Basis Data Menguji coba dan mengevaluasi prototype dan kemudian melakukan

Struktur atau skema basis data yang menggambarkan desain basis data secara keseluruhan, dispesifikasikan dengan Bahasa yang khusus disebut ddl. Dengan Bahasa ini pengguna dapa membuat table baru, indeks, mengubah table, menentukan struktur tabel . Hasil dari kompilasi perintah DDL adalah kumpulan tabel yang disimpan dalan file khusus yang disebut kamus data. Kamus data merupakan suatu meta data, yaitu data yang mendeskripsikan data sesungguhnya. b. DML Data Manipulation Language adalah Bahasa yang memperbolehkan pemakai untuk akses atau manipulasi data untuk diorganisasikan sebelumnya dalam model data yang tepat

2.2.3.3 Model Basis Data

Model data dapat didefinisikan sebagai kumpulan perangkat konseptual untuk menggambarkan data, hubungan data, dan batasan data. Model data yang dipakai dalam perancangan sistem informasi ini adalah model data relasional. Model data relasional menggunakan tabel berdimensi dua dengan masing-masing tabel tersusun atas sejumlah baris dan kolom. Pada model data relasional, kaitan antara dua buah tabel disebut hubungan relationship

2.2.3.4 Perancangan Basis Data

Merancang database merupakan suatu hal yang sangat penting dan merupakan langkah untuk menentukan basis data, yang diharapkandapat mewakili seluruh kebutuhan pengguna. Proses perancangan basis data dibagi menjadi beberapa tahapan – tahapan yaitu Fathansyah, 2007 : a. Perancangan Basis Data secara Konseptual Tahapan ini merupakan upaya untuk membuat model yang masih bersifat konseptual. Perancangan basis data secara konseptual terdiri atas tiga langkah, antara lain : penentuan entitas pada basis data, pendefinisian hubungan antar entitas dan penerjemahan hubungan ke dalam entitas. Untuk membuat model tersebut dapat digunakan diagram ER b. Perancangan Basis Data secara Logis Tahapan ini merupakan upaya untuk memetakan model konseptual ke model basis data yang akan dipakai c. Perancangan Basis Data Secara Fisik Tahapan ini merupakan upaya untuk menuangkan perancangan basis data yang bersifat logis menjadi basis data yang bersifat fisik, yang tersimpan pada media penyimpanan eksternal.

2.2.3.5 ERD

Entity Relationship diagram ERD merupakan teknik yang digunakan untuk memodelkan kebutuhan data dari suatu organisasi, biasanya oleh System Analys dalam tahap analisis persyaratan proyek pengembangan system. Sementara seolah-olah teknik diagram atau alat peraga memberikan dasar untuk desain database relasional yang mendasari sistem informasi yang dikembangkan. ERD bersama-sama dengan detail pendukung merupakan model data yang pada gilirannya digunakan sebagai spesifikasi untuk database Brady dan Loonam 2010. ERD pertama kali dideskripsikan oleh PETER CHEN yang dibuat sebagi bagian dari perangkat lunak CASE. Notasi yang digunakan dalan ERD antara lain dapat dilihat pada tabel 2.1. Tabel 2.1 Simbol Notasi ERD Entity Identify Relationship Atribut Tabel 2.1 Lanjutan

2.2.4 DFD

Data Flow Diagram DFD adalah alat pembuatan model yang memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi. DFD ini sering disebut juga dengan nama Bubble chart, Bubble diagram, model proses, diagram alur kerja, atau model fungsi. DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan, khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks dari pada data yang dimanipulasi oleh sistem. Dengan kata lain, DFD adalah alat pembuatan model yang memberikan penekanan hanya pada fungsi sistem. DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk pengGambaran analisa maupun Rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program. Simbol DFD yang digunakan dapat dilihat pada tabel 2.2. Atribut Primary Key Atribut composite Tabel 2.2 Simbol DFD Menurut Jogiyanto 2005, DFD terdapat 3 level, yaitu : a. Diagram Konteks menggambarkan satu lingkaran besar yang dapat mewakili seluruh proses yang terdapat di dalam suatu sistem. Merupakan tingkatan tertinggi dalam DFD dan biasanya diberi nomor 0 nol. Semua entitas eksternal yang ditunjukkan pada diagram konteks berikut aliran- aliran data utama menuju dan dari sistem. Diagram ini sama sekali tidak memuat penyimpanan data dan tampak sederhana untuk diciptakan. b. Diagram Nol diagram level-1 merupakan satu lingkaran besar yang mewakili lingkaran-lingkaran kecil yang ada di dalamnya. Merupakan pemecahan dari diagram Konteks ke diagram Nol, di dalam diagram ini memuat penyimpanan data. c. Diagram Rinci merupakan diagram yang menguraikan proses apa yang ada pada diagram level 0

2.2.5 PHP

Menurut Saputra 2011 PHP atau yang memiliki kepanjangan Hypertext Preprocessor merupakan suatu Bahasa pemrograman yang difungsikan untuk membangun suatu website dinamis. PHP menyatu dengan kode HTML, Entitas Luar, merupakan kesatuan di lingkungan luar sistem yang bisa berupa orang, organisasi, atau sistem lain Proses, merupakan proses seperti perhitungan aritmatik penulisan suatu form ula atau pembuatan laporan Data Store Simpan Data, dapat berupa suatu file atau database pada sistem computer atau catatan manual Data Flow Arus Data, arus ini mengalir diantara proses, simpan data dan kesatuan luar. maksudnya adalah beda kondisi. HTML digunakan sebagai pembangun atau pondasi dari kerangka layout web, sedangkan PHP difungsikan sebagai prosesnya sehingga dengan adanya PHP tersebut, web akan sangat mudah di- maintenance. PHP berjalan pada sisi server sehingga PHP disebut juga sebagai Bahasa Server Side Scripting. Artinya bahwa dalam setiapuntuk menjalankan PHP, wajib adanya web server. PHP ini bersifat open source sehingga dapat dipakai secara cuma-cuma dan mampu lintas platform, yaitu dapat berjalan pada sistem operasi Windows maupun Linux. PHP juga dibangun sebagai modul pada web server apache dan sebagai binary yang dapat berjalan sebagai CGI. Interpreter PHP dalam mengeksekusi kode PHP pada sisi server disebut server-side, sedangkan tanpa adanya interpreter PHP, maka semua script dan aplikasi PHP yang dibuat tidak dapat dijalankan. Proses eksekusi kode PHP yang dilakukan oleh Apache Web Server dan interpreter secara diagram dapat diGambarkan seperti Gambar 2.4 Gambar 2.4 Struktur pembacaan web server

2.2.5.1 Keunggulan PHP

Ada beberapa alasan yang menjadi dasar pertimbangan mengapa menggunakan PHP. 1. Mudah dipelajari, alasan tersebut menjadi salah satu alasan utama untuk menggunakan PHP, Pemula pun akan mampu untuk menjadi web master PHP. 2. Mampu Lintas Platform, artinya PHP dapat mudah diaplikasikan ke berbagai platform OSOperating Sytem dan hampir semua browser juga mendukung PHP.