Batuan malihan metamorf Jenis-jenis batuan di bumi Jenis-jenis batuan di bumi

144 144 144 144 144 Beberapa contoh batuan endapan yang berubah menjadi batuan malihan adalah batu marmer pualam dan batu tulis sabak. Batu marmer berasal dari batu gamping. Batu tulis berasal dari batu serpih. Bagaimana ciri-ciri dan proses pembentukan kedua batu itu? Coba kamu perhatikan tabel 10.3 di bawah ini Tabel 10.3 Beberapa batuan malihan dan proses pembentukannya. Nama batuan Ciri-ciri utama Proses pembentukan Batu marmer pualam Batu tulis sabak Berwarna abu-abu kehijauan dan hitam, dan mem- bentuk lempengan- lempengan tipis saling melekat. Terbentuk bila batu serpih terkena suhu dan tekanan yang tinggi. Mempunyai pita- pita dengan warna berbeda-beda, berkristal dari sedang sampai kasar. Terbentuk bila batu gamping kapur meng- alami perubahan suhu dan tekanan tinggi. Batuan malihan memiliki berbagai kegunaan. Beberapa di antaranya adalah: marmer batu pualam digunakan untuk bahan bangunan lantai dan dinding serta sebagai bahan pembuat patung. batu tulis sabak digunakan sebagai batu tulis dan bahan bangunan lantai dan dinding. Tugas Rumah Carilah informasi tentang penggunaan berbagai batuan yang telah disebutkan Kamu dapat menanyakan di beberapa toko bahan bangunan di sekitar tempat tinggalmu. Sumber: Oxford Ensiklopedi Pelajar jilid 6, 2005. 145 145 145 145 145 2. 2. 2. 2.

2. Pr Pr

Pr Pr Proses pela oses pela oses pela oses pela oses pelapuk puk puk puk pukan ba an ba an ba an ba an batuan tuan tuan tuan tuan Pelapukan adalah proses penghancuran batuan dari ukuran besar hingga menjadi kecil. Pelapukan dapat terjadi akibat pengaruh cuaca, per- campuran air dan udara, serta kegiatan makhluk hidup. Berdasarkan faktor penyebabnya, dikelompokkan tiga jenis pelapukan sebagai berikut

a. Pelapukan mekanik atau fisik

Pelapukan mekanik disebabkan oleh beberapa hal yaitu peru- bahan suhu, tekanan pada batuan, serta pengkristalan air garam.

b. Pelapukan kimiawi

Pelapukan kimiawi terjadi akibat adanya reaksi antara udara, air, dan mineral yang ada di dalam batuan. Reaksi antara air dengan karbon dioksida CO 2 di udara dapat melapukkan batuan. Pro- ses tersebut banyak terjadi di pegunungan kapur. Hasilnya berupa gejala karst, seperti stalagtit dan stalagmit. Lihatlah gambar 10.3 Bagaimana perbedaan suhu menyebabkan pelapukan? Antara siang dan malam hari, terdapat perbedaan suhu yang sangat mencolok. Siang hari udara sangat panas, se- baliknya pada malam hari udara dingin. Perbedaan suhu mencolok yang berlangsung terus-me- nerus dalam waktu sangat lama Gambar 10.3 Gejala karst Sumber: Oxford Ensiklopedi Pelajar jilid 8, 2005. dapat menghancurkan batuan. Batuan yang semula utuh dan keras dapat rapuh serta menjadi serpihan-serpihan. Bagaimana tekanan dapat melapukkan batuan? Di dalam batuan juga terdapat kandungan air. Bila suhu udara naik, air di dalam batuan akan mengembang dan menekan hingga dapat mengakibatkan batuan terpecah. Gambar 10.2 Pelapukan batuan oleh gelombang laut. Sumber: www .nsf .gov 146 146 146 146 146

c. Pelapukan biologis

Gambar 10.4 Tumbuhan dapat menembus batuan Sumber: Ilmu Pengetahuan Populer Jilid 6, 2004. Pelapukan biologis disebabkan oleh kegiatan makhluk hidup, yaitu manusia, tumbuhan, dan hewan. Berbagai kegiatan makhluk hidup dapat mempercepat terja- dinya pelapukan. Sebagai contoh adalah: Akar tumbuhan dapat menembus dan menghancurkan batuan. Dalam waktu lama akar tumbuhan itu akan melapuk- kan batuan. Lihatlah gambar 10.4 di samping Tumbuhnya lumut di atas batuan dapat melapukkan batuan tersebut, misal- nya lumut kerak lichenes. Apa kamu tertarik mengetahui bagaimana lumut melapukkan batuan? Coba lakukanlah kegiatan 10.1 di bawah ini Mengamati Hasil Pelapukan Batuan oleh Lumut Alat dan bahan: - Kaca pembesar. - Batu yang tidak ditumbuhi lumut. - Batu yang ditumbuhi lumut. Langkah-langkah: 1. Angkat perlahan lapisan lumut dari permukaan batu 2. Amati permukaan batu di bawah lumut dengan kaca pembesar 3. Amati juga permukaan batu yang tidak ditumbuhi lumut 4. Tuliskan hasil pengamatanmu pada tabel 10.4 Kegiatan 10.1 Gambar 10.5 Mengangkat lumut dari batuan Lumut Batu Sumber: Dokumen penerbit, 2007.