masyarakat untuk melakukan pengungkapan pada laporan keuangan pemerintah.
Penelitian yang dilakukan oleh Hilmi Martani 2012 menunjukkan bahwa jumlah penduduk berpengaruh positif terhadap tingkat
pengungkapan. Penelitian tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Martani Liestiani 2005 yang menunjukkan adanya pengaruh positif
jumlah penduduk terhadap tingkat pengungkapan. Namun, berbeda dengan penelitian Ingram 1984 yang menunjukkan bahwa jumlah penduduk
berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap tingkat pengungkapan. Dari uraian di atas dapat ditarik hipotesis :
H
4
: Jumlah penduduk berpengaruh positif terhadap pengungkapan
belanja bantuan sosial.
C. Model Penelitian
Gambar 2.1. Kerangka Penelitian
Intergovernmental Revenue X1
Pengungkapan Belanja Bantuan Sosial Y
Jumlah Penduduk X4
Kekayaan Daerah X3
Pembiayaan Utang X2
BAB III METODE PENELITIAN
A. Obyek dan Subyek Penelitian
Obyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah pemerintah kabupatenkota di DIY dan Jawa Tengah pada tahun 2012 - 2014. Subyek
penelitian ini menggunakan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah LKPD kabupatenkota di DIY dan Jawa Tengah tahun 2012-2014 yang telah di audit
oleh Badan Pemeriksa Keuangan BPK dan jumlah penduduk kabupatenkota di Provinsi DIY dan Jawa Tengah tahun 2012-2014.
B. Jenis Data
Penelitian ini menggunakan data sekunder. Data yang digunakan diambil dari Laporan Keuangan Pemerintah Daerah LKPD kabupatenkota di
DIY dan Jawa Tengah yang diperoleh dari Badan Pemeriksa Keuangan BPK dan data jumlah penduduk di setiap kabupatenkota di DIY dan Jawa Tengah
yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik BPS di DIY dan Jawa Tengah tahun 2012-2014.
C. Teknik dan Pengumpulan Sampel Penelitian
Metode pengumpulan sampel yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang menggunakan pertimbangan
dan batasan tertentu, sehingga sampel yang digunakan relevan dengan tahun penelitian. Kriteria pengumpulan sampel tersebut, yaitu :