Alternatif Port C
Fungsi port C dapat dilihat pada table di bawah ini:
PORT Fungsi Alternatif
PC7 TOSC2 TIMER OSCILATOR PIN2
PC6 TOSC1 TIMER OSCILATOR PIN1
PC5 TDI JTAG TEST DATA IN
PC4 TDO JTAG TEST DATA OUT
PC3 TMS JTAG TEST MODE SELECT
PC2 TCK JTAG TEST CLOCK
PC1 SDA TWO WIRE SERIAL BUS DATA INOUT LINE
PC0 SCL TWO WIRE SERIAL BUS CLOCK LINE
Tabel 2.4 Port Fungsi C
2.1.7 Alternatif Port D
Fungsi Port D dapat dilihat pada table di bawah ini:
Pin Fungsi Alternatif
7 OC2 TIMER COUNTER2 COMPARE MATCH OUTPUT
6 ICP TIMERCOUNTER1 INPUT COMPARE CAPTURE PIN
5 OC1A TIMERCOUNTER1 OUTPUT COMPARE A MATH OUT
4 OC1B TIMERCOUNTER OUTPUT COMPARE B MATH
OUTPUT 3
INT1 EXTERNAL INTERRUPT 1 INPUT 2
INT0 EXTERNAL INTERRUPT 0 INPUT 1
TXD USART OUTPUT PIN RXD USART INPUT PIN
Tabel 2.5 Fungsi Port D
2.1.5 Konstruksi ATmega 8535
Mikrokontroller ATmega 8535 memiliki 3 jenis memori, yaitu memori program, memori data dan memori EEPROM. Ketiganya memiliki ruang tersendiri dan terpisah.
a. Memori Program
ATmega8535 memiliki kapasitas memori program sebesar 8Kbyte yang terpetakkan dari alamat 0000h-0FFFh dimana masing-masing alamat memiliki lebat data 16 bit.
Memori program ini terbagi menjadi 2 bagian yitu bagian program boot dan bagian program aplikasi.
b. Memori Data
ATmega 8535 memiliki kapasitas memori data sebesar 608 byte yang terbagi menjadi 3 bagian yaitu register serbaguna , register IO dan SRAM. Amega8535 memiliki 32
byte register serbaguna, 64 byte register IO yang dapat diakses sebagai bagian dari memori RAM menggunakan instruksi LD atau ST atau dapat juga diakses sebagai
IO menggunakan instruksi IN atau OUT, dan 512 byte digunakan untuk memori data SRAM.
c. Memori EEPROM
ATmega8535 memiliki EEPROM sebesar 512 byte yang terpisah dari memori program maupun memori data. Memori EEPROM ini hanya dapat diakses dengan
menggunakan register-register IO yaitu register EEPROM Address, register EEEPROM Data, dan register EEPROM Control. Untuk mengakses memori
EEPROM ini diperlakukan seperti mengakses data eksternal, sehingga waktu eksekusinya relative lebih lama dibandingkan dengan mengakses data dari SRAM.
Atmega 8535 merupakan tipe AVR yang telah dilengkapi dengan 8 saluran ADC internal dengan fidelitas 10 bit. Dalam mode operasinya, ADC ATmega8535 dapat
dikonfigurasi, baik secara single ended input maupun differential input. Selain itu, ADCATmega 8535 memiliki konfigurasi perwaktuan, tegangan refenrensi, mode
operasi dan kemampuan filter derau yang amat fleksibel, sehingga dengan mudah disesuaikan dengan kebutuhan ADC itu sendiri.
ATmega8535 memiliki 3 modul timer yang terdiri dari 2 buah timercounter 8 bit dan 1 buah timercounter 16 bit. Ketiga modul timercounter ini dapat diatur dalam mode
yang berbeda secara individu da tidak saling mempengaruhi satu sama lain. Selain itu,
semua timercounter juga dapat difungsikan sebagai sumber interupsi. Masing-masing timercounter ini memiliki register tertentu yang digunakan untuk mengatur mode dan
cara kerjanya.
Serial Peripheral Interface SPI merupakan salah satu mode komunikasi serial syncrhronous kecepatan tinggi yang dimiilki oleh ATmega8535.Universal
Syncrhronous and Asyncrhronous Serial Receiver and Transmitter USART juga merupakan salah satu mode komunikasi serial yang dimiliki oleh ATmega8535.
USART merupakan komunikasi yang memiliki fleksibilitas tinggi, yang dapat digunakan untuk melakukan transfer data baik antar mikrokontroller maupun dengan
modul-modul eksternal termasuk PC yang memiliki fitur UART.
USART memungkinkan transmisi data baik secara Synchronous maupun asynchronous, sehingga dengan memiliki USART pasti kompatibel dengan UART.
Pada ATmega8535, secara umum pengaturan mode syncrhonus maupun asyncrhronous adalah sama. Perbedaannya hanyalah terletak pada sumber clock saja.
Jika pada mode asynchronous masing-masing peripheral memiliki sumber clock sendiri, maka pada mode synchronous hanya ada satu sumber clock yang dig
Nakan secara bersama-sama. Dengan demikian, secara hardware untuk mode asynchronous hanya membutuhkan 2 pin yaitu TXD dan RXD, sedangkan untuk
mode synchronous harus 3 pin yaitu TXD, RXD dan XCK.
Adapun fungsi masing-masing dari port mikrokontroller Atmega8535 ini adalah sebagai berikut:
1. Port A PA0-PA7
Port A merupakan pin IO 8-bit dua arah yang mempunyai tahanan internal pullup. Port A berfungsi sebagai input analog pada AD converter.
2. Port B PB0-PB7
Port B merupakan pin IO 8-bit dua arah dengan tahan internal pull-up. Pada port B Atmega 8535 memiliki pin fungsi khusus yaitu timercounter, komparator analog dan
SPI.
3. Port C PC0-PC7
Port C merupakan pin IO 8 bit dua arah dengan tahanan internal pull-up. Pada port C ATmega8535 memiliki pin khusus yaitu TWI, komparator analog, dan Timer
Oscilator. 4.
Port D Port D merupakan pin IO 8 bit dua arah dengan tahanan internal pull-up. Pada port D
ATmega8535 memiliki pin khusus yaitu komparator analog, dan interupsi dan komunikasi serial.
5. VCC
Merupakan pin yang berfungsi sebagai pin masukkan catu daya. 6.
GND Merupakan pin Ground
7. RESET
Merupakan pin yang digunakan untuk m-reset mikrokontroller. 8.
XTAL1 Merupakan pin masukan inverting Oscilator Amplifier dan masukan clock eksternal.
9. XTAL2
Merupakan keluaran dari inverting Oscilator Amplifier. 10.
AVCC merupakan pin masukan tegangan untuk ADC. AVCC harus dihubungkan ke VCC, walaupun ADC tidak digunakan. Jika ADC digunakan, maka AVCC harus
dihubungkan ke Vcc melalui low pas lilter. Catatan: PC5, PC4 digunakan untuk catu tegangan Vcc digital.
11. AREF
Merupakan pin masukan tegangan referensi analog untuk ADC.
Nama Pin Fungsi
VCC Catu daya
GND Ground
Port A PA7..PA0
Port IO 8-bit dua arah dengan resistor pull-up internal. Juga berfungsi sebagai masukan analog ke ADC ADC0 s.d.
ADC7
Port B PB7..PB0
Port IO 8-bit dua arah dengan resistor pull-up internal. Fungsi khusus masing-masing pin :
Port Pin Fungsi lain PB0 T0 TimerCounter0 External Counter Input
PB1 T1 TimerCounter1 External Counter Input PB2 AIN0 Analog Comparator Positive Input
PB3 AIN1 Analog Comparator Negative Input PB4 SS SPI Slave Select Input
PB5 MOSI SPI Bus Master OutputSlave Input PB6 MISO SPI Bus Master InputSlave Output
PB7 SCK SPI Bus Serialock
Port C PC7..PC0
Port IO 8-bit dua arah dengan resistor pull-up internal. Dua pin yaitu PC6 dan PC7 berfungsi sebagai oscillator luar
untukTimerCounter2.
Port D PD7..PD0
Port IO 8-bit dua arah dengan resistor pull-up internal. Fungsi khusus masing-masing pin :
Port Pin Fungsi lain PD0 RXD UART Input Line
PD1 TXD UART Output Line PD2 INT0 External Interrupt 0 Input
PD3 INT1 External Interrupt 1 Input PD4 OC1B TimerCounter1 Output CompareB Match
Output PD5 OC1A TimerCounter1 Output CompareA Match
Output PD6 ICP TimerCounter1 Input Capture Pin
PD7 OC2 TimerCounter2 Output Compare Match Output
RESET Masukan reset. Sebuah reset terjadi jika pin ini diberi logika
rendah melebihi periode minimum yang diperlukan. XTAL1
Masukan ke inverting oscillator amplifier dan masukan ke rangkaian clock internal.
XTAL2 Keluaran dari inverting oscillator amplifier.
AVCC Catu daya untuk port A dan ADC.
AREF Referensi masukan analog untuk ADC.
AGND Ground analog.
Tabel 2.6 Konfigurasi Pin Atmega8535
Arsitektur Mikrokontroller Atmega8535
Gambar 2.3 Arsitektur mikrokontroller Atmega8535
2.1.6 Peta Memori Atmega8535