sederhana atau minim tentang upah saja. Syarat-syarat kerja termuat dalam peraturan perusahaan.
Berdasarkan unsur jangka waktu perjanjian dibedakan atas perjanjian kerja waktu tertentu dan perjanjian kerja dengan waktu tidak tentu. dalam perjanjian
untuk waktu tertentu didasarkan atas jangka waktu tertentu menurut sifat dan jenis atau kegiatan pekerjaan yang dilakukan oleh seorang buruh. Sifat pekerjaan dalam
jangka waktu tertentu bersifat sementara, sekali pekerjaan dilakukan selesai dan diperkirakan untuk waktu yang tidak terlalu lama.
Unsur jangka waktu perjanjian ini terdapat pada Pasal 56 ayat 1 dan 2 UU No. 13 Tahun 2003 berbunyi sebagai berikut:
a. Perjanjian kerja dibuat untuk waktu tertentu atau untuk waktu tidak tentu. b. Perjanjian kerja untuk waktu tertentu sebagaimana dimaksud dalam ayat 1
didasarkan atas: 1 jangka waktu; atau
2 selesainya suatu pekerjaan tertentu. Adapun ketentuan perjanjian kerja untuk waktu tidak tentu terdapat pada
Pasal 60 UU No. 13 Tahun 2003,yang isinya :
a. Perjanjian kerja untuk waktu tidak tentu dapat mensyaratkan masa percobaan kerja paling lama 3 bulan.
b. Dalam masa percobaan kerja sebagaimana dimaksud pada ayat 1, pengusaha dilarang membayar upah di bawah minimum yangberlaku.
5. Hak dan Kewajiban Para Pihak dalam Perjanjian Kontrak Kerja
Hak adalah sesuatu yang harus dilakukan dan kewajiban adalah sesuatu yang harus dilaksanakan.
23
Hak dan kewajiban timbul karena adanya perjanjian yang dibuat oleh para pihak yang terlibat.
Hak dalam perjanjian kerja bagi buruh, antara lain: menerima pembayaranupah, memperoleh hari libur, sedangkan kewajiban buruh antara lain
melakukan pekerjaan, mentaati peraturan. Adapun hak bagi perusahaan menerima tenaga kerja buruh dan kewajiban membayar upah buruh.
24
Pasal 1314 ayat 3 KUH Perdata menyatakan bahwa masing-masing ada kewajiban menyerahkan hal
sesuatu, untuk melakukan suatu perbuatan. Menurut UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan hak dan
kewajiban buruh dan pengusaha, antara lain sebagai berikut: a. Hak dan kewajiban buruh
1 Hak memperoleh upah Pasal 88 ayat 3 Kebijakan pengupahan yang melindungi pekerjaburuh sebagaimana
dimaksud dalam ayat 2 meliputi : a upah minimum;
b upah kerja lembur; c upah tidak kerja karena berhalangan;
d upah tidak masuk kerja karena melakukan kegiatan lain di luar pekerjaannya;
e upah karena menjalankan hak waktu istirahat kerjanya; f bentuk dan cara pembayaran upah;
23
W.J.S. Poerwadarminta, Op. Cit., hal. 187
24
F.X. Djumialdji, Op. Cit., hal. 17
g denda dan potongan upah; h hal-hal yang dapat diperhitungkan dengan upah;
i struktur dan skala pengupahan yang proporsional; j upah untuk pembayaran pesangon; dan
k upah untuk perhitungan pajak penghasilan. 2 Hak mendapatkan jaminan kesejahteraan sosial Pasal 99 dan 100
Pasal 99: a Setiap pekerjaburuh dan keluarganya berhak untuk memperoleh
jaminan sosial tenaga kerja. b Jaminan sosial tenaga sebagaimana dimaksud dalam ayat 1,
dilaksanakan sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 100
a Untuk meningkatkan kesejahteraan bagi pekerjaburuh dan keluarganya, pengusaha wajib menyediakan fasilitas kesejahteraan.
b Penyediaan fasilitas kesejahteraan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1, dilaksanakan dengan memperhatikan kebutuhan pekerjaburuh dan
ukuran kemampuan perusahaan. 3 Hak memperoleh keselamatan kerja Pasal 86 ayat 1
1 Setiap pekerjaburuh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas:
a keselamatan dan kesehatan kerja; b moral dan kesusilaan; dan
c perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai agama.
4 Wajib mentaati tata tertib Pasal 85 Pengusaha dapat memperkerjakan pekejaburuh untuk bekerja pada
hari-hari libur resmi apabila jenis dan sifat pekerjaan tersebut harus dilaksanakan atau dijalankan secara terus-menerus atau pada keadaan lain
berdasrkan kesepakatan antara pekerjaburuh dengan pengusaha. b. Hak dan kewajiban pengusaha
1 Hak mendapatkan tenaga atau jasa keryawanburuh Pasal 85 ayat 2dan 3
2 Pengusaha dapat mempekerjakan pekerja atau buruh untuk bekerja pada hari-hari libur resmi apabila sesuai dengan jenis dan sifat
pekerjaan tersebut harus dilaksanakan atau dijalankan terus- menerus atau pada keadaan lain berdasarkan kesepakatan antara
pekerjaburuh dengan pengusaha. 3 Pengusaha yang mempekerjakan pekerjaburuh yang melakukan
pekerjaan pada hari libur resmi sebagaiman dimaksud dalam ayat 2 wajib membayar upah kerja lembur.
2 Berhak membuat peraturan Pasal 98 ayat 4 4 Ketentuan mengenai tata cara pembentukan, komposisi
keanggotaan, tata car pengangkatandan pemberhentian keanggotaan, serta tugas dan tata kerja dewan pengupahan
sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dan ayat 2, diatur dengan keputusan presiden.
3 Wajib membayar upah Pasal 88 3 Pengusaha wajib membayar upah buruh merupakan hak dari buruh,
yang pasalnya sama dengan hak buruh memperoleh upah yaitu Pasal 88 ayat 3.
4 Wajib memberikan kesejahteraan sosial pada buruh Pasal 99 Pengusaha wajib memberikan kesejahteraan sosial pada buruh
merupakan hak buruh. Kewajiban memberikan kesejahteraan sosial ini sama dengan pasal hak buruh memperoleh kesejahteraan yaitu Pasal
99. 5 Wajib memberikan keselamatan kerja pada buruh Pasal 86
Pengusaha wajib memberikan keselamatan kerja merupakanhak buru. Pasal kewajiban pengusaha ini sama dengan hak buruh dalam memperoleh
keselamatan kerja yaitu Pasal 86 ayat 3.
6. Tanggung Jawab Apabila Salah Satu Pihak Tidak Memenuhi Perjanjian