Tujuan dan Kegunaan Penelitan

dengan kisah tersendiri, tidak hanya sebagai hewan tingkat tinggi yang berkuku pipih, berjalan dengan dua kaki dan berbicara. 10 Allah SWT. menayatakan dalam firman-Nya surat asy-Syams ayat 1-7:                            “Demi matahari dan cahayanya di pagi hari, dan bulan apabila mengiringinya, dan siang apabila menampakkannya, dan malam apabila menutupinya, dan langit serta pembinaannya, dan bumi serta penghamparannya, dan jiwa serta penyempurnaannya ciptaannya.” Ayat di atas menunjukkan bahwa manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang diberi keistimewaan dibanding seluruh ciptaan-Nya yang lain, pada dirinya telah dibekali potensi-potensi kesempurnaan akal dan fisik, beserta kemampuan untuk mengarahkan potensi-potensi tersebut ke arah kebaikan ataupun keburukan. Dari beberapa pendapat para ahli yang telah dikemukakan oleh penulis, dapat disimpulkan bahwa manusia merupakan makhluk Tuhan yang dianugerahi dengan berbagai potensi serta diberikan kebebasan untuk berpikir dan bertindak, Adakalanya pemikiran dan tindakannya itu mengarah kepada keburukan dan dapat berakibat pada pengerusakkan alam. Namun, dapat pula mengarah kepada kebaikkan yang akan membawa kemaslahatan untuk dirinya, sesama makhluk, maupun alam semesta. 2. Pendidikan Islam Pengertian pendidikan Islam menurut rumusan Seminar Nasional tentang Pendidikan Islam se-Indonesia tahun 1960, sebagaimana dikutip oleh M. Arifin ialah “Sebagai pengarahan dan bimbingan terhadap pertumbuhan ruhani dan jasmani manusia menurut ajaran Islam dengan hikmah 10 Jalaluddin dan Abdullah Idi, op. cit., h. 129-130 mengarahkan, membelajarkan, melatih, mengasuh, dan mengawasi berlakunya semua ajaran Islam. ” 11 Dari hasil konferensi Pendidikan Islam se-Dunia kedua tahun 1980 di Islamabad, Pakistan, sebagaimana dikutip oleh A. Fatah Yasin, “Pendidikan Islam adalah suatu usaha untuk mengembangkan manusia dalam semua aspeknya, baik aspek spiritual, intelektual, imajinasi, jasmaniah, dan ilmiah baik secara individual maupun kolektif menuju ke arah pencapaian kesempurnaan hidup sesuai dengan ajara n Islam.” 12 Menurut Ahmad D. Marimba, “Pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani rohani berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam. ” 13 Menurut A. Fatah Yasin pendidikan Islam merupakan pendidikan yang integral dan berkesinambungan serta mencakup semua aspek kepribadian manusia. Aspek-aspek yang diperhatikan oleh pendidikan Islam adalah: jasad, akal, akidah, emosi, estetika, dan sosial. Karena itu, pendidikan Islam harus diarahkan untuk pengembangan aspek-aspek tersebut kepada hal-hal yang bermanfaat dalam kehidupan manusia. Dengan kata lain, pendidikan Islam ingin membentuk manusia yang menyadari dan melaksanakan tugas-tugas dan kekhalifahannya serta memperkaya diri dengan khazanah ilmu pengetahuan tanpa mengenal batas. Namun juga menyadari bahawa hakikat keseluruhan hidup dan pemilikan ilmu pengetahuan yang dimaksud tetap bersumber dan bermuara kepada Allah. 14 Maka dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa pendidikan Islam adalah suatu usaha yang dilakukan secara berkesinambungan untuk mengembangkan semua aspek kepribadian manusia baik jasmani maupun rohani, untuk kemudian diarahkan kepada pembentukan kepribadian yang sesuai dengan ajaran Islam. 11 M. Arifin, op. cit., h. 13-14 12 A. Fatah Yasin, Dimensi-Dimensi Pendidikan Islam, Yogyakarta: UIN-Malang Press, 2008, h. 24 13 Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, Bandung: PT Al Ma‟arif, 1980, Cet. IV, h. 23 14 A. Fatah Yasin, op. cit., h. 108