Gambar III-6 Grafik Nilai rata-rata siswa kelas XII IPS mata pelajaran Bahasa Inggris
Berdasarkan Gambar III-6 di atas dapat dilihat bahwa titik yang berada tepat di atas garis batas nilai KKM adalah nilai akhir rata-rata siswa yang mendapatkan
nilai di atas KKM atau yang dinyatakan LULUS dan titik yang berada di bawah garis batas nilai KKM adalah nilai rata-rata siswa yang mendapatkan nilai di
bawah KKM yang telah ditentukan atau yang dinyatakan TIDAK LULUS.
III.1.5 Analisis Kebutuhan Non-Fungsional
Analisis kebutuhan non-fungsional adalah analisis yang dibutuhkan untuk menentukan spesifikasi kebutuhan sistem yang akan dibangun. Spesifikasi ini
meliputi komponen-komponen apa saja yang dibutuhkan untuk sistem yang akan dibangun sampai sistem tersebut dapat diimplementasikan, meliputi analisis
pengkodean, analisis perangkat lunak, analisis perangkat keras, analisis pengguna user dan analisis basis data. Analisis kebutuhan ini juga menentukan spesifikasi
masukan yang diperlukan sistem, keluaran yang akan dihasilkan sistem dan proses yang dibutuhkan untuk mengolah masukan sehingga menghasilkan suatu keluaran
yang diinginkan.
III.1.5.1 Analisis Pengkodean
Analisis ini bertujuan untuk membahas tentang pengkodean yang berada di lingkungan SMA Nasional Bandung yang berlaku saat ini. Pengkodean tersebut
terdiri dari pengkodean Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan NUPTK, Nomor Induk Siswa NIS dan Pengkodean Kelas.
1. Pengkodean Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan NUPTK
NUPTK atau Nomor Unik Pendidik atau Tenaga Kependidikan merupakan Nomor Induk bagi seseorang pendidik atau tenaga kependidikan yang diberikan
kepada seluruh PTK baik PNS maupun Non-PNS sebagai Nomor Identitas resmi yang digunakan untuk keperluan identifikasi dalam berbagai pelaksaan program
dan kegiatan yang berkaitan dengan pendidikan dalam rangka peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan.
NUPTK terdiri dari 16 angka yang bersifat tetap karena NUPTK yang dimiliki seorang PTK tidak akan berubah meskipun yang bersangkutan telah
berpindah tempat mengajar, perubahan riwayat status kepegawaian atau terjadi perubahan data lainnya. Akan tetapi NUPTK tidak bisa digunakan sebagai
username guru dikarenakan tidak semua guru di SMA Nasional Bandung memiliki NUPTK, hanya guru tetap saja yang telah memiliki NUPTK sedangkan
guru yang berstatus honorer ataupun guru baru belum mendapatkan NUPTK. Berdasarkan hasil diskusi oleh beberapa pihak di SMA Nasional Bandung,
mengusulkan bahwa kode yang nantinya akan digunakan sebagai username guru untuk mengakses aplikasi E-learning ini terdiri dari 9 digit, dengan menggunakan
format sesuai Gambar III-7 berikut ini.
9999 99 999
Tahun Lahir Guru Bulan Lahir
Nomor Urut Guru
Gambar III-7 Format Pengkodean ID Guru
Misalnya seorang guru memiliki ID Guru 195901001, berarti guru tersebut lahir pada tahun 1959 bulan Januari dan memiliki nomor urut 001.
2. Pengkodean Nomor Induk Siswa NIS
Pengkodean NIS terdiri dari 9 digit, dengan menggunakan format sesuai Gambar III-8 di bawah ini.
9999 99 999
Tahun Ajaran Masuk Kelas
Nomor Urut Siswa
Gambar III-8 Format Pengkodean NIS
Misalnya seorang siswa mempunyai NIS 121310001, berarti siswa tersebut masuk pada tahun ajaran 2012-2013 di kelas 10 dan memiliki no urut 001. Kode
inilah yang diusulkan untuk menjadi username yang akan digunakan oleh siswa untuk dapat mengakses aplikasi E-learning dan dapat menggunakan fitur-fitur
yang telah disediakan untuk siswa.
3. Pengkodean Kelas
Pengkodean kelas yang digunakan di SMA Nasional Bandung saat ini adalah kelas X sepuluh, XI sebelas dan XII dua belas. Terdapat dua format yang
biasa digunakan saat ini yaitu kelas X tanpa penjurusan sedangkan kelas XI dan XII sudah memiliki penjurusan, dimana kelas yang memiliki penjurusan saat ini
adalah IPA dan IPS. Berikut ini adalah penjelasan format pengkodeannya : a. Pengkodean kelas X terdiri dari 2 digit karakter, dengan menggunakan
format sesuai Gambar III-9 dibawah ini.
X 9
Tingkat Nomor Urut Kelas
Gambar III-9 Format Pengkodean Kelas X
Misalnya Kelas X 1, berarti kelas tersebut memiliki tingkatan X dan nomor urut kelas 1. Kode kelas yang akan digunakan di dalam aplikasi E-
learning ini mengikuti format kode yang telah ada dan yang telah digunakan di SMA Nasional Bandung.
b. Pengkodean kelas XI dan XII terdiri dari 7 digit karakter, dengan
menggunakan format sesuai Gambar III-10 dibawah ini.
XXX XXX 9
Tingkat Jurusan
Nomor Urut Kelas
Gambar III-10 Format Pengkodean Kelas XI dan Kelas XII
Misalnya Kelas XI IPA 2, berarti kelas tersebut memiliki tingkatan XI jurusan IPA dan nomor urut kelas 2. Begitu juga dengan kelas XII,
menggunakan format yang sama. Kode kelas yang akan digunakan di dalam aplikasi E-learning ini mengikuti format kode yang telah ada dan
yang telah digunakan di SMA Nasional Bandung.
III.1.5.2 Analisis Perangkat Lunak
Kebutuhan perangkat lunak merupakan sebuah faktor penunjang yang penting dalam membangun aplikasi yang akan dibangun. Analisis perangkat lunak
yang dimaksud menjelaskan berbagai kebutuhan yang diperlukan dalam membangun aplikasi E-learning. Spesifikasi perangkat lunak yang digunakan saat
ini di lingkungan SMA Nasional Bandung dapat dilihat pada tabel-tabel dibawah ini.
Tabel III-2 Analisis Perangkat Lunak Staff Tata Usaha
No Perangkat Lunak
Keterangan
1 Sistem Operasi
Microsoft Windows 7 2
Media Penyimpanan Microsoft Excel
3 Web Browser
Mozilla Firefox, Google Chrome, Internet Explorer
Tabel III-3 Analisis Perangkat Lunak Guru
No Perangkat Lunak
Keterangan
1 Sistem Operasi
Microsoft Windows 7 2
Media Penyimpanan Microsoft Excel
3 Web Browser
Mozilla Firefox, Google Chrome, Internet Explorer
Tabel III-4 Analisis Perangkat Lunak Laboratorium
No Perangkat Lunak
Keterangan
1 Sistem Operasi
Microsoft Windows XP 2
Media Penyimpanan Microsoft Excel
3 Web Browser
Mozilla Firefox, Google Chrome, Internet Explorer
Sedangkan perangkat lunak yang diusulkan dan dibutuhkan untuk menjalankan sistem ini menggunakan perangkat lunak pendukung seperti pada
tabel di bawah ini.
Tabel III-5 Analisis Perangkat Lunak Staff Tata Usaha
No Perangkat Lunak
Keterangan
1 Sistem Operasi
Microsoft Windows XP atau sistem operasi di atasnya
2 Web Browser
Mozilla Firefox, Google Chrome, Internet Explorer 3
Bahasa Perograman PHP
4 Web Server
Wamp 5
Database MySQL
Tabel III-6 Analisis Perangkat Lunak Guru
No Perangkat Lunak
Keterangan
1 Sistem Operasi
Microsoft Windows XP atau sistem operasi di atasnya
2 Web Browser
Mozilla Firefox, Google Chrome, Internet Explorer
Tabel III-7 Analisis Perangkat Lunak Laboratorium
No Perangkat Lunak
Keterangan
1 Sistem Operasi
Microsoft Windows XP atau sistem operasi di atasnya
2 Web Browser
Mozilla Firefox, Google Chrome, Internet Explorer
Berdasarkan data-data di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa spesifikasi perangkat lunak yang terdapat pada komputer Staff Tata Usaha belum memadai.
Oleh karena itu, perlu installasi program-program yang dibutuhkan, sedangkan komputer guru dan siswa telah memadai untuk menggunakan aplikasi E-learning
yang akan dibangun sehingga tidak perlu melakukan installasi program lainnya.
III.1.5.3 Analisis Perangkat Keras
Perangkat keras merupakan hal penting yang harus diperhatikan, karena tanpa perangkat keras yang memadai, sistem yang akan dibangun tidak akan bisa
beroperasi dengan baik atau bahkan tidak bisa sama sekali beroperasi. Analisis ini digunakan untuk mempermudah proses perancangan dan implementasi.
Berdasarkan pengamatan yang ada, analisis perangkat keras yang tersedia pada SMA Nasional Bandung saat ini adalah komputer dengan spesifikasi yang dapat
dilihat seperti pada tabel dibawah ini.
Tabel III-8 Analisis Perangkat Keras Tata Usaha
No Perangkat Keras
Spesifikasi
1 Processor
Processor dengan kecepatan minimal 1,8 Ghz 2
VGA VGA 512 MB
3 Memory
RAM 1 GB 4
Hardisk 160 GB
5 Koneksi
Koneksi Internet minimal 64 kbps
Tabel III-9 Analisis Perangkat Keras Guru
No Perangkat Keras
Spesifikasi
1 Processor
Processor dengan kecepatan minimal 1,8 Ghz 2
VGA VGA 512 MB
3 Memory
RAM 1 GB 4
Hardisk 160 GB
5 Koneksi
Koneksi Internet minimal 64 kbps