Pengertian Harga Tiket Pesawat Udara

pengangkutan, penumpang harus mampu melakukan perbuatan hukum atau mampu membuat perjanjian. 24 Definisi penumpang adalah seorang yang diangkut dengan pesawat terbang berdasarkan suatu persetujuan pengangkutan udara. Dalam melaksanakan kegiatan pengangkutan penumpang, perusahaan penerbangan mengadakan perjanjian lebih dahulu kepada penumpang, yaitu dalam bentuk tiket. Penumpang yang akan menggunakan jasa angkutan udara wajib memiliki tiket. Apabila penumpang telah memiliki tiket untuk sebuah perjalanan, maka kedua pihak telah terikat pada ketentuan-ketentuan yang telah dibuat dan pelaksanaan penerbangan dapat dilakukan. 25 Ordonansi Pengangkutan Udara Pasal 5 ayat 1 menyebutkan bahwa pengangkut udara wajib memberikan kepada para penumpang karcis bepergian yang bertujuan untuk memastikan data penumpang dan bukti penumpang sebagaimana yang harus memuat : a. Tempat dan tanggal pemberian; b. Tempat-tempat bertolak dan yang dituju; 24 Muhammad Abdulkadir. Hukum Pengangkutan Niaga, Bandung: Citra Aditya Bakti 1998, h.51. 25 E , Suherman. Tanggung Djawab Pengangkut Dalam Hukum Udara Indonesia, Bandung: Eresco. 1962, h.311. c. Pendaratan antara yang mungkin diadakan, dengan ketentuan bahwa pengangkut udara dapat mengadakan perubahan bila dipandang perlu, berdasarkan haknya untuk berbuat demikian; d. Nama dan alamat pengangkut udara atau para pengangkut udara; e. Pemberitahuan tentang berlakunya ketentuan yang dibuat atas dasar peraturan ini atau perjanjian Warsawa tentang pertanggungan jawab. 26 Dalam praktik perjanjian pengangkutan udara, nama penumpang justru harus dicantumkan dalam tiket penumpang. Pencantuman nama penumpang perlu ditulis karena penumpang tersebut adalah pihak dalam perjanjian dan untuk kepastian dalam angkutan udara Abdulkadir Muhammad, 1998: 103. 27 Berbicara mengenai penumpang dan tiket maka yang di butuhkan prasyarat agar semuanya berjalan yakni harga tiket, harga tiket pesawat udara sama halnya dengan berbicara mengenai transportasi lainnya, hanya letak perbedaannya yakni pada umumnya lebih mahal harga tiket pesawat dikarenakan kinerja pesawat lebih cepat tiba di tujuan, baik dalam negri maupun luar negri dan interior dalam pesawat lebih mewah daripada pesawat udara yang lebih murah. 28 26 Basoeki Moeljomiharjo, Hukum Udara Nasional Suatu Pengantar, h.57. 27 Basoeki Moeljomiharjo, Hukum Udara Nasional Suatu Pengantar, dari Abdul Kadir Muhammad 1998, h.103. 28 Bambang Susanto,Transportasi Investasi Tantangan Dan Persefektif Multidimensi, Jakarta: Buku Kompas 2013, h.291. Harga tiket pesawat udara adalah Suatu jumlah atau nominal yang harus ditebus bagi pemakai jasa pesawat penumpang pesawat udara agar dapat menggunakan transportasi udara ini ke tujuan yang kita inginkan. 29

2. Penetapan Harga Tiket Pesawat Garuda Indonesia

Dalam menetapkan harga tiket pesawat harga merupakan elemen penting dalam strategi pemasaran dan harus senantiasa dilihat dalam hubungannya dengan strategi pemasaran. Harga berinteraksi dengan seluruh elemen lainnya dalam bauran pemasaran untuk menentukan efektivitas dari setiap elemen dan keseluruhan elemen. Tujuan yang menuntun strategi penetapan harga haruslah merupakan bagian dari tujuan yang menuntun strategi pemasaran secara keseluruhan. Oleh karena itu tidaklah benar bila harga dipandang sebagai elemen yang mandiri dari bauran pemasaran, karena harga itu sendiri adalah elemen sentral dalam bauran pemasaran. 30 PT. Garuda Indonesia dalam melakukan pengangkutan penumpang mengeluarkan 2 jenis tiket yaitu : a. Tiket Konvensional atau Paper Ticket Tiket Konvensional atau Paper Ticket adalah tanda bukti perjanjian pengangkutan antara pengangkut dengan penumpang yang berwujud 29 Bambang Susanto,Transportasi Investasi Tantangan Dan Persefektif Multidimensi, h.296. 30 Sri Ambar Wati , “Realisasi Tanggung Jawab Perdata pengangkutan Udara Terhadap Penerbangan Domestik Pada PT Garuda IndonesiaPersero ,” Skripsi sarjana, Fakultas Ilmu Hukum, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, 2008, h.66. kertas yang diberikan kepada penumpang. Pemesanan dan pembayaran tiket konvensional dilakukan di agen perjalanan atau di kantor-kantor Garuda Indonesia. b. Electronic Ticketing E-Tiketing Electronic Ticketing E-Tiketing adalah tanda bukti perjanjian pengangkutan antara pengangkut dengan penumpang, dimana penumpang tidak memegang tiket kertas tetapi suatu slip ITR Itinerary Receipt yaitu tanda terima rincian perjalanan. E-Ticketing merupakan tiket elektronik penerbangan yang dokumennya tercatat dalam database Garuda Indonesia. 31 Harga merupakan komponen yang berpengaruh langsung terhadap laba perusahaan. Tingkat harga yang ditetapkan mempengaruhi kuantitas barang yang dijual. Selain itu secara tidak langsung harga juga mempengaruhi biaya, karena kuantitas yang terjual berpengaruh pada biaya yang ditimbulkan dalam kaitannya dengan efisiensi produksi. Oleh karena itu penetapan harga mempengaruhi pendapatan total dan biaya total, maka keputusan dan strategi penetapan harga memegang peranan penting dalam setiap perusahaan. 32 31 Sri Ambar Wati , “Realisasi Tanggung Jawab Perdata pengangkutan Udara Terhadap Penerbangan Domestik Pada PT Garuda IndonesiaPersero ,” Skripsi sarjana, Fakultas Ilmu Hukum, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, 2008, h.66. 32 Marsudi Djojodipuro, Teori Harga, Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Uneversitas Indonesia, 1991, h.141.