru atau sekolah, untuk peserta
didik, dan untuk orang tua peserta didik. Laporan hasil belajar peserta didik mencakup ranah kognitif,
psikomotor, dan afektif. Informasi ranah kognitif dan psikomotor diperoleh dari sistem penilaian yang digunakan untuk mata
pelajaran yang sesuai dengan tuntutan kompetensi dasar. Informasi ranah
afektif diperoleh
melalui kuesioner, inventori,
dan pengamatan yang sistematik.
Hasil penilaian kognitif dan psikomotorik dapat berupa nilai angka maupun deskripsi kualitatif mengenai kompetensi dasar tertentu.
Misalnya untuk nilai angka dapat diberikan dalam bentuk nilai 75 sebagai batas penguasaan mastery. Artinya, jika seorang peserta
didik sudah mencapai nilai 75 atau lebih untuk kompetensi dasar tertentu maka dikatakan peserta didik tersebut berhasil. Tetapi jika
seorang peserta didik belum mencapai nilai 75 dikatakan peserta didik tersebut belum berhasil. Sedangkan deskripsi kualitatif dapat
dilaporkan dalam bentuk deskripsi mengenai kompetensi dasar
tertentu dari pembelajaran kewarganegaraan.
Pelaporan hasil inventori afektif ini akan sangat bermanfaat khususnya untuk mengetahui sikap dan minat peserta didik
terhadap pelajaran
kewarganegaraan dan
hasilnya dapat
dimanfaatkan untuk memperbaiki sikap serta minat peserta didik terhadap pembelajaran kewarganegaraan. Pelaporan ranah afektif
dilakukan secara kualitatif. Data hasil penilaian sebaiknya dilaporkan kepada semua yang
berkepentingan dalam sekolah tersebut agar semua dapat mengetahui bagaimana kegiatan proses belajar mengajar di
sekolah tersebut.
Modul Guru Pemelajar Bahasa Indonesia SMP Kelompok Kompetensi Pedagogik I 41
1 Laporan untuk Peserta didik dan Orang Tua
Laporan yang berisi catatan tentang peserta didik diusahakan selengkap mungkin agar dapat memberikan informasi yang
lengkap. Akan tetapi, membuat laporan yang lengkap setiap saat merupakan beban yang berat bagi seorang guru. Oleh
karena itu, pembuatan laporan dapat bersifat singkat, disesuaikan dengan kebutuhan.
Laporan yang dibuat guru untuk peserta didik dan orang tua berisi catatan prestasi belajar peserta didik. Catatan itu dapat
dibedakan atas dua cara, yaitu lulus atau belum lulus. Prestasi peserta didik yang dilaporkan guru kepada peserta didik dan
orang tua dapat dilihat dalam buku rapor yang diisi pada setiap semester.
2 Laporan untuk Sekolah
Selain membuat laporan untuk peserta didik dan orang tua, guru juga harus membuat laporan untuk sekolah, sebagai
lembaga yang bertanggung jawab terhadap berlangsungnya proses belajar-mengajar. Oleh karena itu pihak sekolah
berkepentingan untuk mengetahui catatan perkembangan peserta didik yang ada di dalamnya. Dengan demikian hasil
belajar peserta didik akan diperhatikan dan dipikirkan oleh pihak sekolah.
Laporan yang dibuat guru untuk pihak sekolah sebaiknya lebih lengkap. Guru tidak semata-mata melaporkan prestasi peserta
didik tetapi juga menyinggung problem kepribadian mereka. Laporan tidak hanya dalam bentuk angka tapi juga dalam
bentuk deskripsi tentang peserta didik.
3 Laporan untuk Masyarakat
Pada umumnya laporan untuk masyarakat berkaitan dengan jumlah lulusan sekolah. Setiap peserta didik yang telah lulus
membawa bukti bahwa mereka memiliki suatu pengetahuan dan
keterampilan tertentu.
Namun pengetahuan
dan
Modul Guru Pemelajar Bahasa Indonesia SMP Kelompok Kompetensi Pedagogik I 42
keterampilan yang diperoleh peserta didik dari suatu sekolah tidaklah sama. Tingkat keberhasilan ini dinyatakan secara
lengkap dalam laporan prestasi.
d. Laporan Hasil Belajar LHB Peserta Didik