Perumusan Masalah. Manfaat Penelitian. Kerangka Pemikiran Hipotesis. Jenis penelitian

commit to user 2 Nilai apgar merupakan suatu penilaian terhadap bayi pada satu menit pertama, lima menit dan sepuluh menit untuk mengetahui keadaan umum bayi. Yang dinilai ialah warna kulit appeareance, frekuensi jantung pulse, reaksi rangsangan grimace , tonus otot activity, pernafasan respiratory Abdoerahman MH, 2007 Prematur mempunyai organ yang belum matang, sehingga sangat mungkin akan mempunyai nilai apgar yang rendah. Meskipun tidak selalu demikian. Sehingga peneliti tertarik meneliti untuk mencari hubungan antara berat bayi lahir dengan nilai Apgar pada persalinan preterm

B. Perumusan Masalah.

Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan permasalahan yaitu “Bagaimana antara berat bayi lahir dan apgar score pada persalinan preterm?” C. Tujuan Penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran deskriptif antara berat bayi lahir dan apgar score pada persalinan preterm

D. Manfaat Penelitian.

Dengan mengetahui gambaran deskriptif berat bayi lahir dengan apgar score pada persalinan preterm, maka penelitian ini diharapkan bermanfaat secara: commit to user 3 A. Teoritis Memberikan informasi ilmiah mengenai luaran dan berat bayi lahir persalinan preterm . B. Aplikatif 1. Sebagai informasi kepada peneliti dan pembaca mengenai kejadian antara persalinan preterm guna mengabil langkah antisipasi yang memungkinkan 2. Sebagai informasi kepada pembaca khususnya ibu , tenaga medis, tenanga para medis tentang kelahiran prematur. commit to user 4 BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Persalinan Preterm

a. Pengertian Persalinan preterm ialah persalinan yang berlangsung pada umur kehamilan 28- 36 minggu dihitung dari hari pertama haid terakhir. Sarwono 2008. Persalinan preterm merupakan penyebab utama dari potensial kelainan dan kematian pada bayi baru lahir dengan berat bayi lahir rendah BBLR. Pengertian dari berat bayi lahir rendah yaitu bayi baru lahir berat lahirnya kurang dari 2500 gram. Morbidiitas dan mortalitas bayi tidak hanya tergantung berat badannya, tetapi juga berdasarkan kematangan organnyaAbdoellah M H, 2007. Tidak semua persalinan preterm ditandai dengan berat badan yang rendah. Ada beberapa yang lahir dengan berat badan cukup. Bayi dengan berat badan cukup tingkat morbiditas dan mortilitasnya rendah. b. Etiologi Persalinan Preterm merupakan kelainan proses multifaktorial antara obstetric, sosiodemografi dan faktor medik. Kadang juga hanya faktor tunggal seperti distensi berlebih uterus, ketuban pecah dini, atau trauma dan juga ada proses patogenik yang merupakan mediator commit to user 5 bahan kimia yang merupakan dampak terjadi perubahan pada servik dan kontraksi rahim yaitu: 1. Aktivasi aksis kelenjar hipotalamus – hipofisis –adrenal baik pada ibu maupun janin, akibat stress pada ibu atau janin. 2. Inflamasi desidua – koriamnion atau sistemik akibat infeksi asenden sistem sistemik 3. Perdarahan desidua 4. Peregangan uterus patologik 5. Kelainan uterus atau serviks Sarwono 2008. c. Faktor penyebab persalinan preterm Kondisi kehamilan yang berisiko terjadinya persalinan preterm: 1. Faktor Ibu: a. Penyakit Penyakit yang berhubungan langsung dengan kehamilam misalnya pre-eklamsia, trauma, fisis, dan psikologis. Penyakit lainnya ialah nefritis akut, diabetes mellitus,infeksi akut, tindakan operatif b. Usia Angka kejadian prematuritas tertinggi pada usia dibawah 20 tahun, dan pada multigravida yang jarak kelahirannya terlalu dekat Maskey, 1991 c. Keadaan sosial ekonomi Kurang gizi dan pengawasan antenatal yang kurang commit to user 6 d. Gaya hidup Kebiasaan merokok Van Der Velde WJ, 1985, kenaikan berat badan ibu selama hamil yang kurang serta penyalahgunaan obat terlarang dan alkohol merupakan gaya hidup seseorang yang berhubungan dengan persalinan preterm. Dan meningkatkan risiko prematuritas meningkatkan kerusakan pada otak bayi 2. Faktor janin Hidroamnion, kehamilan kembar, cacat bawaan bisa menyebabkan BBLR. Selain itu ada infeksi pada jaringan korioamniotik yang disebabkan berbagai etnis mikroorganisme pada alat reproduksi wanita 3. Faktor plasenta Perdarahan trisemester awal, perdarahan antepartum plasenta previa, solusio plasenta. 4. Faktor uterus Serviks inkompeten, kelainan bentuk uterus, over distended uterus, infeksi uterus ,myoma, uterin septum Weismiller,1999 d. Komplikasi Adapun komplikasi pada bayi yang lahir pada persalinan preterm Damanik dkk ,2004 : 1. Sindroma gawat pernafasan penyakit membran hialin. Respiratory Distress Syndrome RDS disebut juga Hyaline Membrane Disease HMD, merupakan sindrom gawat napas yang commit to user 7 disebabkan defisiensi surfaktan terutama pada bayi yang lahir dengan masa gestasi kurang. . Manifestasi dari RDS disebabkan adanya atelektasis alveoli, edema, dan kerusakan sel dan selanjutnnya menyebabkan bocornya serum protein ke dalam alveoli sehingga menghambat fungsi surfaktan 2. Saluran pencernaan Volume perut yang kecil dan reflek menghisap dan menelan yang masih imatur pada bayi prematur. Pemberian makanan melalui nasogastrik tube dapat terjadi resiko aspirasi. 3. Hiperbilirubinemia Pada bayi prematur bisa berkembang hiperbilirubinemia lebih sering daripada pada bayi aterm, dan kernicterus bisa terjadi pada level bilirubin serum paling sedikit 10mgdl 170 umolL pada bayi kecil, bayi prematur yang sakit. . 4..Mata Retrolental fibroplasia, kelainan ini timbul sebagai akibat pemberian oksigen yang berlebihan pada bayi prematur yang umur kehamilannya kurang dari 34 minggu. Tekanan oksigen yang tinggi dalam arteri akan merusak pembuluh darah retina yang masih belum matang immatur.

2. Apgar Score

a. Pengertian commit to user 8 Apgar Score merupakan suatu penilaian terhadap bayi pada satu menit pertama untuk mengetahui keadaan umum bayi. Yang dinilai ialah warna kulit appeareance, frekuensi jantung pulse, reaksi rangsangan grimace , tonus otot activity, pernafasan respiratory Abdoerahman M H ,2007. Tabel 1 CaraPenilaian Apgar Score Tanda Vital 1 2 Denyut jantung Tidak terdengar 100 menit 100 menit Pernapasan Hilang Lambat tak teratur lemah Normal bayi menangis Tonus otot Lemah tidak ada gerakan Lengan dan kaki dalam posisi fleksi dengan sedikit gerak Bergerak aktif dan spontan Respon reflex Tidak ada respon terhadap stimulasi Wajah meringis saat distimulasi Meringis , batuk, menangis atau bersin saat stimulasi Warna kulit Biru seluruh tubuh Badan merah muda ekstremitas biru Seluruhnya merah muda Setiap penilaian diberi angka 0, 1, 2 . Dari hasil penilaian tersebut dapat diketahui apakah bayi tersebut bayi normal virgorus baby = nilai commit to user 9 apgar 7- 10 , afiksia sedang ringan nilai apgar 4- 6 atau bayi menderita asfiksia berat nilai apgar 0- 3. Jumlah skor rendah pada tes menit pertama dapat menunjukkan bahwa bayi yang baru lahir ini membutuhkan perhatian medis lebih lanjut tetapi belum tentu mengindikasikan akan terjadi masalah jangka panjang, khususnya BM Casey et all,2001 jika terdapat peningkatan skor pada tes menit kelima jika skor Apgar tetap dibawah 3 dalam tes berikutnya 10, 15, atau 30 menit, maka ada risiko bahwa bayi tersebut dapat mengalami kerusakan syaraf jangka panjang. Juga ada risiko kecil tapi signifikan akan kerusakan otak. Namun demikian, tujuan tes Apgar adalah untuk menentukan dengan cepat apakah bayi yang baru lahir tersebut membutuhkan penanganan medis segera. b. Klasifikasi klinik nilai apgar score 1. Asfiksia berat nilai apgar 0 – 3 Memerlukan resusitasi segera secara aktif dan pemberian oksigen yang terkendali. Karena selalu asidosis maka perlu diberikan natrikus bikarbonas 7,5 dengan dosis 2,4 ml per kg berat badan dan cairan glukosa 40 1 – 2 ml per kg badan diberikan via vena umbilicus 2. Asfiksia ringan sedang nilai apgar 4 – 6 Memerlukan resusitasi dan pemberian oksigen sampai bayi bernafas normal kembali 3. Bayi normal atau sedikit asfiksia nilai apgar 7 – 9 4. Bayi normal dengan apgar score 10 commit to user 10

3. Hubungan berat bayi dengan apgar score dalam kehamilan preterm

Kehamilan preterm dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu faktor penyakit, janin, umur, plasenta, gaya hidup dan uterus. Salah satunya pada faktor penyakit yaitu preeklamsia. Dimana pada kondisi preeklamsia terdapat penurunan perfusi darah ke janin sehingga bayi harus cepat dikeluarkan. Faktor umur karena perempuan 20 tahun organnya uterus belum sempurna untuk mengandung. Faktor uterus yaitu serviks inkompeten dimana lemahnya kemampuan serviks sehingga serviks akan membuka tanpa adanya kontraksi. Faktor gaya hidup yaitu merokok dapat menyebabkan vasokontriksi pada pembuluh darah termasuk pembuluh darah di plasenta sehingga menyebabkan hipoksia janin Selain itu juga kehamilan preterm umumnya ditandai dengan bayi yang dilahirkan berat bayi lahir rendah BBLR. Karena kehamilan preterm akan menghasilkan bayi yang kematangan organ dan kelainan yang lain dalam tubuh bayi belum sempurna prematuritas sehingga dapat mengakibatkan nilai apgar rendah. commit to user 11

B. Kerangka Pemikiran

Keterangan: : faktor tidak langsung : faktor langsung Faktor umur 20 tahun dan 35 tahun Faktor penyakit: Pre eklamsia, DM Faktor gaya hidup: Merokok , alkohol Faktor janin: Kehamilan kembar, hidroamnion Faktor plasenta: Perdarahan antepartum Populasi ibu hamil Persalinan preterm Fungsi organ belum sempurna Berat bayi 2000 – ≤2500 gram Apgar score Faktor uterus: Myomata, serviks inkompenten Berat bayi 1000 – ≤2000gram commit to user 12

C. Hipotesis.

Ada perbedaan antara berat bayi lahir dengan apgar score pada persalinan preterm commit to user 13 BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis penelitian

Penelitian ini adalah penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional B. Lokasi penelitian Penelitian dilakukan di Bagian Kebidanan dan Kandungan RSUD Dr. Moewardi Surakarta . C. Subjek penelitian Subjek pada penelitian ini seluruh ibu hamil yang melakukan persalinan di RSUD Dr Moewardi Surakarta mulai dari bulan Januari 2010 sampai Juli 2010 Kriteria Inklusi: 1. Pasien yang kehamilannya prematur 28 – 36 minggu 2. Berat badan bayi 1000 – 2500 gram 3. Janin hidup 4. Ibu berumur 18 – 40 Kriteria Ekslusi: 1. Bayi kembar 2. Kelainan kongenital

D. Teknik Sampling