1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Teknologi nirkabel menjadi area yang paling berkembang di bidang jaringan dan telekomunikasi. Jaringan dengan teknologi tersebut dapat mempertukarkan
suara, data, dan video. Teknologi nirkabel mempunyai keunggulan diantaranya biaya pembangunan yang relatif murah, instalasi mudah serta kemampuannya
menjangkau area geografis yang lebih luas [1]. Wireless Fidelity WiFi merupakan teknologi nirkabel yang paling banyak
digunakan pada saat ini. Secara teknis WiFi mengacu pada standar komunikasi IEEE 802.11 untuk Wireless Local Area Networks WLAN. Dengan
meningkatnya penggunaan jaringan berbasis IEEE 802.11, menjadi sangat penting untuk mengetahui karakteristik trafik jaringan tersebut. Efisiensi dalam
pengelolaan jaringan nirkabel menjadi hal yang penting di dalam pengembangan dan pembangunan infrastruktur jaringan [1]
. Keluarga protokol IEEE 802.11 atau disebut juga WiFi merupakan standar
protokol yang paling banyak digunakan pada jaringan WLAN. Tiga standar yang paling banyak diimplementasikan pada banyak perangkat nirkabel LAN adalah
IEEE 802.11a, 802.11b, dan 802.11g [1]. Helmy Fitriawan dan Amri Wahyudin [1] telah melakukan kajian
perbandingan kinerja IEEE 802.11a dan IEEE 802.11g dengan adanya penambahan jumlah node dari 1 sampai 8node. Pada penelitian tersebut
menghasilkankesimpulan bahwa penambahan jumlah nodemobile station pada
Universitas Sumatera Utara
2
jaringan tidak terlalu mempengaruhi throughput sementara packet loss dan delay dipengaruhi oleh jumlah node. Perubahan pada delay dan packet loss pada IEEE
802.11g tidak sebesar pada IEEE 802.11a. Sementara Raffaele Bruno dkk [2] telah melakukan kajian tentang
perbandingan throughput pada standar IEEE 802.11b untuk mekanisme RTS CTS dan mekanisme basic access. Pada penelitian tersebut menghasilkan
kesimpulan bahwa basic Accessmemiliki batas throughput yang teoritis lebih tinggi dari RTS CTS. Kekurangan dari penelitian ini adalah hanya terbatas pada
standar IEEE 802.11b sehingga tidak bisa dipastikan apakah hasil penelitian ini dapat digunakan untuk standar yang lain atau tidak.
Untuk mengatasi kekurangan – kekurangan pada penelitian sebelumnya, maka pada tugas akhir ini akan dilakukan kajian tentang pengaruh dari perubahan
packet generation rate pada penggunaan teknologibasic access, RTS CTS, dan CTS to Self terhadap parameter kinerja jaringan. Packet generation ratemenjadi
hal yang penting untuk diteliti dikarenakan pentingnya proses pengiriman data dari pengirim ke penerima dalam bentuk paket – paket. Hasil dari tugas akhir ini
diharapkan sebagai bahan pertimbangan untuk mendapatkan kinerja yang terbaik pada WLAN.
1.2 Perumusan Masalah