6. Prinsip Pengembangan Kemampuan Bahasa Untuk Anak Usia Dini
Menurut Depdiknas
2001:14 ada
beberapa prinsip
dasar pengembangan bahasa sebagaimana yang disajikan oleh sebagai
berikut: 1.
Sesuaikan dengan tema kegiatan dan lingkungan terdekat 2.
Pembelajaran harus berorientasi pada kemampuan yang hendak dicapai sesuai potensi anak
3. Tumbuhkan kebebasan dalam mengungkapkan pikiran dan perasaan
dikaitkan dengan spontanitas 4.
Diberikan alternatif pikiran dalam mengungkapkan isi hatinya 5.
Komunikasi guru dan anak akrab dan menyenangkan 6.
Guru menguasai pengembangan bahasa 7.
Guru harus bersikap normatif, model, contoh penggunaan bahasa yang baik dan benar
8. Bahan pembelajaran membantu pengembangan kemampuan dasar
anak 9.
Tidak menggunakan huruf satu-satu secara formal. Selanjutnya menurut Vygotsky Susanto, 2011:78, tentang prinsip zone
of proximal yaitu zona yang berkaitan dengan perubahan dari potensi yang dimiliki oleh anak menjadi kemampuan aktual. Maka dari itu
prinsip-prinsip pengembangan anak berupa interaksi sosial yang dapat menambah kosa kata anak untuk mengungkapkan pendapat dan idenya
kepada orang lain. Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa kemampuan
anak untuk mengungkapkan ide dan pendapatnya kepada lawan bicara
sehingga apa yang disampaikan anak dapat dipahami oleh orang lain. Dalam Peraturan menteri Pendidikan Nasional No.58 bahwa
kemampuan berbahasa dibagi menjadi 3 yaitu menerima bahasa, mengungkapkan bahasa dan keaksaraan. Fokus dalam penelitian ini
adalah kemampuan
mengungkapkan bahasa.
Kemampuan mengungkapkan bahasa yaitu kemampuan yang dimiliki anak untuk
mengungkapkan pendapat dan idenya kepada orang lain.
7. Kemampuan Mengungkapkan Bahasa Anak Usia Dini
Kemampuan berbahasa mempunyai peran yang sangat penting dalam kehidupan anak. Dengan bahasa anak dapat berkomunikasi dengan
orang-orang disekitarnya. Anak dapat mengungkapkan perasaanya, idenya, keinginannya, dan penolakannya kepada orang lain.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.58 terdapat tiga lingkup
perkembangan bahasa yaitu Menerima bahasa, Mengungkapkan bahasa, dan Keaksaraan.
Menurut Susanto 2011:77, bahwa anak usia dini berada dalam fase
perkembangan bahasa secara ekspresif. Pada fase ini anak telah dapat mengungkapkan keinginannya, penolakannya, maupun pendapatnya.
Anak dapat mengembangkan bahasanya dan memperoleh kosakata dari lingkungan disekitarnya.
Kemampuan mengungkapkan bahasa anak usia dini mempunyai
beberapa tingkat pencapaian perkembangan yaitu menjawab pertanyaan sederhana, mengulang kalimat sederhana, menyebutkan kata-kata yang