Arcat, 2013 Meningkatkan Kemampuan Spasial Dan Self-Efficacy Siswa SMP Melalui Model Kooperatif STAD
Berbantuan Wingeom Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
c Pelaksanan postes kemampuan spasial matematis, dan angket self-
efficacy untuk kedua kelompok, dan
d Pengisian lembar observasi.
3. Tahap Pembuatan Laporan
Tahap ini merupakan tahap akhir, dimana peneliti mengumpulkan,
mengolah dan menganalisia data, serta menulis laporan hasil penelitian. F.
Teknik Pengumpulan Data
Data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui tes kemampuan spasial, skala self-efficacy dan lembar wawancara. Data yang berkaitan dengan
kemampuan spasial matematis siswa dikumpulkan melalui pretes dan postes, data yang berkaitan dengan self-efficacy siswa dikumpulkan melalui skala self-efficacy
siswa, lembar wawancara dan lembar observasi, sedangkan data mengenai aktivitas pembelajaran di kelas dikumpulkan melalui lembar wawancara.
G. Teknik Pengolahan Data
Data yang diperoleh dari penelitian ini adalah data kuantitatif dan data kualitatif. Untuk itu pengolahan terhadap data yang telah dikumpulkan, dilakukan
secara kualitatif dan kuantitatif.
1. Teknik Analisis Data Kuantitatif
Data hasil pretes, postes, dan pengingkatan kemampuan spasial siswa N- gain dari kelas eksperimen dan kontrol diolah menggunakan uji statistik dengan
bantuan software SPSS versi 15.0 for windows. adapun langkah-langkah yang ditempuh sebagai berikut.
a. Uji Normalitas
Melakukan uji normalitas untuk mengetahui kenormalan data skor pretes, postes dan N-gain di kedua kelas. Uji statistik yang digunakan adalah Shapiro-
Arcat, 2013 Meningkatkan Kemampuan Spasial Dan Self-Efficacy Siswa SMP Melalui Model Kooperatif STAD
Berbantuan Wingeom Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Wilk dikarenakan lebih dari 30 sampel yang terlibat. Adapun rumusan
hipotesisnya adalah: H
o
: Data berdistribusi normal H
1
: Data tidak berdistribusi normal Dengan kriteria uji sebagai berikut:
Jika nilai Sig. p- value ≥ α α =0,05, maka H
o
diterima. Jika nilai Sig. p-
value α α =0,05, maka H
o
ditolak. b.
Uji Homogenitas Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui asumsi yang dipakai dalam
pengujian dua rata-rata independent dari skor pretes, postes dan N-gain di dua kelas. Adapun perumusan hipotesis pengujian homogenitas adalah sebagai
berikut. H
o
: Kedua data bervariansi homogen H
1
: Kedua data tidak bervariansi homogen Dengan kriteria pengambilan keputusannya sebagai berikut:
Jika nilai Sig. p- value ≥ α α = 0,05, maka H
o
diterima. Jika nilai Sig. p-
value α α = 0,05, maka H
o
ditolak c.
Uji Perbedaan Rata-rata Jenis perbedaan rata-rata yang akan digunakan tergantung dari hasil
perhitungan uji normalitas dan homogenitas data. Apa bila data normal dan homogen, maka digunakan Uji-t. Apa bila data normal tapi tidak homogen, maka
digunakan Uji-t
’
. Sedangkan apa bila data tidak normal, maka digunakan uji statistik nonparametrik yaitu Mann Whitney-U Sundayana, 2010.
d. Analisis Data N-Gain
Normalized gain disebut N-gain, pengolahan data gain dalam hasil proses pembelajaran tidaklah mudah. Mana yang sebenarnya dikatakan gain tinggi dan
mana yang dikatakan gain rendah, kurang dapat dijelaskan melalui gainabsolut selisih antara skor postes dengan pretes. Meltzer Firmansah, 2008
Arcat, 2013 Meningkatkan Kemampuan Spasial Dan Self-Efficacy Siswa SMP Melalui Model Kooperatif STAD
Berbantuan Wingeom Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
mengembangkan sebuah alternatif untuk menjelaskan dalam bentuk seperti di bawah ini:
Hasil perhitungan gain kemudian diinterpretasikan dengan menggunakan klasifikasi pada Tabel 3.8.
Tabel 3.8 Klasifikasi N-gain
Besarnya Gain g Klasifikasi
g ≥ 0,70 Tinggi
0,30 ≤ g 0,70 Sedang
g 0,30 Rendah
Teknik analisis data N-gain yang dilakukan dengan menggunakan Independent Sample T-Test
atau uji nonparametrik Mann-Whitney, hal ini dimaksudkan untuk melihat perbedaan dua rata-rata N-gain. Hasil yang
diharapkan adalah terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata N-gain kelas kontrol dan kelas eksperimen. Dengan melihat rata-rata N-gain kedua kelas,
rata-rata yang lebih tinggi di salah satu kelas menunjukkan bahwa kelas tersebut lebih baik dibandingkan kelas lainnya.
2. Teknik Analisis Data Skala Self-Efficacy