7 sistem  dan  kolektor  yang  permukaannya  luas  untuk  mengumpulkan  dan
mengkonsentrasikan energi matahari ini. Matahari  adalah  sebuah  bulatan  gas  panas  yang  memiliki  diameter  1,39  x
10
9
m  dan  berjarak  sekitar  1,5  x  10
11
m  dari  bumi.  Matahari  dianggap  sebagai sebuah  benda  hitam  yang  memiliki  suhu  5762  K.  Suhu  di  pusat  adalah  8  x  10
6
sampai 40 x 10
6
K dan memiliki densitas 100 kali dari air. Matahari terjadi karena
reaksi fusi yang kontinu antara hidrogen dan helium.[2]
2.2.1 Teori Radiasi Surya Radiasi Pada Bidang Miring
Pada  dasarnya  data  radiasi  surya  pada  bidang  miring  jarang  diperoleh. Karakteristik daripermukaan disekitarnya berbeda antara satu tempat dengan yang
lainnya  sehingga standarisasipengukurannya sulit dibuat. Karena itu, radiasi total pada suatu permukaan miring biasanya dihitung. Radiasi
total  padapermukaan  miring  adalah  jumlah  dari  radiasi  komponen  sorotan  I
bT
, komponen sebaran I
dT
, dankomponen pantulan I
rT
. I
T
= I
bT
+ I
dT
+ I
rT
[MJm
2
] ………………..………………………………2.5
Radiasi LangsungSorotan Intensitas  radiasi  langsung  atau  sorotan  perjam  pada  sudut  masuk  normal  I
bn
adalah, I
bn
=
I
b
cos θ
z
[MJm
2
] ……………………………………………………2.6
θ
z
= sudut zenith Dengan  demikian,  untuk  suatu
permukaan  yang  dimiringkan  dengan  sudut  β terhadap bidanghorisontal, intensitas dari komponen sorotan adalah,
I
bn
= I
bT
cos θ
T
=
cos θ
r
cos θ
z
[MJm
2
] ……………………..…………………………….2.7
θ
r
disebut  sudut  masuk  dan  didefinisikan  sebagai  sudut  antara  arah  sorotan  pada sudut masuknormal dan arah komponen tegak lurus 90
o
pada permukaan bidang miring.
Universitas Sumatera Utara
8
β
I
bT
I
bn
I
bn
θ
z
θ
T
Ib
Gambar 2.1 Radiasi sorotan tiap jam pada permukaan miring dari pengukuran
I
b
Radiasi Sebaran Radiasi  sebaran,  yang  disebut  juga  radiasi  langit  sky  radiation,  adalah  radiasi
yangdipancarkan  ke  permukaan  penerima  oleh  atmosfer,  karena  itu  berasal  dari seluruh bagian hemisfer.
Apabila  dimisalkan,  seperti  yang  sering  terjadi,  bahwa  radiasi  sebaran  pada permukaan miringdinyatakan dengan,
I
dT
= I
d 1,0+cos
2
[MJm
2
] ……………………………………………..2.8
Dimana  β  adalah  sudut  miring  dari  permukaan  miring  dan  I
d
menunjukkan besarnya radiasisebaran perjam pada suatu permukaan horisontal.
Radiasi Pantulan Selain  komponen  radiasi  langsung  dan  sebaran,  permukaan  penerima  juga
mendapatkanradiasi  yang  dipantulkan  dari  permukaan  yang  berdekatan  dimana jumlah  radiasi  yang  dipantulkantergantung  dari  refleksi  α  dari  permukaan  yang
berdekatan  itu,  dan  kemiringan  permukaanyang  menerima.  Radiasi  yang dipantulkan  perjam,  juga  disebut  radiasi  pantulan,  yang  dijabarkandalam
persamaan. I
rT
= I
b
+ I
d 1
−cos 2
[MJm
2
] …………………………………………2.9
Dimana  reflektansi  α  dianggap  0,21-0,25  untuk  permukaan  tanpa  salju  dan  0,7 untuk lapisan saljuyang baru turun.[5]
Universitas Sumatera Utara
9 Gambar 2.2 Radiasi sinar matahari.[5]
2.2.2 Posisi Matahari