Adanya perintah dan larangan

15 Contoh-contoh larangan: misalnya bagi semua orang yang diatur dalam KUHP: 1. Dilarang melakukan kejahatan terhadap jiwa, misalnya pembunuhan. 2. Dilarang melakukan kejahatan terhadap tubuh, misalnya penganiayaan. 3. Dilarang melakukan kejahatan terhadap kemerdekaan, misalnya penculikan. 4. Dilarang melakukan kejahatan terhadap kehormatan, misalnya penghinaan. 5. Dilarang melakukan kejahatan terhadap milik, misalnya pencurian.

b. Perintah dan larangan itu harus ditaati setiap orang

Menaati perintah dan larangan itu pada hakikatnya untuk kepentingan diri kita sendiri. Contoh: Menaati perintah mengenakan helm pengaman pada saat mengendarai sepeda motor, pada hakikatnya untuk menjaga keselamatan diri kita sendiri. Helm pengaman akan menjaga kepala kita dari benturan keras manakala terjadi kecelakaan lalu lintas. Demikian pula berhenti pada saat lampu lalu lintas menyala merah, pada hakikatnya demi keselamatan kita juga. Coba bayangkan jika pada saat lampu lalu lintas menyala merah, kendaraan kita tetap melaju, maka tabrakanlah yang akan terjadi. Sekalipun langit akan runtuh keadilan harus tetap ditegakkan 16 Ditaatinya perintah dan larangan oleh setiap orang itu pada gilirannya nanti akan mendatangkan kemaslahatan bagi semua orang. Bagaimana tidak, jika setiap orang menaati hukum, maka kehidupan masyarakat akan aman, tertib, dan damai. Hidup akan harmonis, jika hukum ditaati bersama. Semua orang menjunjung hukum dan tidak seorang pun yang kebal hukum. Seperti diamanatkan dalam Pasal 27 Ayat 1 UUD 1945 bahwa Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya. Sifat-sifat hukum Hukum itu mengatur agar kehidupan masyarakat berjalan tertib. Agar tertib hidup bermasyarakat terpelihara, maka hukum harus ditaati. Tetapi tidak semua orang mau menaati hukum. Maka agar hukum itu ditaati, maka harus dilengkapi unsur memaksa. Dengan demikian, hukum itu mempunyai sifat mengatur dan memaksa. Ia merupakan peraturan hidup bermasyarakat yang dapat memaksa orang supaya menaatinya. Terhadap siapa saja yang tidak mau menaatinya akan dikenakan sanksi berupa hukuman. Hukuman itu bermacam-macam jenisnya. Dalam Pasal 10 KUHP disebutkan mengenai jenis-jenis hukuman, sebagai berikut.

a. Hukuman Pokok

1 Hukuman mati 2 Hukuman penjara a seumur hidup b sementara setinggi-tingginya 20 tahun dan sekurang-kurangnya satu tahun 3 Hukuman kurungan setinggi-tingginya satu tahun dan sekurang-kurangnya satu hari 4 Hukuman denda sebagai pengganti hukuman kurungan. Hukum mempunyai sifat mengatur dan memaksa Gambar 1.11 Kebut-kebutan membahayakan jiwa dan dilarang dalam hukum lalu lintas.