Persalinan Preterm Tinjauan Pustaka

commit to user 4 BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Persalinan Preterm

a. Pengertian Persalinan preterm ialah persalinan yang berlangsung pada umur kehamilan 28- 36 minggu dihitung dari hari pertama haid terakhir. Sarwono 2008. Persalinan preterm merupakan penyebab utama dari potensial kelainan dan kematian pada bayi baru lahir dengan berat bayi lahir rendah BBLR. Pengertian dari berat bayi lahir rendah yaitu bayi baru lahir berat lahirnya kurang dari 2500 gram. Morbidiitas dan mortalitas bayi tidak hanya tergantung berat badannya, tetapi juga berdasarkan kematangan organnyaAbdoellah M H, 2007. Tidak semua persalinan preterm ditandai dengan berat badan yang rendah. Ada beberapa yang lahir dengan berat badan cukup. Bayi dengan berat badan cukup tingkat morbiditas dan mortilitasnya rendah. b. Etiologi Persalinan Preterm merupakan kelainan proses multifaktorial antara obstetric, sosiodemografi dan faktor medik. Kadang juga hanya faktor tunggal seperti distensi berlebih uterus, ketuban pecah dini, atau trauma dan juga ada proses patogenik yang merupakan mediator commit to user 5 bahan kimia yang merupakan dampak terjadi perubahan pada servik dan kontraksi rahim yaitu: 1. Aktivasi aksis kelenjar hipotalamus – hipofisis –adrenal baik pada ibu maupun janin, akibat stress pada ibu atau janin. 2. Inflamasi desidua – koriamnion atau sistemik akibat infeksi asenden sistem sistemik 3. Perdarahan desidua 4. Peregangan uterus patologik 5. Kelainan uterus atau serviks Sarwono 2008. c. Faktor penyebab persalinan preterm Kondisi kehamilan yang berisiko terjadinya persalinan preterm: 1. Faktor Ibu: a. Penyakit Penyakit yang berhubungan langsung dengan kehamilam misalnya pre-eklamsia, trauma, fisis, dan psikologis. Penyakit lainnya ialah nefritis akut, diabetes mellitus,infeksi akut, tindakan operatif b. Usia Angka kejadian prematuritas tertinggi pada usia dibawah 20 tahun, dan pada multigravida yang jarak kelahirannya terlalu dekat Maskey, 1991 c. Keadaan sosial ekonomi Kurang gizi dan pengawasan antenatal yang kurang commit to user 6 d. Gaya hidup Kebiasaan merokok Van Der Velde WJ, 1985, kenaikan berat badan ibu selama hamil yang kurang serta penyalahgunaan obat terlarang dan alkohol merupakan gaya hidup seseorang yang berhubungan dengan persalinan preterm. Dan meningkatkan risiko prematuritas meningkatkan kerusakan pada otak bayi 2. Faktor janin Hidroamnion, kehamilan kembar, cacat bawaan bisa menyebabkan BBLR. Selain itu ada infeksi pada jaringan korioamniotik yang disebabkan berbagai etnis mikroorganisme pada alat reproduksi wanita 3. Faktor plasenta Perdarahan trisemester awal, perdarahan antepartum plasenta previa, solusio plasenta. 4. Faktor uterus Serviks inkompeten, kelainan bentuk uterus, over distended uterus, infeksi uterus ,myoma, uterin septum Weismiller,1999 d. Komplikasi Adapun komplikasi pada bayi yang lahir pada persalinan preterm Damanik dkk ,2004 : 1. Sindroma gawat pernafasan penyakit membran hialin. Respiratory Distress Syndrome RDS disebut juga Hyaline Membrane Disease HMD, merupakan sindrom gawat napas yang commit to user 7 disebabkan defisiensi surfaktan terutama pada bayi yang lahir dengan masa gestasi kurang. . Manifestasi dari RDS disebabkan adanya atelektasis alveoli, edema, dan kerusakan sel dan selanjutnnya menyebabkan bocornya serum protein ke dalam alveoli sehingga menghambat fungsi surfaktan 2. Saluran pencernaan Volume perut yang kecil dan reflek menghisap dan menelan yang masih imatur pada bayi prematur. Pemberian makanan melalui nasogastrik tube dapat terjadi resiko aspirasi. 3. Hiperbilirubinemia Pada bayi prematur bisa berkembang hiperbilirubinemia lebih sering daripada pada bayi aterm, dan kernicterus bisa terjadi pada level bilirubin serum paling sedikit 10mgdl 170 umolL pada bayi kecil, bayi prematur yang sakit. . 4..Mata Retrolental fibroplasia, kelainan ini timbul sebagai akibat pemberian oksigen yang berlebihan pada bayi prematur yang umur kehamilannya kurang dari 34 minggu. Tekanan oksigen yang tinggi dalam arteri akan merusak pembuluh darah retina yang masih belum matang immatur.

2. Apgar Score