Desain Penelitian Metode Penelitian

45 BAB III Objek Dan Metode Penelitian Sedangkan menurut Mashuri 2009:45 menjelaskan bahwa: “Metode verifikatif yaitu memeriksa benar tidaknya apabila dijelaskan untuk menguji suatu cara dengan atau tanpa perbaikan yang telah dilaksanakan di tempat lain dengan mengatasi masalah yang serupa dengan kehidupan”. Penelitian ini dimaksudkan untuk menguji hipotesis dengan menggunakan perhitungan statistik. Penelitian ini digunakan untuk menguji pengaruh variabel X terhadap Y yang diteliti. Verifikatif berarti menguji teori dengan pengujian suatu hipotesis apakah diterima atau ditolak.

3.2.1 Desain Penelitian

Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Desain penelitian akan berguna bagi semua pihak yang terlibat dalam proses penelitian, karena langkah dalam melakukan penelitian mengacu kepada desain penelitian yang telah dibuat. Proses penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono 2009:50 menjelaskan bahwa: “Proses penelitian meliputi: 1. Sumber masalah 2. Rumusan masalah 3. Konsep dan teori yang relevan dan penemuan yang relevan 4. Pengajuan hipotesis 5. Metode penelitian 6. Menyusun instrument penelitian 7. Kesimpulan ” 46 BAB III Objek Dan Metode Penelitian Berdasarkan proses desain penelitian di atas, desain penelitian dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Sumber masalah Membuat identifikasi masalah berdasarkan latar belakang penelitian sehingga mendapatkan judul sesuai dengan masalah yang ditemukan. Identifikasi masalah diperoleh dari adanya fenomena yang terjadi di masyarakat. 2. Rumusan Masalah Rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan dicari jawabannya melalui pengumpulan data. Proses penemuan masalah merupakan tahap yang paling sulit karena tujuan penelitian ini adalah menjawab masalah sehingga suatu penelitian tidak dapat dilakukan dengan baik jika masalahnya tidak dirumuskan secara jelas. Berikut rumusan masalah: 1. Bagaimana pemeriksaan pajak pada KPP Pratama di wilayah Kota Bandung. 2. Bagaimana kepatuhan Wajib Pajak badan pada KPP Pratama di wilayah Kota Bandung. 3. Bagaimana pengaruh pemeriksaan pajak terhadap kepatuhan Wajib Pajak badan pada KPP Pratama di wilayah Kota Bandung. 3. Konsep dan teori yang relevan dan penemuan yang relevan Untuk menjawab rumusan masalah yang sifatnya sementara berhipotesis, maka peneliti dapat membaca referensi teoritis yang relevan dengan masalah dan berfikir. Selain itu penemuan penelitian sebelumnya yang relevan juga dapat digunakan sebagai bahan untuk memberikan jawaban sementara 47 BAB III Objek Dan Metode Penelitian terhadap masalah penelitian hipotesis. Telaah teoritis mempunyai tujuan untuk menyusun kerangka teoritis yang menjadi dasar untuk menjawab masalah atau pertanyaan penelitian yang merupakan tahap penelitian dengan menguji terpenuhinya kriteria pengetahuan yang rasional. 4. Pengajuan hipotesis Jawaban terhadap rumusan masalah yang baru didasarkan pada teori dan didukung oleh penelitian yang relevan, tetapi belum ada pembuktian secara empiris faktual maka jawaban itu disebut hipotesis. Hipotesis yang dibuat pada penelitian ini adalah pemeriksaan pajak yang mempengaruhi kepatuhan Wajib Pajak badan. 5. Metode Penelitian Untuk menguji hipotesis, peneliti dapat memilih metode penelitian yang sesuai yang berhubungan erat dengan prosedur, alat serta desain penelitian yang digunakan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif dan verifikatif. Metode deskriptif digunakan untuk menjawab rumusan masalah pertama dan kedua, yaitu: 1. Untuk mengetahui pemeriksaan pajak pada KPP Pratama di wilayah Kota Bandung. 2. Untuk mengetahui kepatuhan Wajib Pajak badan pada KPP Pratama di Wilayah Kota Bandung. Sedangkan metode verifikatif digunakan untuk menjawab rumusan masalah ketiga, yaitu: Untuk mengetahui pengaruh pemeriksaan pajak terhadap kepatuhan Wajib Pajak badan pada KPP Pratama di wilayah Kota Bandung. 48 BAB III Objek Dan Metode Penelitian 6. Menyusun instrument penelitian Setelah metode penelitian yang kira – kira sesuai dipilih, maka peneliti dapat menyusun instrument penelitian. Instrument ini digunakan sebagai alat bantu untuk pengumpulan data. Instrument pada penelitian ini berbentuk kuesioner. Sebelum instrument digunakan untuk pengumpulan data, maka instrument penelitian harus terlebih dulu diuji validitas dan reabilitasnya. Dimana validitas digunakan untuk mengukur kemampuan sebuah alat ukur dan reabilitas digunakan untuk mengukur sejauh mana pengukuran tersebut dapat dipercaya. Setelah datanya terkumpul maka selanjutnya dianalisis untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis yang diajukan dengan teknik statistik tertentu. Selanjutnya peneliti menganalisis dan mengambil sampel untuk melakukan penelitian mengenai: a. Pemeriksaan pajak yang diperoleh dari data kuesioner yang akan diisi oleh pemeriksa pajak pada KPP yang berada di wilayah kota Bandung. b. Kepatuhan Wajib Pajak badan yang diperoleh dari data SPT yang dikirim oleh KPP dan data SPT yang dikembalikan pada KPP yang berada di wilayah kota Bandung Selanjutnya peneliti mulai menggunakan perhitungan dengan menggunakan MSI Method Succesive Interval untuk menaikkan skala ordinal menjadi interval, regresi linier sederhana untuk membuktikan sejauh mana pengaruh yang diperlihatkan antara pemeriksaan pajak terhadap kepatuhan Wajib Pajak badan, korelasi Pearson Product Moment untuk meneliti erat tidaknya pengaruh pemeriksaan pajak terhadap kepatuhan 49 BAB III Objek Dan Metode Penelitian Wajib Pajak badan, koefisien determinasi untuk menilai besarnya pemeriksaan pajak terhadap kepatuhan Wajib Pajak badan dan t hitung untuk menguji tingkat signifikan. 7. Kesimpulan Dalam penarikan kesimpulan harus didasarkan atas data, bukan atas angan – angan atau keinginan peneliti. Sehingga dapat memecahkan masalah berupa informasi mengenai solusi masalah yang bermanfaat sebagai dasar untuk pembuatan keputusan. Desain penelitian yang lebih sederhana akan dijelaskan dalam tabel dibawah ini: Tabel 3.1 Desain Penelitian Tujuan Penelitian Desain Penelitian Jenis Penelitian Metode yang digunakan Unit Analisis Time Horizon T – 1 Descriptive Descriptive dan Survey KPP wilayah Kota Bandung Cross Sectional T – 2 Descriptive Descriptive dan Survey KPP wilayah Kota Bandung Cross Sectional T – 3 Verificative Explanatory Survey KPP wilayah Kota Bandung Cross Sectional Sumber: Umi Narimawati 2007:85 Dari tabel di atas dapat penulis uraikan sebagai berikut: 1. Tujuan penelitian pertama adalah untuk mengetahui bagaimana pemeriksaan pajak dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang terkumpul melalui unit analisis yaitu Kantor Pelayanan Pajak Pratama di wilayah Kota Bandung. 50 BAB III Objek Dan Metode Penelitian 2. Tujuan penelitian kedua adalah untuk mengetahui bagaimana kepatuhan Wajib Pajak badan dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang terkumpul melalui unit analisis yaitu Kantor Pelayanan Pajak Pratama di wilayah Kota Bandung. 3. Tujuan penelitian ketiga adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pemeriksaan pajak terhadap kepatuhan wajib pajak badan dengan cara mengumpulkan data dan informasi lalu menganalisis secara kuantitatif dengan menguji teori dengan pengujian suatu hipotesis melalui uji statistik apakah hipotesis diterima atau ditolak.

3.2.2 Operasionalisasi Variabel

Dokumen yang terkait

Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Melaporkan Surat Pemberitahuan (SPT) Melalui E-Filing di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai

2 104 66

Pelaksanaan Penyuluhan Dalam Upaya Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Untuk Memenuhi Kewajiban Perpajakan pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah

2 44 65

Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi dalam Menerapkan Sistem Self Assessment pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia

3 109 60

Analisis Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Atas Penyampaian Surat Pemberitahuan Masa Secara E-Filing Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota.

3 123 80

Pelaksanaan Penyuluhan Dalam Upaya Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Untuk Memenuhi Kewajiban Perpajakan Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah

1 37 33

Dampak Penggunaan Drop Box Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dan Peranannya Dalam Upaya Peningkatan Penerimaan Pajak Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat

1 37 70

Upaya Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Membayar Pajak Penghasilan Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan

2 61 59

Prosedur Penagihan Untuk Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Memenuhi Kewajiban Perpajakannya Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota

0 57 85

Analisis Pemeriksaan Pajak Dan Sanksi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Badan Hukum Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Di Wilayah Kota Bandung

0 6 1

Analisa Atas Pemeriksaan Pajak Dan Penagihan Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Wilayah Bandung

0 24 164