70
3. Analisis butir soal instrumen kemampuan berpikir matematis
Analisis butir soal bertujuan untuk meningkatkan mutu soal yang telah
dikembangkan. Terdapat dua cara dalam analisis kualitas butir soal, yaitu secara
kualitatif dan kuantitatif. Metode kualitatif meliputi analisis isi dan kebenaran dan kesesuaian konten dari setiap butir soal, sedangkan metode kuantitatif berkaitan
dengan ciri-ciri statistik dari hasil uji coba instrumen. Analisis secara kualitatif mencakup pertimbangan validitas isi dan konstruk dari dua panelis ahli
matematika dan ahli kimia. Pada analisis kuantitatif, sejumlah atribut yang menentukan kualitas butir soal, yaitu daya pembeda, tingkat kesukaran, korelasi
validitas, dan reliabilitas. Hasil analisis validitas isi dan muka dari ahli matematika tidak berbeda
secara signifikan dengan hasil dari ahli kimia pada setiap butir soal yang dikembangkan. Kedua ahli merekomendasikan bahwa ketiga instrument tes LoM,
KoM, dan PM memenuhi validitas isi dan konstruk berpikir matematika, dan valid untuk mengukur kemampuan berpikir matematis dalam konteks kimia.
Selanjutnya instrumen divalidasi secara kuantitatif melalui uji lapangan dengan mahasiswa kimia setelah memperoleh pembelajaran dengan materi MSK.
Indeks daya pembeda dari ke 31 butir soal terdistribusi antara 0,35 dan 0,68. Lien Othman et al., 2008, merekomendasikan bahwa butir soal dengan
indeks daya pembeda antara 0,2 dan 0,4 tergolong dalam kategori memuaskan, dan lebih besar dari 0,4 termasuk kategori sangat baik. Berdasarkan kriteria dari
Lien, butir soal kemampuan berpikir matematis mempunyai indeks daya pembeda yang memuaskan dan sangat baik.
Tingkat kesukaran tes kemampuan berpikir matematis terdistribusi dari nilai 0,28 sampai 0,56. Menurut Tan Othman et al., 2008, butir soal yang ideal
mempunyai indeks kesukaran sedang 0,4 - 0,6, sedangkan butir soal dengan indeks kesukaran lebih kecil dari 0,4 dikategorikan sulit. Namun demikian, tingkat
kesukaran butir soal berdasarkan analisis klasik tidak selamanya memberikan informasi secara akurat, karena indeks tingkat kesukaran dapat dibiaskan oleh
karakteristik sampel Haladyna, 1997. Cheong et al. 2010, butir soal dengan indeks kesukaran antara 0,3 sampai 0,7 sangat optimal untuk membedakan
71
prestasi belajar mahasiswa dengan efektif. Hasil analisis validitas product moment menunjukkan hasil yang
signifikan valid. Reliabilitas instrumen tes ketiga kemampuan berpikir matematis menggunakan kriteria nilai
Cronbach’s alpha adalah 0,917. Hasil ini mengindikasikan bahwa instrumen berpikir matematis yang dikembangkan
mempunyai konsistensi internal yang sangat tinggi. Instrumen tes kemampuan berpikir LoM mempunyai reliabilitas tertinggi 0,833 dibandingkan dengan tes
kemampuan KoM 0,759, dan PM secara matematik 0,63. Menurut Crocker and Algina 2008, tes yang ideal mempunyai nilai reliabili
tas Cronbach’s alpha minimal 0,70. Akan tetapi menurut Nunnally 1978, nilai batas minimum yang
masih dapat diterima adalah 0,50. Nilai koefisien alfa dari dari semua jenis instrumen berpikir matematika melebihi kriteria reliabilitas minimum 0,5 yang
direkomendasikan oleh Nunnally. Berdasarkan kriteria reliabilitas koefisien alfa secara total, instrumen tes berpikir LoM, KoM, dan KoM valid untuk digunakan.
D. Variabel Penelitian dalam Implementasi bahan ajar MSK