Diameter Rata-rata Sauter Sauter Mean Diameter

commit to user 9 CWM CWM L Q m ⋅ = ρ ..................................................................................2.5 Dimana: L m = laju aliran massa cairan CWM, kgs CWM ρ = massa jenis densitas CWM, kgm 3 CWM Q = debit aliran CWM, m 3 s Pada umumnya dengan menaikkan rasio udaraliquid dan atau menaikkan gaya dinamik dapat mengurangi ukuran rata-rata dari droplet. Beberapa penelitian merekomendasikan batasan proses pengoperasian untuk ALR mulai dari 0.1 sampai dengan 10, atau 2 sampai dengan kurang dari 5. Fraser, menyarankan batas atas dari ALR yaitu 1.5. Karena apabila dibawah dari batas ALR kualitas dari atomisasi akan memburuk, dan apabila diatas dari batas ALR akan menyebabkan pemborosan energi udara sehingga efisiensi atomisasi akan turun.

D. Diameter Rata-rata Sauter Sauter Mean Diameter

Hitron Rony 1998 merancang dan membuat alat pengabutatomizer dengan tipe Triple-Concentric Atomizer TCA. Prototipe ini akan digunakan untuk menguji kemampuan dari TCA yang akan menghasilkan percikan yang sangat bagus seperti medical nebulizers. Test persiapan dari kemampuannya dengan air yang datar telah dilakukan. Test pengabutanatomisasi dari suatu yang mengandung solusi tentang air polymer telah dilakukan menggunakan TCA yang ada. Tes ini menunjukkan adanya perubahan yang kecil didalam Sauter Mean Diameter SMD sebagai konsentrasi polymer atau bobot molekular yang ditingkatkan sampai molekul polymer menjadi sangat terjalin. Untuk memudahkan perhitungan laju penguapan dan untuk membandingkan kualitas atomisasi dari bermacam-macam semprotan digunakan istilah diameter rata-rata yang definisinya bervariasi sesuai dengan penggunaannya. Sauter Mean Diameter SMD adalah salah satu yang paling banyak digunakan yang didefinisikan sebagai diameter sebuah droplet dimana perbandingan volume dan luas permukaannya sama dengan perbandingan volume dan luas permukaan seluruh droplet di dalam semprotan. Besarnya SMD dapat dipengaruhi tegangan commit to user 10 permukaan cairan, rapat massa cairan dan udara, perbandingan laju alir massa cairan dan udara, viskositas cairan serta kecepatan udara. Bambang 2003 melakukan penelitian studi umur droplet pada pembakaran batubara serbuk-air dengan sistem air-assisted spray nozzle dan lintasan udara aksial-tangensial. Di dalam nozzle ini, bahan bakar mengalir melalui sejumlah radially drilled, plain, circular holes, tempat dimana bahan bakar muncul dalam bentuk pancaran-pancaran yang terputus-putus yang memasuki suatu swirling airstream. Bambang menggunakan persamaan berikut untuk hubungan ukuran droplet. ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ + ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ + ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ + ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ = A L L L A L A L A m m d m m U SMD 1 . . 127 , 1 . 19 , 5 , 2 25 , 35 , σ ρ µ ρ ρ σ ...............2.6 Dimana: SMD: Sauter Mean Diameter m, U A : air velocity ms,  σ : surface tension Nm, L ρ : liquid density kgm 3 , A ρ : air density kgm 3 , : Liquid mass flow rate kgs, :air mass flow rate kgs, L m A m L µ : liquid viscosity Kgm.s, d : orifice diameter m.

E. Sudut Atomisasi