PT WIJAYA KARYA PERSERO, Tbk. PT WIJAYA KARYA PERSERO, Tbk.
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk periode yang berakhir tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 For the period ended September 30, 2014 and December 31, 2013
Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated
Finance Leases- the Company is the lessee
Finance Leases- the Company is the lessor
Operating Leases- the Company is the lessee
Operating Leases- the Company is the lessor
p. Penurunan Nilai Aset Non Keuangan
p. Impairment of Non-financial Assets
Aset tetap dan aset tidak lancar lainnya, termasuk aset tidak berwujud, ditelaah untuk mengetahui apakah telah
terjadi penurunan nilai bilamana terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai
tercatat aset tersebut tidak dapat diperoleh kembali. Perseroan dan entitas anak akan membuat estimasi
formal atas jumlah terpulihkan aset tersebut. Fixed assets and other non-current assets, including
intangible assets,
are reviewed
for impairment
whenever events or changes in circumstances indicate that the carriying amount may not be recoverable. The
Company and its subsidiaries make an estimate of the asset’s recoverable amount.
Setiap pembayaran sewa dialokasikan antara porsi pelunasan kewajiban dan beban keuangan. Jumlah
kewajiban sewa setelah dikurangi beban keuangan, disajikan sebagai liabilitas jangka panjang, kecuali
untuk bagian yang jatuh tempo dalam waktu 12 bulan atau kurang yang disajikan sebagai liabilitas
jangka
pendek. Unsur
bunga dalam
beban keuangan
dibebankan ke
laporan laba
rugi komprehensif konsolidasian selama masa sewa
yang menghasilkan tingkat suku bunga konstan atas saldo kewajiban. Aset tetap yang diperoleh
melalui sewa
pembiayaan disusutkan
selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur
manfaat aset dan masa sewa. Each lease payment is allocated between liability
portion and a finance charge. The corresponding lease obligations net of finance charges, presented
as a long-term liabilities, except for maturities within 12 months or less presented as a short-term
liabilities. The interest element of the finance cost is charged to the consolidated comprehensive
income statement over the lease period so as to produce constant periodic rate of interest on the
remaining
balance of the liability. Fixed assets acquired under finance leases are depreciated over
the shorter of the useful life of the assets and the lease term.
Sewa Pembiayaan-Perseroan
sebagai pihak
yang menyewakan
Piutang sewa pembiayaan pada awalnya diakui sebesar
nilai wajar
ditambah dengan
biaya transaksi
dan selajutnya
diukur pada
biaya perolehan
diamortisasi dengan
menggunakan metode
suku bunga
efektif, setelah
dikurangi dengan provisi penurunan nilai piutang
Financing lease receivables are recognized initially at
fair value
plus transaction
costs and
subsequently measured at amortized cost using the effective interest method, net of provision for
impairment
Sewa Operasi-Perseroan sebagai pihak yang menyewa
Sewa Pembiayaan-Perseroan
sebagai pihak
yang menyewa
Perseroan menyewa aset tetap tertentu, dimana Perseroan secara substansi memiliki resiko dan
manfaat kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Sewa pembiayaan dikapitalisasi
pada masa awal sewa sebesar nilai terendah antara nilai wajar aset tetap sewaan atau nilai kini
pembayaran sewa minimum. The Company leases certain fixed assets, which
the Company has substantially the risks and rewards of
assets ownership, are classified as finance leases. Finance leases are capitalized at
the commencement of the lease at the lower of the fair value of the fixed assets or the present value
of minimum lease payments.
Sewa dimana bagian signifikan dari risiko dan manfaat kepemilikan aset berada pada lessor
diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Leases where a significant portion of the risks and
rewards of ownership are retained by the lessor are classified as operating leases
Sewa Operasi-Perseroan sebagai pihak yang menyewakan
Pendapatan sewa diakui dengan dasar garis lurus selama masa sewa.
Rental income is recognized straight-line basis over the lease term.
Payments made underoperating leases are charged to
the consolidated
comprehensive income
statement on a straight-line basis over the period of the lease.
Pembayaran yang dilakukan untuk sewa operasi dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian dengan dasar garis lurus selama masa sewa.
38
PT WIJAYA KARYA PERSERO, Tbk. PT WIJAYA KARYA PERSERO, Tbk.
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Untuk periode yang berakhir tanggal 30 September 2014 dan 31 Desember 2013 For the period ended September 30, 2014 and December 31, 2013
Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated
Kerugian penurunan
nilai dari
operasi yang
berkelanjutan, jika ada, diakui sebagai laba rugi sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi
dari aset yang diturunkan nilainya. Impairment losses of continuing operations, if any, are
recognized as profit or loss under expense categories that are consistent with the functions of the impaired
assets.
An assessment is made at each end of reporting period as to whether there is any indication that previously
recognized impairment losses recognized for an asset other than goodwill may no longer exist or may have
decreased. If such indication exists, the recoverable amount
is estimated.
A previously
recognized impairment loss for an asset other than goodwill is
reversed only if there has been a change in the assumptions used to determine the asset’s recoverable
amount since the last impairment loss was recognized. If that is the case, the carrying amount of the asset is
increased to its recoverable amount. The reversal is limited so that the carrying amount of the assets does
not exceed its recoverable amount, nor exceed the carrying amount that would have been determined, net
of
depreciation, had
no impairment
loss been
recognized for the asset in prior years. Reversal of an impairment loss is recognized in the consolidated
statement of income. Penilaian dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan
apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset
selain goodwill mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka
Perseroan
dan entitas anak
mengestimasi jumlah
terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset
selain goodwill dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi
yang digunakan
untuk menentukan
jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset
dinaikkan ke
jumlah terpulihkannya.
Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak
melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi
penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan
nilai diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian. Setelah pembalikan tersebut, penyusutan aset tersebut
disesuaikan
di periode
mendatang untuk
mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis
selama sisa umur manfaatnya. After such a reversal, the depreciation charge on the
said asset is adjusted in future periods to allocate the asset’s revised carrying amount, less any residual
value, on a systematic basis over its remaining useful life.
Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan
neto didiskontokan
ke nilai
kini dengan
menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu
uang dan risiko spesifik atas aset. Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan
harga penawaran pasar terakhir, jika tersedia. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, Perseroan dan entitas anak
menggunakan
model penilaian yang
sesuai untuk
menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini dikuatkan oleh penilaian berganda atau indikator nilai
wajar yang tersedia. In assessing the value in use, the estimated net future
cash flows are discounted to their present value using a pretax
discount rate
that reflects
current market
assessments of the time value of money and the risks specific to the asset. In determining fair value less costs
to sell, recent market transactions are taken into account, if available. If no such transactions can be
identified, an appropriate valuation model is used to determine
the fair
value of
the assets.
These calculations are corroborated by valuation multiples or
other available fair value indicators Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual
adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau Unit Penghasil Kas UPK dikurangi biaya untuk
menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak enghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar
independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya,
maka
aset tersebut
dipertimbangkan mengalami
penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan nilainya menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Rugi
penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan diakui pada laporan laba rugi konsolidasian sebagai “rugi
penurunan nilai”. An asset’s recoverable amount is the higher of an
asset’s or Cash Generating Unit CGU’s fair value less costs to sell and its value in use, and is determined for
an individual asset, unless the asset does not generate cash inflows that are largely independent of those from
other assets or groups of assets. Where the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount, the
asset is considered impaired and is written down to its recoverable amount. Impairment losses of continuing
operations are recognized in the consolidated statement of income as “impairment losses”.
39