Penulisan Naskah Isi Naskah Isi Paragraf

A. Penyerahan Naskah Naskah yang akan diterbitkan dalam Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan, harus memenuhi ketentuan berikut : 1. Naskah diserahkan dalam dua media CD dan print out. Pengetikan naskah menggunakan Microsoft Word dan ber-extension DOC atau RTF. CD dan print out yang sudah dikirim menjadi milik Tim Redaksi 2. Naskah harus disertai dengan pernyataan penulis, bahwa naskah belum pernah diterbitkan, sedang diproses atau ditolak oleh majalah lainnya. 3. Naskah harus disertai dengan pernyataan penulis, bahwa naskah tidak plagiat. 4. Naskah diterima 2 dua bulan sebelum waktu penerbitan untuk dikoreksi 5. Page Setup: portrait A4, kanan 2,5 cm, kiri 3 cm, Atas 2.5 cm, bawah 3 cm. Format 2 kolom, Spacing kolom 0,5 cm

B. Penulisan Naskah

1. Judul Naskah : Kapital Title Case, Arial 14pt Bold, Posisi Center 2. Nama Penulis : Kapital Sesuai dengan kaidah EYD, tanpa gelar, Time New Roman 12pt bold center, Keterangan tentang penulis jabatan keanggotaan dicantumkan pada catatan kaki 3. Abstrak dan kata kunci : Abstrak Time New Roman 12pt bold center, isi abstrksi 10pt, justify rata kiri-kanan tanpa ada pemenggalan kata di akhir baris. Sedangkan kata kunci Time New Roman 10pt bold

C. Isi Naskah

Meliputi: Pendahuluan, Masalah, Kajian Pustaka, Metode Penelitian, Analisis, Hasil Pembahasan, Kesimpulan Sub Judul Tingkat 1 Huruf Time New Roman , 12pt bold Sub Judul Tingkat 2 Huruf Time New Roman , 10pt bold

D. Isi Paragraf

1. Penulisan simbol matematis dan kata teknik sesuai yang umum dipakai dan system yang dipakai adalah system satuan internasional SI 2. Naskah bahasa Indonesia diketik sesuai EYD dan kata – kata yang dipergunakan merupakan bahasa kata baku sesuai Kamus Besar Bahasa Indonesia 3. Gambar dan tabel harus didekatkan dengan keterangan, harus diberi judul Arial 9pt dan diber nomor urut E. Referensi Setiap naskah harus mencantumkan referensi yang diacu. Tata tulis mengacu APA American Psychological Association. PEDOMAN PENULISAN NASKAH 1 Haris Nasution Alumni Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed 2 Nelson Sinaga Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed 79 PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING PBL TERHADAP HASIL BELAJAR MERAKIT PERSONAL COMPUTER PC PADA SISWA KELAS X TEKNIK KOMPUTER JARINGAN DI SMK NEGERI 1 TANJUNG PURA Haris Nasution 1 , Nelson Sinaga 2 nelsonsinagagmail.com Universitas Negeri Medan, Jln. Willem Iskandar Psr.V – Medan 20221 Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar Merakit Personal Computer PC pada pokok bahasan Merencanakan kebutuhan dan Spesifikasi Personal Computer PC yang diajar dengan menggunakan Strategi Pembelajaran Problem Based Learning PBL siswa kelas X Teknik Komputer dan Jaringan SMK Negeri 1Tanjung Pura tahun ajaran 20132014. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas X Teknik Komputer dan Jaringan SMK Negeri 1 Tanjung Pura tahun ajaran 20132014. Populasi penelitian ini adalah peserta didik kelas X TKJ yang berjumlah 74 orang. Teknik pengambilan sampel digunakan dengan cara teknik random, dimana yang terpilih sebagai kelas eksperimen kelas yang menggunakan Strategi Pembelajaran Problem Based Learning PBL adalah kelas X TKJ 1 yang berjumlah 37 siswa, sedangkan yang terpilih sebagai kelas kontrol kelas yang menggunakan Strategi Pembelajaran Ekspositori adalah kelas X TKJ 2 yang juga berjumlah 37 siswa. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Teknik pengumpulan data dijaring dengan menggunakan tes. Teknik analisis data yang digunakan adalah validitas test, indeks kesukaran soal, reliabilitas test, pengolahan data, dan teknik analisis data. Penelitian ini dilakukan selama 3 pertemuan. Hasil belajar siswa pada pokok bahasan merencanakan Kebutuhan dan Spesifikasi PC yang diajar dengan menggunakan Strategi Pembelajaran Strategi Pembelajaran Problem Based Learning PBL memiliki skor rata-rata 24.027 sedangkan dengan menggunakan Strategi Ekspositori memiliki skor rata-rata 16,648. Secara statistik dengan menggunakan uji-t disimpulkan bahwa hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan Strategi Pembelajaran Strategi Pembelajaran Problem Based Learning PBL lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan Strategi Ekspositori pada pokok bahasan Merencanakan kebutuhan dan Spesifikasi PC di kelas X SMK Negeri 1 Tanjung Pura Tahun Ajaran 2013 2014, hal ini dibuktikan dari hasil pengujian hipotesis dimana t hitung t tabel yaitu 13.771.66 Kata Kunci: Strategi Pembelajaran, Problem Based Learning, Ekspositori, Merakit Personal Computer, Hasil Belajar PENDAHULUAN Perkembangan teknologi saat ini telah memberikan manfaat yang banyak bagi kehidupan manusia. Perkembangan teknologi tersebut telah mencakup segala aspek kehidupan masyarakat. Seiring dengan perkembangan teknologi tersebut dibutuhkan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia SDM yang handal. Pendidikan merupakan salah satu bidang yang bertujuan untuk membentuk manusia seutuhnya yang handal dan berkompeten di segala bidang. Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia SDM melalui pendidikan akan menghasilkan SDM yang mampu bersaing secara sehat dalam ketatnya kompetensi dalam dunia usaha dan industri. Sehingga sangat diharapkan adanya lembaga yang menghasilkan Sumber Daya Manusia yang berkompeten dibidangnya. Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang menghasilkan lulusan yang diharapkan nantinya dapat menggunakan keahliannya di dunia usaha dan industri. Sekolah yang mampu menghasilkan Sumber Daya Manusia SDM yang terampil dan berkualitas lebih ada terdapat pada SMK Sekolah Menengah Kejuruan. Sebagai bagian dari Sistem Pendidikan Nasional, Pendidikan Menengah Kejuruan merupakan pendidikan yang mengutamakan pengembangan kemampuan peserta didik 1 Haris Nasution Alumni Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed 2 Nelson Sinaga Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed 80 untuk dapat bekerja dalam bidang tertentu, kemampuan beradaptasi di lingkungan kerja, melihat peluang kerja dan mengembangkan diri di kemudian hari. Proses belajar mengajar di kelas khususnya di SMK seringkali masih terdapat persoalan kurangnya pemahaman siswa tentang materi yang diajarkan, hal ini karena banyaknya siswa yang dapat menghapal atau mengingat materi dengan baik tetapi tidak mengerti maksud, tujuan dan konsep materi yang diajarkan, sehingga belajar menjadi kurang bermakna. Siswa dapat mengingat materi tetapi mereka tidak mampu menghubungkan atau mengkaitkan materi ajar yang mereka terima di sekolah dengan bagaimana pengetahuan tersebut akan digunakan nantinya. Pada proses belajar atau kegiatan belajar di kelas, guru atau pendidik dituntut untuk dapat merangsang minat peserta didik untuk dapat belajar tanpa diperintah atau diinstruksikan terlebih dahulu. Siswa dituntut untuk lebih aktif dalam proses belajar, sedangkan peran guru atau pendidik sebagai motivator dan fasilisator dalam proses belajar tersebut. Dalam proses pembelajaran ini guru atau pendidik dituntut lebih kreatif dan memiliki kemampuan-kemampuan khusus dalam mengembangkan siswa. Oleh karena itu guru atau pendidik harus menguasai strategi- strategi pembelajaran yang akan diterapkan dalam kegiatan pembelajaran dengan tujuan meningkatkan kemampuan siswa. Perubahan cara belajar dahulu yang lebih terpusat ke guru, sekarang beralih dan terpusat ke peserta didik dengan adanya strategi pembelajaran. Sekarang guru atau pendidik telah lebih ditekankan untuk menguasai kompetensi pedagogik ilmu-ilmu mendidikpendidikan, tetapi nyatanya masih banyak sekali pendidik yang belum atau kurang sukses menerapkan ilmu mendidiknya untuk membelajarkan peserta didik, sehingga menggunakan metode-metode seperti ceramah atau tanya jawab. Dengan begitu sekarang pun masih banyak pembelajaran yang terpusat ke guru atau pendidik dari pada peserta didik. Dengan menggunakan cara belajar yang klasik atau proses belajar yang terpusat ke guru yaitu dengan menggunakan metode ceramah atau tanya jawab tentunya akan membuat keadaaan kelas menjadi monoton dan cenderung membosankan, apalagi itu terus diterapkan berulang-ulang selama satu semester. Oleh karena itu dengan adanya strategi pembelajaran diharapkan keadaan saat proses belajar di kelas akan lebih bervariasi dan tidak monoton. Tentunya proses pembelajaran yang diterapkan oleh guru atau pendidik akan mempengaruhi hasil belajar peserta didik. Oleh karena itu, dalam pelaksanaan proses belajar mengajar guru harus dapat melibatkan siswa secara aktif. Dengan demikian guru dituntut untuk menemukan alternatif yang harus diambil dalam proses pembelajaran guna tercapainya tujuan pembelajaran itu sendiri. salah satu cara untuk mencapai tujuan tersebut perlu adanya strategi pembelajaran, karena tanpa suatu strategi yang tepat tidak mungkin tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan optimal. Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Tanjung Pura adalah salah satu sekolah yang memiliki jurusan Teknik Komputer dan Jaringan TKJ. Dari survey yang dilakukan dilapangan dengan mendengar pendapat guru bidang studi bahwasannya hasil belajar siswa kelas X TKJ untuk mata pelajaran Merakit PC dianggap rendah dengan nilai rata-ratanya 6,5 sedangkan untuk standar nilai kompetensi yang ditetapkan adalah diatas 7,0. Dengan melakukan tanya jawab kepada guru jurusan TKJ di SMK Negeri 1 Tanjung Pura tentang masalah belajar yang dihadapi siswa di dalam kelas pada mata pelajaran 1 Haris Nasution Alumni Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed 2 Nelson Sinaga Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed 81 Merakit PC di SMK Negeri 1 Tanjung Pura, ditemukan beberapa masalah yang salah satunya adalah kurangnya keaktifan belajar siswa sehingga pembelajaran tidak berjalan dengan lancar dan optimal. Hal inilah yang menyebabkan sehingga rendahnya hasil belajar siswa. Rendahnya hasil belajar siswa sering dikaitkan dengan cara guru mengajar. Dimana guru jurusan TKJ di SMK Negeri 1 Tanjung Pura menyampaikan pelajaran masih menggunakan strategi pembelajaran Ekspositori. Pada strategi pembelajaran Ekspositori, guru berdiri di depan kelas mendominasi semua kegiatan belajar mengajar di sekolah. Siswa hanya sebagai penerima pelajaran dengan cara pasif. Dari segi guru, banyak guru yang mengajar hanya dengan strategi ceramah saja sehingga siswa menjadi bosan, mengantuk, pasif dan hanya mencatat saja Slameto, 2003:65. Proses ini hanya menekankan pada pencapaian tuntutan kurikulum dan penyampaian tekstual semata dari pada pengembagan kemampuan belajar siswa. Keterlibatan siswa selama pembelajaran belum optimal sehingga berakibat pada perolehan hasil belajar siswa tidak optimal pula. Disini peran siswa tidak lagi sebagai subyek belajar melainkan sebagai obyek pembelajaran. Tanggung jawab siswa terhadap tugas belajarnya seperti dalam hal kemampuan mengembangkan, menemukan, menyelidiki, dan mengungkap pengetahuan yang dimiliki masih sangat kurang. Proses pembelajaran seperti ini berdampak pada pencapaian belajar sebagian siswa SMK Negeri 1 Tanjung Pura pada mata pelajaran Merakit PC yang belum mencapai kriteria ideal ketuntasan sebagaimana yang ditetapkan. Ketidaktercapaian ketuntasan belajar ini karena siswa kurang mampu menyelesaikan permasalahan sesuai tahapan penyelesaian soal berbentuk masalah. Pola pengajaran yang selama ini digunakkan guru belum mampu membantu siswa dalam menyelesaikan soal-soal berbentuk masalah, mengaktifkan siswa dalam belajar, memotivasi siswa untuk mengemukakan ide dan pendapat mereka dan bahkan siswa masih enggan untuk bertanya pada guru jika mereka belum paham terhadap materi yang disajikan guru. Disamping itu juga, guru senantiasa dikejar oleh target waktu untuk meyelesaikan setiap pokok bahasan tanpa memperhatikan kompetensi yang dimiliki siswanya. Untuk mengantisipasi masalah ini, guru perlu menerapkan strategi pembelajaran yang dapat membantu siswa dalam belajarnya, menumbuhkan kembali motivasi dan minat siswa dalam belajar. Pengertian ini mengandung makna bahwa guru hendaknya mampu menerapkan suatu strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam mengembangkan, menemukan, menyelidiki, dan mengungkap ide siswa sendiri serta melakukan proses penilaian yang berkelanjutan untuk mendapatkan hasil belajar siswa yang optimal. Dengan kata lain diharapkan kiranya guru mampu meningkatkan kemampuan berpikir dan memecahkan masalah siswa dalam merakit PC dan melakukan penelitian yang berkelanjutan. Salah satu strategi pembelajaran yang dapat membantu siswa memecahkan masalah adalah strategi pembelajaran Problem-based Learning PBL. Strategi ini merupakan pendekaatan pembelajaran siswa pada masalah autentik Nyata sehingga siswa dapat menyusun pengetahuannya sendiri, menumbuh kembangkan keterampilan yang tinggi dan inkuiri, memandirikan siswa, dan meningkatkan kepercayaan dirinya. Dalam strategi ini peran guru adalah mengajukan masalah, mengajukan pertanyaan, memberikan kemudahan suasana berdialog, dan 1 Haris Nasution Alumni Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed 2 Nelson Sinaga Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT Unimed 82 memberikan fasilitas serta melakukan penelitian. Untuk penelitian yang relevan dengan menggunakan Strategi Pembelajaran Problem Based Learning PBL, peneliti mendapat referensi dari karya ilmiah atau penelitian yang dilakukan oleh Gustav Simangunsong 2010 dalam pembelajaran yang menggunakan strategi pembelajaran Problem-based Learning PBL. Didapatkan hasil penelitian dengan memperoleh rata-rata hasil belajar pada siswa yang diajar dengan Problem-based Learning PBL adalah 72,17 dan rata-rata hasil belajar siswa yang diajar dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori adalah 62,08. hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa yang diajarkan dengan Problem- based Learning PBL lebih baik dari pada dengan Ekspositori.

A. Penelitian Terkait

Dokumen yang terkait

Pengaruh penggunaan model pbl (problem based learning) terhadap pengetahuan metakognitif biologi siswa Kelas X pada konsep virus

2 18 226

Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas X SMA 29 Jakarta

1 17 175

Perbedaan Hasil Belajar Siswa antara Model Pembelajaran Project Based Learning (PJBL), Problem Based Learninng (PBL), dan Problem Solving Pada Materi Animalia

5 29 376

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SITEM KOMPUTER PADA SISWA KELAS XI TEKNIK KOMPUTER JARINGAN SMK TRITECH MEDAN.

0 3 16

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR DI KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 1 TANJUNG PURA T.P 2014/2015.

0 3 19

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN ELABORASI TERHADAP HASIL BELAJAR MERAKIT PERSONAL KOMPUTER (MPC) SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER JARINGAN (TKJ)DI SMK SWASTA PAB 5 KLAMBIR LIMA DELI SERDANG.

0 7 28

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR MENGANALISIS RANGKAIAN LISTRIK (MRL) PADA SISWA KELAS X TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK DI SMK NEGERI 2 MEDAN.

0 2 32

PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR (SPPKB) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MELAKUKAN PERAWATAN PERSONAL COMPUTER (PC) PADA KELAS X TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN DI SMK NEGERI 1 TANJUNG PURA.

0 2 30

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING PBL TERHADAP HASIL BELAJAR MERAKIT PERSONAL COMPUTER PC PADA SISWA X TEKNIK KOMPUTER JARINGANDI SMK NEGERI I TANJUNG PURA TAHUN AJARAN 2013-2014.

0 2 25

PENGARUH PENERAPAN MULTIMEDIA BERBASIS KOMPUTER TERHADAP HASIL BELAJAR MERAKIT PERSONAL COMPUTER SISWA KELAS X TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN DI SMK NEGERI 1 STABAT TAHUN PEMBELAJARAN 2013-2014.

0 2 25