SUSPENSI PNEUMATIK Pneumatic Suspension

Cylinder suspensi belakang memiliki sebuah wear ring dalam piston, sebuah ball check valve, dan sebuah orifice. Catatan: Cylinder suspensi versi awal memiliki piston yang dipasang pada rod. Semua truk sekarang memiliki sebuah piston dan rod seperti yang ditunjukkan pada gambar. SILINDER SUSPENSI Suspension cylinder Kondisi Operasi Gambar 5.32 – Selama Kompresi Housing cylinder suspensi depan dipasang di atas framemesin. Rod dikencangkan pada roda dan dapat bergerak ke atas atau ke bawah saat roda bergerak naik dan turun Gambar 5.32. Kejutan yang dirasakan oleh roda depan dikendalikan oleh tingkatan aliran oli yang mengalir melalui orifice dan ball check valve. Pada saat dirasakan kejutan, roda akan bergerak ke atas, yang menyebabkan rod bergerak naik di dalam housing-nya. Gambar 5.33 – Selama Perpanjangan Extension Saat kejutan menghilang, gerakan cylinder suspensi akan membalik. Berat roda dan axle, ditambah tekanan nitrogen, menggerakkan roda keluar dari housing Gambar 5.33. Operasi Ball Check Valve dan Orifice Gambar 5.34 – Cylinder suspensi, kiri: kompresi tengah: pada posisi di tengah kanan: memanjang. Ditampilkan dalam Gambar 5.34 adalah penampang bagian dalam cylinder suspensi yang mendemonstrasikan operasi ball check valve dan orifice pada saat cylinder suspensi sedang mengkompresi atau memanjang. Kejutan yang dirasakan oleh cylinder suspensi dikendalikan oleh tingkat aliran oli yang mengalir melalui orifice dan ball check valve. Pada saat dirasakan kejutan, roda akan bergerak ke atas, yang menyebabkan rod bergerak naik dalam housing. Gerakan rod dibalik untuk cylinder suspensi belakang, namun operasinya sama. Gerakan rod ke atas akan mengkompresi nitrogen. Kompresi nitrogen menggerakkan oli dari ruangan di dalam rod melalui orifice dan ball check valve ke rongga di antara rod dan housing. Menggerakkan oli melalui ball check valve dan orifice memperlambat gerakan rod. Menutup ball check valve memberikan tingkat spring variabel dan menutup orifice mencegah kejutan cylinder. Saat kejutan menghilang, gerakan cylinder suspensi akan membalik. Berat roda dan axle ditambah tekanan nitrogen menggerakkan rod keluar dari housing. Saat rod bergerak ke bawah, volume oli dalam rongga antara rod dan housing menurun dan oli berada di bawah tekanan. Tekanan oli menutup ball check valve. Oli harus mengalir melalui orifice ke ruangan dalam rod. Menutup ball check valve selama perentangan cylinder memberikan peringkat Rate spring variabel untuk suspensi. Cylinder diperbolehkan mengkompresi pada kecepatan yang lebih tinggi daripada yang diizinkan untuk memanjang. Memperlambat ekstensi cylinder mencegah roda agar tidak terdorong secara cepat ke tanah yang dapat mengakibatkan perjalanan yang keras. Saat rod bergerak turun, orifice bawah ditutup dan aliran oli berkurang. Cylinder suspensi belakang hanya memiliki sebuah orifice. Orifice yang lainnya akan menutup secara perlahan saat rod bergerak turun lebih jauh, yang akan mengurangi aliran oli lebih lanjut. Menutup orifice akan mencegah rod menyentuh kepala cylinder cylinder suspensi depan atau bagian bawah housing slinder suspensi belakang dengan kejutan. Pemindahan Nitrogen Nitrogen displacement Gambar 5.35 – Gas Suspensi Volume berubah di bawah tekanan. Prosedur pengisian charging cylinder suspensi Gambar 5.35 tidak bergantung pada proses sirkulasi oli yang memakan waktu untuk memindahkan nitrogen yang terjebak dari oli. Prosedur pengisian charging bergantung pada kompresi nitrogen yang tertinggal setelah oli ditarik dari cylinder. Setelah mengeluarkan nitrogen dan oli dengan perlahan untuk menarik cylinder suspensi, prosedur selanjutnya adalah memompa oli ke dalam cylinder yang ditarik hingga cylinder tersebut mulai dipanjangkan. Nitrogen dikompres dari tekanan atmosfir tekanan setelah pengeluaran dengan charging valve terbuka hingga tekanan angkat cylinder tekanan yang dibutuhkan untuk meningkatkan berat truk kosong. Volume Nitrogen yang tersisa dalam cylinder suspensi setelah dikompres akan dikompensasikan dengan menggunakan jumlah oli tambahan selama pengisian charging oli. Sebuah penjelasan pengeluaran Nitrogen adalah sebagai berikut: Charging valve charging valve dibiarkan terbuka untuk beberapa menit untuk memungkinkan tekanan dari cylinder suspensi sama pada kurang lebih 100 kPa 15 psi tekanan atmosfir. Contoh: Anggaplah cylinder suspensi kekurangan oli sebanyak dua quart. Nitrogen yang terdapat tercampur dalam oli kurang lebih berada pada tekanan atmosfir 100 kPa 15 psi. Sekarang ditambahkan oli hingga cylinder mulai memanjang. Jika tekanan angkat adalah 2067 kPa 300 psi, rasio kompresi adalah 2067 kpa 300 psi hingga 100 kPa 15 psi, yang sama dengan 20 kali kompresi normal pada nitrogen yang tersimpan 300 : 15 = 20. Volume nitrogen dalam cylinder suspensi pada tekanan angkat adalah: 1,9 liter : 20 = 0,095 liter 2 quart : 20 = 0,1 quart Volume nitrogen dalam cylinder suspensi dikompres dari 1,9 liter ke 0,095 liter 2 quart ke 0,1 quart. Volume tersebut digantikan oleh oli. Volume sisanya, 0,095 liter 0,1 quart, nitrogen mewakili sejumlah kecil dan akan digantikan dengan penambahan jumlah oli. Catatan : Penambahan jumlah pengisian charging oil akan mengkompensasi volume yang lebih besar dari 1,9 liter 2 quart dari nitrogen yang tersipan. 1,9 liter 2 quart nitrogen hanya akan digunakan sebagai contoh untuk menunjukkan teori atas prosedur ini. `

BAB 6 Merawat Undercarriage

Pembelajaran memahami perawatan sistem Undercarriage adalah salah satu kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa dalam mata pelajaran Power Train dan Hidrolik Alat Berat. Dalam bab ini akan dipelajari tentang perawatan sistem undercarriage yang didalamnya akan dibahas mengenai : A. Prosedur Penyetelan Track B. Prosedur Penyetelan Track kendor C. Prosedur Penyetelan Track kencang D. Roller Frame Oil Compartment `

V. Deskripsi

Setelah menyelesaikan Pembelajaran pada Bab VI ini siswa diharapkan dapat :

A. Memahami prosedur penyetelan Track B. Menjelaskan prosedur penyetelan track kendor

C. Menjelaskan prosedur penyetelan track kencang D. Memahami Roller frame oil compartment

W. Tujuan Pembelajaran