GAMBARAN ANTARA BERAT BAYI LAHIR APGAR SCORE PADA PERSALINAN PRETERM
commit to user
GAMBARAN ANTARA BERAT BAYI LAHIR APGAR SCORE PADA PERSALINAN PRETERM
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran
Lintang Jatu Parameswari G0007205
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
Surakarta 2011
(2)
commit to user
vi PRAKATA
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Perbedaan Antara Berat Bayi Lahir dengan Apgar Score pada Persalinan Preterm.”.
Dalam proses penyelesaian skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada :
1. Prof. Dr. H. A.A. Subijanto, dr., MS, selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Muthmainah, dr., M.Kes, selaku Ketua Tim Skripsi yang telah memberikan saran, nasehat dan melengkapi kekurangan dalam penulisan skripsi ini. 3. Tribudi Wiryanto, dr.,Sp.OG (K), selaku Pembimbing Utama yang telah
berkenan meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, nasehat, saran dan motivasi bagi penulis.
4. Eriana Melinawati ,dr., Sp.OG (K) selaku Pembimbing Pendamping yang telah memberikan bimbingan dan saran dalam penyusunan skripsi ini.
5. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
memberikan bantuan tenaga, waktu, dorongan dan semangat dalam penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan masukan dan saran dari pembaca. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua. Amin.
Surakarta, ...2011
(3)
commit to user
i
PERSETUJUAN
Skripsi dengan Judul : “Hubungan Antara Berat Bayi Lahir dengan Apgar Score pada Persalinan Preterm.”.
Lintang Jatu Parameswari G0007205, Tahun 2010
Telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Ujian Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta
Pada Hari …………, Tanggal ………2011
Pembimbing Utama Penguji Utama
Tribudi Wiryanto, dr.,Sp.OG(K) Wuryatno ,dr., Sp.OG (K)
NIP : 19510421 198011 1 002 NIP : 19510724 197805 1 001
Pembimbing Pendamping Anggota Penguji
Eriana Melinawati, dr., Sp.OG (K) Made Setiamika, dr., Sp.THT–KL (K)
NIP : 19700121 200003 2 005 NIP : 19550727 198312 1 002
Tim Skripsi
Vicky Eko Nur Cahyo, dr., Sp.THT – KL,MSc NIP : 19770091 42005001 1 001
(4)
commit to user
ii
PENGESAHAN SKRIPSI
Skripsi dengan Judul : “Gambaran Antara Berat Bayi Lahir Apgar Score pada Persalinan Preterm.”.
Lintang Jatu Parameswari G0007205, Tahun 2010
Telah diuji dan sudah disahkan di hadapan Dewan Penguji Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret
Pada Hari Sabtu, 22 Januari 2011
Surakarta, ... ...
Ketua Tim Skripsi Dekan FK UNS
Muthmainah, dr., MKes Prof. Dr. H. AA Subijanto, dr., MS. NIP. 19660702 199802 2 001 NIP. 19481107 197310 1 003 Pembimbing Utama
Nama :Tribudi Wiryanto, dr.,Sp.OG(K)
NIP : 19480125 197903 2 004
Pembimbing Pendamping Nama : Wuryatno ,dr., Sp.OG
NIP : 19510724 197805 1 001
Penguji Utama
Nama : Eriana Melinawati, dr., Sp.OG (K)
NIP : 19700121 200003 2 005
Anggota Penguji
Nama : Made Setiamika, dr., Sp.THT–KL (K)
NIP : 19550727 198312 1 002
(……….)
(……….)
(……….)
(5)
commit to user
iii
PERNYATAAN
Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Surakarta, 2011
Lintang Jatu Parameswari NIM. G0007205
(6)
commit to user
iv ABSTRAK
Lintang Jatu Parameswari ., G0007205 , 2011. Perbedaan antara berat bayi lahir dengan apgar
score pada persalinan preterm. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan antara berat bayi lahir dengan
apgar score pada persalinan preterm
Metode: Penelitian ini adalah penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional.
Teknik pengambilan sample dalam penelitian ini dilakukan secara Non Random Sampling yaitu suatu teknik pemilihan sample yang dipilih berdasarkan pemilihan sampel dengan cara ini tidak menghiraukan prinsip-prinsip probability. Data dianalisis dengan SPSS 17 for Windows
Hasil: Berdasarkan uji chi square penelitian yang dilakukan untuk mengetahui perbedaan antara berat bayi lahir dengan apgar score didapatkan p<0,08 sehingga dapat disimpulkan adanya hubungan yang bermakna
Simpulan: Terdapat perbedaan antara berat bayi lahir dengan apgar score pada persalinan preterm
(7)
commit to user
v ABSTRACK
Lintang Jatu Parameswari., G0007205, 2011, The Diffrent Between Birth Infants with Apgar Score in Preterm Labor . Faculty of Medicine , University Sebelas Maret
Objective: This study aims to determine the different between birth weight infants with apgar score in preterm birth
Methods: this study is an observasional research with cross sectional approach. The sample taken sampling technique in this study conducted in Non Random Sampling . And that used 30 samples of patients who experienced preterm pregnancy. Data were analyzed with SPSS 17 for windows
Results:From the research Based on chi square tests found significant differences between weight infants with apgar score , there can be gathered that P < 0,08 so that it can be conluded there is significant relation
Conclusion: There is a diffrent between birth weight infants with Apgar score preterm birth
(8)
commit to user
vii DAFTAR ISI
ABSTRAK ... iv
PRAKATA ... vi
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR LAMPIRAN... .. x
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Perumusan Masalah... 3
C. Tujuan Penelitian ... 3
D. Manfaat Penelitian ... 3
BAB II. LANDASAN TEORI...4
A. Tinjauan Pustaka ...4
1. Persalinan Preterm………... 5
2. Apgar Score.... 7
3. Hubungan antara berat bayi lahir dengan apgar score pada persalinan preterm………... 10
B. Kerangka Pemikiran ... 11
C. Hipotesis ... 12
BAB III. METODE PENELITIAN ... 13
A. Jenis Penelitian ... 13
B. Lokasi Penelitian ... 13
(9)
commit to user
viii
D. Teknik Sampling ... 13
E. Identifikasi Variabel Penelitian …... 14
F. Instrumen Penelitian ... ..15
G. Pengumpulan Data ... 15
H. Desain Penelitian ... 16
I. Teknik Analisis Data ... 17
BAB IV. HASIL PENELITIAN ... . 18
A. Data Hasil Penelitian ... 18
BAB V. PEMBAHASAN... 20
BAB VI. SIMPULAN DAN SARAN... 23
A. Simpulan ... 23
B. Saran ... 23
DAFTAR PUSTAKA... 24 LAMPIRAN
(10)
commit to user
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Cara Penilaian Apgar Score ………8
Tabel 2.Distribusi Frekuensi Berat Badan Sample………18
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Apgar Score Sample………..18
(11)
commit to user
x
DAFTAR LAMPIRAN
(12)
commit to user
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Diseluruh dunia, sebanyak 10% dari kematian bayi disebabkan karena kehamilan preterm, atau sekitar 500.000 kematian per tahun ( WHO,1999). Di negara berkembang, insidennya sekitar tujuh persen dari seluruh persalinan. Persalinan preterm merupakan hal yang berbahaya karena hal ini berpotensi meningkatkan kematian perinatal berkaitan dengan berat bayi lahir rendah (BBLR). Berat bayi lahir rendah dapat disebabkan oleh persalinan preterm dan juga pertumbuhan janin yang terhambat . Keduanya sebaiknya dicegah karena dampaknya yang negatif yaitu tidak hanya kematian perinatal, kelainan mental dan beban ekonomi bagi keluarga dan bangsa secara keseluruhan ( Cuningham
FG et al, 1997; Iams JD.1994; Quilligan EJ., 1981; Stubblefield PG, 1993;
Moeloek FA, dkk 1995).
Bayi dari hasil persalinan prematur (bayi prematur) selain memiliki berat yang rendah kemungkinan juga terjadi kelainan pada organ. Hal ini disebabkan karena bayi yang lahirnya lebih cepat dari waktu normal akan menyebabkan organ – organ dalam tubuh bayi belum matur.
Kematangan organ dalam tubuh bayi sangat mempengaruhi adaptasi di lingkungan ekstrauterin, sehingga hal ini sangat berpengaruh terhadap nilai
Apgar setelah dilahirkan. Pada bayi prematur dikarenakan organ-organ yang
belum matur nilai apgar maka umumnya rendah. Hal ini akan berakibat terjadinya asfiksia neonatarum.
(13)
commit to user
2
Nilai apgar merupakan suatu penilaian terhadap bayi pada satu menit pertama, lima menit dan sepuluh menit untuk mengetahui keadaan umum bayi. Yang dinilai ialah warna kulit ( appeareance), frekuensi jantung (pulse), reaksi rangsangan ( grimace ) , tonus otot (activity), pernafasan (respiratory) ( Abdoerahman MH, 2007)
Prematur mempunyai organ yang belum matang, sehingga sangat mungkin akan mempunyai nilai apgar yang rendah. Meskipun tidak selalu demikian. Sehingga peneliti tertarik meneliti untuk mencari hubungan antara berat bayi lahir dengan nilai Apgar pada persalinan preterm
B. Perumusan Masalah.
Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan permasalahan yaitu “Bagaimana antara berat bayi lahir dan apgar score pada persalinan preterm?”
C. Tujuan Penelitian.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran deskriptif antara berat bayi lahir dan apgar score pada persalinan preterm
D. Manfaat Penelitian.
Dengan mengetahui gambaran deskriptif berat bayi lahir dengan apgar
score pada persalinan preterm, maka penelitian ini diharapkan bermanfaat
(14)
commit to user
3 A. Teoritis
Memberikan informasi ilmiah mengenai luaran dan berat bayi lahir persalinan preterm .
B. Aplikatif
1. Sebagai informasi kepada peneliti dan pembaca mengenai kejadian
antara persalinan preterm guna mengabil langkah antisipasi yang memungkinkan
2. Sebagai informasi kepada pembaca khususnya ibu , tenaga medis,
(15)
commit to user
4 BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Persalinan Preterm a. Pengertian
Persalinan preterm ialah persalinan yang berlangsung pada umur kehamilan 28- 36 minggu dihitung dari hari pertama haid terakhir. (Sarwono 2008). Persalinan preterm merupakan penyebab utama dari potensial kelainan dan kematian pada bayi baru lahir dengan berat bayi lahir rendah (BBLR). Pengertian dari berat bayi lahir rendah yaitu bayi baru lahir berat lahirnya kurang dari 2500 gram. Morbidiitas dan mortalitas bayi tidak hanya tergantung berat badannya, tetapi juga berdasarkan kematangan organnya(Abdoellah M H, 2007). Tidak semua persalinan preterm ditandai dengan berat badan yang rendah. Ada beberapa yang lahir dengan berat badan cukup. Bayi dengan berat badan cukup tingkat morbiditas dan mortilitasnya rendah.
b. Etiologi
Persalinan Preterm merupakan kelainan proses multifaktorial antara
obstetric, sosiodemografi dan faktor medik. Kadang juga hanya faktor
tunggal seperti distensi berlebih uterus, ketuban pecah dini, atau trauma dan juga ada proses patogenik yang merupakan mediator
(16)
commit to user
5
bahan kimia yang merupakan dampak terjadi perubahan pada servik dan kontraksi rahim yaitu:
1). Aktivasi aksis kelenjar hipotalamus – hipofisis –adrenal baik pada ibu maupun janin, akibat stress pada ibu atau janin.
2). Inflamasi desidua – koriamnion atau sistemik akibat infeksi asenden sistem sistemik
3). Perdarahan desidua
4). Peregangan uterus patologik
5). Kelainan uterus atau serviks (Sarwono 2008). c. Faktor penyebab persalinan preterm
Kondisi kehamilan yang berisiko terjadinya persalinan preterm: 1). Faktor Ibu:
a). Penyakit
Penyakit yang berhubungan langsung dengan kehamilam misalnya pre-eklamsia, trauma, fisis, dan psikologis. Penyakit lainnya ialah nefritis akut, diabetes mellitus,infeksi akut, tindakan operatif
b). Usia
Angka kejadian prematuritas tertinggi pada usia dibawah 20 tahun, dan pada multigravida yang jarak kelahirannya terlalu dekat ( Maskey, 1991)
c). Keadaan sosial ekonomi
(17)
commit to user
6 d). Gaya hidup
Kebiasaan merokok (Van Der Velde WJ, 1985), kenaikan berat badan ibu selama hamil yang kurang serta penyalahgunaan obat terlarang dan alkohol merupakan gaya hidup seseorang yang berhubungan dengan persalinan preterm. Dan meningkatkan risiko prematuritas meningkatkan kerusakan pada otak bayi
2). Faktor janin
Hidroamnion, kehamilan kembar, cacat bawaan bisa menyebabkan BBLR. Selain itu ada infeksi pada jaringan korioamniotik yang disebabkan berbagai etnis mikroorganisme pada alat reproduksi wanita
3). Faktor plasenta
Perdarahan trisemester awal, perdarahan antepartum (plasenta previa, solusio plasenta).
4). Faktor uterus
Serviks inkompeten, kelainan bentuk uterus, over distended uterus, infeksi uterus ,myoma, uterin septum (Weismiller,1999 )
d. Komplikasi
Adapun komplikasi pada bayi yang lahir pada persalinan preterm (Damanik dkk ,2004) :
1). Sindroma gawat pernafasan (penyakit membran hialin).
Respiratory Distress Syndrome (RDS) disebut juga Hyaline
(18)
commit to user
7
disebabkan defisiensi surfaktan terutama pada bayi yang lahir dengan masa gestasi kurang.. Manifestasi dari RDS disebabkan adanya atelektasis alveoli, edema, dan kerusakan sel dan selanjutnnya menyebabkan bocornya serum protein ke dalam alveoli sehingga menghambat fungsi surfaktan
2). Saluran pencernaan
Volume perut yang kecil dan reflek menghisap dan menelan yang masih imatur pada bayi prematur. Pemberian makanan melalui
nasogastrik tube dapat terjadi resiko aspirasi.
3). Hiperbilirubinemia
Pada bayi prematur bisa berkembang hiperbilirubinemia lebih sering daripada pada bayi aterm, dan kernicterus bisa terjadi pada level bilirubin serum paling sedikit 10mg/dl (170 umol/L) pada bayi kecil, bayi prematur yang sakit.
. 4)..Mata
Retrolental fibroplasia, kelainan ini timbul sebagai akibat pemberian oksigen yang berlebihan pada bayi prematur yang umur kehamilannya kurang dari 34 minggu. Tekanan oksigen yang tinggi dalam arteri akan merusak pembuluh darah retina yang masih belum matang (immatur).
2. Apgar Score a. Pengertian
(19)
commit to user
8
Apgar Score merupakan suatu penilaian terhadap bayi pada satu menit
pertama untuk mengetahui keadaan umum bayi. Yang dinilai ialah warna kulit ( appeareance), frekuensi jantung (pulse), reaksi rangsangan ( grimace ), tonus otot (activity), pernafasan (respiratory) (Abdoerahman M H ,2007).
Tabel 1 CaraPenilaian Apgar Score
Tanda Vital 0 1 2
Denyut jantung Tidak terdengar < 100 /menit >100 /menit
Pernapasan Hilang Lambat / tak
teratur / lemah
Normal / bayi menangis
Tonus otot Lemah/ tidak ada gerakan
Lengan dan kaki dalam posisi fleksi dengan sedikit gerak
Bergerak aktif dan spontan
Respon reflex Tidak ada respon terhadap stimulasi
Wajah meringis saat distimulasi
Meringis , batuk, menangis atau bersin saat stimulasi
Warna kulit Biru seluruh tubuh
Badan merah muda
ekstremitas biru
Seluruhnya merah muda
Setiap penilaian diberi angka 0, 1, 2 . Dari hasil penilaian tersebut dapat diketahui apakah bayi tersebut bayi normal ( virgorus baby = nilai
(20)
commit to user
9
apgar 7- 10 ), afiksia sedang ringan (nilai apgar 4- 6 ) atau bayi menderita asfiksia berat (nilai apgar 0- 3). Jumlah skor rendah pada tes menit pertama dapat menunjukkan bahwa bayi yang baru lahir ini membutuhkan perhatian medis lebih lanjut tetapi belum tentu mengindikasikan akan terjadi masalah jangka panjang, khususnya (BM Casey et all,2001) jika terdapat peningkatan skor pada tes menit kelima (jika skor Apgar tetap dibawah 3 dalam tes berikutnya (10, 15, atau 30 menit), maka ada risiko bahwa bayi tersebut dapat mengalami kerusakan syaraf jangka panjang. Juga ada risiko kecil tapi signifikan akan kerusakan otak. Namun demikian, tujuan tes Apgar adalah untuk menentukan dengan cepat apakah bayi yang baru lahir tersebut membutuhkan penanganan medis segera.
b. Klasifikasi klinik nilai apgar score 1). Asfiksia berat (nilai apgar 0 – 3)
Memerlukan resusitasi segera secara aktif dan pemberian oksigen yang terkendali. Karena selalu asidosis maka perlu diberikan natrikus bikarbonas 7,5 % dengan dosis 2,4 ml per kg berat badan dan cairan glukosa 40 % 1 – 2 ml per kg badan diberikan via vena umbilicus 2). Asfiksia ringan sedang ( nilai apgar 4 – 6 )
Memerlukan resusitasi dan pemberian oksigen sampai bayi bernafas normal kembali
3). Bayi normal atau sedikit asfiksia ( nilai apgar 7 – 9 ) 4). Bayi normal dengan apgar score 10
(21)
commit to user
10
3. Hubungan berat bayi dengan apgar score dalam kehamilan preterm
Kehamilan preterm dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu faktor penyakit, janin, umur, plasenta, gaya hidup dan uterus. Salah satunya pada faktor penyakit yaitu preeklamsia. Dimana pada kondisi preeklamsia terdapat penurunan perfusi darah ke janin sehingga bayi harus cepat dikeluarkan. Faktor umur karena perempuan < 20 tahun organnya (uterus) belum sempurna untuk mengandung. Faktor uterus yaitu serviks inkompeten dimana lemahnya kemampuan serviks sehingga serviks akan membuka tanpa adanya kontraksi. Faktor gaya hidup yaitu merokok dapat menyebabkan vasokontriksi pada pembuluh darah termasuk pembuluh darah di plasenta sehingga menyebabkan hipoksia janin
Selain itu juga kehamilan preterm umumnya ditandai dengan bayi yang dilahirkan berat bayi lahir rendah (BBLR). Karena kehamilan preterm akan menghasilkan bayi yang kematangan organ dan kelainan yang lain dalam tubuh bayi belum sempurna( prematuritas ) sehingga dapat mengakibatkan nilai apgar rendah.
(22)
commit to user
11 B. Kerangka Pemikiran
Keterangan:
: faktor tidak langsung : faktor langsung Faktor umur
< 20 tahun dan > 35 tahun
Faktor penyakit: Pre eklamsia, DM
Faktor gaya hidup:
Merokok , alkohol
Faktor janin: Kehamilan kembar, hidroamnion Faktor plasenta: Perdarahan antepartum Populasi ibu hamil Persalinan preterm Fungsi organ belum sempurna Berat bayi
>2000 – ≤2500 gram
Apgar score Faktor uterus: Myomata, serviks inkompenten Berat bayi
(23)
commit to user
12 C. Hipotesis.
Ada perbedaan antara berat bayi lahir dengan apgar score pada persalinan preterm
(24)
commit to user
13 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis penelitian
Penelitian ini adalah penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional
B. Lokasi penelitian
Penelitian dilakukan di Bagian Kebidanan dan Kandungan RSUD Dr. Moewardi Surakarta .
C. Subjek penelitian
Subjek pada penelitian ini seluruh ibu hamil yang melakukan persalinan di RSUD Dr Moewardi Surakarta mulai dari bulan Januari 2010 sampai Juli 2010
Kriteria Inklusi:
1. Pasien yang kehamilannya prematur ( 28 – 36 minggu)
2. Berat badan bayi 1000 – 2500 gram
3. Janin hidup
4. Ibu berumur 18 – 40 Kriteria Ekslusi:
1. Bayi kembar
2. Kelainan kongenital D. Teknik Sampling
Teknik pengambilan sample dalam penelitian ini dilakukan secara Non Random Sampling yaitu suatu teknik pemilihan sample yang
(25)
commit to user
14
dipilih berdasarkan pemilihan sampel dengan cara ini tidak menghiraukan prinsip-prinsip probability. Semua subjek memenuhi data kriteria retriksi diambil sebagai subjek penelitian
E. Identifikasi Variabel
Variabel bebas : Berat lahir bayi Variabel terikat: Nilai Apgar Definisi operasional Variabel 1. Berat bayi lahir
Berat bayi lahir ialah berat badan bayi yang diukur dalam 1 jam setelah lahir dan dibersihkan. Dalam penelitian ini dibagi menjadi dua kelompok yaitu berat bayi lahir sangat rendah ( 1000 – 2000 gram) dan berat bayi lahir
Skala : nominal 2. Nilai Apgar
Nilai apgar merupakan suatu penilaian terhadap bayi pada satu menit pertama untuk mengetahui keadaan umum bayi. Yang dinilai ialah warna kulit (appeareance), frekuensi jantung (pulse), reaksi
rangsangan (grimace), tonus otot (activity), pernafasan
(respiratory) (lihat table 1 ). Pada penelitian ini apgar score dibagi
menjadi dua kelompok yaitu nilai apgar rendah ( 0- 6 ) dan nilai apgar tinggi ( 7 – 10)
(26)
commit to user
15 F. Instrumen Penelitian
Instrument yang digunakan cara mengisi:
a. Rekam Medis
Rekam medis yang dipakai yaitu dari pasien yang memenuhi kriteria retriksi
b. Formulir Penelitian c. Alat Tulis
G. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan cara melihat berat badan bayi yang lahir prematur di Rumah Sakit Dr Moewardi pada bulan Januari – Juli 2010 yang memenuhi criteria retriksi, kemudian dicatat pada formulir penelitian
(27)
commit to user
16 H. Desain Penelitian
Populasi ibu hamil
Persalinan preterm
Berat bayi
1000 - ≤2000gram
Berat bayi
>2000 – ≤2500 gr Kriteria
retriksi
Apgar score
0- 6 :rendah
Apgar score
0 – 6 :rendah
Apgar score
7- 10:tinggi
Uji normalitas
Apgar score
(28)
commit to user
17 I. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data untuk penelitian ini adalah dengan uji Chi square:
Data yang dibuat membuat tabel 2 x 2 kemudian diuji dengan chi Square menggunakan SPSS 17
(29)
commit to user
18 BAB IV
HASIL PENELITIAN
Dari pengumpulan data didapatkan 30 subjek didapatkan karakteristik sampel sebagai berikut:
Table 2 . Distribusi subjek menurut Berat Badan Bayi Lahir
No Berat badan Frekuensi %
1 1000 - ≤2000 gram 15 50%
2 >2000 – ≤2500 gram 15 50%
Jumlah 30 100%
Dari table diatas dapat diketahui bahwa jumlah sample yang kelompok berat badan yang terbesar yaitu kelompok 1 yaitu berat bayi lahir (1000 - <2000 )terdapat 15 orang sedangkan yang kelompok berat bayi lahir (> 2000 – 2500) terdapat 15 pasien
Tabel 3 Distribusi subjek menurut Nilai Apgar
Apgar Score Frekuensi %
0 – 6 11 50%
7 – 10 19 50%
Jumlah 30 100%
Dari table diatas dapat diketahui bahwa jumlah sample yang kelompok apgar
score yang kelompok 1 ( 0- 6) sebanyak 11. Sedangkan yang kelompok 2 ( 7 –
(30)
commit to user
19
Tabel 4 Distribusi berat bayi lahir dengan apgar score
Berat Badan Bayi (gram)
Nilai Apgar
0 - 6 7 - 10 1000 - ≤ 2000
>2000 - ≤ 2500
9
3
6
13
Total = 30 11 19 Nilai p = 0,08 dengan RP 4,50
Dari Table 4 diatas dapat dilihat bahwa bayi dengan berat badan lahir 1000
- ≤2000 gram yang mempunyai nilai Apgar rendah sebanyak 9 bayi, sedangkan
yang mempunyai nilai apgar tinggi sebanyak 6 bayi. Sedangkan bayi dengan berat badan > 2000 - ≤ 2500 gram 3 bayi yang mempunyai nilai Apgar rendah dan 13 bayi yang mempunyai nilai Apgar tinggi
Jika dianalisis hubungan kemaknaan antara berat bayi lahir dengan nilai Apgar dengan uji Chi Square maka didapatkan nilai p sebesar 0,08. Hal ini terjadi secara statistik ( ada / tidak ada) perbedaan bermakna antara berat badan bayi lahir preterm dengan nilai Apgarnya.
(31)
commit to user
20 BAB V PEMBAHASAN
Penelitian ini dilakukan di Bagian kebidanan dan Kandungan RSUD Dokter Moewardi Surakarta subyek pada penelitian ini yaitu ibu yang melakukan persalinandengan 30 sample pasien yang kehamilannya prematur ( 28 – 36 minggu), berat bayi lahir 1000 - 2500gram , umur ibu 18 – 40 tahun . Penelitian dianalisis maka hasil penelitian menunjukan adanya perbedaan yang signifikan (P-value 0<05).
Pada tabel 4 , hasil analisis dengan chi square test untuk mengetahui adanay perbedaan antara berat bayi lahir dengan apgar score pada peralinan preterm , didapatkan p = 0,008. Hal ini berarti terdapat perbedaan yang bermakna secara statistik antara berat bayi lahir dengan apgar score dengan (p < 0<005). Dari hasil analisis tersebut diperoleh nialai X2 htiung yang lebih besar dari nilai X2 hitung yang lebih besar dari tabel (9,750 > 3,841), berarti Ho ditolak. Nilai RP = 4,500 yang menunjukan adanya hubungan klinis antara berat bayi lahir dengan
apgar score
Menurut (Abdoerahman, 2007) apgar score merupakan suatu penilaian terhadap bayi pada satu menit pertama untuk mengetahui keadaan bayi. Yang dinilai ialah warna kulit (appeareance), frekuensi jantung (pulse), reaksi rangsangan (grimance), tonus otot (activity), dan pernafasan (respiratory). Persalinan preterm merupakan penyebab utama dari potensial kelainan dan kematian pada bayi baru lahir dengan berat bayi lahir rendah (BBLR). Pengertian
(32)
commit to user
21
dari berat bayi lahir rendah yaitu bayi baru lahir berat badannya kurang dari 2500 gr. Jumlah skor rendah pada tes menit pertama dapat menunjukkan bahwa bayi yang baru lahir ini membutuhkan perhatian medis lebih lanjut
Secara etiologi persalinan preterm merupakan kelainan proses multifaktoril antara obstetric, sosiodemografi dan faktor medis. Kehamilan preterm akan menghasilkan bayi yang kematangan organ dan kelainan dalam tubuh bayi belum sempurna (prematuritas) sehingga dapat mengakibatkan nilai
apgar score rendah. Karena apgar score rendah dikhawatirkan dapat
menyebabkan asfiksia neonatrum atau kegagalan bernafas secara spontan dan teratur pada saat lahir atau saat setelah bayi lahir yang ditandai dengan keadaan PaO2 di dalam darah rendah (hipoksemia), hiperkabia (Pa CO2 meningkat) dan
asidosis. Afiksia berat mempunyai nilai apgar 0-3 hal ini memerlukan resusitasi
segera secara aktif dan pemberian oksigen yang terkendali. Karena selalu asidosis maka perlu diberikan natrikus bikarbonas 7,5% dengan dosis 2,4 ml per kg berat badan dan cairan glukosa 40% 1-2 ml per kg berat badan diberikan melalui vena umbilicus, asfiksia ringan sedang nilai apgar 4-6 hal ini memerlukan resusitasi dan pemberian oksigen sampai bayi bernafas normal kembali, bayi normal atau sedikit asfiksia nilai apgar 7-9 dan bayi normal dengan nilai apgar 10.
Kondisi kehamilan yang berisiko terjadinya persalinan preterm adalah faktor ibu yaitu penyakit yang berhubungan langsung dengan kehamilan misalnya preeklamasia, trauma, fisis dan psiikologis. Penyakit lainnya ialah nefritis akut, diabetes mellitus, infeksi akut, dan tindakan operatif selain penyakit juga faktor usia. Kejadian prematuritas tertinggi juga terdapat pada usia dibawah 20 tahun,
(33)
commit to user
22
sedangkan kejadian terendah pada umur 26-35 tahun. Faktor keadaan ekonomi yaitu kurang gizi dan pengawan antenatal yang kurang, gaya hidup juga akan akan mempengaruhi persalinan preterm yaitu kebiasaan merokok, kurangnya berat badan ibu selama kehamilan, serta penyalahgunaan obat terlarang dan alkohol. Menurut Knox dan Haemes (1950) faktor janin akan mempengaruhi persalinan preterm yaitu hidroamnion, kehamilan kembar, cacat bawaan, yang biasa menyebabkan BBLR, selain itu ada infeksi pada jaringan korioamniotik yang disebabkan berbagai mikroorganisme pada alat reproduksi wanita.
Dalam penelitian ini juga terdapat beberapa keterbatasan diantaranya keterbatasan sampel yang memenuhi kriteria inklusi yang telah ditetapkan dikarenakan keterangan pada medical records isinya tidak tertulis secara lengkap. Namun sudah memenuhi syarat minimal jumlah data yang bisa dijadikan penelitian
(34)
commit to user
23 BAB VI
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Hasil Penelitian yang dianalisis dan dibahas pada bab-bab sebelumnya dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Terdapat perbedaan berat badan bayi lahir dengan apgar score
pada persalinan preterm
B. Saran
1. Penelitian lebih lanjut diharapkan lebih banyak menambahkan
variabel yang diteliti terutama faktor-faktor yang berhubungan dengan persalinan preterm agar bisa diketahui hasil nya lebih jelas
(1)
commit to user BAB IV
HASIL PENELITIAN
Dari pengumpulan data didapatkan 30 subjek didapatkan karakteristik sampel sebagai berikut:
Table 2 . Distribusi subjek menurut Berat Badan Bayi Lahir
No Berat badan Frekuensi %
1 1000 - ≤2000 gram 15 50%
2 >2000 – ≤2500 gram 15 50%
Jumlah 30 100%
Dari table diatas dapat diketahui bahwa jumlah sample yang kelompok berat badan yang terbesar yaitu kelompok 1 yaitu berat bayi lahir (1000 - <2000 )terdapat 15 orang sedangkan yang kelompok berat bayi lahir (> 2000 – 2500) terdapat 15 pasien
Tabel 3 Distribusi subjek menurut Nilai Apgar
Apgar Score Frekuensi %
0 – 6 11 50%
7 – 10 19 50%
Jumlah 30 100%
Dari table diatas dapat diketahui bahwa jumlah sample yang kelompok apgar
(2)
commit to user
Tabel 4 Distribusi berat bayi lahir dengan apgar score
Berat Badan Bayi (gram)
Nilai Apgar
0 - 6 7 - 10 1000 - ≤ 2000
>2000 - ≤ 2500
9
3
6
13
Total = 30 11 19 Nilai p = 0,08 dengan RP 4,50
Dari Table 4 diatas dapat dilihat bahwa bayi dengan berat badan lahir 1000 - ≤2000 gram yang mempunyai nilai Apgar rendah sebanyak 9 bayi, sedangkan yang mempunyai nilai apgar tinggi sebanyak 6 bayi. Sedangkan bayi dengan berat badan > 2000 - ≤ 2500 gram 3 bayi yang mempunyai nilai Apgar rendah dan 13 bayi yang mempunyai nilai Apgar tinggi
Jika dianalisis hubungan kemaknaan antara berat bayi lahir dengan nilai Apgar dengan uji Chi Square maka didapatkan nilai p sebesar 0,08. Hal ini terjadi secara statistik ( ada / tidak ada) perbedaan bermakna antara berat badan bayi lahir preterm dengan nilai Apgarnya.
(3)
commit to user BAB V PEMBAHASAN
Penelitian ini dilakukan di Bagian kebidanan dan Kandungan RSUD Dokter Moewardi Surakarta subyek pada penelitian ini yaitu ibu yang melakukan persalinandengan 30 sample pasien yang kehamilannya prematur ( 28 – 36 minggu), berat bayi lahir 1000 - 2500gram , umur ibu 18 – 40 tahun . Penelitian dianalisis maka hasil penelitian menunjukan adanya perbedaan yang signifikan (P-value 0<05).
Pada tabel 4 , hasil analisis dengan chi square test untuk mengetahui adanay perbedaan antara berat bayi lahir dengan apgar score pada peralinan preterm , didapatkan p = 0,008. Hal ini berarti terdapat perbedaan yang bermakna secara statistik antara berat bayi lahir dengan apgar score dengan (p < 0<005). Dari hasil analisis tersebut diperoleh nialai X2 htiung yang lebih besar dari nilai X2 hitung yang lebih besar dari tabel (9,750 > 3,841), berarti Ho ditolak. Nilai RP = 4,500 yang menunjukan adanya hubungan klinis antara berat bayi lahir dengan
apgar score
Menurut (Abdoerahman, 2007) apgar score merupakan suatu penilaian terhadap bayi pada satu menit pertama untuk mengetahui keadaan bayi. Yang dinilai ialah warna kulit (appeareance), frekuensi jantung (pulse), reaksi rangsangan (grimance), tonus otot (activity), dan pernafasan (respiratory). Persalinan preterm merupakan penyebab utama dari potensial kelainan dan kematian pada bayi baru lahir dengan berat bayi lahir rendah (BBLR). Pengertian
(4)
commit to user
dari berat bayi lahir rendah yaitu bayi baru lahir berat badannya kurang dari 2500 gr. Jumlah skor rendah pada tes menit pertama dapat menunjukkan bahwa bayi yang baru lahir ini membutuhkan perhatian medis lebih lanjut
Secara etiologi persalinan preterm merupakan kelainan proses multifaktoril antara obstetric, sosiodemografi dan faktor medis. Kehamilan preterm akan menghasilkan bayi yang kematangan organ dan kelainan dalam tubuh bayi belum sempurna (prematuritas) sehingga dapat mengakibatkan nilai
apgar score rendah. Karena apgar score rendah dikhawatirkan dapat
menyebabkan asfiksia neonatrum atau kegagalan bernafas secara spontan dan teratur pada saat lahir atau saat setelah bayi lahir yang ditandai dengan keadaan PaO2 di dalam darah rendah (hipoksemia), hiperkabia (Pa CO2 meningkat) dan
asidosis. Afiksia berat mempunyai nilai apgar 0-3 hal ini memerlukan resusitasi
segera secara aktif dan pemberian oksigen yang terkendali. Karena selalu asidosis maka perlu diberikan natrikus bikarbonas 7,5% dengan dosis 2,4 ml per kg berat badan dan cairan glukosa 40% 1-2 ml per kg berat badan diberikan melalui vena umbilicus, asfiksia ringan sedang nilai apgar 4-6 hal ini memerlukan resusitasi dan pemberian oksigen sampai bayi bernafas normal kembali, bayi normal atau sedikit asfiksia nilai apgar 7-9 dan bayi normal dengan nilai apgar 10.
Kondisi kehamilan yang berisiko terjadinya persalinan preterm adalah faktor ibu yaitu penyakit yang berhubungan langsung dengan kehamilan misalnya preeklamasia, trauma, fisis dan psiikologis. Penyakit lainnya ialah nefritis akut, diabetes mellitus, infeksi akut, dan tindakan operatif selain penyakit juga faktor usia. Kejadian prematuritas tertinggi juga terdapat pada usia dibawah 20 tahun,
(5)
commit to user
sedangkan kejadian terendah pada umur 26-35 tahun. Faktor keadaan ekonomi yaitu kurang gizi dan pengawan antenatal yang kurang, gaya hidup juga akan akan mempengaruhi persalinan preterm yaitu kebiasaan merokok, kurangnya berat badan ibu selama kehamilan, serta penyalahgunaan obat terlarang dan alkohol. Menurut Knox dan Haemes (1950) faktor janin akan mempengaruhi persalinan preterm yaitu hidroamnion, kehamilan kembar, cacat bawaan, yang biasa menyebabkan BBLR, selain itu ada infeksi pada jaringan korioamniotik yang disebabkan berbagai mikroorganisme pada alat reproduksi wanita.
Dalam penelitian ini juga terdapat beberapa keterbatasan diantaranya keterbatasan sampel yang memenuhi kriteria inklusi yang telah ditetapkan dikarenakan keterangan pada medical records isinya tidak tertulis secara lengkap. Namun sudah memenuhi syarat minimal jumlah data yang bisa dijadikan penelitian
(6)
commit to user
BAB VI
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Hasil Penelitian yang dianalisis dan dibahas pada bab-bab sebelumnya dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Terdapat perbedaan berat badan bayi lahir dengan apgar score
pada persalinan preterm
B. Saran
1. Penelitian lebih lanjut diharapkan lebih banyak menambahkan variabel yang diteliti terutama faktor-faktor yang berhubungan dengan persalinan preterm agar bisa diketahui hasil nya lebih jelas